Bab 22.
lah Kelompok isokinolin dengan struktur
Kimiawi dan khasiat amat berlainan (al.
ron-narkotik), yakni papwoerin. noskapin (=
rarkotin) dan narsin. Morfin. berkhasiat
analgetis sangat kat, lagi pula memilihi
refleks batuk, yang semuanya berdasarkan
supresi sususan saraf pusat (SSP). Morfin
juga menimbulkan efek stimulasi SSP, mis.
miosis (pencivtan pupil mata), csitasi dat
somondsi. aya stimulasinya pada CTZ meng-
akibatkan mual dan muntak-muntah. Efek
perifernya yang penting adalah obstipasi,
retensi kemih dan pelepasan histamin yang,
mengakibatkan vasodilatasi pembuluh kulit
ddan gatal-gatal (urticaria).
Perggumannya khusus pada nyeri hebat
akut dan kronis. seperti pasca-bedah dan se-
telah infark jantung, juga pada fase terminal
dari kanker. Banyak digunakan scbagaitablet
retard untuk kerjanya
‘Resorpsinya di usus baik, telapi BA-nya he-
nya kl. 25% akibat FPE besar. Mulai kerjanya,
setelah 1-2 jam dan bertahan sampai 7 jam.
Resorpsi dari suppositoria umumnya sedikit
lebih bik secara 8 /i.m. baik sekali. PP-nya
35%; dalam hati 70% dari morfin dimeta-
bolisasi melalui senyawa konyugasi dengan
asam glukuronat menjadi morfin-3-gluku-
ronida yang tidak aktif dan hanya sebagian
ecil (3%) dari jumlah ini terbentuk morfin-
@glukuronida dengan daya kerja analgetis
Jebih kuat dari morfin sendiri. Ekskresinya
melalui kemih, empedu dengan situs entero-
hepatis dan tin
‘Antidote, Pada intoksikasi digunakan an-
(agonis morfin sebagai antidotum, yaknk
nalokson, lihat nr 6.
Dosis: dewasa oral 3-6