Anda di halaman 1dari 30

NEUROLOGI 1

SEL SARAF DAN GANGGUAN


NEUROMUSCULAR
AINUN ALFATMA (1801130)
DECHANIA SAMURA (1701059)
GINTA IVONI (1701060)
M.SALEH BUDI (1701064)
NUR ADILLA (1701075)
PUTRI INDAH RINI (1701081)
SERLY NURHAYATI HAPPY (1701083)
WIDYA FERANIKA (1701093)
SISTEM SARAF
• Sistem saraf adalah salah
satu sistem koordinasi
yang berfungsi untuk
menyampaikan
rangsangan dari reseptor
yang akan dideteksi dan
• Sistem saraf terdiri dari
direspon oleh tubuh.
jutaan sel saraf yang
sering disebut dengan
neuron yang berfungsi
dalam mengirimkan
pesan (impuls) yang
berupa rangsangan
ataupun tanggapan
SISTEM SARAF
Reseptor

3 komponen yang harus


Penghantar Impuls
dimiliki oleh sistem saraf

Efektor
3 komponen yang harus dimiliki oleh
sistem saraf
• Reseptor adalah sel yang
memberikan respon terhadap
ransangan terhadap
lingkungan eksternal maupun
internal kemudian reseptor • Efektor adalah sel atau organ yang di
akan mengubah rangsangan gunakan untuk beraksi terhadap
yang diterima menjadi suatu rangsangan baik dari dalam maupun
impuls saraf yang akan di dari luar tubuh dapat diartikan sebagai
teruskan melalui neuron bagian yang menanggapi rangsangan
yang telah diantarkan oleh penghantar
• Penghantar impuls dikerjakan impuls. Bagian utama efektor pada
oleh saraf itu sendiri tanpa manusia adalah otot dan kelenjar.
bantuan organ – organ lain.
Saraf tersusun dari berkas
serabut penghubung (akson).
Pada serabut penghubung
terdapat sel-sel khusus yang
memanjang dan meluas.
SEL SARAF
•Berdasarkan bentuknya :
•Badan sel
•Akson

Dendrit
Berdasarkan bentuknya
• Badan Sel
– Adalah bagian yang terbesar • Akson (Neurit)
dari sel saraf. Benang-benang halus yang
– Berfungsi sebagai penerima terdapat dalam neurit
rangsangan dari dendrit dan (neurofibril) dibungkus
kemudian diteruskannya oleh beberapa lapis selaput
menuju ke akson mielin dibungkus
oleh sel- sel schwann

• Dendrit Lapisan mielin sebelah luar :


neurilemma, yang melindungi
– Merupakan serabut sel saraf
akson dari resiko kerusakan.
pendek, bercabang-cabang
Bagian neurit ada yang tidak
dan perluasan dari badan sel.
terbungkus oleh lapisan myelin :
– Berfungsi sebagai penerima nodus ranvier, yang berfungsi
dan pengantarkan sebagai mempercepat jalannya
rangsangan ke badan sel. rangsangan.
– Mengandung badan Nissl
dan organel
SEL SARAF
Berdasarkan
Struktur dan
Fungsinya

Sel saraf
Sel saraf sensori Sel saraf motor
intermediet
Berdasarkan Struktur dan Fungsinya
Berdasarkan Struktur dan Fungsinya
Fungsi Sistem Saraf
• Menerima berbagai sensasi dari dalam dan luar tubuh.
• Bereaksi pada sensasi tersebut, menghadapinya secara
otomatis atau merasakan dan memikirkannya.
• Menyimpan memori dan melepaskannya bila
dibutuhkan.
• Mengekspresikan emosi.
• Mengirimkan pesan untuk bagiab sistem saraf lain,
untuk otot, kelenjar endokrin dan organ lain.
• Mengontrol tubuh dengan mempertahankan
kesehatan, menghindari atau menghadapi bahaya, dan
meningkatkan aktivitas yang menyenangkan.
Klasifikasi Sistem Saraf
Otak
(ensephalon)
Sistem saraf
pusat
Medulla
oblongata
Klasifikasi
sistem saraf
Somatis
Sistem saraf
perifer
Otonom
OTAK (ENSEPHALON)
• Otak depan • Otak belakang
(Prosoncephalon) (Rhombencephalon)
– Otak depan berkembang – Otak belakang menjadi
menjadi telencephalon metencephalon dan
dan diencephalon. mielencephalon.
Telencephalon Metencephalon
berkembang menjadi berkembang menjadi
otak besar cereebelum dan
(Cerebrum).Diencephalo ponsvarolli. Sedangkan
n berkembang menjadi mielencephalon
thalamus, hipotamus. berkembang menjadi
medula oblogata.
OTAK (ENSEPHALON)
• Otak besar (Cerebrum)
– Fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental,
yaitu yang berkaitan dengan kepandaian
(intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan
pertimbangan.
– Merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan
sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun
ada juga beberapa gerakan refleks otak
OTAK (ENSEPHALON)
• Otak tengah • Otak kecil (serebelum)
(Mesencephalon) – Serebelum mempunyai
– Otak tengah terletak di fungsi utama dalam
depan otak kecil dan koordinasi gerakan otot yang
jembatan varol. Di depan terjadi secara sadar,
otak tengah terdapat keseimbangan, dan posisi
talamus dan kelenjar tubuh.Bila ada rangsangan
hipofisis yang mengatur kerja yang merugikan atau
kelenjar-kelenjar endokrin. berbahaya maka gerakan
Bagian atas (dorsal) otak sadar yang normal tidak
tengah merupakan lobus mungkin dilaksanakan
optikus yang mengatur
refleks mata seperti
penyempitan pupil mata, dan
juga merupakan pusat
pendengaran.Otak tengah
tidak berkembang dan tetap
menjadi otak tengah
• Sumsum sambung (medulla oblongata)
– berfungsi menghantar impuls yang datang dari
medula spinalis menuju ke otak.Sumsum sambung
juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologi
seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan
kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan
sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum
sambung juga mengatur gerak refleks yang lain
seperti bersin, batuk, dan berkedip.
Jembatan varol (pons varoli)
– Jembatan varol berisi serabut saraf yang
menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan,
juga menghubungkan otak besar dan sumsum
tulang belakang..
Sumsum tulang belakang (medula
spinalis)
• Pada penampang melintang sumsum tulang belakang
ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas
disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut
tanduk ventral.
• Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke
sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan
impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang
melalui tanduk ventral menuju efektor.
• Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf
penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima
impuls dari sel saraf sensori dan akan
menghantarkannya ke saraf
Sistem Saraf Perifer
• Sistem saraf perifer adalah saraf-saraf yang berada di luar
sistem saraf pusat (otak dan sumsum ulang belakang).
• Sistem saraf perifer merupakan saraf yang menyebar pada
seluruh bagian tubuh yang melayani organ-organ tubuh
tertentu,seperti kulit, persendian, otot, kelenjar, saluran
darah dan lain-lain.
• Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf perifer tidak
dilindungi tulang.
• Sistem saraf perifer disusun oleh saraf otak (saraf kranial),
yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum
tulang belakang (saraf spinal), yaitu saraf-saraf yang keluar
dari sumsum tulang belakang
Sistem Saraf Perifer
• Saraf sensoris (saraf aferen) disebut juga sel saraf
indera, karena berfungsi membawa rangsangan
(impuls) dari indera ke saraf pusat (otak dan
sumsum tulang belakang)
• Saraf motoris (saraf eferen) berfungsi membawa
rangsangan (impuls) dari pusat saraf ke otot atau
kelenjar berupa respon.
• Saraf Volunter/Somatik (disadari)
– Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang
dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi saraf
pusat atau otak.
Sistem Saraf Involunter/Otonom (Tidak
Disadari)
• Sistem saraf otonom mempunyai peran dalam
mengendalikan tubuh yang tidak kita sadari,
seperti denyut jantung, gerakan-gerakan pada
saluran pencernaan, sekresi enzim dan
keringat.
• Sistem saraf otonom disusun oleh serabut
saraf yang berasal dari otak maupun dari
sumsum tulang belakang dan menuju organ
yang bersangkutan
• Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem
saraf simpatik dan sistem saraf
• Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak
di sepanjang tulang belakang menempel pada
sumsum tulang belakang sehingga mempunyai
urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf
parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang
panjang karena ganglion menempel pada organ
yang dibantu.
• Sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik
mempunyai efek yang berlawanan (antagonis).
– Sistem saraf parasimpatetik : memperlambat denyut
jantung, menurunkan tekanan darah mempercepat
gerakan-gerakan usus serta sekresi kelenjar.
Sementara sistem saraf simpatetik kebalikannya.
Mekanisme Penghantar Impuls
• Impuls adalah rangsangan atau pesan yang
diterima oleh reseptor dari lingkungan luar,
kemudian dibawa oleh neuron.
• Impuls yang diterima oleh reseptor dan
disampaikan ke efektor akan menyebabkan
terjadinya gerakan atau perubahan pada
efektor.
Mekanisme Penghantar Impuls
• Gerak sadar
– Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang
terjadi karena disengaja atau disadari. Impulsnya,
yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke
otak, untuk selanjutnya diolah oleh otak,
kemudian hasil olahan oleh otak, berupa
tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai
perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.
Mekanisme Penghantar Impuls
• Gerak refleks
– Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau
tidak disadari. Gerak refleks berjalan sangat cepat dan
tanggapan terjadi secara otomatis terhadap
rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak.
– dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian
diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima
oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di
dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor
untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau
kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks.
– Contoh gerak refleks, misalnya berkedip, bersin, atau
batuk.
Kelainan yang Terjadi Pada Sistem
Saraf
• Kerusakan pada saraf • Bell’s Palsy
– Bell’s Palsy adalah gangguan
nervus okulo- akut pada serabut motorik
motorius bawah dari nervus fasialis ini.
– Hal itu akan mengakibatkan
– Kerusakan pada bahwa bagian wajah yang
saraf ini akan terserang tidak dapat bergerak,
mata selalu terbuka, air mata
mengakibatkan menggenangi wajah, dan
ptosis, juling, makanan bertumpuk pada sisi
ruang dalam mulut.
kehilangan refleks – Kendati kebanyakan kasus
terhadap cahaya kelumpuhan Bell ini dapat
dan daya sembuh secara sempurna,
penyebab kelumpuhan itu
akomodasi. sendiri sangat sedikit diketahui.
Kelainan yang Terjadi Pada Sistem
Saraf
• Hemiplegia • Poliomielitis
– Hemiplegia adalah contoh – Poliomielitis adalah contoh
kerusakan pada neuron kerusakan neuron motorik
motorik atas, dimana otot bawah, dimana otot yang
– otot sebetulnya bukan terserang menjadi lumpuh
lumpuh, tetapi lemah dan dan lemah, juga mengecil
kehilangan control. Otot dan kehilangan refleks –
pada anggota gerak dapat refleks normal. Bila
menjadi spastic, dan penderita adalah anak-
gerakan tidak sadar dapat anak, anggota geraknya
terjadi serta tidak tidak dapat berkembang
terkendali, sehingga sering
menimbulkan kejang –
kejang dan kaku.
Gangguan dan KelainanSistem
neuromuscular
• Klasifikasikan sebagai • Gejalagangguan
gangguan neuromuskular: neuromuscular :
1.Kelainanbawaan 1. Kelemahanotot
2.gangguan hormonal 2. Pemborosanotot
3.Kombinasidari system 3. Kramotot
4.saraf dan otot 4. Spastisitasotot (kekakuan)
5.Bekerjasama untuk 5. Nyeri otot
memungkin kangerakan 6. Kesulitanbernapas
(sistemneuromuskular) 7. Kesulitanmenelan.
• Penyebab gangguan neuromuskular :
1. Mutasigenetik
2. Infeksi virus
3. Gangguanautoimun
4. Gangguan hormonal
5. Gangguanmetabolik
6. Defisiensi diet
7. Obat-obatantertentu dan racun
8. Faktor yang tidakdiketahui.
Klasifikasi Gangguan Neuromuscular
a. Penyakit neuron motorik
Beberapa jenis penyakit neuron motorik genetik (diwariskan)
mencakup infantile progresif atrofiotot tulang belakang
(SMA1), atrofiotot tulang belakang menengah (sma2),
atrofiotot tulang belakang remaja (SMA3) dan atrofiotot tulang
belakang dewasa.
b. Neuropati
Beberapa penyakit yang berbeda dari saraf perifer termasuk
penyakit genetik penyakit Charcot-Marie-Tooth, diabetes
gangguan hormonal (jikatidakterkontrol), dan penyakit
autoimun seperti demielinasi neuropati inflamasi kronis
(CIDP)
c. Gangguansambunganneuromuskular
transmisi sinyal untuk bergerak (kontraksi) otot tersumbat seperti mencoba
untuk menjembatani gap antarasaraf dan otot. Yang paling umum dari
penyakit ini adalah myasthenia gravis.
d. Miopati termasuk distrofiotot
Berbagai jenis distrofiotot (pemborosanotot) disebabkan oleh berbagai
mutasi genetik yang mencegah pemeliharaan dan perbaikan jaringan otot.
Beberapa jenis termasuk distrofi otot Becker, distrofi otot bawaan,
distrofiotot Duchenne dan distrofi otot Facioscapulohumeral.
Diagnosis dan pengobatangangguanneuromuskular
• Gangguan neuromuskulardidiagnosis menggunakan berbagai tes, termasuk
tes listrik dikenal sebagai studikonduksi saraf (untuk mengukur
kemampuan sarafuntuk menghantarkan listrik), elektromiografi (EMG)
untuk memeriksa kesehatan otot, tes darah, biopsiotot dan
pengujiangenetik.
• Pengobatan bervariasi, sesuai dengan gangguan individu, dan beberapa
kondisi yang lebih mudah diobati dari pada yang lain.

Anda mungkin juga menyukai