Anda di halaman 1dari 18

SEDIAAN ORAL DG KETERSEDIAAN HAYATI

TERKENDALI

apt. Zulmai Rani, S.Farm., M.Farm


Profil kadar obat dalam plasma terhadap waktu yang menunjukkan
perbedaan antara pelepasan terkontrol orde nol (zero-order release),
pelepasan lambat orde pertama (sustained release) dan pelepasan dari
sediaan tablet atau kapsul konvensional (immediate release) (Jantzen &
Robinson, 1996)
KETERSEDIAAN HAYATI TERKENDALI
• Memperpendek waktu laten, Mempercepat
aksi obat (Onset)
– Memilih bentuk sediaan
– Mempercepat pelarutan/pelepasan
– Meningkatkan penyerapan
• Memperpanjang waktu aksi obat (durasi)
– Sed oral lepas terkendali
MEMPERCEPAT AKSI OBAT
• Memilih bentuk sediaan
– Larutan > suspensi > bentuk padat
• Mempercepat pelarutan/pelepasan
– Tahap kritis sediaan kontak medium
(pembasahan)
– Cara: pembentukan garam larut air, bentuk
amorf, kristal metastabil, ↓uk partikel
• Meningkatkan absorpsi
Meningkatkan absorpsi
• Perubahan bentuk kimia bahan aktif
– Pembentukan kompleks bhn aktif lipofil (basa-lauril
sulfat)
– Garam organik sedikit terionkan (diserap didaerah
tertentu)
• Perbaikan formulasi
• Perubahan transit usus halus
– Mempercepat transit time dilambung → efektif diserap
diusus (1/2jam sblm makan+air)
– Memperlama transit time dilambung → diserap
dilambung (selama makan, asam)
MEMPERPANJANG AKSI OBAT
• Tujuan
– Aksi terapetik lama (durasi)
– Konsentrasi obat dlm darah dijaga selama
mungkin berada diatas nilai ambang efektif
– Dosis tunggal dengan Pemberian interval
terpilih
Therapeutic window

• Therapeutic drugs
require that a blood
level be maintained that
is high enough to have a
therapeutic effect (main
effect), but not so high
that there are toxic
(side) effects.
bentuk sediaan terkendali

• Delayed release
– obat tidak segera dilepaskan setelah diberikan tetapi
setelah beberapa waktu kemudian, contoh: tablet lapis
enterik, kapsul pulsatile-release.
• Repeat action
– suatu dosis individual dilepaskan dengan segera setelah
diberikan dan dosis kedua atau ketiga kemudian dilepaskan
pada interval tertentu.
• Prolonged release
– obat tersedia selama periode absorpsi yang lebih panjang
dibandingkan bentuk sediaan konvensional. Namun
akibatnya onset obat tertunda karena kecepatan pelepasan
obat dari bentuk sediaan lebih lambat.
• Sustained release
– suatu pelepasan awal dari obat yang cukup untuk
memberikan dosis terapetik setelah pemberian dan
kemudian memberikan suatu pelepasan bertahap dalam
suatu periode yang lama.
bentuk sediaan terkendali
• extended release
– melepaskan obat dengan lambat sehingga konsentrasi
obat dalam plasma dipertahankan pada kadar terapetik
selama suatu periode yang lama (biasanya antara 8 dan
12 jam).
• controlled release
– melepaskan obat pada kecepatan yang konstan dan
memberikan konsentrasi obat dalam plasma yang tetap
pada setiap waktu.
• modified release
– bentuk sediaan yang karakter waktu dan tempat
pelepasan obatnya dipilih untuk mendapatkan tujuan
terapetik yang tidak diperoleh dengan sediaan
konvensional.
Keuntungan
• Mengurangi fluktuasi kadar obat dalam darah
• Mengurangi frekuensi pemberian
• Meningkatkan kepuasan dan kenyamanan
pasien
• Mengurangi efek samping yang merugikan
• Mengurangi biaya pemeliharaan kesehatan
Kelemahan
• Biaya produksi lebih mahal dibanding sediaan konvensional
• Adanya dose dumping yaitu sejumlah besar obat dari
sediaan obat dapat lepas secara cepat
• Sering mempunyai korelasi in vitro – in vivo yang jelek
• Mengurangi fleksibilitas pemberian dosis
• Efektifitas pelepasan obat dipengaruhi dan dibatasi oleh
lama tinggal di saluran cerna
• Jika penderita mendapat reaksi samping obat atau secara
tiba – tiba mengalami keracunan maka untuk
menghentikan obat dari sistem tubuh akan lebih sulit
dibanding sediaan konvensional
• Tidak dapat digunakan untuk obat yang memiliki dosis
besar (500 mg)
Penggunaan kurva dlm studi BA

Plasma concebtration-time curves for three different formulation of the same drug
administrated in equel sigle doses by the same extravascular route
Bioequivalence
• Perbandingan dari bioavailability 2 produk
• Bioequivalence → tdk berbeda kec & jml obat
yg diabsorpsi; diberikn dlm dosis & kondisi
percobaan yg sama
• Tdk berbeda : Cmax, Tmax, AUC
• Data urin berbeda 50% bioinequivalent
• Berbeda <50%? Tgt toksisitas, indeks terapetik,
jendela terapetik (gb 18.14 & gb 18.15)
The biopharmaceutical classification scheme
• Obat diklasifikasikn berdasar kelarutan dlm GI &
permeabilitas melewati membran
• Ada 4 klass
klas I : high solubility/high permeability
β-bloker (propanolol, metoprolol)
klas II : low solubility/ high permeability
(ketoprofen, carbamazepin)
klas III : high solubility/low permeability
(ranitidin, atenolol)
klas IV : low solubility/ low permeability
(HCT, furosemid)
• Highly soluble: dosis terbesar larut dlm 250 ml atau kurang
(pH 1-8)
• Higly permeable >90%

Anda mungkin juga menyukai