Tujuan 1
1 Pencegahan pajanan:
Kepatuhan pada protocol kewaspadaan universal
Imunisasi Hepatitis B untuk petugas kesehatan bila sumber daya
memungkinkan
Tata laksana untuk HIV, hepatitis B dan C
Pemantauan dan pencatatan dari setiap pajanan akibat kecelakaan
kerja
2 Pelaksanaan penanganan pajanan HIV di tempat kerja
Prosedur Pertolongan pertama diberikan segera setelah cedera: luka dan kulit
yang terkena darah atau cairan tubuh dicuci dengan sabun dan air,
dan permukaan mukosa dibilas dengan air
Penilaian pajanan tentang potensi penularan infeksi HIV
(berdasarkan cairan tubuh dan tingkat berat pajanan)
PPP untuk HIV dilakukan pada pajanan bersumber dari ODHA (atau
sumber yang kemungkinan terinfeksi dengan HIV)
Sumber pajanan perlu dievaluasi tentang kemungkinan adanya
infeksi HIV. Pemeriksaan HIV atas sumber pajanan hanya dapat
dilaksanakan setelah diberikan konseling pra-tes dan mendapatkan
persetujuan (informed consent), dan tersedia rujukan untuk
konseling, dukungan selanjutnya serta jaminan untuk menjaga
konfidensialitas.
Evaluasi klinis dan pemeriksaan terhadap petugas yang terpajan
hanya dilaksanakan setelah diberikan konseling dan dengan
informed consent
Edukasikan tentang cara mengurangi pajanan dan beresiko terkena
HIV perlu diberikan oleh konselor yang menilai urutan terjadinya
pajanan dengan cara yang penuh perhatian dan tidak menghakimi
Harus dibuat laporan pajanan
Penilaian pajanan untuk profilaksis pasca pajanan HIV
Perlukaan kulit
Data dasar (dalam HIV, HCV, HBV, DL, HIV, HCV, HBV
waktu 8 hari) Transaminase
Komplikasi 1
Unit yang
Bagian poli CST
menangani
Unit terkait Instalasi Gawat Darurat, poli CST, Komite Medik.
Kepustakaan :