Anda di halaman 1dari 3

SOAL POSTEST FARMASI INDUSTRI II

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan jelas. Gunakan kalimat anda sendiri
(paraphrase) apabila anda mengutip dari referensi. Sertakan referensi yang anda gunakan
untuk menjawab pertanyaan di bawah ini.

NAMA : NANDA RISKI YULIANTI

KELAS : 4B FARMASI

NPM : F420185041

1. Seorang apoteker milik industri obat tradisional , baru saja menerima ijin edar dari kepala
badan POM untuk produk jamu penambah nafsu makan yang berisi ekstrak daun pepaya.
Berapa lamakah masa berlaku ijin edar tersebut?
Jawab : Ijin edar berlaku 5 thun (Permenkes no. 007 thun 2012 ttg registrasi obt
tradisional)

2. Seorang apoteker pada bagian R & D suatu industri farmasi sedang mengembangkan
formula sediaan supositoria untuk pengobatan hemoroid. Sediaan tersebut mengandung
bahan aktif bismuth subnitras dan lidocain HCL. Bahan aktif tersebut harus dapat
dilepaskan pada saat basis supositoria meleleh pada suhu tubuh. Apakah basis supositoria
yang tepat untuk sediaan tersebut?
Jawab : Menggunakan basis lemak coklat atau oleum cacao dapat menunjukkan
polimorfisme dari bentuk kristalnya karena pemanasan tinggi. Diatas titik
leburnya, oleum cacao akan meleleh sempurna seperti minyak dan akan krhilangan
semua inti kristal yang stabil yang bergua untuk memadat.

3. Seorang apoteker industri farmasi akan mendaftarkan tablet ibuprofen ke badan POM
untuk obat penghilang rasa sakit (analgetik) dengan dosis 200 mg. Berdasarkan SK
menteri Kesehatan RI No.925 tahun 1993 tentang DOWA No.2 sediaan obat tersebut
mengalami perubahan golongan. Apakah nama golongan obat yang ditetapkan waktu
mendaftarkan produk tersebut?
Jawab : Golongan obat kerasa setelah itu golongan yang baru yaitu Golongan obat
bebas terbatas dengan dosis 200 mg kemasan tidak lebih dari 10 tablet.
4. Sebuah industri farmasi ditunul oleh pemerintah untuk memproduksi sediaan injeksi
diazeopam. Sesuai dengan peraturan industri farmasi tersebut harus mempunyai apoteker
yang bekerja penuh waktu pada bagian produksi, bagian pengawasan mutu dan bagian
pemastian mutu. Berapa jumlah minimal apoteker pada masing-masing bagian tersebut?
Jawab : Industri farmasi harus memiliki 3 (tiga) orang Apoteker sebagai
penanggung jawab masing-masing pada bidang pemastian mutu, produksi, dan
pengawasan mutu setiap produksi Sediaan Farmasi

5. Sebuah industri farmasi akan membuat pemesanan bahan baku Pseudoefedrin HCL 30
mg untuk memproduksi produk obat flu dari importer terdaftar (IT) prekursor farmasi.
Pemesaan bahan baku tersebut harus mematuhi peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Apoteker bagian apa apa yang dapat menandatangani SP tersebut?
Jawab : Menurut PMK RI No. 3 Tahun 2015 pasal 13 Ayat 2: penyaluran prekursor
farmasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilakukan berdasarkan
surat pesanan dari apoteker penanggung jawab produksi dan atau lembaga ilmu
pengetahuan.

6. Sebuah industri farmasi akan memproduksi sirup kurkuma dengan menggunakan serbuk
simplisia kering rimpang kunyit sebagai bahan baku utama. Apoteker melakukan
pemeriksaan keaslian serbuk simplisia kunyit yang dipasok oleh supplier bahan baku.
Apakah senyawa aktif yang tepat untuk dijadikan sebagai senyawa penanda (marker)
pada proseses pemeriksan tersebut?
Jawab : Senyawa Kurkumin

7. Seorang apoteker di suatu industri farmasi sedang membuat perencanaan biaya untuk
produksi infus NaCl 0,9 % yang dituangkan dalam study kelayakan usaha. Dalam bulan
pertama, apoteker menghitung biaya tetap yang harus dikeluarkan, yaitu sebesar Rp.
50.500.000,- dan biaya variabel sebesar Rp. 115.000.000,- sementara itu total investasi
yang disiapkan adalah sebesar Rp. 150.000.000,- Berapakah omset yang ditetapkan
sebagai Break Event Point (BEP) dari penjualan infus NaCl 0,9% tersebut tiap bulannya?
Jawab : Diketahui :
 Total investasi = Rp 150.000.000
 Variabel cost (VC) = Rp 115.000.000
 Fix Cost (FC) = Rp. 50.500.000

Ditanya BEP ?
Fx Cost ( FC )
BEP= +150.000 .000
Tota linvestasi−Variabel Cost (VC)

50.500.000
BEP= +150.000 .000
150.000 .000−115.000 .000

= 216.428.571

8. Unsur dasar manajemen mutu selalu melibatkan struktur organisasi, prosedur kerja,
SDM, dan prosesnya. Bagaimana keterkaitannya?
Jawab : Karena untuk mendapatkan kepastian dengan tingkay kepercayaan yang
tinggi sehingga produk(jasa pelayanan) yang dihasilkan akan selalu memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan (CPOB 2017)

9. Bagaimana cara menyelesaikan suatu konflik baik dari konflik pribadi atau finansial di
dalam suatu industry farmasi?
Jawab : Dengan mencari titik permasalahan suatu konflik didalam industri untuk
diselesaikan sesuai prosedur yang terjadi dalam masing- masing konflik.

10. Apakah anda tertarik bekerja sebagai apoteker di industry farmasi? Jelaskan alasan anda
apabila anda tertarik dan apabila anda tidak tertarik?
Jawab : saya tertarik ingin bekerja diindustri Farmasi ingin merasakan apa yang
sudah dipelajari dan melakukan bagian – bagian produksi pembuatan obat di
industri yang besar

Anda mungkin juga menyukai