Anda di halaman 1dari 43

United Nations Development Programme and

Government of Indonesia

Making Aceh Safer through


Disaster Risk Reduction in Development
(DRR-A)

MODUL:

Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas

2012
MODUL
PENGURANGAN RISIKO BENCANA
BERBASIS KOMUNITAS

Keterangan Foto:
Kelompok Perempuan di Gampong Simpang Kiri, Kab. Aceh Tamiang
berdiskusi tentang apa yang sudah mereka lakukan untuk mengurangi
risiko bencana di gampong Simpang Kiri
SESI 1:
MEMULAI PELATIHAN

A. PEMBUKAAN

1. TUJUAN:
Membuka / memulai pelatihan secara resmi.

2. WAKTU:
30 menit.

3. DASAR PEMIKIRAN:
Pembukaan ini adalah kesempatan yang penting bagi para pihak yang
terlibat & berkepentingan terhadap kegiatan pelatihan ini (kepala
instansi, pemerintah daerah & lain-lain) untuk mengemukakan harapan
instansi terhadap pelatihan & peserta melalui sambutan. Selain itu,
kesempatan ini dapat digunakan untuk memberi motivasi kepada
peserta. Acara umum untuk membuka suatu pelatihan lazimnya terdiri
dari:
ucapkan selamat datang,
laporan panitia,
kata sambutan,
pembukaan resmi,
doa.

4. METODE:
Ceramah.

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 1


5. ALAT & BAHAN:

6. PENGATURAN:

7. URAIAN SECARA RINCI:


Panitia mengucapkan selamat datang kepada semua peserta,
fasilitator & tamu lain (pejabat-pejabat).
Panitia menyampaikan laporan panitia (bila diperlukan)
Pejabat menyampaikan sambutan sekaligus membuka
pelatihan dengan resmi (bila diperlukan). Harus diperhatikan
bahwa sambutan harus kontekstual. Point-point yang
harus dikemukakan adalah nilai penting dari pelatihan ini
bagi keamanan, kesejahteraan & martabat kita bersama.
Diharapkan sambutan tidak lebih dari 10 menit.
Panitia membawa doa (bila diperlukan).

B. PERKENALAN

1. TUJUAN:
Untuk saling mengenalkan peserta & menciptakan suasana yang akrab
& santai.

2. WAKTU:
30 menit.

3. DASAR PEMIKIRAN:
Semua orang biasanya merasa sedikit malu pada awal pelatihan.
Menciptakan suasana yang tepat adalah prioritas utama pada pelatihan
ini. Keadaan yang tidak formal, santai tetapi seius merupakan suasana

2 Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender


yang paling mendukung proses belajar. Menggunakan permainan untuk
memperkenalkan semua orang yang terlibat dalam pelatihan adalah
jalan terbaik untuk menciptakan suasana tersebut. Seringkali peserta
pelatihan sudah saling kenal karena mereka misalnya teman kerja.
Dengan permainan ini fokus bisa pindah dari aspek perkenalan ke
aspek kreativitas atau keaslian & persatuan tim untuk menjalankan
pelatihan dengan lancar.

4. METODE :
Permainan.

5. ALAT & BAHAN :

6. PENGATURAN :
Ruangan kelas atau di luar ruangan, semua orang berdiri dalam sebuah
lingkaran.

7. URAIAN SECARA RINCI :


Fasilitator meminta kepada peserta untuk berdiri dalam satu
lingkaran, agar antara peserta satu dengan yang lain, termasuk
fasilitator, dapat saling melihat. Perkenalan ini bernama Perkenalan
Penghuni Rimba. Fasilitator menjelaskan aturan perkenalan sebagai
berikut :
Setiap peserta secara bergantian dipersilahkan untuk
memperagakan dengan suara & isyarat perilaku hewan di
rimba yang dipilih (karena perilaku hewan itu sesuai dengan
kepribadiannya, atau peserta sangat menyukai hewan
tersebut, atau lainnya). Dilanjutkan dengan menyebutkan
nama panggilannya: nama saya ...

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 3


Peserta yang lain secara serentak menirukan menyebutkan
nama peserta yang telah memperkenalkan tadi & menirukan
gerakannya dengan mengucapkan selamat datang
(jenis hewan yang diperkenalkan tersebut).
Peserta yang memperkenalkan diri melanjutkan perkenalannya
dengan (1) tempat dia bekerja serta bidang yang ditekuni, (2)
alamat rumah, dan diakhiri dengan memilih dengan mendekati
peserta lain agar memperkenalkan diri.
Untuk mengawali permainan perkenalan fasilitator memulai
memperkenalkan diri sesuai aturan permainan tersebut di atas
untuk menghidupkan kreatifitas peserta tanpa menimbulkan
rasa malu.

C. HARAPAN & TUJUAN PELATIHAN

1. TUJUAN:
Agar peserta mengemukakan apa yang diharapkan dari
pelatihan.
Untuk mengetahui apakah semua harapan peserta termasuk
dalam tujuan, keluaran & materi pelatihan.
Untuk memodifikasi materi pelatihan jika perlu &
memungkinkan.
Agar peserta mempunyai komitmen untuk mencapai yang
diharapkan.

2. WAKTU:
30 menit.

4 Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender


3. DASAR PEMIKIRAN:
Kajian harapan peserta terhadap pelatihan ini sangat membantu
fasilitator untuk mengetahui hal-hal penting yang diharapkan oleh
peserta supaya dia dapat mengarahkan atau menyesuaikan materi
pelatihan dengan harapan peserta. Disamping itu fasilitator dapat
melihat kejelasan tujuan & keluaran pelatihan kepada peserta. Hal ini
sangat penting untuk menciptakan komiten dan rasa memiliki peserta
terhadap pelatihan.

4. METODE:
Curah pendapat, diskusi.

5. ALAT & BAHAN:


Kartu metaplan (tiga warna), spidol, isolasi, flipchart / transparansi
dengan tujuan, keluaran & materi pelatihan (lihat lampiran).

6. PENGATURAN:
Tempat duduk diatur berbentuk setengah lingkaran. Flipchart dengan
tujuan, keluaran & proses pelatihan telah disiapkan oleh fasilitator.
Disediakan tempat kosong di dinding atau di papan di mana kartu
metaplan dapat ditempel.

7. URAIAN SECARA RINCI :


Fasilitator menjelaskan tujuan & prosedur sesi ini.
Fasilitator memberi peserta dua kartu metaplan (dua warna:
A, & B).
Fasilitator meminta peserta untuk menulis harapannya di kartu
metaplan dengan jelas dan cukup besar (maksimal 8 kata):
harapan terhadap proses pada kartu berwarna A
harapan terhadap materi pada kartu berwarna B

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 5


Fasilitator meminta peserta menempelkan kartu-kartu
metaplan ditempel di dinding atau di papan yang kosong
dengan memisahkan masing-masing warna (harapan terhadap
proses & harapan terhadap materi).
Fasilitator meminta salah satu peserta untuk membaca kartu-
kartu & mengelompokkannya sesuai isu-isu yang muncul.
Fasilitator memperlihatkan flipchart atau transparansi yang
berhubungan dengan agenda pelatihan meliputi: keluaran &
materi pelatihan.
Fasilitator menanyakan kepada peserta apakah harapan yang
ditulis peserta dalam metaplan sudah sesuai dengan tujuan,
keluaran & materi pelatihan; apakah ada yang tidak terkait
dengan keluaran / materi pelatihan.
Fasilitator mengajak mendiskusikan harapan yang tidak
terkait, perlu ada keluaran / sesi tambahan atau tidak ?
Salah satu peserta atau fasilitator menyimpulkan hasil sesi ini.

D. KONTRAK BELAJAR

1. TUJUAN:
Untuk menyetujui jadwal & peraturan yang harus diikuti selama
pelatihan. Agar peserta merasa terlibat dalam pengaturan proses
pelatihan yang nyaman buat semua untuk hasil yang maksimal dan
merasa memiliki pelatihan.

2. WAKTU:
30 menit.

6 Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender


3. DASAR PEMIKIRAN:
Rasa kepemilikan dan korsa peserta terhadap pelatihan sangat penting
agar peserta aktif & bebas mengemukakan pendapatnya. Dengan
peserta diberi kesempatan untuk menentukan jadwal serta peraturan
pelatihan sendiri, maka peserta akan merasa memiliki pelatihan
sejak awal. Hal ini juga merupakan cara yang mudah untuk menyusun
jadwal waktu & peraturan yang sesuai dengan kebiasaan & kebutuhan
peserta.

4. METODE:
Pertanyaan pemicu.

5. BAHAN:
Metaplan
Spidol
Perekat
Komputer/ laptop
Viewer
Pointer

6. PENGATURAN:
Fasilitator meminta peserta duduk berbentuk setengah lingkaran
terhadap dinding atau papan dimana flipchart di tempel.

7. URAIAN SECARA RINCI :


Fasilitator menjelaskan tujuan & prosedur sesi ini.
Fasilitator menanyakan jadwal tentatif yang telah disusun.
Apakah ada keberatan-keberatan yang perlu penyesuaian?
Jam berapa kita akan memulai pelatihan ?,

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 7


Jam berapa kita akan beristirahat minum kopi, makan
siang & beristirahat sore ?,
Kita lanjut sampai jam berapa ?
Fasilitator menuliskan jawaban jawaban peserta dengan jelas
di flipchart. Hasil musyawarah ini juga menjadi bahan bagi
panitia atau pelayan konsumsi.
Fasilitator mendiskusikan, peraturan dasar dalam pelatihan
yang perlu disepakati agar pelatihan berjalan lancar. Bisa
muncul aturan tentang:
Tidak boleh merokok di dalam ruangan.
Tidak boleh menelpon dan menerima telpon di dalam
ruangan.Handphone dalam posisi silent.
Tidak boleh terlambat.
dan lainnya.
Fasilitator mendiskusikan jenis hukuman bagi pelanggar
perlu disepakati. untuk memberikan agar pelatihan berjalan
lancar. Semua peserta berhak mengusulkan hukuman bagi
para pelanggar pada kertas meta plan. Jenis hukuman dibaca
bergantian dan dibatalkan apabila ada salah satu peserta
menolak atas jenis hukuman yang disampaikan tersebut.
Fasilitator mendiskusikan tim kerja bagi pelanggar perlu
disepakati untuk memberikan agar pelatihan berjalan lancar.
Tim kerja terdiri dari:
Penyegar situasi (ice breaker) selama proses
Penjaga waktu (time keeper) selama proses
Pencatan pelanggaran (polisi) selama proses
Pemberi hukuman (hakim) selama proses
Tuliskan pembagian tim & tugasnya.

8 Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender


Fasilitator menempelkan flipchart agar dapat dilihat
selama pelatihan. Peserta & fasilitator dapat merujuk pada
persetujuan bersama ini untuk memecahkan persoalan.
Peraturan-peraturan lain dapat ditambahkan selama
pelatihan.

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 9


SESI 2:
SENSITIFITAS GENDER DALAM
PENANGGULANGAN BENCANA

1. TUJUAN:
Di akhir sesi peserta dapat menerapkan memahami sensitivitas gender,
mampu membedakan kebuuhan laki-laki dan perempuan, mampu
memahami dampak bencana bagi kelompok rentan bagi perangkat
perencanaan pengurangan risiko bencana.

2. WAKTU:
120 menit

3. DASAR PEMIKIRAN:
Masyarakat cenderung memahami urusan bencana sebagai urusan
lelaki. Padahal dalam banyak hal, lelaki dan perempuan memiliki
lingkup pengetahuan dan pengalaman yang berbeda. Bencana tidak
hanya menimpa laki-laki saja, akan tetapi juga warga perempuan, dari
anak, hingga orang tua. Hal ini berarti perempuan dan lelaki memiliki
akses dan cara penggunaan yang berbeda thdp sumber daya lokal. Oleh
karenanya lelaki dan perempuan mempunyai pandangan yang berbeda
akan hal yang dianggap penting, termasuk dalam hal pengurangan
risiko bencana. Kita mencari, apakah perempuan telah mendapatkan
akses yang sama dengan laki-laki?

4. METODE:
Roleplay

10 Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender


Diskusi curah pendapat
Ceramah

5. ALAT & BAHAN:


Metaplan
Spidol
Perekat
Komputer/ laptop
Viewer
Pointer
Bahan bacaan
Bahan tayang

6. PENGATURAN:
Peserta duduk melingkar.

7. URAIAN SECARA RINCI:


Pengantar (10)
Fasilitator memberikan pengantar tentang tujuan dan latar
belakang sesi ini dilakukan.
Curah pendapat 1: Beda lelaki dan perempuan (10)
Fasilitator meminta peserta mengemukakan pendapat
mengenai perepsi peserta atas perbedaan lelaki dan
perempuan.
Fasilitator menuliskan kata kunci pendapat peserta dalam
flipchart dan ditempelkan di papan sehingga semua
peserta melihat seluruh hasil curah pendapat.
Fasilitator membuat kesimpulan kecil atas perbedaan
lelaki dan perempuan.

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 11


Curah pendapat 2: Perbedaan jenis kelamin dan gender (10)
Fasilitator meminta peserta memilahkan hasil diskusi 1,
dengan peranyaan kunci (1) perbedaan-perbedaan lelaki
dan perempuan fisik (jenis kelamin) yang bersifat takdir,
serta (2)perbedaan-perbedaan lelaki dan perempuan
sebagai perbedaan peran gender yang bersifat kontruksi
sosial.
Fasilitator mengelompokkan hasil diskusi di atas dan
menempelkan dalam papan sehingga semua peserta dapat
melihat dengan jelas.
Fasilitator membuat kesimpulan kecil mengenai perbedaan
akibat kontruksi sosial dan kodrat, beda jenis kelamin dan
gender.
Curah pendapat 3: ketidak-adilan gender (10)
Fasilitator memfasilitasi diskusi lebih mendalam mengenai
Pengelolaan dan penyikapan atas perbedaan peran gender
tersebut akan menimbulkan permasalahan.
Fasilitator menyampaikan pertanyaan, permasalah-
permasalahan yang timbul akibat ketidakadilan peran
tersebut.
Fasilitator mengelompokkan hasil diskusi di atas dan
menempelkan dalam papan sehingga semua peserta dapat
melihat dengan jelas.
Fasilitator membuat kesimpulan kecil mengenai perbedaan
akibat kontruksi sosial dan kodrat, beda jenis kelamin dan
gender.
Diskusi kelompok 1: Kebutuhan lelaki dan perempuan dalam
PB (30).
Setiap kelompok diminta melakukan diskusi kelompok

12 Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender


untuk membahas bagaimana kebutuhan lelaki dan
perempuan dalam penanggulangan bencana.
Permasalahan apa yang sering timbul dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana.

-3

-
 




-3

 
 
- 


3
!'"$&""
"*$"
$
-$"
""$"" &
'(
+"&

Diskusi kelompok 2: Peran lelaki dan perempuan dalam PB


(30).
Setiap kelompok diminta melakukan diskusi kelompok
untuk membahas bagaimana peran lelaki dan perempuan
dalam penanggulangan bencana.
Permasalahan apa yang sering timbul dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana.



-
 






 
 
- 


3
!'"$&""
"*$"
$
-$"
""$"" &
'(
+"&

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 13


Roleplay kelompok (20)
Dengan menggunakan data hasil diskusi kelompok,
masing-masing kelompok membuat skenario roleplay yang
dapat menjelaskan kebutuhan dan peran laki-laki dan
perempuan dalam penanggulangan bencana.
Diskusi kecil mengenai klarifikasi oleh fasilitator
Tutorial dan tanya jawab (20).
Narasumber memberikan presentasi kecil tentang Sensivitas
gender dalam penanggulangan bencana sebagai bahan
pembanding.
Penyimpulan (10).
Fasilitator memfasilitasi proses penyimpulan menekankan
pentingnya mendorong keseimbangan peren gender dengan
memperhatikan perbedaan kebutuhan masing-masing.

14 Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender


SESI 3:
MEMETAKAN SUMBERDAYA

1. TUJUAN:
Di akhir sesi peserta dapat:
menjelaskan beraneka sumberdaya penghidupan yang berada
di komunitasnya
menggambarkan posisi sumberdaya penghidupan yang berada
di komunitasnya

2. WAKTU:
90 menit

3. DASAR PEMIKIRAN:
Sumberdaya penghidupan adalah subyek penting dalam
penanggulangan bencana. Pada dasarnya penanggulangan bencana
adalah serangkaian usaha untuk melindungi sumberdaya komunitas
potensi ancaman yang berada di sekitarnya. Memetakan sumberdaya
penghidupan komunitas menjadi hal mendasar yang perlu dilakukan
sebelum melakukan kegiatan pengurangan risiko bencana.

3. METODE:
Curah pendapat
Diskusi kelompok
Diskusi pleno
Presentasi

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 15


4. ALAT & BAHAN :
Kertas plano
Metaplan
Spidol ragam warna
Perekat
Gunting
Lem kertas
Komputer
Projector

5. PENGATURAN:
Peserta duduk setengah lingkaran

6. URAIAN SECARA RINCI:


Pengantar (5 menit)
Fasilitator memberikan pengantar tentang tujuan dan latar
belakang sesi ini dilakukan.
Pembagian Kelompok (5 menit)
Fasilitator memfasilitasi pembentukan kelompok kecil. Masing-
masing kelompok beranggotakan 3 - 7 orang. Diusahakan
terjadi kesesuaian dan perimbangan tempat tinggal,
pekerjaan, usia, jenis kelamin, pendidikan.
Membuat Peta Komunitas (20 menit).
Fasilitator membagikan peralatan kerja kelompok
Fasilitator meminta setiap kelompok untuk membuat peta
komunitas (gampong, mukim) di atas kertas plano. Peserta
diminta menggambarkan selengkap-lengkapnya dengan
berbagai simbol dan warna komponen-komponen penting
di komunitas terebut dengan disertai keterangan, antara
lain:

16 Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender


Jalan raya / kampung / setapak
Jembatan / bendung / dam
Sungai / selokan / parit / mata air
Bukit / tebing
Hutan / kebun / sawah
Kantor desa / dusun
Sekolah / madrasah
Masjid / gereja
Rumah / kandang
Lain-lainnya
Fasilitator meminta setiap kelompok untuk menempelkan
peta komunitas hasil kerjanya di dinding dalam ruangan
pelatihan sehingga semua peserta dapat melihat dengan
jelas.
Menghitung sumberdaya (20 menit).
Fasilitator meminta peserta menghitung jumlah sumberdaya-
sumberdaya penghidupan yang dimiliki / dapat diakses /
dikelolanya:
Warga: laki-laki, perempuan, anak-anak, balita, manula,
hamil, lainnya.
Pendidikan: sekolah dasar, sekolah menengah pertama,
sekolah menengah atas, perguruan tinggi, lainnya.
Rumah: tembok, kayu, lainnya.
Hewan peliharaan: Sapi, kerbau, kambing, itik, ayam,
lainnya.
Sawah / kebun: jenis tanaman, luas, hasil dan waktu
panen.
Kendaraan: mobil, motor, sepeda, truk, lainnya.
Sarana-prasarana: masjid, meunasah, balai mukim,
puskesmas, jembatan, jalan, lainnya.

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 17


Lainnya?
Fasilitator meminta setiap kelompok untuk menempelkan
jumlah sumberdaya hasil hitungannya di sebelah peta
komunitas, sehingga semua peserta dapat melihat dengan
jelas.
Presentasi kelompok (20 menit)
Fasilitator meminta setiap kelompok mempresentasikan
hasil kerjanya berupa peta komunitas jumlah sumberdaya
penghidupan komunitas yang dimiliki / diakses /
dikelolanya.
Tutorial dan Tanya Jawab (15 menit).
Fasilitator memaparkan presentasi kecil tentang Sumberdaya
Penghidupan
Penyimpulan (5 menit)
Fasilitator memfasilitasi proses penyimpulan, antara lain
mengenai:
Pengelompokan sumberdaya berdasarkan jenisnya:
manusia, alam-lingkungan, sosial, infrastruktur, ekonomi,
politik.
Pengelompokan sumberdaya berdasarkan pemilik
/ pengakses dan pengelolanya: individu, keluarga,
komunitas, pemerintah.

18 Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender


SESI 4:
MENGENAL PENANGGULANGAN BENCANA

1. TUJUAN:
Di akhir sesi peserta dapat:
menjelaskan komponen risiko bencana yang terdiri dari
ancaman, kapasitas dan kerentanan beserta hubungan antar
komponen tersebut
menjelaskan pemahaman penanggulangan bencana sebagai
usaha-usaha pengelolaan komponen risiko bencana tersebut.

2. WAKTU:
90 menit.

3. DASAR PEMIKIRAN:
Masyarakat cenderung memahami bencana secara fatalistic, sebagai
sesuatu takdir yang harus terjadi. Oleh karena itu sehingga risiko
bencana sering dipahami sebagai sesuatu hal yang harus terjadi pula.
Menguraikan hubungan antara masing-masing komponen risiko bencana
akan mengajak peserta pada pemahaman bahwa risiko tidak datang
dengan sendirinya.

4. METODE:
Permainan bola keranjang
Diskusi curah pendapat
Ceramah

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 19


5. ALAT & BAHAN:
Metaplan
Spidol
Perekat
Bola plastik
Sarung pelindung keranjang
Tali plastik pengikat kaki
Tempat lapang
Komputer/ laptop
Viewer
Pointer
Bahan bacaan
Bahan tayang

6. PENGATURAN:
Peserta dibagi menjadi 2 kelompok, seolah-olah mewakili
komunitas yang akan melakukan pertandingan sepakbola.

7. URAIAN SECARA RINCI:


Pengantar (5)
Fasilitator memberikan pengantar tentang tujuan dan latar
belakang sesi ini dilakukan.
Pembagian kelompok (5)
Fasilitator melakukan pembagian peserta menjadi 2
komunitas pecandu bola keranjang yang akan bertanding,
yang mempunyai perbedaan menyolok: kelompok laki-laki vs
perempuan, kelompok bertubuh besar vs kecil.
Diskusi kelompok: Menyusun strategi (5).
Setiap kelompok diminta melakukan diskusi kelompok untuk
menyusun anggota tim, menyusun strategi pemenangan dan

20 Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender


memprediksi nilai kemenangan / kekalahan. Masing-masing
komunitas menyusun Tim Bola Keranjang yang terdiri dari:
1 orang pelatih pengatur strategi dan mencatat proses
1 orang wasit pengatur pertandingan agar lancar
1 orang penilai penghitung nilai kemenangan /
kekalahan
1 orang keranjang berusaha agar tidak kena bola
3-5 orang penyerang berusaha memasukkan
(menyentuhkan bola) bola ke keranjang
Pelaksanaan pertandingan (15).
Pertandingan dilakukan selama 2 babak. Masing-masing babak
selama 5, dengan jeda 5 untuk mengatur istirahat dan
mengatur strategi.
Diskusi refleksi (30).
Fasilitator memfasilitasi diskusi refleksi berupa curah
pendapat tentang pengalaman seputar pelaksanaan
pertandingan:
Mengapa ada tim yang kalah? (Komponen apa saja yang
menyebabkan kekalahan?)
Mengapa ada tim yang menang? (Komponen apa saja yang
menyebabkan kemenangan?)
Apa yang perlu dilakukan untuk mengurangi kekalahan?
Apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan
kemenangan?
Mengapa terjadi kesalahan dalam memprediksi?
Kapan kita melakukan usaha-usaha untuk mengurangi
kekalahan?
Kapan kita melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan
kemenangan?

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 21


Fasilitator memfasilitasi diskusi refleksi curah pendapat
tentang hubungan permainan dengan pengalaman
kebencanaan:
Ancaman apa yang pernah terjadi di lingkunga kita?
Bagaimana karakter ancaman tersebut?
Apa kerugian yang kita derita akibat hadirnya ancaman
tersebut?
Apa yang menyebabkan terjadinya kerugian tersebut?
Apa strategi yang dapat kita lakukan untuk mengurangi
kerugian tersebut?
Apakah kita pernah melakukan strategi tersebut
sebelumnya?
Tutorial dan tanya jawab (20).
Narasumber memberikan presentasi kecil tentang Mengenal
Bencana sebagai bahan pembanding (?)
Penyimpulan (10).
Fasilitator memfasilitasi proses penyimpulan dengan
mengkaitkan hasil refleksi pertandingan dengan peredaman
risiko bencana:
Tim lawan adalah ancaman, kekalahan kita adalah
bencana.
Tingkat kekalahan (risiko bencana) kita tergantung dari
kekuatan tim lawan (ancaman) dan tergantung dari
ketidakmampuan (kerentanan) kita.
Bagi tim menang, kemenangan kita adalah wujud
kemampuan kita menanggulangi / menangani ancaman,
sehingga tim lawan (ancaman) tidak menjadi kekalahan
(bencana).
Mengetahui karakter tim lawan (ancaman) menjadi
faktor penting untuk menilai kemampuan dan kerentanan

22 Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender


kita, serta untuk selalu mendorong upaya membangun
kesiapsiagaan.
Untuk mencapai kemenangan atau mengurangi kekalahan
kita selalu menyusun strategi peredaman risiko bencana.
Strategi tersebut diwujudkan dalam usaha-usaha
mengelola ancaman, melakukan pencegahan, melakukan
penjinakan (mitigasi), serta meningkatkan kemampuan
kesiapsiagaan dan penanganan darurat.
Strategi pemenangan / pengurangan risiko bencana
tersebut dilaksanakan secara sinergis dengan sebesar-
besarnya menggunakan dan memanfaatkan sumberdaya
yang kita miliki sebelum menggunakan sumberdaya orang
lain

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 23


SESI 5:
MENGKAJI ANCAMAN

1. TUJUAN:
Di akhir sesi peserta dapat menjelaskan jenis & karakter ancaman,
serta dapat menggambarkan peta ancaman bencana pada komunitas.

2. WAKTU:
90 menit.

3. DASAR PEMIKIRAN:
Memahami jenis dan karakter ancaman merupakan modal awal bagi
komunitas untuk memupai usaha-usaha pengurangan risiko bencana.
Rencana kegiatan pengurangan risiko bencana yang tidak berlandasan
pemahaman atas jenis dan karakter ancaman menjadikan cenderung
tidak berdaya dan berhasil guna.

3. METODE:
Curah pendapat
Diskusi kelompok
Diskusi pleno
Galeri

4. ALAT & BAHAN:


Kertas plano
Metaplan
Spidol ragam warna
Perekat

24 Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender


Gunting
Lem kertas
Komputer

PENGATURAN:
Peserta duduk setengah lingkaran.

URAIAN SECARA RINCI:


Pengantar (10)
Fasilitator memberikan pengantar tentang tujuan dan latar
belakang sesi ini dilakukan.

Pembagian Kelompok (10)


Fasilitator memfasilitasi pembentukan kelompok kecil. Masing-
masingkelompok beranggotakan 3 - 7 orang. Diusahakan
tempat terjadi perimbangan tempat tinggal, pekerjaan, usia,
dan pendidikan. Kelompok perempuan dan laki-laki dibedakan
untuk mempertegas bentuk ancaman antara perempuan dan
laki-laki.

Diskusi kelompok: Identifikasi ancaman (30).


Fasilitator mengajak peserta melakukan identifikasi ancaman
sekaligus melengkapi peta komunitas dengan menyampaikan
pertanyaan-pertanyaan:
Jenis ancaman apa saja yang terdapat di komunitas kita?
Bagaimana karakter masing-masing jenis ancaman
tersebut?
Dimana letak sumber dan sebaran ancaman tersebut dalam
peta komunitas kita?

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 25


Apa saja sumberdaya yang berisiko dari ancaman-ancaman
tersebut?
Hasil identifikasi dicantumkan dalam lembar (kertas plano)
tersendiri. Untuk memperlancar diskusi sekaligus sebagai
bekal kelompok, fasilitator dapat melakukan diskusi kecil dua
arah tentang jenis dan karakter-karakter ancaman yang dapat
diidentifikasi. Hasil diskusi dituliskan dalam bentuk tabel hasil
pengkajian ancaman komunitas (Lihat bahan tayang maupun
 bahan bacaan).
 54.
    

   
   45-
2

-
- -   .-2:4?.4  
?
2-24

$'
0

"
 /'
.&
%

.' $
'
41

Presentasi kelompok (30)


Dengan menggunakan peta komunitas yang telah
dirajahkan karakter ancaman di dalamnya, masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
Masing-masing komunitas memberikan penjelasan kepada
khalayak tentang karakter ancaman di komunitasnya.
Diskusi kecil mengenai klarifikasi oleh

26 Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender


Penyimpulan(10)
Fasilitator memfasilitasi proses penyimpulan, antara lain
mengenai:
Hubungan antara ragam ancaman (tunggal dan jamak)
dalam konteks ruang dan waktu dengan potensi risiko
bencana.

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 27


SESI 6:
MENGKAJI KEMAMPUAN

1. TUJUAN:
Di akhir sesi peserta dapat:
menjelaskan jenis & karakter kemampuan komunitas yang
dapat dimobilisasi dalam mengelola ancaman dan kerentanan.

2. WAKTU:
120 menit

3. DASAR PEMIKIRAN:
Mengkaji kemampuan dimaknai sebagai cara untuk memahami
kemampuan di komunitas dalam mengelola dan memobilasi
sumberdaya yang dimiliki guna mengelola ancaman ada di sekitarnya
maupun kerentanan yang ada padanya.

Ragam dan sifat / karakter kemampuan yang terdapat di masyarakat


sangat berbeda-beda, sesuai dengan aset penghidupan yang dimiliki.
Selain memetakan kemampuan (biasanya dalam bentuk jumlah)
aset penghidupan, maka yang lebih penting lagi adalah memetakan
kemampuan aset mada yang dapat dan doleh dimobilisasi untuk
kepentingan bersama, baik sebelum, saat maupun setelah bencana.
Memahami karakter kemampuan masayarakat dalam mengelola
aset ini merupakan modal awal untuk melakukan peredaman risiko
bencana dengan baik, dan akan mendorong terwujudnya usaha-usaha
peredaman risiko bencana yang efektif.

28 Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender


3. METODE:
Curah pendapat
Diskusi kelompok
Diskusi pleno
Galeri

4. ALAT & BAHAN :


Kertas plano
Metaplan
Spidol ragam warna
Perekat
Gunting
Lem kertas
Komputer

5. PENGATURAN
Peserta duduk setengah lingkaran.

6. URAIAN SECARA RINCI


Pengantar (15)
Fasilitator memberikan pengantar tentang tujuan dan latar
belakang sesi ini dilakukan. Terutama tentang pentingnya
kemampuan masyarakat dalam mengelola sumberdaya
internalnya.

Pembagian Kelompok (5)


Fasilitator memfasilitasi pembentukan kelompok kecil.
Perempuan dan laki-laki dikelompokkan berbeda. Masing-
masing kelompok beranggotakan 3 - 7 orang. Diusahakan

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 29


tempat terjadi perimbangan tempat tinggal, pekerjaan, usia,
dan pendidikan.

Diskusi kelompok: Mengidentifikasi kemampuan (60)


Fasilitator dapat menyampaikan pertanyaan-pertanyaan kunci
yang berhubungan dengan kemampuan komunitas dalam
memobilisasi sumberdaya guna mengelola ancaman dan
kerentanan yang ada padanya, baik pada sebelum, saat dan
sesudah bencana:
kemampuan (baca: aset penghidupan / sumberdaya) apa
saja yang dimiliki, dikelola, diakses dan dikontrol oleh
komunitas?
kemampuan apa saja yang dapat dimobilisasi untuk
mengelola ancaman guna mencegah bencana, memitigasi
bencana, meningkatkan kesiapsiagaan dan peringatan dini?
kemampuan apa saja yang dapat dimobilisasi untuk
menangani kondisi tidak aman kerentanan, guna
mencegah bencana, memitigasi bencana, meningkatkan
kesiapsiagaan dan peringatan dini, menangani kondisi
darurat, melakukan rehabilitasi dan rekontruksi?
kemampuan apa saja yang dapat dimobilisasi untuk
menangani pemicu / faktor penekan kerentanan, guna
mencegah bencana, memitigasi bencana, meningkatkan
kesiapsiagaan dan peringatan dini, menangani kondisi
darurat, melakukan rehabilitasi dan rekontruksi?
kemampuan apa saja yang dapat dimobilisasi untuk
menangani akar masalah kerentanan, guna mencegah
bencana, memitigasi bencana, meningkatkan
kesiapsiagaan dan peringatan dini, menangani kondisi
darurat, melakukan rehabilitasi dan rekontruksi?

30 Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender


Bagaimana pengorganisasian aset tersebut sehingga bila
diperlukan, komunitas dapat dengan mudah mengakses
dan mengkontrol?

 87 
 
   
 5  
,4<7 7 ,
4
 ,4,     
5   8,
4  ,
5  
,  
5 9 87
, 
5  

   
, 
5  

 7 !,
4 

 87 
 
   ,9   5  
 5  
   
   
 ,7
 ,
, 
5 9

 

 7 !,
4 

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 31


 87 
 
   ,9  
,  
 5  
   
,  
   
 ,7
 ,
, 

4

  

<
4,

.
5


,
  7 9

 7 !,
4 

Presentasi kelompok (30)


Dengan menggunakan data masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
Diskusi kecil mengenai klarifikasi oleh fasilitator.

Penyimpulan(10)
Fasilitator memfasilitasi proses penyimpulan, antara lain
mengenai hubungan antara risiko bencana dengan ragam
kemampuan komunitas (tunggal dan jamak) yang tidak dapat
dan yang dapat dimobilisasi.

32 Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender


SESI 7:
MENGKAJI KERENTANAN /KELEMAHAN

1. TUJUAN:
Di akhir sesi peserta dapat:
menjelaskan jenis & karakter kerentanan / kelemahan
komunitas.
Menjelaskan aset penghidupan dengan kerentanan komunitas.
Menjelaskan kondisi tidak apan, pemicu dan akar masalah
kerentanan komunitas.

2. WAKTU:
120 menit.

3. DASAR PEMIKIRAN:
Pengkajian kerentanan adalah bagian penting dalam pengurangan
risiko. Sering sekali kerentanan tidak digunakan sebagai pertimbangan
dalam menyusun rencana pengurangan risiko bencana. Disi lain,
sering kerentanan menjadi hal yang justru tidak dikaji dan dibiarkan
karena merupakan aib bagi sebuah komunitas. Memahami
karakter lerentanan di tingkat komunitas merupakan modal awal
untuk melakukan peredaman risiko bencana dengan baik, dan akan
mendorong terwujudnya usaha-usaha peredaman risiko bencana yang
efektif.

3. METODE:
Curah pendapat
Diskusi kelompok

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 33


Diskusi pleno
Galeri

4. ALAT & BAHAN :


Kertas plano
Metaplan
Spidol ragam warna
Perekat
Gunting
Lem kertas
Komputer

5. PENGATURAN:
Peserta duduk setengah lingkaran.

6. URAIAN SECARA RINCI:


Pengantar (15)
Fasilitator memberikan pengantar tentang tujuan dan latar
belakang sesi ini dilakukan. Fasilitator menjelaskan tentang
hubungan aset penghidupan masyarakat dengan kerentanan.

Pembagian Kelompok (5)


Fasilitator memfasilitasi pembentukan kelompok kecil.
Kelompok perempuan dan laki-laki dikelompokkan berbeda.
Masing-masing kelompok beranggotakan 3 - 7 orang.
Diusahakan tempat terjadi perimbangan tempat tinggal,
pekerjaan, usia, dan pendidikan.

34 Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender


Diskusi kelompok: Mengidentifikasi rantai kerentanan (30)
Fasilitator dapat menyampaikan pertanyaan-pertanyaan kunci
yang berhubungan dengan kerentanan yang dimiliki komunitas
sehingga ketika terjadi ancaman makan akan menghadirkan
kehilangan dan kerusakan-kerusakan pada aset yang dimiliki,
diakses / dimanfaatkan maupun dikontrol oleh komunitas:
Apa saja kerentanan dan kondisi tidak aman komunitas
yang menjadikannya berisiko?
Apa saja pemicu / faktor penekan sehingga kerentanan
dan ketidakamanan tersebut hadir?
Apa saja akar masalah hadirnya kerentanan tersebut?
Di mana posisi rangkaian kerentanan tersebut pada peta
komunitas?
 8.
 
   

 6  
. 5>  

   
6   8 
5 
5

5
 .6

     


 $ 
5 

Untuk memperlancar diskusi sekaligus sebagai bekal kelompok,


fasilitator dapat melakukan presentasi kecil tentang karakter-
karakter kerentanan yang dapat diidentifikasi (Lihat bahan
tayang dan bahan bacaan). Hasil diskusi dituliskan dalam
dalam bentuk tabel hasil pengkajian kerentanan komunitas.

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 35


Presentasi kelompok (30)
Dengan menggunakan peta kerentanan komunitas,
berupa perpaduan peta komunitas yang telah dilengkapi
dengan kerentanan komunitas, masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
Masing-masing komunitas memberikan penjelasan tentang
risiko bencana di komunitasnya berdasarkan kerentanan
yang ada.
Diskusi kecil mengenai klarifikasi oleh fasilitator /
narasumber.

Penyimpulan(10)
Fasilitator memfasilitasi proses penyimpulan, antara lain
mengenai:
Hubungan ragam ancaman dan rantai kerentanan
Hubungan rantai kerentanan dengan aset penghidupan
Hubungan rantai kerentanan risiko bencana.

36 Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender


SESI 8:
ANALISIS PELAKU PB

1. TUJUAN:
Di akhir sesi peserta dapat:
Menjelaskan para pihak yang mempunyai mandat tentang
penanggulangan bencana, khususnya pengurangan risiko
bencana di tingkat lokal dan daerah yang dapat dimobilisasi
dalam mengelola ancaman dan kerentanan.
Menyusun strategi pelibatan para pelaku pemilik mandat
penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana di
komunitas masing-masing.

2. WAKTU:
120 menit

3. DASAR PEMIKIRAN:
Salah satu bentuk kemampuan komunitas adalah keampuan
untuk mengajak para pelaku lain yang mempunyai mandat dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana untuk ikut memobilisasi
sumberdaya yang dimiliki guna menyelesaikan permasalahan di
komunitasnya, baik dalam mengelola ancaman ada di sekitarnya
maupun kerentanan yang ada padanya. Ragam dan sifat / karakter
kemampuan yang dapat dimobilisasi para pelaku sangat berbeda-beda,
sesuai dengan mandat dan aset penghidupan yang dimiliki. Memahami
karakter kemampuan para pelaku merupakan modal awal untuk
melakukan peredaman risiko bencana dengan baik, dan akan mendorong
terwujudnya usaha-usaha peredaman risiko bencana yang efektif.

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 37


3. METODE:
Curah pendapat
Diskusi kelompok
Diskusi pleno
Galeri

4. ALAT & BAHAN:


Kertas plano
Metaplan
Spidol ragam warna
Perekat
Gunting
Lem kertas
Komputer

5. PENGATURAN
Peserta duduk setengah lingkaran.

6. URAIAN SECARA RINCI


Pengantar (15)
Fasilitator memberikan pengantar tentang tujuan dan latar
belakang sesi ini dilakukan. Terutama tentang pentingnya peta
mandat dan kemampuan para pelaku dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana.

Pembagian Kelompok (5)


Fasilitator memfasilitasi pembentukan kelompok kecil. Masing-
masing kelompok beranggotakan 3 - 7 orang. Diusahakan
tempat terjadi perimbangan tempat tinggal, pekerjaan, usia,
jenis kelamin, pendidikan.

38 Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender


Diskusi kelompok: Mengidentifikasi kemampuan (60)
Fasilitator menyampaikan pertanyaan-pertanyaan kunci yang
berhubungan dengan para pelaku yang mempunyai mandat
dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana baik di
tingkat lokal, daerah, baik pada sebelum, saat dan sesudah
bencana:
siapa saja para pelaku (orang / lembaga) penanggulangan
bencana yang diketahui dan pernah bekerja di komunitas?
Apa peran para pelaku (orang / lembaga) penanggulangan
bencana di dalam program-program pengurangan risiko
bencana di komunitas?
Apakah para pelaku penanggulangan bencana tersebut
mempunyai arti / nilai penting bagi komunitas?
Bagaimana hubungan komunitas dengan para pelaku
tersebut?


 $
   7$%$"

#%"$

&"
"
"

"
$
.% 
.($

Presentasi kelompok (30)


Dengan menggunakan data masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
Diskusi kecil mengenai klarifikasi oleh fasilitator.

Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender 39


Penyimpulan(10)
Fasilitator memfasilitasi proses penyimpulan, antara lain
mengenai hubungan antara risiko bencana dengan ragam
kemampuan, dan hubungan pelaku dengan komunitas (tunggal
dan jamak) yang tidak dapat dan yang dapat dimobilisasi.

40 Modul Pelatihan PRBBK Peka Gender


Supported by:

United Nations Development Programme


Menara Thamrin Building, 8-9th Floor
Kav. 3 Jl. M.H. Thamrin, Jakarta 10250, Indonesia

www.undp.or.id

Printed on Recycle Paper

Anda mungkin juga menyukai