Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN PAJANAN HIV di UGD

No. Dokumen No. Revisi Halaman


................... .................. ..........
Ditetapkan Tanggal ...............
STANDAR Tanggal terbit Direktur,
PROSEDUR
OPERASIO .....................
NAL Dr. AGUNG BASUKI, M.Kes
(SMF............ NIP. 19600504 198902 1 002
...)

1 Prosedur yang mengatur tentang penatalaksanaan kejang demam


Pengertian sederhana pada anak.

Tujuan 1

A Standar Pelayanan Minimal RSUD Bangil.


B Wewenang untuk melakukan prosedur adalah :
1 Dokter spesialis Penyakit Dalam
Kebijakan
2 Dokter IGD.
3 Dokter Umum yang bekerja di bagian Penyakit Dalam
4 Dokter Umum yang bekerja di bagian unit penyakit infeksi.

1 Pencegahan pajanan:
Kepatuhan pada protocol kewaspadaan universal
Imunisasi Hepatitis B untuk petugas kesehatan bila sumber daya
memungkinkan
Tata laksana untuk HIV, hepatitis B dan C
Pemantauan dan pencatatan dari setiap pajanan akibat kecelakaan
kerja
2 Pelaksanaan penanganan pajanan HIV di tempat kerja
Prosedur Pertolongan pertama diberikan segera setelah cedera: luka dan kulit
yang terkena darah atau cairan tubuh dicuci dengan sabun dan air,
dan permukaan mukosa dibilas dengan air
Penilaian pajanan tentang potensi penularan infeksi HIV
(berdasarkan cairan tubuh dan tingkat berat pajanan)
PPP untuk HIV dilakukan pada pajanan bersumber dari ODHA (atau
sumber yang kemungkinan terinfeksi dengan HIV)
Sumber pajanan perlu dievaluasi tentang kemungkinan adanya
infeksi HIV. Pemeriksaan HIV atas sumber pajanan hanya dapat
dilaksanakan setelah diberikan konseling pra-tes dan mendapatkan
persetujuan (informed consent), dan tersedia rujukan untuk
konseling, dukungan selanjutnya serta jaminan untuk menjaga
konfidensialitas.
Evaluasi klinis dan pemeriksaan terhadap petugas yang terpajan
hanya dilaksanakan setelah diberikan konseling dan dengan
informed consent
Edukasikan tentang cara mengurangi pajanan dan beresiko terkena
HIV perlu diberikan oleh konselor yang menilai urutan terjadinya
pajanan dengan cara yang penuh perhatian dan tidak menghakimi
Harus dibuat laporan pajanan
Penilaian pajanan untuk profilaksis pasca pajanan HIV
Perlukaan kulit

Status infeksi sumber pajanan

Jenis HIV HIV Tidak Tidak HIV


pajana positif positif diketahui diketahui negati
n tingkat 1 tingkat 2 status HIV sumbern f
nya ya

Kuran Dianjurka Anjurkan Umumnya Umumny Tidak


g berat n pengobata tidak perlu a tidak perlu
pengobata n dengan PPP, perlu PPP
n dasar 2 3 obat pertimbangak PPP
obat PPP PPP an 2 obat PPP
bila sumber
beresiko

Lebih Pengobata Anjurkan Umumnya Umumny Tidak


berat n dengan pengobata tidak perlu a tidak perlu
3 obat n dengan PPP, perlu PPP
PPP 3 obat pertimbangak PPP
PPP an 2 obat PPP
bila sumber
beresiko

Pajanan pada lapisan mukosa atau pajanan pada luka di kulit

Status infeksi sumber pajanan

Volume Pertimbangk Anjurkan Umumnya Umumn Tida


sedikit an pengobat tidak perlu ya tidak k
(beberap pengobatan an PPP, perlu perl
a tetes) dasar 2 obat dengan 3 pertimbanga PPP u
PPP obat PPP kan 2 obat PPP
PPP bila
sumber
beresiko

Volume Pertimbangk Anjurkan Umumnya Umumn Tida


berat an pengobat tidak perlu ya tidak k
(tumpah pengobatan an PPP, perlu perl
an dasar 2 obat dengan 3 pertimbanga PPP u
banyak PPP obat PPP kan 2 obat PPP
darah) PPP bila
sumber
beresiko

Rejimen ARV untuk profilaksis pasca pajanan (4 minggu)

Tingkat resiko pajanan Rejimen

Resiko menengah (kemungkinan ada Rejimen kombinasi dua obat dasar,


resiko terjadi infeksi) contohnya:
AZT 2 x 300 mg + 150 m atau d4T 2
x 40 mg + 3 TC atau ddl 1 x 400 mg
+ d4T

Resiko tinggi (resiko terjadi infeksi Rejimen kombinasi 3 obat,


yang nyata, misalnya pajanan dengan contohnya:
AZT/3TC/IDR (3x800mg) atau NFV
darah volume banyak, luka tusuk
(3x750mg)
yang dalam)
AZT/3TC + NNRTI (EFV 1x600mg)

Efek samping yang paling sering terjadi pada pemberian ARV


adalah mual dan rasa tidak enak. Pengaruh yang lainnya
kemungkinan sakit kepala, lelah, mual dan diare.
Efek samping lain yang berat pada pemberian ARV adalah:
NVP pernah dilaporkan hepatotoksisitas berat pada PPP
(NVP tidak dianjurkan untuk rejimen kombinasi pada PPP)
Ddl, pancreatitis yang fatal
IDV/NFV, diare, hiperglikemia, lipodistrofi
Pemantauan laboratorium dan profilaksis pasca pajanan

Waktu Jika meminum PPP Tidak meminum PPP

Data dasar (dalam HIV, HCV, HBV, DL, HIV, HCV, HBV
waktu 8 hari) Transaminase

Minggu ke-4 Transaminase, DL Transaminase

Bulan ke-3 HIV, HCV, HBV, HIV, HCV, HBV,


Transaminase Transaminase

Bulan ke-6 HIV, HCV, HBV, HIV, HCV, HBV,


Transaminase Transaminase

Komplikasi 1
Unit yang
Bagian poli CST
menangani
Unit terkait Instalasi Gawat Darurat, poli CST, Komite Medik.

Kepustakaan :

Anda mungkin juga menyukai