Anda di halaman 1dari 51
PANDUAN UMUM VALUASI EKONOMI DAMPAK LINGKUNGAN UNTUK PENYUSUNAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP Disusun Oleh: Muhammad Askary, SSi, MSc. Disunting oleh: Ir. Laksmi Wijayanti, MCP. PUSAT PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN AMDAL GEDUNG A BAPEDAL LANTAI 6 JALAN D.I. PANJAITAN KAV-24 JAKARTA - 13410 - INDONESIA TELEPON : (62-21) 85906168/85904925 FAX, : (62-21) 85906168 E-mail : amdal@bapedal.go.id KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karuniaNya buku ini dapat diterbitkan. Buku ini membahas metodologi pelaksanaan valuasi ekonomi dampak lingkungan dalam proses penyusunan AMDAL dan merupakan suplemen dari berbagai metodologi AMDAL yang telah ada. Buku jni dapat digunakan sebagai referensi dan diharapkan pula membantu memperkaya khasanah metodologi penyusunan AMDAL, sekaligus dapat menjadi inspirasi untuk berwacana lebih lanjut. Substansi buku ini lebih merupakan pedoman atau panduan yang sifatnya tidak mengikat. Buku ini disusun oleh para staf Pusat Pengembangan dan Penerapan AMDAL - BAPEDAL. Oleh karena itu pengalaman praktis mereka dibidang AMDAL menjadi basis substansi isi buku ini, disamping berbagai referensi lainnya serta diskusi dengan beberapa pakar di bidang valuasi ekonomi sumber daya alam dan lingkungan. Seluruh studi kasus dalam lampiran merupakan ringkasan dari tampiran Laporan Akhir studi Pengembangan Dan Penerapan Penilaian Aspek Ekonomi (Valuasi) Dalam Analisis Mengenai Dampak Lingkungan yang dilaksanakan oleh BAPEDAL- PAU Studi Ekonomi UI 1999. Secara khusus kami mengucapkan terimakasih kepada nara sumber berikut: Peter Whitting - CEPI, Virza Sasmitawidjaja - NRM, Laksmi Dhewanthi - P4L, Gustami - MENLH, Vidya Sari Nalang - P4L, Ahmad Fauzi Syam - IPB dan Deni Indrajaya - UNPAD, untuk semua kontribusi positif maupun referensi yang telah diberikan. Terimakasih kami sampaikan pula kepada seluruh anggota Natu- ral Resources Accounting (NRA) Working Group untuk kritik dan saran perbaikan selama proses penyusunan panduan ini. Kami mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan buku ini dimasa datang. Semoga bermanfaat. Jakarta, November 2001 Plt. Kepala Pusat Pengembangan Dan Penerapan AMDAL M.R. Karliansyah DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .....ssessesesesssseeeeeee a i DAFTAR ISI ..... DAFTAR KOTAK.. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR .. BAB I. PENDAHULUAN .......cccsscscecesssceresessesssseseseessseees 1 1.1.DASAR PEMIKIRAN .. 1.2.PENGERTIAN . 1.3. TUJUAN ..... 1.4. PERSYARATAN PENGGUNAAN PANDUAN. BAB 2. PENGANTAR VALUASI EKONOMI DAMPAK LINGKUNGAN ...........scccosseseesesssessesesarsasesesereees 3 2.1.MANFAAT VALUASI EKONOMI DAMPAK LINGKUNGAN 3 2.2.PRINSIP DASAR PELAKSANAAN VALUASI EKONOMI DAMPAK LINGKUNGAN ........ceesesescsseseseeseseeeeeesees 3 2.3.HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN DAN PELAKSANAAN VALUASI EKONOMI DAMPAK LINGKUNGAN ...........0.c:ecceeees 4 2.4. KONSEP NILAI EKONOMI TOTAL 4 2.5.HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN TERHADAP PENGGUNAAN NILAI EKONOMI TOTAL.... 7 BAB 3. TATA CARA VALUASI EKONOMI .............:cesececeesseee 12 3.1.KAPAN DILAKUKAN VALUASI EKONOMI DALAM AMDAL? ............0 eee 3.2. LANGKAH-LANGKAH VALUASI EKONOMI DAMPAK LINGKUNGAN ..0.....c:ccceseseccsacseseetecereeseesrreeereess 14 BAB 4. METODE-METODE VALUASI EKONOMI .. 18 4.1.METODE DAN PENDEKATAN 18 4.2.CONTOH PEMILIHAN METODE VALUASI DALAM BEBERAPA STUDI 24 4.3. TRANSFER MANFAAT (BENEFIT TRANSFER) 26 Langkah 1. Pemilihan Literatur .. 26 Langkah 2. Penyesuaian Nilai .... euve 27 Langkah 3. Menghitung Nilai Per Unit Waktu........ 28 Langkah 4. Menghitung Nilai Total Diskonto ........ 28 DAFTAR PUSTAKA .... 29 LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. DASAR PEMIKIRAN Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) dalam proyek-proyek pembangunan harus pula dilengkapi dengan penggunaan pendekatan ekonomi-kuantitatif. Hal ini untuk membantu pengambilan keputusan atas rencana proyek-proyek pembangunan yang berdampak penting, dimana pertimbangan ekonomi seringkali menjadi dasar utama. Namun mengingat kajian ekonomi untuk mengukur tingkat kesejahteraan didasarkan pada harga pasar yang berlaku, sementara faktor tingkungan tidak memiliki harga pasar, maka perlu ditentukan pendekatan perhi- tungan yang sesuai guna mengkuantifikasi dampak lingkungan tersebut. Salah satu teori dasar dalam ILmu Ekonomi Lingkungan yang dikenal sebagai Nilai Ekonomi Total (NET/TEV: Total Economic Value) digunakan untuk memahami nilai sumber daya alam dan fungsi lingkungan, walaupun tidak mencakup seluruh nilai yang dimitiki oleh suatu lingkungan. NET ini umum digunakan untuk valuasi ekonomi dampak lingkungan dan akan digunakan dalam panduan ini, meski disadari pula adanya batasan-batasan dalam penggunaannya. Pada dasarnya, valuasi ekonomi dampak lingkungan penting untuk dilakukan agar lingkungan dipertimbangkan sebagai aset ekonomi, sehingga AMDAL yang juga merupakan bagian dari kelayakan suatu proyek dapat melihat untung rugi dari konteks lingkungan secara moneter. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu panduan umum valuasi ekonomi dampak lingkungan yang bisa Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup 1 menjadi pendukung (suplemen) dalam penyusunan dokumen AMDAL untuk dapat memenuhi persyaratan teknis sebagaimana yang digariskan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. 1.2. PENGERTIAN ¢ — Valuasi ekonomi dampak tingkungan adalah proses kuanti- fikasi dan pemberian nilai (valuasi) ekonomi terhadap dampak lingkungan dalam bentuk moneter, setelah dilakukan identifikasi dan penapisan dampak. ¢ Dampak besar dan penting adalah perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan. 1.3. TUJUAN Panduan umum valuasi ekonomi dampak lingkungan ini bertujuan untuk: 1. Sebagai panduan pelaksanaan valuasi ekonomi dampak lingkungan dalam penyusunan AMDAL. 2. Memperkenalkan konsep kuantifikasi nilai lingkungan. 3. Memperkenalkan teknik dan pendekatan dalam memper- kirakan nilai dampak lingkungan. 1.4. PERSYARATAN PENGGUNAAN PANDUAN Pelaksana valuasi ekonomi dampak lingkungan harus orang yang cakap (competent) di bidang valuasi ekonomi sumber daya alam dan lingkungan hidup. 2 Panduan Umum Vaiuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup 2.1. BAB 2 PENGANTAR VALUASI EKONOMI DAMPAK LINGKUNGAN MANFAAT VALUASI EKONOMI DAMPAK LINGKUNGAN Manfaat dari pelaksanaan valuasi ekenomi dampak lingkungan dalam penyusunan AMDAL antara lain: 1. 2.2. Dapat menggambarkan nilai suatu dampak lingkungan dari rencana usaha dan/atau kegiatan secara lebih jelas dengan menyajikan kerugian lingkungannya; Dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk menentukan penting atau tidaknya suatu dampak lingkungan dari rencana usaha dan/atau kegiatan secara kuantitatif; Dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan perlunya pengelolaan tingkungan untuk menghindari kerugian ekonomi yang lebih besar sebagai dampak dari rencana usaha dan/atau kegiatan; Dapat digunakan sebagai salah satu dasar yang jelas dan beralasan dalam menerima atau menolak suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. PRINSIP DASAR PELAKSANAAN VALUASI EKONOMI DAMPAK LINGKUNGAN Prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan valuasi ekonomi dampak lingkungan adalah: 1. Dampak lingkungan yang divaluasi harus teridentifikasi dan terkuantifikasi secara jelas; Dampak lingkungan yang divaluasi harus dikuantifikasi sesuai penggunaannya dalam analisis ekonomi maupun perhitungan; Dampak lingkungan yang divaluasi harus memitiki hubungan yang Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup 3 langsung dan jelas sebagai dampak dari rencana usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan; 4. Dampak lingkungan yang divaluasi harus terpercaya (reliable). 2.3. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGU- NAAN DAN PELAKSANAAN VALUASI EKONOMI DAMPAK LINGKUNGAN Hal-hal yang perlu menjadi perhatian dan peringatan dalam penggunaan hasil valuasi ekonomi dampak lingkungan adalah: 1. Dibutuhkan informasi yang cukup dan terpercaya (reliable) untuk menjelaskan segala sesuatu yang berkaitan dengan nilai dampak tersebut; 2. Tidak semua dampak lingkungan dapat dinilai dengan tepat dan realistis. Apabila hal ini terjadi, maka yang harus dilakukan adalah memberikan penjelasan terhadap dampak tersebut sejelas dan selengkap mungkin; 3. Nilai moneter yang digunakan untuk memperkirakan nilai dampak lingkungan harus mendekati lengkap, yaitu termasuk komponen pasar dan non-pasar (sebagai contoh; komponen keuangan dan non-keuangan). Nilai moneter yang tidak lengkap (parsial) dapat menyebabkan distorsi dalam valuasi, kecuali ada suatu nilai yang dapat mewakili nilai-nilai lainnya. 2.4. KONSEP NILAI EKONOMI TOTAL Tlmu ekonomi lingkungan telah mengembangkan apa yang dikenal sebagai Nilai Ekonomi Total (NET/TEV: Total Economic Value) untuk memahami nitai sumber daya alam dan fungsi lingkungan, walaupun tidak mencakup seluruh nilai yang dimiliki oleh suatu tingkungan. NET dibentuk dari dua bagian, yaitu nilai guna dan nilai non-guna (lihat penjelasan dalam KOTAK 1 dan KOTAK 2). NET merupakan konsep yang sesuai untuk memperhitungkan 4 Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup manfaat dari peningkatan kualitas sumber daya alam yang merupakan barang publik/public goods (misalnya, upaya peningkatan kualitas air sungai) atau kerusakan yang ditimbulkan oleh proyek pembangunan sebagai dampak lingkungan (seperti, penurunan atau kerusakan ekosistem terumbu karang). Nilai Ekonomi Total NilaijGuna Nilai Non-guna prttccn Nilai Guna Nilai Guna Nilai Nilai Nilai Langsung Tidak Pitihan Warisan Keberadaan | Langsung Hasil yang Manfaat Nilai Guna Nilaikarena —_Nilai dari dapat manfaat Langsung dan membiarkan pengetahuan dikonsumsi fungsionai Tidak Nilai Guna terhadap fangsung Langsung di dan Non- —_— keberadaan masa guna untuk yang tetap mendatang anak-cucu + Makanan + Fungsi + Keaneka- + Habitat + Habitat + Biomassa ekologi ragaman + Perubahan + Fauna/ * Rekreasi + Pengendalian —_ hayati yang tidak flora banjir + Habitat dapat balik langka terkonservasi > | Berkurangnya ‘sifat nyata’ (tangibility) suatu nilai terhadap individu Sumber: The United Nations University & The World Bank, 1995. Gambar 2.1. Komponen-komponen Nilai Ekonomi Total Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup 5 KOTAK 1. Penjelasan rinci Nilai Ekonomi Total (NET) Nifai guna. Nilai non-guna atau pasif py NET= F( NGL,NGTL,NP + NW, NK ) dimana: NET = Nilai Ekonomi Total (Total Economic Value) NGL = Nilai Guna Langsung (Direct Use Value) NGTL = Nilai Guna Tidak Langsung (indirect Use Vafue) NP lai Pilihan (Option Value) NW jilai Warisan (Bequest Value) NK = Nilai Keberadaan (Existence Value) Sumber: The United Nations University & The World Bank, 1995 KOTAK 2. Penjeiasan Beberapa Nitai Dalam Konsep Nilai Ekonomi Nilai guna dari sumber daya alam dapat diperkirakan langsung dari konsumsi atau produksi, yaitu penentuan harga dalam transaksi pasar. Nilai guna ini dibayar oleh orang yang secara langsung menggunakan dan mendapatkan manfaat. Penebangan pohon kayu merupakan nilai guna dari hutan, juga pengambilan rotan. Mereka yang melihat dan menikmati pemandangan karang laut, baik langsung maupun tidak jangsung, seperti melalui media cetak maupun elektronik, dapat dianggap sedang menggunakan dan mendapatkan nilai guna darinya. Nilai guna tidak langsung adalah nilai guna fungsi pendukung terhadap nilai guna langsung dari sumber daya alam yang berkaitan, seperti fungsi plasma nutfah dan fungsi asimilasi terhadap buangan manusia. Nilai pilihan (masa datang) adalah nilai dari barang publik sebagai manfaat potensial yang dapat diambil. Hai ini merupakan preferensi untuk melindungi barang publik dari kemungkinan pemanfaatannya untuk masa yang akan datang. Apabila terdapat ketidakpastian yang behubungan dengan pemanfaatan yang akan datang berkaitan dengan ketersediaan akan adanya pasokan barang ter- sebut, maka nilai pilihan akan positif. Salah satu nilai pilihan spesifik berhubungan dengan nilai dari informasi mengenai masa yang akan datang. bersambung ke halaman 7 6 Panduan Umum Vatuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup Lanjutan Kotak 2 Nilai warisan, diperoleh dari dorongan untuk menjaga keberadaan sumber daya alam agar dapat dimanfaatkan oleh generasi yang berikutnya. Nilai warisan diperkirakan dari kepuasan memberikan sesuatu pada orang lain, dan harapan agar generasi mendatang dapat menggunakan sumber daya alam yang diwariskan. Nilai disini sangat berkaitan dengan konsep “penggunaan masa datang” dan/atau “pilihan agar orang lain yang menggunakan”. Nilaj keberadaan adalah bagian dari nilai guna yang sebetulnya tidak berhbubungan dengan penggunaan SDA oleh manusia, baik untuk masa kini maupun mendatang. Nilai ini termasuk kepedulian akan keberadaan suatu objek sebagai mahluk. Salah satu contchnya adalah nilai yang diberikan terhadap keberadaan paus biru. Pada umumnya orang tidak akan memberi nilai/fnarga terhadap paus ini dengan harapan akan melihatnya atau memanfaatkannya (walaupun mereka mengetahui keberadaannya tersebut melalui foto atau film), namun lebih karena keunikan keberadaannya. Kegunaan merupakan salah satu alasan mengapa mereka mempunyai nilai keberadaan. Orang bersedia untuk mangeluarkan sejumiah uang untuk melindungi suatu habitat tanpa memperdulikan apa yang tinggal di dalam habitat tersebut, baik itu manusia, flora maupun fauna. Alasan kedua adalah adanya pemikiran bahwa makhiuk hidup lain juga mempunyai hak untuk hidup layak, sehingga manusia merasa bertanggung jawab untuk memelihara keberadaannya, karena tanpa upaya itu sumber daya tersebut dapat habis atau punah. Alasan ketiga, adalah adanya kesadaran bahwa melindungi lingkungan dan bumi merupakan tanggung jawab manusia agar bumi tetap dapat mendukung kehidupannya secara berkelanjutan. Disadur dari: The United Nations University & The World Bank, 1995 2.5. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN TERHADAP PENGGUNAAN NILAI EKONOMI TOTAL Pelaksana valuasi ekonomi dampak lingkungan harus menyadari bahwa penggunaan Nilai Ekonomi Total (NET) memberikan dasar kerangka kerja konseptual dalam memperkirakan nilai suatu dampak lingkungan. Namun, harus disadari bahwa hasil akhir proses dengan menggunakan konsep NET mungkin tidak berhasil memberikan nilai ekonomi total terhadap dampak lingkungan yang divatuasi. Beberapa kelemahan dari Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup 7 NET yang telah teridentifikasi antara lain: 1. Rendahnya pengakuan terhadap pentingnya penggunaan nilai-nilai lokal dan pendekatan yang mempertimbangkan persepsi/perspektif lokal (account registers) sehingga NETnya betum tentu konsisten; 2. Adanya kesulitan dalam perhitungan terhadap dampak ekonomi yang besar atau dampak-dampak turunan (muttiplier effects) dalam bidang ekonomi; 3. Adanya kesulitan dalam melakukan identifikasi dan penilaian SDA dalam kaitannya dengan evaluasi dampak lingkungan. Sampai saat ini beberapa kerangka kerja sedang dikembangkan untuk menjawab isu-isu di atas, namun konsep NET masih tetap digunakan secara luas dalam valuasi ekonomi dampak lingkungan. KOTAK 3. Limitasi Valuasi Ekonomi yang Perlu Diketahui Berdasarkan pengalaman, terdapat beberapa limitasi dalam valuasi ekonomi dampak lingkungan yang menyebabkan proses valuasi tidak sesuai dengan nilai sumber daya alam dan jasa lingkungan sebenarnya (under vaiue estimation). Limitasi tersebut adalah: 1. Persoalan Etika Daiam berbagai hal tertentu, mengubah seluruh manfaat dan biaya lingkungan menjadi nilai moneter tidaklah senantiasa layak atau diinginkan. Beberapa manfaat dan biaya kemungkinan sulit diidentifikasi karena lemahnya pengetahuan tentang ekosistem. Manfaat suatu sumber daya lingkungan bagi masyarakat sangatlah kompleks untuk dicakup oleh suatu nilai uang, dan upaya memberikan nilai moneter terhadap lingkungan merupakan penyederhanaan terhadap pentingnya ‘ingkungan. Demikian pula halnya dengan kemungkinan hilangnya informasi dalam proses penafsiran manfaat-manfaat yang berbeda dari suatu sumber daya lingkungan ke dalam suatu nilai moneter. Sebagai contoh, pemberian nilai moneter terhadap nilai kehidupan merupakan hal yang masih kontroversial. bersambung ke hal 9 8 Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup Lanjutan Kotak 3 Beberapa batasan moral dalam valuasi ekonomi lingkungan antara lain: * Norma (aturan) dan nilai (ukuran) terhadap suatu keadilan dan moralitas yang berlaku tergantung pada tingkat perkembangan sosial, budaya, ekonomi, pendidikan dan gaya hidup masyarakat. Kebanyakan studi ekonomi mengasumsikan nilat-nilai yang diberikan pada komoditi dan jasa yang disediakan oleh suatu sumber daya alam lebih didasarkan pada ukuran-ukuran konvensfonal (ethic view) dan kurang mempertimbangkan pandangan masyarakat (emic view) Sebagai contoh, nilai ekonomi hutan menurut pandangan ethic view antara tain diukur dari kubikasi dan jenis kayu, sedangkan berdasarkan pandangan masyarakat subsisten, hutan benilai ekonomis jika terjaga keutuhannya. Hal tersebut disebabkan bahwa pada kondisi hutan yang utuh dapat ditemukan berbagai sumber daya seperti rotan, damar, madu dan obat-obatan yang berke- lanjutan dan nilainya jauh lebih besar dari sekedar nilai kayu. Belum termasuk nilai hutan berdasarkan fungsi sosial, seperti tempat pelaksanaan berbagai ritual. Nilai suatu sumber daya menurut ethic view berbeda secara signifikan terhadap emic view dan bahkan seringkali pandangan emic view sangat relatif dan sulit diukur secara kuantitatif. Setiap proses valuasi mengimplikasikan bahwa nilai tambah suatu sumber daya alam hanya bersifat retatif dan tidak mutlak. Penilaian seperti ini tentunya tidak mewakili masyarakat keseluruhan. Bagi sebagian masyarakat, kerusakan sumber daya ling- kungan ti: ‘isa dikompensasikan dalam bentuk ua Nilai-nilai siapakah yang harus dihitung? Apakah hanya mempertimbangkan nilai-nilai manusia, nilai-nilai Indonesia atau nilai-nilai generasi sekarang saja? Proses vaiuasi yang sempurna sekalipun, karena didasarkan pada pilihan-pilihan masyarakat saat ini, tetap tidak bisa memberikan indikasi apapun mengenai pilihan masyarakat di masa yang akan datang. bersambung ke haf 10 —| Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup 9 Lanjutan Kotak 3 Pilinan ekonomi individu tidak selalu merupakan pilihan yang berciri moral atau tepat berdasarkan sudut pandang masyarakat. Penilaian moneter biasanya merupakan bagian dari penilaian yang diambil dalam kerangka manfaat-biaya. Analisis manfaat-biaya terfokus pada efisiensi dalam cara ekonomi yang sempit dan tidak mengatasi berbagai persoalan keadilan sosial atau perhatian sosial lainnya. 2. Persoalan Teknis Meskipun ada berbagai kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan ilmu ekonomi, tetap masih ada sejumlah persoalan teknis yang tidak terpecahkan dengan penilaian moneter, antara lain: informasi moneter yang diminta biasanya terhadap hal-hal yang sifatnya kompleks dan masih kurang difahami, seperti nilai jasa lingkungan (ecological services). Distorsi pasar (market distortions) karena beragam bentuk campur tangan pemerintah. Sebagai contoh, tarif suku cadang untuk traktor impor dan untuk traktor itu sendiri menyebabkan harga pasamya berbeda dari nilai sejatinya. Seperti kebanyakan informasi kuantitatif lainnya, nilai rupiah hanyalah suatu nilai perkiraan pada satu waktu tertentu. Pergeseran sikap sosial, informasi dan penurunan suatu sumber daya alam, dapat menyebabkan perubahan- perubahan dalam valuasi. Beberapa faktor selain persoalan etika dan teknis di atas yang menjadi batasan (limitasi) dalam valuasi ekonomi terhadap suatu sumber daya lingkungan tertentu antara lain: Subyektifitas aplikasi teknik-teknik valuasi. Meskipun ada berbagai pengem- bangan dalam teknik-teknik valuasi, tetapi aptikasi keseluruhannya masih tergantung pada penilaian individu profesional (professional | judgement). Nilai-nilai mendatang (future value) tidak akan pernah bisa diketahui secara pasti. Untuk itu, diperiukan aturan tambahan dalam pengambilan keputusan untuk mengatasi resiko ketidakpastian. Sebagai contoh, aturan menjaga jumlah cadangan pada standar minimum keamanan dan memelihara stok terkini sumber daya alam merupakan hal penting bagi setiap keputusan yang tidak bisa ditarik kempbali. Manfaat yang diperoleh dari nilai lingkungan non-pasar harus dibandingkan dan dinilai terhadap biaya dan kelayakan untuk memperolehnya, namun karena tidak adanya jaminan kesesuaian nilai, maka diperlukan riset untuk mendapat- kan perkiraan yang mendekati. bersambung ke hal 11 10 Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hid Lanjutan Kotak 3 Nilai ekonomi dan analisis manfaat-biaya tidak bisa menjadi satu-satunya input bagi pengambilan keputusan. Informasi tentang keadilan, kepentingan budaya dan sosial adalah input penting, sedangkan pertimbangan politik memiliki pengaruh kuat pada pengambilan keputusan. Berbagai batasan yang dijelaskan di atas merupakan rambu-rambu dalam pelaksanaan maupun pemanfaatan hasil valuasi ekonomi dampak fingkungan. Untuk mengatasi beberapa batasan etika dan teknis di atas dapat dilakukan dengan antara lain: (1) Menggunakan data-data yang representatif, yaitu punya keterwakilan dari berbagai kelompok masyarakat, (2) Memiliki informasi sosial dan ekonomi yang lengkap, dan (3) Memiliki nilai/tingkat diskonto yang mencerminkan nilai sosiat {social interest). Disadur dari: Anonim, 2004 Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup 11 BAB 3 TATACARA VALUASI EKONOMI DAMPAK LINGKUNGAN 3.1. KAPAN DILAKUKAN VALUASI EKONOMI DALAM AMDAL? Secara singkat, proses AMDAL sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) terdiri atas: 1. 2. 12 Proses Penapisan Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Wajib AMDAL. Penentuan lingkup dan kedalaman studi ANDAL melalui pelingkupan dampak dalam penyusunan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA ANDAL) Telaah secara cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan melalui tahapan- tahapan: - identifikasi dampak, - prakiraan dampak, dan - evaluasi dampak dalam Penyusunan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) Perumusan upaya-upaya pengelolaan lingkungan melalui penanganan dampak penting berdasarkan hasil studi ANDAL dalam penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Perumusan upaya-upaya pemantauan lingkungan terhadap upaya-upaya pengelolaan yang akan dilaksanakan dalam Penyusunan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup Penapisan — — — —- —> DAFTAR WAJIB AMDAL Pelingkupan — — — — ——p KAANDAL tl \dentifikasi Prakiraan -— ANDAL Evaluasi RKL Gambar 3.1. Skema Umum Proses Penyusunan AMDAL Valuasi ekonomi dampak lingkungan akan memberikan perhitungan nilai moneter terhadap dampak lingkungan yang diprakirakan akan timbul. Hasil perhitungan tersebut akan menjadi dasar bagi penentuan nilai penting suatu dampak pada tahap evaluasi dampak penting. Valuasi ekonomi juga berperan penting dalam memberikan alasan/ penjelasan pada saat dilakukan evaluasi dampak penting secara holistik. Berkaitan dengan rangkaian proses AMDAL, valuasi terletak pada tahap penyusunan ANDAL. Dalam Gambar 3.2 dibawah, terlihat kedudukan proses valuasi ekonomi dampak lingkungan dalam studi ANDAL. Panduan Umum Vatuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup 13 PROSES STUDI OUTPUT VALUAS! DAMPAK ANDAL LINGKUNGAN Kualifikasi Identifikasi Dampak dan Pelingkupan Penentuan Besaran Dampak Penentuan Nilai Penting Dampak Evaluasi Dampak J Ekonomi Keterangan: Kuantifikas! Prakiraan Dampak 1. Membantu proses penentuan nilai penting dan besaran dampak 2. Membantu/menjetaskan gambaran dampak penting yang akan terjadi secara holistik Gambar 3.2. Penentuan Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Datam Penyusunan ANDAL 3.2. LANGKAH-LANGKAH VALUASI EKONOMI DAMPAK LINGKUNGAN Persyaratan utama valuasi ekonomi dampak tingkungan adalah apakah dampak-dampak tersebut dapat divaluasi serta bagaimana akan diarahkan dalam vatuasi ekonomi. Dalam langkah-langkah berikut ini akan didapatkan bahwa mungkin tidak seluruh dampak penting dapat dimonetasi sehingga pertu dijelaskan secara kualitatif, sementara dampak penting lainnya dapat dikuantifikasi dan diberi nilai (divaluasi). Kegiatan dibawah ini dapat dilakukan pada tahap prakiraan dampak (proses 1 dalam Gb. 3.2) dan evaluasi dampak (proses 2 dalam Gb. 3.2) 14 Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup Langkah 1: Tentukan, apakah dampak penting dapat dinitai secara kuantitatif? Langkah ini mempertimbangkan adanya kemungkinan keterbatasan data dan informasi untuk melakukan valuasi kuantitatif suatu dampak potensial. © Apabila jawaban dari pertanyaan di atas adalah-YA, maka lakukan penilaian kuantitatif atau valuasi ekonomi terhadap dampak tersebut dengan menggunakan metode-metode yang sesuai untuk masing-masing dampak (lanjut ke Langkah 2). ¢ — Apabila jawabannya TIDAK, maka lakukan penilaian kualitatif dan siapkan penjelasan yang rasional kenapa dampak tersebut tidak dapat dikuantifikasi atau dimonetasi. Hasilnya langsung dimasukkan dalam tahap evaluasi dampak. Langkah 2: Tentukan metode pendekatan dan teknik valuasi yang akan digunakan. Langkah ini adalah melakukan pemilihan metode pendekatan dan teknik valuasi yang disesuaikan dengan karakteristik dampak penting yang akan divaluasi. Bab IV panduan ini dapat dirujuk untuk mendapatkan contoh pemilihan metode pendekatan dan tekniknya. Langkah 3: Lakukan pengumpulan data sesuai metode pendekatan dan teknik yang dipitih. Dengan memperhatikan metode pengumpulan data yang telah dipilih pada langkah 2, ditakukan pengumpulan data untuk valuasi. Data sebaiknya berupa data primer (data lapangan). Pada proses pengumpulan data, perlu diperhatikan beberapa hal berikut: (1) Keterwakilan yang pasti, jelas dan lengkap dari berbagai kelompok Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup 15 KOTAK 4. Langkah-langkah Pemilinan Teknik Untuk Valuasi Ekonomi Pada dasarnya terdapat 3 tahap daiam memilih metode pendekatan dan teknik valuasi ekonomi dampak fingkungan. Tahap Pertama Metode dan pendekatan harus dipilih, sehingga sudut pandang penilaian ekonomi dapat didefinisikan terlebih dahulu. Tahap Kedua Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode dan teknik valuasi, yaitu: Mengidentifikasi tipe ekosistem; berguna untuk memilih metode pendekatan Membuat daftar nilai ekosistem; berguna untuk mengetahui nilai-nilai dasar SDA yang akan digunakan Membuat peringkat derajat kepentingan nilai ekosistem; berguna untuk memperjelas asumsi valuasi Mendefinisikan kebutuhan informasi lainnya. Tahap Ketiga Ada 3 kegiatan yang dilakukan yaitu: . Menentukan kendala-kendaia sumber daya, . Memilin Metode Pengumpulan Data, dan + Memilih metode dan teknik valuasi. Dijelaskan lebih lanjut dalam Bab IV Sumber: BAPEDAL - PAU Studi Ekonomi UI, 1999 L___. masyarakat untuk mendapatkan data yang representatif; (2) Kelengkapan informasi sosial dan ekonomi; (3) Keberadaan tingkat diskonto (discount rate) yang mencerminkan nilai dan kepentingan sosial (social interest). Biasanya digunakan tingkat bunga diskonto tertentu yang mencerminkan tingkat bunga Til atau tingkat bunga sosial, 16 Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup langkah 4: Lakukan valuasi ekonomi dampak lingkungan Langkah ini adalah melakukan valuasi ekonomi dampak lingkungan sesuai dengan metode pendekatan dan teknik yang telah ditentukan, berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN Langkah 1 : Tentukan, apakah dampak penting » Jelaskan dampak secara dapat dilakukan penilaian kuantitatif kualitatif dan kuantifikasi seoptimai mungkin. * Dokumentasikan alasan- alasan kenapa dampak tidak Langkah 2: Tentukan metode pendekatan dan dapat dimonetasi teknik valuasi yang akan digunakan Langkah 3: Lakukan pengumpulan data sesuai metode pendekatan dan teknik yang dipilih Langkah 4: Lakukan valuasi ekonomi dampak fingkungan Gambar 3.3. Rangkuman Langkah-langkah Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Dalam Penyusunan ANDAL Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup 17 BAB 4 METODE-METODE VALUASI EKONOMI 4.1. METODE DAN PENDEKATAN Datam melakukan vaiuasi ekonomi dampak tingkungan, dapat digunakan berbagai metode atau pendekatan beserta teknik-teknik yang telah dikenal, baik dengan menggunakan data primer atau sekunder. Data primer adalah data yang dihimpun langsung dari responden/ masyarakat melalui suatu penelitian/survei. Penggunaan data primer dalam valuasi ekonomi dampak lingkungan biasanya terbentur pada keterbatasan dana, sumber daya manusia dan waktu sehingga kerap digantikan dengan data sekunder. Data sekunder adalah data valuasi yang lebih didasarkan pada data-data dari penelitian primer sebelumnya yang disesuaikan nitainya dengan kondisi dampak yang divaluasi, lokasi dan waktu. Pendekatan menggunakan data sekunder lebih dikenal sebagai Transfer Manfaat (Benefit Transfer). Jadi, Transfer Manfaat sebenarnya bukanlah suatu metodologi, tetapi lebih sebagai penggunaan hasil-hasil penelitian yang telah ada. Apabila penggunaan data primer tidak bisa digunakan, maka Transfer Manfaat menjadi pilihan strategis. Penjelasan lebih lanjut akan diuraikan dalam Sub-bab 4.3. Beberapa pendekatan dan teknik yang umum digunakan untuk valuasi sumber daya alam dan dampak lingkungan antara lain: 1. Pendekatan-pendekatan Nilai Pasar (Market Value Approaches) Perubahan lingkungan dapat merubah aktivitas ekonomi, sehingga akan merubah pendapatan dalam bentuk uang (monetary revenues) dan biaya berbagai aktivitas. Perubahan pendapatan dan biaya ini dapat 18 Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup difahami sebagai suatu nilai akibat perubahan lingkungan. a. 2. Teknik Perubahan Produktivitas (change in productivity technique) Nilai suatu perubahan tingkungan dapat diperoleh dari perubahan nilai output suatu proses produksi. Teknik Perubahan Pendapatan (change in income technique) Pada kondisi terlihatnya kaitan langsung antara dampak lingkungan, kesehatan dan pendapatan (income), dampak lingkungan dapat dihitung sebagai perubahan pendapatan (in- come). Teknik Biaya Pergantian (replacement cost technique) Perhitungan kemauan untuk membayar (Willingness To Pay, WIP)/ mengeluarkan biaya dan terus menerima manfaat atasnya. Pendekatan ini menggunakan pengeluaran (expenditure) untuk Mengganti suatu sumber daya lingkungan atau barang-jasa buatan manusia atau aset. Teknik Pengeluaran Preventif (preventive expenditure technique) Pengeluaran untuk mencegah kerusakan terhadap lingkungan sehingga tetap pada tingkat kualitas/manfaat tertentu. Diketahui bahwa seringkali pengeluaran tersebut jumlahnya lebih rendah daripada manfaat yang diterima dari lingkungan. Teknik Biaya Relokasi (relocation cost technique) Pengeluaran untuk memindahkan suatu kegiatan untuk mempertahankan tingkat kualitas/manfaat yang ada. Pendekatan Pasar Proksi (Surrogate Market Approaches) Pasar terkait digunakan untuk mendapatkan prakiraan biaya dan pendapatan. Pasar proksi adalah pasar “substitusi” yang digunakan untuk mendekati kondisi pasar sebenarnya yang tidak dapat terlaksana karena berbagai keterbatasan. Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup 19 3. Teknik Biaya Perjalanan (travel cost technique) Biaya perjalanan digunakan sebagai pengganti harga yang harus dibayar untuk penggunaan suatu sumber daya lingkungan yang dihitung dari surplus konsumen. Teknik Nilai Properti (property value technique) Perubahan nilai suatu barang yang memiliki atribut lingkungan disebabkan oleh perubahan kualitas atribut lingkungan tersebut. Teknik Perbedaan Upah (wage differential technique) Saat upah untuk pekerjaan yang serupa dapat dikaitkan dengan suatu tingkungan tertentu, maka perubahan kualitas lingkungan dapat dinilai sebagai perbedaan upah. Teknik Barang Proksi (proxy good technique) Barang, jasa atau sumber daya yang memiliki harga pasar dapat menjadi substitusi/pengganti untuk efek lingkungan tertentu yang tidak bisa dihargai (unpriced). Pendekatan Pasar Simutasi (Simulated Market Approaches) Pasar hipotetik digunakan untuk mendapatkan prakiraan biaya dan pendapatan (revenues). a. Penitaian Kontingensi (contingent valuation) Nilai barang atau jasa lingkungan dapat ditentukan dengan menanyakan setiap individu yang terkena dampak, berapa besar kemauan mereka untuk membayar (Willingness To Pay, WTP) untuk mempertahankan tingkat kualitas/manfaat tertentu, atau berapa besar kemauan mereka untuk menerima biaya pengganti (com- pensation) untuk penurunan tingkat kualitas/manfaat tertentu. Permainan Pertukaran (trade-off game) Responden diminta memilih antara dua pilihan yang memiliki keluaran (outcomes) berbeda, dimana salahsatu keluaran adalah tMoneter. Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup Peringkat Kontingensi dan Tingkat Kontingensi (contingent rank- ing and contingent rating) Responden diminta untuk memberikan peringkat (rank) beberapa alternatif sesuai preferensi mereka. Beberapa alternatif tersebut termasuk efek/dampak lingkungan tertentu, pengganti (substi- tutes) terhadap efek/dampak dan beberapa barang dengan harga uang yang berfungsi sebagai ambang batas (threshold). Teknik Evaluator Prioritas (priority evaluator technique) Responden diberikan satu set barang untuk dibeli, termasuk efek/ dampak lingkungan tertentu, penggantinya dan barang pasar yang semuanya memiliki harga. Dengan menggunakan anggaran belanja (budget) hipotetik, responden diminta untuk menggunakan anggaran belanja tersebut untuk membeli barang-barang yang mereka sukai di atas, dengan harga yang diturunkan dari preferensi. Selain metode pendekatan dan teknik yang dijelaskan di atas, beberapa teknik lain yang dapat pula digunakan dalam valuasi ekonomi dampak lingkungan antara tain: Pendekatan Nilai Lahan (Land-value Approach) Pendekatan Sumber Daya Manusia (Human Capital Approach) Kehilangan Pendapatan (Loss of Earnings) Biaya Kesehatan (Medical Cost) Pembayaran Pengganti Kerugian (Compensation Payments) Biaya Bayangan Proyek (Project Shadow Cost) Analisis Efektivitas Biaya (Cost Effective Analysis) DIL Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup 21 KOTAK 5. Tipe-tipe Teknik yang Digunakan untuk Menilai Jenis-jenis Dampak Lingkungan Tertentu. Degradasi . Fasilitas Lingkunganl Manfaat non sumber dayal POs! | Rekreast | alam kerja__| penggunaan Teknik ndekatan nilai pasar WwW W W Keterangan: WW = sangat relevan; ¥ = relevan; ? = mungkin relevan Sumber: Anonim, 2001 KOTAK 6. Pemilihan Teknik Valtas | Valdtas | Ketutuhan | Dibutunkan | Peurian Teknik, Teori Pasar Data Survei? Khusus Pendekatan nilai pasar Tidak +Perubahan produktivitas Tinggi Rendah [*Perubahan pendapatan in Tingg? Rendah |; Biaya pergantian Rendah | Tinggi | Rendah | Pengeluaran preventt Tinggi Tingg’ | Sedang * Blaya relokasi Rendah Tinggi Readah |Pendekatan pasar prokst [> Biaya perjalanan “Sédang Tinggi Sedang > Nill properti Tinggi Tinggi Sedang |-Perbedaan upah Tinggi Tinggi _|_ Tinggi [rBarang proksi Rendaht Rendah_| Rendah |Pandekafan pasar simulasi [+ Penilaian Kontingens! Tinggi Rendah_ | “Tinggr | Permainan pertukaran Ting? Rendah [~ Tinggi? {Ranking Kontingenst Tinggi Rendah Tinggi [- Evaluator priontas Tinggi Tinggt Tinggi Sumber: Anonim, 2001 22 Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup dnpiq ueBunybur] yedureq fwouoyZ isenjer winuip) uenpueg €&7@ Tabel. 4.1. Relevansi Teknik dan Nilai Ekonomi No. PENDEKATAN DAN TEKNIK KLASIFIKAS! NILAI NILAI PASAR PASAR PROKSI | PASAR SIMULASI LAIN-LAIN (Markel Value Approaches) | (Surrogated Market Approaches) | (Simulated Market Approaches| Nilai Guna Langsung 1. Teknik Perubahan 1. Teknik Nilat Properti Penilaian Contingen 1, Pendekatan Biaya (Direct Use Values) Produltivitas (Change in (Property Vale Technique) | (Contingent Valuation) Kesempatan (Oppurtunity Productivity Technique) | 2. Teisik Perbedaan Upah Cost Approach) 2. Teknik Perubahan Ditterential 2. Pendekatan Modal Pendapatan (Change in ecru) Manusia (Human Capital Income Tachnique) 3. Teknik Biaya Perjalanan ‘Approact 3. Teknik Pengeluaran (Travel Cost Technique) 3. Pembayaran Penggant Prevent (F ive Kerugian (Compensation Expendinture Technique) Payments) 4. Tokvik Blaya Penggantian 4. dt fi acement Cost fechrique) Nilai Guna Tidak jun 1, Teknik Perubahan 1. Teknik Nitai ti Penilaian Contingen 1. Bi angan Proyek {Indirect Use ‘auc ° Produktivitas (Change in (Property Milue lerriqu) {Contingent ‘ation Pajet Soy cond Productivity Technique) 2. Teknik Perbedaan Upah 2 isis Efeltivitas Biaya 2. Teknik Pengeluaran @ Differential {Cost Effective Analysis) Prevent (Praventive fechnique) 2 dl Expendinture Technique) 3. Teknik Biaya Panggantian (Replacement Cost rec Nilai Non-guna (Norwuse Values) c, Nitai Keberadaan (Existencce Vatues) pie) 4, Teknik Biaya Relokasi (Relocation Cost Technique) Penilaian Contingen {Patina Valaton) Penilaian Contingan ~~~ {Contingent Valuation) Penilaian Contingen _| (Contingent Valuation) 4.2. CONTOH PEMILIHAN METODE VALUASI DALAM BEBERAPA STUDI Pemilihan metode tertentu dalam proses valuasi ekonomi dampak tingkungan sangat bergantung kepada keadaan dan ketersediaan data. Sebagai contoh, hilangnya suatu habitat dapat divaluasi dengan beberapa pendekatan/metode, bergantung pada kondisi spesifik dari habitat tersebut. Gambar 4.1. memberikan salah satu ilustrasi bagaimana melakukan pemilihan teknik datam pelaksanaan valuasi ekonomi dampak tingkungan. Contoh, kegiatan di bidang kehutanan akan memberikan hasil yang sifatnya ekstraktif dari kayu, produk hutan lainnya seperti buah-buahan, tanaman obat, jamur serta dari kegiatan berburu dan memancing. Pengambilan hasil hutan yang sifatnya ekstraktif tersebut, dan merupakan nilai guna langsung dari suatu hutan, akan menyebabkan terjadinya perubahan tingkat produksi yang dapat dihitung. Karena kayu, buah-buahan, tanaman obat, jamur maupun hasit berburu dan memancing memiliki harga pasar, maka dalam pelaksanaan valuasinya dapat menggunakan teknik-teknik yang didasarkan pada pendekatan nilai pasar (Market Value Approaches) seperti teknik perubahan produk- tivitas (change in productivity technique). Namun, untuk fungsi hutan yang non-ekstraktif atau menyediakan jasa lingkungan seperti pengen- dali banjir, tempat berbagai kegiatan rekreasi, penelitian, penyerap karbon (carbon sink) dan lain-lain, tentunya tidak tepat menggunakan pendekatan nilai pasar karena berbagai hal tersebut tidak memiliki harga pasar, Rusak atau hilangnya fungsi-fungsi hutan tersebut sebagai akibat dari perubahan kualitas lingkungan hutan dapat dihitung (divaluasi) menggunakan berbagai pendekatan dan teknik. Contoh, nilai hilangnya fungsi hutan sebagai tempat rekreasi dapat dihitung menggunakan tek- nik biaya perjalanan (travel cost technique) atau teknik valuasi konti- ngensi (contingent valuation technique). Fungsi hutan lainnya dapat menggunakan berbagai pendekatan maupun teknik valuasi lainnya. 24 Panduan Umum Vatuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup dnpiy uebunyBury yedweg jwouoyg isenjep wins) UeNnpueg sv Gambar 4.1. Pemilihan Teknik Valuasi 4.3. TRANSFER MANFAAT (BENEFIT TRANSFER) Pendekatan valuasi yang menggunakan data sekunder dikenal sebagai Transfer Manfaat. Transfer Manfaat sebenarnya bukanlah suatu metodologi, tetapi lebih sebagai penggunaan hasil-hasil penelitian yang telah ada. Penggunaan transfer manfaat dalam valuasi ekonomi dampak lingkungan merupakan pilihan paling akhir, yaitu apabila penggunaan metode-metode yang ada tidak dapat dilakukan serta data primer tidak tersedia. LANGKAH-LANGKAH UNTUK PENERAPAN TEKNIK VALUASI DENGAN TRANSFER MANFAAT Langkah 1. Pemilihan literatur Banyak literatur yang dapat digunakan untuk memperoleh nilai valuasi, yaitu mengestimasi kerusakan maupun manfaat dari dampak lingkungan yang terjadi. Cara demikian sangat berguna dalam melakukan survei dampak yang terjadi. Dalam memilih literatur, secara umum mengikuti beberapa langkah berikut ini: ® — Perubahan lingkungan yang diprediksi seharusnya sesuai antara tipe proyek yang sedang dilakukan, dengan studi proyek tempat data tersebut diperoleh. * — Apabila memungkinkan, dapat menggunakan hasil studi dengan lokasi dan populasi yang menyerupai proyek yang sedang divaluasi. ¢ — Perbedaan aspek sosial dan budaya antara suatu proyek dengan proyek lainnya, harus dipertimbangkan dengan seksama. © — Kualitas teknis dari studi tersebut juga harus dinilai. Studi orisinil harus berdasar pada data yang memadai, metode ekonomis dan ilmiah dan teknik empiris yang benar. 26 Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup Estimasi empiris dari suatu nilai seperti rekreasi, kebisingan dan udara bersih sangat bervariasi..Hal ini dapat timbul karena nilai non- pasar berbeda dari suatu daerah dengan daerah yang lain, tergantung sekali pada kondisi awal daerah tersebut. Variasi dalam estimasi juga mencerminkan variasi dalam metodologi studi dan keputusan para peneliti dalam pemilihan ukuran sampel, faktor penentu dari kemauan untuk membayar, proksi data, spesifikasi ekonometert dan faktor lainnya. Langkah 2. Penyesuaian Nilai Penyesuaian mendasar yang biasanya diperlukan untuk melakukan analisis ekonomi proyek adalah mengkuantifikasi perbedaan dalam kondisi dasar dan/atau tingkat dampak tertentu. Penyesuaian ini dapat dilakukan pada tahap kuantifikasi dari analisis yang dilakukan. Pada tahap valuasi, analis melakukan penyesuaian terhadap nilai moneter, untuk melihat adanya perbedaan antara proyek. Nilai moneter tata-rata yang dilaporkan dalam studi penelitian pada umumnya harus disesuaikan, agar dapat diaplikasikan pada area proyek yang sedang dianalisis. Hal ini dilakukan melalui berbagai cara berikut: © — Jika beberapa nilai digunakan hanya untuk satu studi, gunakan nilai dari studi orisinil yang termasuk layak dan dapat diaplikasikan. ® — Gunakan rentang dari nilai yang dihasilkan beberapa studi terdahulu. ¢ ~~ Gunakan transfer manfaat. Pada pendekatan ini, permintaan statistik yang diestimasi secara statistik atau persamaan kemauan untuk membayar (Willingness To Pay, WTP) dari studi orisinil dapat digunakan untuk menyesuaikan manfaat dari area proyek yang sedang dianalisis. Semakin banyak informasi yang tersedia dalam studi dan area yang ditentukan semakin mudah untuk menyesuaikan nilai area studi untuk mencerminkan kondisi area. Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup 27 Langkah 3. Menghitung Nilai Per Unit Waktu Pada langkah ini, nilai per unit waktu dikalikan dengan jumlah individu yang terkena dampak, untuk memperoleh nilai total dari dampak per unit waktu. Apabila dampak tersebut berubah menurut waktu, maka harus diestimasi pada tiap-tiap waktu di masa datang pada saat pengaruh tersebut diperkirakan akan menyebar. Langkah 4. Menghitung Nilai Total Diskonto Dalam langkah ini terdapat dua proses utama: 1. Mengidentifikasi kapan dampak tersebut akan terjadi, mengingat biaya dan manfaat proyek dapat terjadi pada waktu yang berbeda (misalnya biaya proyek muncul, sementara manfaat atau kerusakan terjadi setelah proyek selesai dikerjakan). 2. | Menghitung total kerusakan dan manfaat tahunan terdiskonto, dengan menggunakan tingkat bunga yang disarankan (dan juga alat lainnya selama dianggap memadai untuk analisis sensitifitas). Tingkat bunga dan nilai dampak, keduanya harus juga memper- timbangkan faktor inflasi dengan cara yang sama (keduanya harus dihitung dalam bentuk rijl)*. Beberapa contoh nilai sumber daya alam dan jasa lingkungan yang pernah dilakukan penelitian, terlampir bersama panduan ini. Nilai-nilai tersebut dapat dipertimbangkan sebagai salah satu nilai yang dapat dirujuk dalam Transfer Manfaat. 2 Sebagai contoh: tingkat suku bunga saat ini ~ 17% = SBI (Sertifikat Bank Indonesia) atau bunga antar bank; ~ 13% untuk deposito perserorangan. Tingkat bunga ini merupakan tingkat bunga nominal. Untuk mendapatkan tingkat bunga riil, tingkat bunga tersebut harus dikurangi tingkat inflasi, dimana berkisar antara 2-3% pada awal tahun 2001. Dengan demikian tingkat suku bunga bagi konsumen saat ini adalah sekitar 10% per tahun. 28 Panduan Umum Vatuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup DAFTAR PUSTAKA ADB, 1996: Economic Valuation of Environmental Impacts - A Work- book, Parts I-II, Asian Development Bank (ADB), Manila Anonim, 2001: Techniques to Value Environmental Resources - an In- troductory Handbook. BAPEDAL dan PAU Studi Ekonomi UGM, 1998; Pengembangan Metodologi Valuasi Dalam Analisa Mengenai Dampak Lingkungan - Laporan Akhir, PAU Studi Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. BAPEDAL dan PAU Studi Ekonomi UI, 1999; Pengembangan dan Penerapan Penilaian Aspek Ekonomi (Valuasi) Dalam Analisis Mengenai Dampak Lingkungan - Laporan Akhir, PAU Studi Ekonomi Univer- sitas Indonesia (UI), Jakarta. Environment Department - The World Bank, 1998: Environmental As- sessment Sourcebook Update - Economic Analysis and Environ- mental Assessment, The World Bank. Irham, 2001: Analisis Biaya Manfaat Dalam Proyek Pembangunan Berdampak Lingkungan dalam Environmental Economics for Prac- titioners - Seminars in Applied Environmental Economics and Natural Resource Accounting, Editors: Linda S$ & Peter W, CEPI, Canora (Asia) Incorporated, Montreal, pp. 111-120. The United Nations University and The World Bank, 1995: Defining and Measuring Sustainability - The Biogeophysical Foundations, Mohan Munasinghe and Walter Shearer (ed.), Washington D.C., pp. 35- 41. Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampek Lingkungan Hidup 29 STUDI KASUS 1 PENILAIAN EKONOMI DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN TAMBAK UDANG DI MUNA, SULAWESI TENGGARA A. Prakiraan Dampak Penting Studi AMDAL kegiatan pembangunan tambak udang di Kabupaten Muna mengidentifikasi 10 (sepuluh) jenis dampak negatif penting yang terjadi pada tahap pra-konstruksi, konstruksi, operasi maupun pasca konstruksi. Tabel 1. Dampak Negatif Penting Pembangunan Tambak Udang di Kebupaten Muna Berkurangnya Lahan Budidaya ferumbu «Karang Berkurangya Kualitas Air Tawar Sumber: Tim AMDAL MUNA (1997) 30 Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup B. Penilaian Ekonomi Dampak Lingkungan Pada prinsipnya, teknik yang digunakan dalam penilaian ekonomi dampak lingkungan adalah teknik penilaian ekonomi yang berbasis pada harga pasar (market price based method) dan beberapa dampak dengan metode benefit transfer. B.i. Dampak Peningkatan Debu Akibat Mobilisasi Peratatan Menurut perkiraan, dampak ini akan mempengaruhi 19.300 penduduk dalam 15 desa. Dengan asumsi penyebaran dampak merata, maka eksternalitas yang muncul adalah meningkatnya prevalensi penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas). Nilai dampak kebisingan dan peningkatan debu terhadap masyarakat dapat diduga dengan mengestimasi biaya total pengobatan penduduk dalam jangka waktu kegiatan 8 tahun. Teknik penilaian ekonomi yang digunakan dalam kasus ini adalah cost-illness method. Berdasarkan survey primer, rata-rata biaya pengobatan yang dikeluarkan oleh penduduk adalah Rp. 5.000/orang/th. Dengan demikian, total biaya pengobatan yang harus dikeluarkan dalam daerah dampak adalah Rp. 96.500.000/tahun. Dengan menggunakan discount rate 10 % (ADB, 1995), maka total nilai biaya eksternalisasi (discount cost) selama 8 tahun akibat dampak peningkatan kebisingan dan debu ini diperkirakan sebesar Rp. 514.820.378. B.2, Gangguan Kenyamanan Penduduk Akibat Mobilisasi Peralatan Dampak lain dari kegiatan mobitisasi peralatan di lokasi proyek adalah gangguan kenyamanan dalam bentuk peningkatan kebisingan. Pendekatan yang digunakan adalah metode biaya pengganti (replace- ment cost) dimana diasumsikan gangguan yang timbul menyebabkan relokasi penduduk. Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup 31 Tabel 2. Perkiraan Biaya Relokasi Pemukiman Penduduk Jenis Biaya Biaya Investasi - Lahan (3.850 KK x 150 m2 x Rp. 100/m2) 57.750.000 - Pembangunan Rumah (3.850 KK x Rp. 500.000/KK) Biaya Pemindahan (3.850 KK x Rp. 100.000) Total Biaya 1.925.000.000 385.000.000 2.367.750.000 Dari tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa total biaya pemindahan penduduk diperkirakan sebesar Rp. 2,3 milyar atau sekitar Rp. 119.170 per jiwa. Karena sifat biaya pemindahan merupakan biaya initial (initial cost) maka dalam jangka waktu proyek, biaya tidak didiskon. Dengan demikian discount factor-nya sama dengan satu yang berarti nilai total discount cost-nya sama dengan initial cost-nya yaitu Rp. 2,3 milyar. Dengan kata lain, nilai dampak gangguan kenyamanan akibat mobilisasi peralatan di tokasi proyek diperkirakan sebesar Rp. 2,3 milyar. B.3. Gangguan Kesehatan Masyarakat Akibat Penerimaan Tenaga Kerja Gangguan kesehatan masyarakat akibat penerimaan tenaga kerja berbentuk peningkatan volume buangan bahan organik dari para tenaga kerja yang pada akhirnya dapat mengganggu kesehatan masyarakat seperti penyakit diare atau disentri. Nilai dampak dapat diestimasi dari total biaya pengobatan penyakit disentri dari seluruh populasi yang ada di daerah penyebaran dampak. Dengan menggunakan teknik cost of itiness, maka nilai dampak kesehatan masyarakat akibat penerimaan tenaga kerja dapat diestimasi. Dengan asumsi 60% dari total penduduk yang terkena dampak, maka jumlah penduduk yang terkena dampak adalah 11.580 jiwa. Biaya pengobatan penyakit disentri-atau diare diperkirakan sebesar Rp. 2.500 /jiwa untuk pembelian garam beryodium dan Rp. 5.000 /jiwa untuk biaya pengobatan ke Puskesmas. Dengan demikian total biaya pengobatan adalah sebesar Rp. 7.500 /jiwa. Dengan pendekatan yang sama untuk gangguan akibat peningkatan debu, maka total discount cost dari dampak gangguan kesehatan adalah Rp. 772.230.567 (DR=10%; lama sebaran dampak 8 tahun). B.4. Pencemaran Perairan Akibat Meningkatnya Bahan Organik Kegiatan penerimaan tenaga kerja dapat menyebabkan terjadinya pencemaran perairan di sekitar lokasi proyek. Teknik penilaian ekonomi dampak lingkungan yang digunakan adalah teknik effect on production (Bergen, 1996). Dari data sekunder, produksi ikan di perairan lokasi proyek adalah 17.040 ton/th (Dinas Perikanan Kab. Muna, 1996). Dengan asumsi penurunan produksi biomassa ikan akibat pencemaran sebesar 10% (Hufschmidth, 1989), maka biomassa ikan yang hilang adalah 1.704 ton/th. Total nilai biomassa yang hitang diduga menggunakan pendekatan harga pasar, yaitu diperkirakan sebesar Rp. 4.260.000/th. Apabila diasumsikan laju hilangnya biomassa ini konstan sepanjang tahun, maka total discount cost dari nilai pencemaran bahan organik, dengan discount rate sebesar 10% dan lama waktu dampak 8 tahun, diperkirakan sebesar Rp. 22.726.785.603. 8.5. Dampak Erosi Lahan Akibat Kegiatan Pembukaan Lahan Berdasarkan studi AMDAL, kegiatan pembukaan lahan untuk pembangunan tambak udang diperkirakan akan dapat menimbulkan erosi lahan. Akibatnya menimbulkan penyusutan luas perairan di sekitar tapak yang diperkirakan sebesar 2%/th. Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup 33 Dengan asumsi tersebut diatas, maka produktivitas biomassa ikan dari perairan tersebut akan berkurang 2%/th atau 340,80 ton/th. Dengan menggunakan pendekatan harga pasar maka nilai monotast dampak erosi diperkirakan sebesar Rp. 852.000.000 /th. Dengan demikian total dis- counted cost dari dampak erosi lahan adalah Rp. 4,545,357,120.61 (DR=10% selama 8 tahun). B.6. Dampak Kegiatan Pembukaan Lahan Terhadap Biota Air Dalam kegiatan pembukaan lahan (land clearing), dampak negatif penting adalah menurunnya kualitas dan kuantitas biota air yang disebabkan oleh menurunnya kualitas perairan di sekitar proyek. Penilaian ekonomi dihitung dari hilangnya biomassa ikan sebagai akibat dari turunnya kualitas perairan. Produktivitas perairan di sekitar lokasi proyek diperkirakan sebesar 17.140 ton/th. Dengan asumsi bahwa dampak pembukaan lahan akan menyebabkan kehilangan produktivitas ikan sebesar 5% dari total produktivitas per tahun, maka produksi yang hilang adalah sekitar 852 ton/th. Dengan harga pasar Rp. 2.500 /kg, maka total production loss diperkirakan sebesar Rp. 2.130.000.000/th. Berdasarkan angka produc- tion loss tersebut, maka total discounted cost dari dampak pembukaan lahan terhadap biota perairan adalah sebesar Rp. 11.363.392.801,53. B.7. Dampak Hilangnya Ekosistem Mangrove Dalam pembangunan tambak udang, ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem di wilayah pesisir yang menjadi objek relokasi. Dengan didasari kepastian bahwa ekosistem mangrove memiliki fungsi ekologi dan ekonomi yang penting sebagai penyeimbang kawasan pesisir, maka penilaian dampak pembangunan tambak udang terhadap hilangnya ekosistem mengrove menjadi sangat penting. Nilai ekonomi hilangnya ekosistem mangrove dihitung meng- gunakan metode benefit transfer dari nilai ekonomi hutan mangrove di 34 Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup

Anda mungkin juga menyukai