Anda di halaman 1dari 22

Swamedikasi Alergi dan Jamur

Oleh :
Husnawati
Pendahuluan
Penyakit kulit di Indonesia pada umumnya lebih banyak
disebabkan karena infeksi bakteri, jamur dan virus.
Penyakit kulit adalah penyakit yang sering diderita oleh
masyarakat akibat lingkungan dan air tidak bersih
(Moerdiono, 2014).
Umumnya masyarakat menderita penyakit kulit, diantaranya :
bisul (furunkulosis), kutil (veruka), sariawan (cold sore),
kutu air (Tinea Pedis), kuku kapur (Anychomycose), panu
(PytiriasisVersicolor) dan ketombe (Dandruff) yang
disebabkan infeksi oleh virus dan jamur kulit(Gunawan,
2012)
Jenis-jenis Penyakit Kulit
Disebabkan infeksi oleh bakteri :
a) Bisul (furunkulosis)
Bisul (furunkulosis) merupakan infeksi yang disebabkan infeksi
pada folikel rambut oleh bakteri S aureus . Gejala-gejalanya dapat
ditunjukkan dengan timbulnya bintik merah dan meradang (abses)
yang terasa nyeri pada tempat yang infeksi, yang merupakan pusat
fluktuasi yang merupakan puncak pustule. Begitu inti bagian
tengah nekrosis hancur, maka secara bertahap rasa sakit akan
hilang.
Pengobatan untuk mengatasi gejala tersebut dapat menggunakan
pengobatan antibakteri misalnya dengan menggunakan triklosan
2%
b) Eritrasma
Eritrasma merupakan infeksi yang disebabkan infeksi oleh
bakteri gram positif, Corynebacterium Minitissimum. Gejala-
gejalanya dapat ditunjukkan dengan Eritrasma atau bercak
berwarna merah sampai kecoklatan pada kulit yang timbul di
daerah intertrigonesa atau daerah lipatan seperti lipat paha,
dan daerah payudara.
Pengobatan untuk mengatasi gejala tersebut dengan
pengobatan anti bakteri misalnya dengan imidazol
topical,asam fusidat topical atau pemberian eritromisin oral
selama 2 minggu.
Disebabkan oleh virus :
a) Kutil ( wart,Veruka)
Kutil merupakan neoplasma jinak epidermis yang disebabkan oleh
virus dari kelompok human papillomavirus (HPV). Gejala-gejalanya
dapat ditunjukkan dengan timbulnya kutil atau tonjolan seperti
kembang kol yang terutama sering terdapat pada tangan, biasanya
sering terdapat pada anak-anak dan usia dewasa. Kutil dapat
menyebar berkelompok atau timbul disekitar kuku.
Pengobatan untuk mengatasi gejala tersebut dapat diobati dengan
obat yang dioles yang mengandung asam salisilat atau glutaraldehid
atau dengan cara lain seperti dengan semprotan nitrogen cair.
b) Herpes simplek
Herpes simplek disebabkan oleh HerpesVirus Homonis (HSV)
berdasakan antigennya ada dua tipe : tipe I merupakan tipe klasik
yang berhubungan yang lebih di kenal dengan sariawan (cold
sore/stomatis) pada bibir dan muka.dan tipe II berhubungan
dengan genital. Gejala herpes dapat ditunjukkan dengan adanya
erosi yang terasa perih dan nyeri pada mukosa kulit maupun di
bibir.
Pengobatan untuk mengatasi gejala tersebut dapat diobati dengan
obat yang dioles atau topikal yang mengandung asiklovir 5% obat
ini digunakan untuk mencegah replikasi virus, bukan untuk
membunuhnya dan tidak untuk menyembuhkan.
Disebabkan oleh jamur :
a) Kutu air ( Tinea Pedis)
Kutu air disebabkan oleh jenis jamur Tricophyton dan merupakan
infeksi jamur Dermatophytose yang paling banyak timbul. Gejala-
gejalanya dapat ditunjukkan dengan gatal diantara jari kaki
kemudian terbentuk gelembung yang lalu pecah dan mengeluarkan
cairan, kulit menjadi lunak dan terkelupas, sehingga membuka
peluang bagi infeksi sekundar oleh kuman. Penyebaran melalui
penggunaan bersama kamar mandi dan ruang ganti, adapun
sumber infeksinya adalah serpihan kulit yang terkelupas.
Pengobatan untuk mengatasi gejala tersebut dengan krim
mikonazol atau salep whitifield (benzoate 5%, salisilat 5% dalam
lanolin dan vaselin ) dapat juga digunakan griseofulvin atau
ketokonazole untuk peroral.
b) Kuku kapur (Anychomycose)
Yang bercirikan kuku menebal, kuku keras, dan mudah patah,
berwarna keputih-putihan, dan ada kalanya tidak lurus,
terlebih bila sirkulasi darah di jari-jari tidak baik.
Pengobatan : tebinafin oral 1 kali sehari 250 mg.
c) Panu (PytiriasisVersicolor)
Infeksi ini banyak terjadi di Indonesia dan daerah tropis lain infeksinya
berupa bercak-bercak putih dan kecoklatan atau kemerahan di tengkuk,
dada punggung, dan lengan, terutama hipopikmen di muka merupakan
masalah.
Panu (Tinea Versicolor) merupakan infeksi jamur yang ditandai dengan
adanya bercak putih di kulit, dengan berbagai ukuran dan warna,
ditutupi sisik halus dengan disertai gatal-gatal (Macula), atau tanpa
keluhan kosmetik. Penyebabnya adalah masalah Malassezia Fufur suatu
jamur yang terdiri dari kelompok sel dengan Hypen pendek diatas kulit.
Pengobatan untuk mengatasi gejala tersebutdapat dilakukan dengan
memoleskan bercak-bercak dengan laurutan salisilat 5-10 % dalam
ethanol atau menggunakan ketokonazole selama 2-3 minggu.
d) Ketombe (Dandruff, Pityriasis Capitis)
Ketombe bercirikan terlepasnya serpih-serpih berlebihan dari
kulit kepala yang biasanya disertai gatal-gatal. Menurut
perkiraan, penyerpihan meningkat disebabkan oleh jamur
Pityrosporum Ovale.
Pengobatan untuk mengatasi gejala tersebut dapat dilakukan
dengan shampo yang mengandung selensulfida 2,5 %, dan
piroctone olamine (Oktopiroc). Pada kasus yang hebat
(Eczema Seborosis) dianjurkan menggunakan gel
ketokonazole 2% (Brown, 2002).
e) Sariawan ( Candidiasis mulut)
Merupakan infeksi mulut dengan gejala luka perih dan
bercak-bercak putih pada mukosa mulut serta lidah, yang
dapat menjalar ke tenggorokan dan oseophagus. Ciri lain
adalah berupa radang di sudut mulut (cheilitis).
Pengobatan untuk mengatasi gejala tersebut secara efektif
dapat dilakukan dengan flukonazol secara oral, pilihan yang
kedua itranozal dan ketokonazol oral, dan pilihan yang ketiga
adalah tablet isap amfoterisin(Tjay dan Raharja, 1995).
f) Eksim (Dermatitis)
Kelainan eksim (Dermatitis) adalah suatu reaksi kulit yang
ditandai dengan radang dan gatal, bisa disebabkan oleh alergi
pada detergen atau sabun cuci lainnya.
Pengobatan untuk mengatasi gejala tersebut dapat
menggunakan obat seperti kortikosteroid topical Ictamol
salep yang dioleskan 1-3 kali sehari (Anonim, 2000).
Alergi
Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh manusia terhadap
benda tertentu, yang seharusnya tidak menimbulkan reaksi di
tubuh orang lain.
Reaksi tersebut dapat muncul dalam bentuk pilek, ruam kulit
yang gatal, atau bahkan sesak napas
Alergi merupakan manifestasi hiperresponsif dari organ yang
terkena seperti kulit, hidung, telinga, paru, atau saluran
pencernaan (Mahdi, 2003)
Benda yang dapat memicu respons alergi dikenal dengan
istilah alergen.
Pada kebanyakan orang, alergen tidak menimbulkan reaksi
pada tubuh. Namun, pada orang yang memiliki alergi
terhadap alergen tersebut, sistem imun akan mengeluarkan
reaksi karena dianggap berbahaya bagi tubuh. Sel darah putih,
termasuk basofil, merupakan salah satu komponen yang
berperan dalam memunculkan reaksi alergi.
Penyebab Alergi
Alergi disebabkan oleh reaksi sistem imun terhadap alergen
yang berbeda-beda pada tiap orang. Beberapa contoh alergen
adalah debu, kulit mati hewan peliharaan, kacang, gigitan
serangga seperti kecoa, paparan ulat bulu, obat-obatan,
tanaman (misalnya tanaman beracun) dan bahan lateks.
Gejala Alergi
Gejala alergi pada tiap orang berbeda, bisa ringan atau berat.
Gejala bisa berupa bersin-bersin, hidung berair, mata
memerah dan gatal, ruam kulit yang terasa gatal, hingga sesak
napas. Pada sebagian pasien, reaksi alergi juga bisa
meningkatkan risiko terjadinya sinusitis.
Pengobatan dan Pencegahan Alergi
Jika pemicu alergi sudah diketahui, penderita dapat
menghindari kontak dengan alergen untuk mencegah
terjadinya reaksi alergi.
Untuk meredakan gejala alergi yang muncul, dokter dapat
memberikan obat antialergi, seperti antihistamin dan
kortikosteroid.
Penderita yang mengalami reaksi alergi yang berat perlu
segera ke IGD rumah sakit terdekat untuk diberikan suntik
epinephrine oleh dokter.
Infeksi Jamur
Infeksi jamur merupakan penyakit yang disebabkan oleh
jamur.
Penyakit ini dapat dialami oleh siapa saja.
Namun demikian, individu dengan sistem kekebalan tubuh
lemah lebih berisiko terserang infeksi jamur. Misalnya,
penderita HIV/AIDS, pasien kemoterapi, serta pasien pasca
transplantasi organ.
Gejala infeksi Jamur
Gejala infeksi jamur sangat beragam, tergantung bagian tubuh yang terinfeksi, yang meliputi:
Bintik merah atau ungu di kulit
Muncul ruam kulit
Kulit pecah-pecah
Luka melepuh atau bernanah
Gatal-gatal
Rasa sakit di bagian yang terinfeksi
Pembengkakan di area yang terinfeksi
Batuk disertai darah atau lendir
Sesak napas
Demam
Penglihatan kabur
Mata merah dan sensitif pada cahaya
Air mata keluar berlebihan
Sakit kepala
Hidung tersumbat
Mual dan muntah
Penyebab Infeksi Jamur
Penyebab infeksi jamur atau mikosis tergantung kepada jenis
infeksi itu sendiri. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa jenis
infeksi jamur, penyebabnya, serta faktor risiko yang
menyertainya.
Candidiasis
Infeksi Candida auris
Kurap
Infeksi jamur kuku
Aspergillosis
Infeksi jamur mata
Pneumocystis pneumonia (PCP)
Pengobatan Infeksi Jamur
Obat antijamur yang digunakan untuk infeksi jamur sangat beragam. Bentuk dan dosis
obat, serta durasi pengobatan berbeda-beda, terutama pada ibu hamil dan anak-anak.
Pada beberapa kasus, obat antijamur harus diberikan di rumah sakit. Sebaiknya konsultasi
terlebih dahulu ke dokter sebelum menggunakan obat ini.
Contoh antijamur
Amphotericin
Clotrimazole
Griseofulvin
Itraconazole
Ketoconazole
Miconazole
Natamycin
Nystatin
Terbinafine
Tioconazole
Voriconazole
Daftar Pustaka
1. Moerdiono M. 2014. Edisi ketiga. Diagnosis Klinis Cepat
Penyakit Kulit dan Kelamin yang Sering Dijumpai.
Program Buku Teks LPP UNS Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Sulistia Gan Gunawan. 2012. Farmakologi dan Terapi, edisi
5, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
3. Safrina, 2008. Kajian Swamedikasi Pada Penyakit Kulit Di
Masyarakat Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Propinsi
Kalimantan Tengah

Anda mungkin juga menyukai