Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH STRATEGI PROMOSI

KESEHATAN TENTANG PANDEMI COVID 19


UNTUK MASYARAKAT

Dosen : Apt. Dian Arisanti, S.Si.,MH.Kes

Disusun Oleh : Kelompok 3

1. Dinda Ameia (F420185058)


2. Elza Fadia Irzani (F420185072)
3. Darojatur Rofiah (F420185073)
4. Sokhibatul Fatkhiyah (F420185077)
5. Etina Elva Rufaida (F420185081)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


PROGRAM STUDI S1 FARMASI
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun maksud dari
penulisan makalah ini adalah sebagai nilai tugas yang diberikan oleh dosen dan
untuk menambah pengetahuan kami tentang “Strategi Promosi Kesehatan Tentang
Pandemi Covid 19 Untuk Masyarakat”.
Semoga makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah ini di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.

Kudus, 25 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan .........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................4
A. Coronavirus.................................................................................................. .4
B. Promosi Kesehatan........................................................................................5
C. Upaya Promosi Kesehatan............................................................................6
D. Strategi Promosi Kesehatan..........................................................................7
E. Sasaran Promosi Kesehatan.........................................................................10
F. Metode Promosi Kesehatan .........................................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................14
KESIMPULAN........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada awal tahun 2020, dunia dihebohkan dengan wabah virus baru
yaitu Corona virus jenis baru (SARS-CoV-2) yang penyakitnya disebut
Corona Virus Disease (Covid-19) (Cowling, 2020). Covid-19 pertama kali
terjadi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China yang menyebar cepat sehingga
hampir 190 negara terserang (Alabsi, 2020). Covid-19 dinyatakan oleh WHO
sebagai pandemi dan Pemerintah Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
Corona Virus Disease 2019 telah menyatakan Covid-19 sebagai kedaruratan
kesehatan masyarakat yang wajib dilakukan upaya penanggulangannya.

Kasus virus corona (Covid-19) pertama kali diumumkan oleh Presiden


Republik Indonesia pada tanggal 4 Maret 2020. Dari sejak itu penambahan
kasus terus terjadi di sejumlah wilayah Indonesia hingga sampai sekarang.
Pandemi ini tidak hanya memberi dampak dibidang kesehatan saja, melainkan
dibidang sosial dan ekonomi juga.

Covid-19 menuntuk untuk melakukan perubahan baik dalam hal cara


berpikir, cara berperilaku dan cara bekerja. Tantangan untuk saat ini adalah
cara berpikir dan cara berperilaku yang dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dan tangguh terhadap ancaman penyakit.

Terkait hal tersebut, edukasi dan promosi kesehatan memegang peranan


yang paling penting dalam penanganan Covid-19. Tenaga kesehatan sangat
perlu dilibatkan dalam banyak aspek promotif dan preventif kesehatan
masyarakat. Para tenaga kesehatan bisa berinovasi dan menciptakan strategi
penanganan Covid-19 di Indonesia, dengan fokus utama edukasi dan
berdayakan masyarakat dan perkuat pelayanan kesehatan.

Berbagai strategi harus dilakukan agar kasus Covid-19 bisa turun


beriringan dengan waktu. Salah satu edukasi yang diberikan kepada

4
masyarakat yaitu mengenai cara memakai masker dan melepas masker dengan
benar, cara mencuci tangan yang benar, menjaga jarak, mengurangi aktivitas
diluar rumah dan menjauhi kerumunan. Berdasarkan literatur diatas, maka
disusunlah makalah dengan judul “Strategi Promosi Kesehatan Tentang
Covid-19 Untuk Masyarakat”.

5
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Covid-19 ?


2. Apa pengertian promosi kesehatan ?
3. Apa saja upaya promosi kesehatan yang bisa dilakukan ?
4. Bagaimana strategi promosi kesehatan ?
5. Siapa sasaran promosi kesehatan ?
6. Apa metode dalam melakukan promosi kesehatan ?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian Covid-19


2. Mengetahui pengertian promosi kesehatan
3. Mengetahui apa saja upaya promosi kesehatan
4. Mengetahui strategi promosi kesehatan
5. Mengetahui sasaran promosi kesehatan
6. Mengetahui metode dalam melakukan promosi kesehatan

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. CORONAVIRUS
Menurut Kemenkes RI (2020), Coronavirus (CoV) adalah keluarga
besar virus yang dapat menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan,
sedang sampai berat. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara
hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS-CoV
ditransmisikan dari kucing luwak (civetcats) ke manusia dan MERS-CoV
dari unta ke manusia. Di akhir tahun 2019 telah muncul jenis virus corona
baru yakni coronavirus disease 2019 (COVID-19).
Menurut WHO (2020), penyakit coronavirus disease 2019
(COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona
yang baru ditemukan. Kebanyakan orang yang terinfeksi virus COVID-19
akan mengalami penyakit pernapasan ringan hingga sedang dan sembuh
tanpa memerlukan perawatan khusus. Orang tua dan orang-orang yang
memiliki komorbit seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit
pernapasan kronis, dan kanker memungkin tertular COVID-19.
Coronavirus disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit yang
disebabkan oleh turunan coronavirus baru. ‘CO’ diambil dari corona, ‘VI’
virus, dan ‘D’ disease (penyakit). Sebelumnya, penyakit ini disebut ‘2019
novel coronavirus’ atau ‘2019- nCoV.’ Virus COVID-19 adalah virus baru
yang terkait dengan keluarga virus yang sama dengan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS) dan beberapa jenis virus flu biasa
(UNICEF, 2020). Menurut Sun et al., 2020, COVID-19 adalah penyakit
coronavirus zoonosis ketiga yang diketahui setelah SARS dan sindrom
pernapasan Timur Tengah (MERS). Menurut Gennaro et al., 2020,
penyakit Virus Corona 2019 (COVID-19) adalah virus RNA, dengan
penampakan seperti mahkota di bawah mikroskop elektron karena adanya
paku glikoprotein pada amplopnya.

7
B. PROMOSI KESEHATAN

Untuk mewujudkan atau mencapai visi dan misi promosi kesehatan


secara efektif dan efisien, diperlukan cara dan pendekatan yang strategis.
Cara ini sering disebut ‘strategi´, yakni teknik atau cara bagaimana
mencapai atau mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan tersebut
secara berhasil guna dan berdaya guna.

Promosi kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyara
kat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar
merekadapat mandiri menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiata
n yang bersumber daya masyarakat sesuai dengan kondisi sosial
budaya setempat dandidukung oleh kebijakan . (publik yang berwawasan
kesehatan Depkes RI, 2007).

Berdasarkan Ottawa charter (1986) “ Health promotion isthe process


of enabling people to control over and improve their health. To
reacha state of complete physical, mental, and social - well
being, anindividual or  group must be able to identify and realize aspiratio
n, to satisfy needs, and tochange or cope with or cope with the
environment ”Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa promosi
kesehatan merupakan suatu proses yang bertujuan untuk memelihara serta
meningkatkan kesehatan baik pada tingkat individu, keluarga dan
masyarakat.

Untuk keadaan fisik, mental dan sosial yang baik maka diperlukan suatu
kesadaran atau kemauan agar mampu melaksanakan perilaku hidup sehat
(self empowerment )sesuai dengan sosial budaya setempat sehingga dapat
mengubah atau mengatasi lingkungan (ekonomi, kebijakan atau
perundang-undangan dan lain sebagainya

8
C. UPAYA PROMOSI KESEHATAN
Dimasa pandemi Covid 19 PHBS atau Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat terdiri dari kebiasaan cuci tangan memakai sabun, konsumsi
makanan sehat, aktivitas fisik, istirahat yang cukup, air bersih, sanitasi
layak, tidak merokok, dan lain-lain. Ketika pandemi Covid-19 terjadi,
masyarakat Indonesia memiliki karakteristik sosial dan pemahaman yang
beragam, mulai dari kelompok usia, tingkat pendidikan, status ekonomi,
terpapar internet/media massa, lingkungan sosial, budaya, suku, dan lain-
lain. Pemahaman dan sikap yang terbentuk dapat memengaruhi
tindakan/perilaku masyarakat karena tidak semua anggota masyarakat
patuh pada protokol kesehatan. Hal ini membuat peran semua elemen
masyarakat menjadi sangat penting dalam menegakkan PHBS atau
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta patuh pada protokol kesehatan.
Oleh karena itu, dibutuhkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat
dalam pencegahan Covid-19.
Upaya promosi kesehatan menjadi pilar utama pembangunan
kesehatan, bahkan menjadi faktor penentu pembangunan berkelanjutan.
Promosi kesehatan dilaksanakan dalam pengembangan kebijakan publik
yang mempertimbangkan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat
seperti :
a. Menciptakan lingkungan fisik dan sosial yang mendukung derajat
kesehatan yang optimal
b. Meningkatkan gerakan masyarakat untuk mengendalikan faktor yang
memengaruhi kesehatan
c. Mengembangkan individu agar tahu, mau, dan mampu membuat
keputusan yang efektif dalam memelihara; meningkatkan, dan
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal serta menata kembali
sistem pelayanan kesehatan masyarakat agar lebih mengutamakan
aspek promotif dan preventif tanpa mengesampingkan aspek kuratif
dan rehabilitatif. (Yuningsih 2020)

9
Untuk memberikan dukungan upaya promotif dan preventif
kesehatan maka perlu menyampaikan informasi kesehatan secara
menyeluruh dan berulang-ulang. Selain itu, juga menyediakan fasilitas
pendukung terlaksananya pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat
dengan mengedepankan 3M (menjaga jarak, mecuci tangan dan memakai
masker), lalu testing deteksi virus secara rutin dalam rangka mengubah
perilaku hidup sehat masyarakat.

D. STRATEGI PROMOSI KESEHATAN


Pengertian : Strategi Promosi Kesehatan yaitu teknik atau cara bagaimana
mencapai atau mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan secara efektif
dan efisien.
Strategi Promosi Kesehatan meliputi 4, yaitu:
1) Gerakan Pemberdayaan Masyarakat
Gerakan pemberdayaan Masyarakat merupakan proses pemberian
informasi menuju perubahan pada diri sasaran, dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tahu menjadi mau, dari mau menjadi mampu
mempraktekkan PHBS. Pemberdayaan sebagai upaya
menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan, kemauan dan
kemampuan individu, keluarga dan masyarakat untuk mencegah
penyakit dan meningkatkan kesehatannya serta menciptakan
lingkungan sehat dan berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap
upaya kesehatan. Secara keseluruhan pendekatan gerakan
pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui : KIE, Pengembangan

10
masyarakat, pendekatan hukum dan regulasi, penghargaan dan
pendekatan ekonomi produktif. Sedangkan daerah berperan dalam
penyediaan sumber daya yang meliputi 4M yaitu Man, Money,
Material and Method serta pelaksaan operasional dan pemantauan
di wilayah setempat.
2) Bina suasana atau dukungan social
Bina suasana adalah upaya menciptakan suasana yang mendukung
individu, keluarga dan masyarakat untuk mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatannya serta menciptakan lingkungan sehat
dan berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan.
Strategi bina suasana perlu ditetapkan untuk menciptakan norma-
norma dan kondisi atau situasi yang konduktif dimasyarakat dalam
mendukung PHBS. Metode Bina Suasana dapat berupa : Pelatihan,
Mini lokakarya, Konferensi pers, Dialog terbuka, Sarasehan,
Promosi dan Pertunjukan. Bina suasana dimaksudkan untuk
menciptakan suasana yang mendukung penggerak pemberdayaan
masyarakat secara partisipatif dan kemitraan.
3) Advokasi
Advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar orang
lain tersebut membantu atau mendukung terhadap apa yang
diinginkan. Dalam konteks promosi kesehatan, advokasi adalah
pendekatan kepada para pembuat keputusan atau penentu kebijakan
diberbagai sektor, dan diberbagai tingkat, sehingga para pejabat
tersebut mau mendukung program kesehatan yang kita inginkan.
Advokasi diperlukan untuk mendapatkan dukungan baik berupa
perundang-undangan, dana maupun sumber daya lain. Advokasi
kesehatan sangat perlu dilakukan karena sasaran adalah pengambil
keputusan dijajaran pemerintah maupun disetiap tatanan
masyarakat, agar diperoleh dukungan baik secara lisan maupun
tertulis serta dukungan anggaran. Advokasi kesehatan dilakukan
disemua jenjang administrasi pusat, provinsi, kabupaten atau kota,
kecamatan dan desa. Advokasi kesehatan yang bersifat public dapat

11
dilakukan melalui media massa secara intensif dengan penyiaran
televise, radio, surat kabar atau media social yang dapat
menjangkau sasaran lebih luas
4) Kemitraan
Kemitraan adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih, berdasar
atas kesetaraan, keterbukaan, dan juga saling menguntungkan
(memberi manfaat) untuk mencapai tujuan bersama berdasar atas
kesepakatan, prinsip, dan peran masing-masing.
Prinsip kemitraan antara lain :
a. Kesetaraan atau Equity
Semua harus diawali dengan kesediaan menerima bahwa
masing-masing berada dalam kedudukan yang sama (berdiri
sama tinggi, duduk sama rendah). Keadaan ini dapat dilihat
dari pihak bersedia mengembangkan hubungan kekeluargaan,
yaitu hubungan yang dilandasi kebersamaan atau kepentingan
bersama.
b. Keterbukaan atau
Transparancy Dalam setiap langkah diperlukan adanya
kejujuran dari masing-masing pihak. Setiap usul, sasaran atau
komentar harus disertai alasan yang jujur sesuai dengan fakta,
tidak menutupi sesuatu. Pada awalnya hal ini mungkin akan
menimbulkan diskusi yang seru layaknya pertengkaran, akan
tetapi kesadaran akan kekeluargaan dan kebersamaan akan
mendorong timbulnya solusi yang adil dari pertengkaran
tersebut.
c. Saling menguntungkan atau Mutual benefit
Solusi yang adil ini terutama dikaitkan dengan adanya
keuntungan yang didapat oleh semua pihak yang terlibat.

12
E. SASARAN PROMOSI KESEHATAN
Dalam pelaksanaan promosi kesehatan, sasaran kegiatan promosi
kesehatan telah disesuaikan, berdasarkan (Maulana, 2019) yaitu :
1. Sasaran Primer
Sasaran primer (utama) upaya promosi kesehatan sesungguhnya
yaitu pasien, individu sehat serta keluarga (rumah tangga) sebagai
komponen dari masyarakat. Mereka diharapkan dapat mengubah
perilaku hidup mereka yang tidak bersih dan tidak sehat menjadi
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
2. Sasaran Sekunder
Sasaran sekunder dalam upaya promosi kesehatan yaitu para
pemuka masyarakat, baik pemuka informal (aeperti pemuka adat
dan pemuka agama) maupun pemuka formal (seperti petugas
kesehatan dan pejabat pemerintahan), serta organisasi
kemasyarakatan dan media massa yang diharapkan dapat turut
serta dalam upaya meningkatkan PHBS pasien, individu sehat dan
keluarga (rumah tangga) dengan cara: menjadi panutan dalam
mempraktikkan PHBS, seta memberikan informasi mengenai
pentingnya perilaku PHBS.
3. Sasaran Tersier
Sasaran tersier dalam upaya promosi kesehatan yaitu para pembuat
kebijakan publik yang berupa peraturan perundang-undangan di
bidang kesehatan dan bidang lainnya yang berkaitan serta mereka
yang dapat memfasilitasi atau menyediakan sumber daya.

F. METODE PROMOSI KESEHATAN


Dalam melaksanakan kegiatan promosi kesehatan, diperlukan metode
yang sesuai agar masyarakat tertarik untuk mengikuti kegiatan tersebut
serta untuk mencapai tujuan dari dilaksanakannya kegiatan promosi
kesehatan yakni perubahan peerilaku. Adapun beberapa metode promosi
kesehatan yang dapat dilakukan, antara lain yaitu :

13
Menurut Effendy (2003), terdapat dua metode dalam penyuluhan
kesehatan, yaitu metode didaktik dan sokratik :
1. Metode didaktif, yaitu metode penyuluhan yang dilakukan satu
arah atau one way method, yang disampaikan oleh pemateri kepada
peserta tetapi pendengar tidak dapat mengemukakan pendapatnya.
Misalnya film, siaran radio, leaflet, dan poster)
2. Metode sokratik, yaitu metode penyuluhan yang dilakukan dua
arah atau two way method, dimana pendengar diberikan
kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya. Misalnya diskusi
kelompok, forum, seminar, dll).

Adapun meetode penyuluhan kesehatan menurut (Dwi Susilowati, 2016)


antara lain yaitu :

1. Metode Individual (Perorangan)


Yaitu metode yang digunakan untuk mengubah perilaku individu
yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan individu
tersebut. Dasar digunakannya pendekatan individual ini karena
setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda
sehubungan dengan penerimaaan atau perilaku baru tersebut.
Metode individual ini dapat dilakukan dengan cara bimbingan dan
penyuluhan (guidance and counseling) serta dengan cara interview
(wawancara).
2. Metode Kelompok
Dalam metode kelompok promosi kesehatan dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu kelompok besar dan kelompok kecil. Dalam
penentuan kelompok tersebut harus disesuaikan dengan besrnya
kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran.
a. Kelompok Besar
Yang dimaksud kelompok besar disini adalah apabila
peserta penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode yang baik
untuk kelompok besar ini, antara lain :

14
 Ceramah, dilakukan kepada sasaran dengan
memberikan informasi dengan lisan dari
narasumber kemudian disertai dengan tanyaa jawab.
 Seminar, suatu penyajian (presentasi) dari seorang
ahli atau beberapa orang ahli tentang suatu topik
yang dianggap penting dan dianggap hangat di
masyarakat.
 Demonstrasi, lebih mengutamaka pada peningkatan
kemampuan (skill) yang dilakukan dengan
menggunakan alat peraga
b. Kelompok Kecil
Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya
kita sebut kelompok kecil. Metode-metode yang cocok
untuk kelompok kecil antara lain:
 Diskusi Kelompok, Metode dimana kesepakatan
akan didapat dari pemecahan menjadi kelompok
yang lebih kecil, kemudian bergabung dengan
kelompok yang lebih besar.
 Curah Pendapat (Brain Storming), Metode dimana
kesepakatan akan didapat dari pemecahan menjadi
kelompok yang lebih kecil, kemudian bergabung
dengan kelompok yang lebih besar.
 Bola salju, Metode dimana kesepakatan akan
didapat dari pemecahan menjadi kelompok yang
lebih kecil, kemudian bergabung dengan kelompok
yang lebih besar.
 Kelompok-kelompok Kecil (Buzz Group), dimana
dari seluruh perserta dibuatkan kelompok-kelompok
kecil kemudian diberi suatu permasalahan untuk
didiskusikan. Selunjatnya dari hasil diskusi tersebut
didiskusikan kembali untuk diambil kesimpulan.

15
 Role Play (Memainkan peran), digunakan untuk
menggambarkan perilaku dari pihak yang terkait
dengan isu tertentu dan digunakan sebagai bahan
pemikiran kelompok sasaran
 Permainan Simulasi (Simulation Game), merupakan
gabungan antara role play dengan diakusi
kelompok.
3. Metode Massa
Metode pendidikan kesehatan secara massa dipakai untuk
mengkomunikasikan pesanpesan kesehatan yang ditujukan kepada
masyarakat yang sifatnya massa atau publik. Dengan demikian cara
yang paling tepat adalah pendekatan massa. Beberapa metode
pendidikan kesehatan secara massa ini, antara lain :
 Ceramah umum (public speaking)
 Pidato-pidato/diskusi tentang kesehatan melalui media
elektronik, baik TV maupun radio
 Simulasi
 Media cetak, seperti koran, brosur, leaflet
 Bill Board

16
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dari Pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa :

a) Promosi kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat


melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar
merekadapat mandiri menolong diri sendiri, serta mengembangkan
kegiatan yang bersumber daya masyarakat sesuai dengan kondisi sosial
budaya setempat dandidukung oleh kebijakan .
b) Promosi kesehatan dilaksanakan dalam pengembangan kebijakan publik
yang mempertimbangkan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat
seperti : Menciptakan lingkungan fisik dan sosial yang mendukung derajat
kesehatan yang optimal, Meningkatkan gerakan masyarakat untuk
mengendalikan faktor yang memengaruhi kesehatan, Mengembangkan
individu agar tahu, mau, dan mampu membuat keputusan yang efektif
dalam memelihara, meningkatkan, dan mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal serta menata kembali sistem pelayanan kesehatan
masyarakat agar lebih mengutamakan aspek promotif dan preventif tanpa
mengesampingkan aspek kuratif dan rehabilitatif.
c) Dalam melaksanakan kegiatan promosi kesehatan, diperlukan metode
yang sesuai agar masyarakat tertarik untuk mengikuti kegiatan tersebut
serta untuk mencapai tujuan dari dilaksanakannya kegiatan promosi
kesehatan yakni perubahan peerilaku.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kholid. (2014). Promosi kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo.


Barker, S. (2007).Vital notes for nurses: psychology. Hoboken: Blackwell
Publishing Ltd.
CNBC. 2020.WHO Ungkap cara penyebaran Virus Corona Di Dunia.
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200323104158-37-146860/simak-
nih-who-ungkap-cara penyebaran-virus-corona-di-dunia.

KEMENKES-RI. 2011. Strategi dalam Promosi Kesehatan di daerah


Bermasalah Kesehatan. KEMENKES-RIXDwi Susilowati, M. K. (2016).
PROMOSI KESEHATAN. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
201.

Hidayat, Mahyuni, Bornea Retno Mahalayati, Hanil Sadikin, and Marhaeni Fajar
Kurniawati. 2021. “Peran Promosi Kesehatan Dalam Edukasi Tenaga
Kesehatan Di Masa Pasca Vaksinasi Covid-19 Di Kabupaten Tanah Laut.”
Jurnal Sains Sosio Humaniora 5(1): 339–45.

Maulana, H. D. (2019). Promosi Kesehatan. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran.

Nurmala, Ira; Rahman, Fauzie; Nugroho, adi; Erlyani, Neka; Laily, Nur; Yulia
Anhar, V. (2018). PROMOSI KESEHATAN.

Yuningsih, Rahmi. 2020. “Promosi Kesehatan Pada Kehidupan New Normal


Pandemi Covid-19.” Info singkat XII(11): 13–18.
http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info Singkat-XII-11-I-P3DI-
Juni-2020-205.pdf.

18

Anda mungkin juga menyukai