Anda di halaman 1dari 3

TUGAS POSTEST FARMASI INDUSTRI II

Dosen Pengampu : Apt.Arina Zulfah P., M.Farm

Nama : Nurisma Amarilis Minarizma

NPM : F420185066

Kelas : 4B

1. Seorang apoteker milik industri obat tradisional , baru saja menerima ijin edar dari kepala
badan POM untuk produk jamu penambah nafsu makan yang berisi ekstrak daun pepaya.
Berapa lamakah masa berlaku ijin edar tersebut?
Jawab : (Pasal 64 Huruf a PerBPOM 26/2017) menerangkan bahwa izin edar
obat tradisional termasuk produk jamu yang akan diedarkan seorang apoteker tersebut
berlaku untuk jangka waktu 5 tahun dan bisa diperpanjang.
2. Seorang apoteker pada bagian R & D suatu industri farmasi sedang mengembangkan
formula sediaan supositoria untuk pengobatan hemoroid. Sediaan tersebut mengandung
bahan aktif bismuth subnitras dan lidocain HCL. Bahan aktif tersebut harus dapat
dilepaskan pada saat basis supositoria meleleh pada suhu tubuh. Apakah basis supositoria
yang tepat untuk sediaan tersebut?
Jawab : Syamsuni, 2005 menjelaskan Oleum cacao sebagai basis suppositoria
memiliki beberapa keunggulan yaitu meleleh pada suhu tubuh dan tidak tercampurkan
oleh cairan tubuh.
3. Seorang apoteker industri farmasi akan mendaftarkan tablet ibuprofen ke badan POM
untuk obat penghilang rasa sakit (analgetik) dengan dosis 200 mg. Berdasarkan SK
menteri Kesehatan RI No.925 tahun 1993 tentang DOWA No.2 sediaan obat tersebut
mengalami perubahan golongan. Apakah nama golongan obat yang ditetapkan waktu
mendaftarkan produk tersebut?
Jawab : Nama golongan Ibuprofen yang telah ditetapkan Kemkes No.925 Tahun
1993 mula-mula pada golongan Obat Keras kemudian pada golongan baru menjadi
golongan obat bebas terbatas.
4. Sebuah industri farmasi ditunul oleh pemerintah untuk memproduksi sediaan injeksi
diazeopam. Sesuai dengan peraturan industri farmasi tersebut harus mempunyai apoteker
yang bekerja penuh waktu pada bagian produksi, bagian pengawasan mutu dan bagian
pemastian mutu. Berapa jumlah minimal apoteker pada masing-masing bagian tersebut?
Jawab : Pada Peraturan Pemerintah RI No.51 tahun 2009 tentang pekerjaan
kefarmasian pasal 9 menjelaskan pada masing masing bagian minimal 1 penanggung
jawab apoteker, sehingga min. 1 penanggyng jawab apoteker pada bagian pengawasan
mutu dan 1 penanggung jawab apoteker pada bagian pemastian mutu
5. Sebuah industri farmasi akan membuat pemesanan bahan baku Pseudoefedrin HCL 30
mg untuk memproduksi produk obat flu dari importer terdaftar (IT) prekursor farmasi.
Pemesaan bahan baku tersebut harus mematuhi peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Apoteker bagian apa apa yang dapat menandatangani SP tersebut?
Jawab : Yang menandatangani surat pesanan tersebut adalah apoteker
penanggung jawab produksi.
6. Sebuah industri farmasi akan memproduksi sirup kurkuma dengan menggunakan serbuk
simplisia kering rimpang kunyit sebagai bahan baku utama. Apoteker memlakukan
pemeriksaan keaslian serbuk simplisia kunyit yang dipasok oleh supplier bahan baku.
Apakah senyawa aktif yang tepat untuk dijadikan sebagai senyawa penanda (marker)
pada proseses pemeriksan tersebut?
Jawab : Senyawa aktif pada simplisia kunyit yang dijadikan sebagai senyawa
penanda (marker) saat pemeriksaan adalah kurkumin karena pada simplisia kunyit
kurkumin merupakan senyawa kurkuminoid hal terebut dijelaskan pada jurnal
Optimalisasi Pemanfaatan Kurkumin sebagai Minuman Herbal dalam Upaya
Peningkatan Kesehatan dan Perekonomian Mayarakat Desa Gersi Kota Blora
7. Seorang apoteker di suatu industri farmasi sedang membuat perencanaan biaya untuk
produksi infus NaCl 0,9 % yang dituangkan dalam study kelayakan usaha. Dalam bulan
pertama, apoteker menghitung biaya tetap yang harus dikeluarkan, yaitu sebesar Rp.
50.500.000,- dan biaya variabel sebesar Rp. 115.000.000,- ementara itu total investasi
yang disiapkan adalah sebesar Rp. 150.000.000,- Berapakah omset yang ditetapkan
sebagai Break Event Point (BEP) dari penjualan infus NaCl 0,9% tersebut tiap bulannya?
Jawab :
BEP = BIAYA TETAP : (1-BIAYA VARIABEL / TOTAL INVESTASI)
= 50.500.000 : (1-(115.000.000:150.000.000))
= 50.500.000 : (1- 0,7666)
= 50.500.000 : 0,2334
= 216.366.752,356 / bulan
8. Unsur dasar manajemen mutu selalu melibatkan struktur organisasi, prosedur kerja,
SDM, dan prosesnya. Bagaimana keterkaitannya?
Jawab : (CPOB 2012 hal 167) Sistem untuk mengelola mutu hendaklah
mencakup struktur organisasi, prosedur, proses dan sumber daya serta kegiatan yang
dibutuhkan untuk memastikan keyakinan bahwa BAO akan memenuhi spesifikasi yang
dimaksud dalam hal mutu dan kemurnian. Semua kegiatan yang berkaitan dengan mutu
hendaklah ditetapkan dan didokumentasikan.
9. Bagaimana cara menyelesaikan suatu konflik baik dari konflik pribadi atau finansial di
dalam suatu industry farmasi?
Jawab : Pada dasarnya apabila kita berkerja dengan sistem tim/kelompok hal ini
konflik pribadi dikesampingkan terlebih dahulu, mengingat akan berpengaruh dengan
lainnya. Kita juga harus tau menempatkan diri dalam pekerjaan maka dari itu konflik
pribadi janganlah diikut sertakan dalam pekerjaan, dan sikap profesionalitas tetap harus
diterapkan. Konflik finansial dalam suatu pekerjaanpun lebih baik dipecahkan, harus
diselesaikan secara bersama dengan pihak terkait, tanpa harus menjatuhkan dalam
pekerjaan. Hal ini akan mengganggu dalam perkerjaan sistem tim, karena dalam bekerja
satu tim akan saling membutuhkan satu dengan yang lainnya.
10. Apakah anda tertarik bekerja sebagai apoteker di industry farmasi? Jelaskan alasan anda
apabila anda tertarik dan apabila anda tidak tertarik?
Jawab : Sangat tertarik, karena saya senang dengan hasil produk jadi. Ingin
bereksperimen di dunia kefarmasian dengan berbagai sediaan dan salah satunya produk
kecantikan apapagi saya suka dengan hal hal yang baru dan dapat menginofasi serta
menyukai tantangan

Para praktikum kali ini, kelompok kami mendapatkan bahan aktif vitamin C
Jangan lupa cari jurnal

Anda mungkin juga menyukai