Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan .........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................4
A. Coronavirus.................................................................................................. .4
B. Promosi Kesehatan........................................................................................5
C. Upaya Promosi Kesehatan............................................................................6
D. Strategi Promosi Kesehatan..........................................................................7
E. Sasaran Promosi Kesehatan.........................................................................10
F. Metode Promosi Kesehatan .........................................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................14
KESIMPULAN........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awal tahun 2020, dunia dihebohkan dengan wabah virus baru
yaitu Corona virus jenis baru (SARS-CoV-2) yang penyakitnya disebut
Corona Virus Disease (Covid-19) (Cowling, 2020). Covid-19 pertama kali
terjadi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China yang menyebar cepat sehingga
hampir 190 negara terserang (Alabsi, 2020). Covid-19 dinyatakan oleh WHO
sebagai pandemi dan Pemerintah Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
Corona Virus Disease 2019 telah menyatakan Covid-19 sebagai kedaruratan
kesehatan masyarakat yang wajib dilakukan upaya penanggulangannya.
4
masyarakat yaitu mengenai cara memakai masker dan melepas masker dengan
benar, cara mencuci tangan yang benar, menjaga jarak, mengurangi aktivitas
diluar rumah dan menjauhi kerumunan. Berdasarkan literatur diatas, maka
disusunlah makalah dengan judul “Strategi Promosi Kesehatan Tentang
Covid-19 Untuk Masyarakat”.
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. CORONAVIRUS
Menurut Kemenkes RI (2020), Coronavirus (CoV) adalah keluarga
besar virus yang dapat menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan,
sedang sampai berat. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara
hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS-CoV
ditransmisikan dari kucing luwak (civetcats) ke manusia dan MERS-CoV
dari unta ke manusia. Di akhir tahun 2019 telah muncul jenis virus corona
baru yakni coronavirus disease 2019 (COVID-19).
Menurut WHO (2020), penyakit coronavirus disease 2019
(COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona
yang baru ditemukan. Kebanyakan orang yang terinfeksi virus COVID-19
akan mengalami penyakit pernapasan ringan hingga sedang dan sembuh
tanpa memerlukan perawatan khusus. Orang tua dan orang-orang yang
memiliki komorbit seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit
pernapasan kronis, dan kanker memungkin tertular COVID-19.
Coronavirus disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit yang
disebabkan oleh turunan coronavirus baru. ‘CO’ diambil dari corona, ‘VI’
virus, dan ‘D’ disease (penyakit). Sebelumnya, penyakit ini disebut ‘2019
novel coronavirus’ atau ‘2019- nCoV.’ Virus COVID-19 adalah virus baru
yang terkait dengan keluarga virus yang sama dengan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS) dan beberapa jenis virus flu biasa
(UNICEF, 2020). Menurut Sun et al., 2020, COVID-19 adalah penyakit
coronavirus zoonosis ketiga yang diketahui setelah SARS dan sindrom
pernapasan Timur Tengah (MERS). Menurut Gennaro et al., 2020,
penyakit Virus Corona 2019 (COVID-19) adalah virus RNA, dengan
penampakan seperti mahkota di bawah mikroskop elektron karena adanya
paku glikoprotein pada amplopnya.
7
B. PROMOSI KESEHATAN
Promosi kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyara
kat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar
merekadapat mandiri menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiata
n yang bersumber daya masyarakat sesuai dengan kondisi sosial
budaya setempat dandidukung oleh kebijakan . (publik yang berwawasan
kesehatan Depkes RI, 2007).
Untuk keadaan fisik, mental dan sosial yang baik maka diperlukan suatu
kesadaran atau kemauan agar mampu melaksanakan perilaku hidup sehat
(self empowerment )sesuai dengan sosial budaya setempat sehingga dapat
mengubah atau mengatasi lingkungan (ekonomi, kebijakan atau
perundang-undangan dan lain sebagainya
8
C. UPAYA PROMOSI KESEHATAN
Dimasa pandemi Covid 19 PHBS atau Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat terdiri dari kebiasaan cuci tangan memakai sabun, konsumsi
makanan sehat, aktivitas fisik, istirahat yang cukup, air bersih, sanitasi
layak, tidak merokok, dan lain-lain. Ketika pandemi Covid-19 terjadi,
masyarakat Indonesia memiliki karakteristik sosial dan pemahaman yang
beragam, mulai dari kelompok usia, tingkat pendidikan, status ekonomi,
terpapar internet/media massa, lingkungan sosial, budaya, suku, dan lain-
lain. Pemahaman dan sikap yang terbentuk dapat memengaruhi
tindakan/perilaku masyarakat karena tidak semua anggota masyarakat
patuh pada protokol kesehatan. Hal ini membuat peran semua elemen
masyarakat menjadi sangat penting dalam menegakkan PHBS atau
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta patuh pada protokol kesehatan.
Oleh karena itu, dibutuhkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat
dalam pencegahan Covid-19.
Upaya promosi kesehatan menjadi pilar utama pembangunan
kesehatan, bahkan menjadi faktor penentu pembangunan berkelanjutan.
Promosi kesehatan dilaksanakan dalam pengembangan kebijakan publik
yang mempertimbangkan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat
seperti :
a. Menciptakan lingkungan fisik dan sosial yang mendukung derajat
kesehatan yang optimal
b. Meningkatkan gerakan masyarakat untuk mengendalikan faktor yang
memengaruhi kesehatan
c. Mengembangkan individu agar tahu, mau, dan mampu membuat
keputusan yang efektif dalam memelihara; meningkatkan, dan
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal serta menata kembali
sistem pelayanan kesehatan masyarakat agar lebih mengutamakan
aspek promotif dan preventif tanpa mengesampingkan aspek kuratif
dan rehabilitatif. (Yuningsih 2020)
9
Untuk memberikan dukungan upaya promotif dan preventif
kesehatan maka perlu menyampaikan informasi kesehatan secara
menyeluruh dan berulang-ulang. Selain itu, juga menyediakan fasilitas
pendukung terlaksananya pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat
dengan mengedepankan 3M (menjaga jarak, mecuci tangan dan memakai
masker), lalu testing deteksi virus secara rutin dalam rangka mengubah
perilaku hidup sehat masyarakat.
10
masyarakat, pendekatan hukum dan regulasi, penghargaan dan
pendekatan ekonomi produktif. Sedangkan daerah berperan dalam
penyediaan sumber daya yang meliputi 4M yaitu Man, Money,
Material and Method serta pelaksaan operasional dan pemantauan
di wilayah setempat.
2) Bina suasana atau dukungan social
Bina suasana adalah upaya menciptakan suasana yang mendukung
individu, keluarga dan masyarakat untuk mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatannya serta menciptakan lingkungan sehat
dan berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan.
Strategi bina suasana perlu ditetapkan untuk menciptakan norma-
norma dan kondisi atau situasi yang konduktif dimasyarakat dalam
mendukung PHBS. Metode Bina Suasana dapat berupa : Pelatihan,
Mini lokakarya, Konferensi pers, Dialog terbuka, Sarasehan,
Promosi dan Pertunjukan. Bina suasana dimaksudkan untuk
menciptakan suasana yang mendukung penggerak pemberdayaan
masyarakat secara partisipatif dan kemitraan.
3) Advokasi
Advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar orang
lain tersebut membantu atau mendukung terhadap apa yang
diinginkan. Dalam konteks promosi kesehatan, advokasi adalah
pendekatan kepada para pembuat keputusan atau penentu kebijakan
diberbagai sektor, dan diberbagai tingkat, sehingga para pejabat
tersebut mau mendukung program kesehatan yang kita inginkan.
Advokasi diperlukan untuk mendapatkan dukungan baik berupa
perundang-undangan, dana maupun sumber daya lain. Advokasi
kesehatan sangat perlu dilakukan karena sasaran adalah pengambil
keputusan dijajaran pemerintah maupun disetiap tatanan
masyarakat, agar diperoleh dukungan baik secara lisan maupun
tertulis serta dukungan anggaran. Advokasi kesehatan dilakukan
disemua jenjang administrasi pusat, provinsi, kabupaten atau kota,
kecamatan dan desa. Advokasi kesehatan yang bersifat public dapat
11
dilakukan melalui media massa secara intensif dengan penyiaran
televise, radio, surat kabar atau media social yang dapat
menjangkau sasaran lebih luas
4) Kemitraan
Kemitraan adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih, berdasar
atas kesetaraan, keterbukaan, dan juga saling menguntungkan
(memberi manfaat) untuk mencapai tujuan bersama berdasar atas
kesepakatan, prinsip, dan peran masing-masing.
Prinsip kemitraan antara lain :
a. Kesetaraan atau Equity
Semua harus diawali dengan kesediaan menerima bahwa
masing-masing berada dalam kedudukan yang sama (berdiri
sama tinggi, duduk sama rendah). Keadaan ini dapat dilihat
dari pihak bersedia mengembangkan hubungan kekeluargaan,
yaitu hubungan yang dilandasi kebersamaan atau kepentingan
bersama.
b. Keterbukaan atau
Transparancy Dalam setiap langkah diperlukan adanya
kejujuran dari masing-masing pihak. Setiap usul, sasaran atau
komentar harus disertai alasan yang jujur sesuai dengan fakta,
tidak menutupi sesuatu. Pada awalnya hal ini mungkin akan
menimbulkan diskusi yang seru layaknya pertengkaran, akan
tetapi kesadaran akan kekeluargaan dan kebersamaan akan
mendorong timbulnya solusi yang adil dari pertengkaran
tersebut.
c. Saling menguntungkan atau Mutual benefit
Solusi yang adil ini terutama dikaitkan dengan adanya
keuntungan yang didapat oleh semua pihak yang terlibat.
12
E. SASARAN PROMOSI KESEHATAN
Dalam pelaksanaan promosi kesehatan, sasaran kegiatan promosi
kesehatan telah disesuaikan, berdasarkan (Maulana, 2019) yaitu :
1. Sasaran Primer
Sasaran primer (utama) upaya promosi kesehatan sesungguhnya
yaitu pasien, individu sehat serta keluarga (rumah tangga) sebagai
komponen dari masyarakat. Mereka diharapkan dapat mengubah
perilaku hidup mereka yang tidak bersih dan tidak sehat menjadi
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
2. Sasaran Sekunder
Sasaran sekunder dalam upaya promosi kesehatan yaitu para
pemuka masyarakat, baik pemuka informal (aeperti pemuka adat
dan pemuka agama) maupun pemuka formal (seperti petugas
kesehatan dan pejabat pemerintahan), serta organisasi
kemasyarakatan dan media massa yang diharapkan dapat turut
serta dalam upaya meningkatkan PHBS pasien, individu sehat dan
keluarga (rumah tangga) dengan cara: menjadi panutan dalam
mempraktikkan PHBS, seta memberikan informasi mengenai
pentingnya perilaku PHBS.
3. Sasaran Tersier
Sasaran tersier dalam upaya promosi kesehatan yaitu para pembuat
kebijakan publik yang berupa peraturan perundang-undangan di
bidang kesehatan dan bidang lainnya yang berkaitan serta mereka
yang dapat memfasilitasi atau menyediakan sumber daya.
13
Menurut Effendy (2003), terdapat dua metode dalam penyuluhan
kesehatan, yaitu metode didaktik dan sokratik :
1. Metode didaktif, yaitu metode penyuluhan yang dilakukan satu
arah atau one way method, yang disampaikan oleh pemateri kepada
peserta tetapi pendengar tidak dapat mengemukakan pendapatnya.
Misalnya film, siaran radio, leaflet, dan poster)
2. Metode sokratik, yaitu metode penyuluhan yang dilakukan dua
arah atau two way method, dimana pendengar diberikan
kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya. Misalnya diskusi
kelompok, forum, seminar, dll).
14
Ceramah, dilakukan kepada sasaran dengan
memberikan informasi dengan lisan dari
narasumber kemudian disertai dengan tanyaa jawab.
Seminar, suatu penyajian (presentasi) dari seorang
ahli atau beberapa orang ahli tentang suatu topik
yang dianggap penting dan dianggap hangat di
masyarakat.
Demonstrasi, lebih mengutamaka pada peningkatan
kemampuan (skill) yang dilakukan dengan
menggunakan alat peraga
b. Kelompok Kecil
Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya
kita sebut kelompok kecil. Metode-metode yang cocok
untuk kelompok kecil antara lain:
Diskusi Kelompok, Metode dimana kesepakatan
akan didapat dari pemecahan menjadi kelompok
yang lebih kecil, kemudian bergabung dengan
kelompok yang lebih besar.
Curah Pendapat (Brain Storming), Metode dimana
kesepakatan akan didapat dari pemecahan menjadi
kelompok yang lebih kecil, kemudian bergabung
dengan kelompok yang lebih besar.
Bola salju, Metode dimana kesepakatan akan
didapat dari pemecahan menjadi kelompok yang
lebih kecil, kemudian bergabung dengan kelompok
yang lebih besar.
Kelompok-kelompok Kecil (Buzz Group), dimana
dari seluruh perserta dibuatkan kelompok-kelompok
kecil kemudian diberi suatu permasalahan untuk
didiskusikan. Selunjatnya dari hasil diskusi tersebut
didiskusikan kembali untuk diambil kesimpulan.
15
Role Play (Memainkan peran), digunakan untuk
menggambarkan perilaku dari pihak yang terkait
dengan isu tertentu dan digunakan sebagai bahan
pemikiran kelompok sasaran
Permainan Simulasi (Simulation Game), merupakan
gabungan antara role play dengan diakusi
kelompok.
3. Metode Massa
Metode pendidikan kesehatan secara massa dipakai untuk
mengkomunikasikan pesanpesan kesehatan yang ditujukan kepada
masyarakat yang sifatnya massa atau publik. Dengan demikian cara
yang paling tepat adalah pendekatan massa. Beberapa metode
pendidikan kesehatan secara massa ini, antara lain :
Ceramah umum (public speaking)
Pidato-pidato/diskusi tentang kesehatan melalui media
elektronik, baik TV maupun radio
Simulasi
Media cetak, seperti koran, brosur, leaflet
Bill Board
16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
17
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Mahyuni, Bornea Retno Mahalayati, Hanil Sadikin, and Marhaeni Fajar
Kurniawati. 2021. “Peran Promosi Kesehatan Dalam Edukasi Tenaga
Kesehatan Di Masa Pasca Vaksinasi Covid-19 Di Kabupaten Tanah Laut.”
Jurnal Sains Sosio Humaniora 5(1): 339–45.
Nurmala, Ira; Rahman, Fauzie; Nugroho, adi; Erlyani, Neka; Laily, Nur; Yulia
Anhar, V. (2018). PROMOSI KESEHATAN.
18