TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Sikap
Menurut Gordon Allport (1980) dikutip dalam Lestari (2015)
sikap itu suatu sindrom atau kumpulan gejala dalam merespons stimulus
atau objek. Sehingga sikap itu melibatkan pikiran, perasaan, perhatian, dan
menyatakan sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari
untuk membuat respon atau perilaku dalam cara yang tertentu yang diteliti.
2. Komponen Pokok Sikap
Ada tiga komponen pokok tentang sikap yaitu kepercayaan
yang utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini
(Lestari, 2015).
Menurut Azwar S dikutip dalam Lestari (2105) struktur sikap
b. Komponen afektif
Komponen afektif merupakan perasaan individu terhadap objek
tertentu.
3. Fungsi Sikap
Menurut Atkinson, Smith, & Bem (1996) dikutip dalam Sunaryo
a. Fungsi instrumental
Fungsi sikap ini dikaitkan dengan alasan praktis atau mamfaat, dan
sebaliknya.
b. Fungsi pertahanan ego
Sikap ini diambil individu dalam rangka melindungi diri dari
Sistem nilai yang terdapat pada diri individu yang dapat dilihat dari
masyarakat. Dalam hal ini, sikap yang diambil individu tersebut akan
sikap.
d. Sikap dapat tertuju pada satu objek ataupun dapat tertuju pada
dengan pengethuan.
5. Tingkatan Sikap
Menurut Lestari (2015) sikap terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu:
a. Menerima (receiving)
Menerima atau diartikan bahwa orang (subyek) mau dan
pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti bahwa orang menerima
ide tersebut.
c. Menghargai (valuing)
Menghargai diartikan subyek atau seseorang memberikan nilai
resiko bila ada orang lain yang mencemoohkan atau adanya resiko lain.
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap
a. Pengalaman pribadi
Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan
sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita anggap
gerak tingkah dan pendapat kita, atau seseorang yang tidak ingin kita
kecewakan, atau seseorang yang berarti khusus bagi kita, akan banyak
teman dekat, guru, teman kerja, istri atau suami, dan lain-lain.
c. Pengaruh kebudayaan
Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai
kepentingan perorangan.
d. Media massa
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa
sugesti yang dibawa oleh informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan
individu.
f. Pengaruh faktor emosional
Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan
diketahui bahwa sikap tidak dibawa sejak lahir, namun dipelajari dan dan
sosial tidak lepas dari pengaruh interaksi manusia satu dengan lainnya
(eksternal). Di samping itu, apa yang datang dari dalam diri manusia
FAKTOR EKSTERNAL
-Pengalaman REAKSI
-Situasi
-Norma
-Hambatan
-Pendorong
Gambar 2.1
pengaruh sikap pada individu
8. Pembentukan Sikap
Menurut Lestari (2015) sikap dibentuk melalui empat macam
orang lain.
d. Perbandingan sosial (sosial comparison)
Proses pembelajaran dengan membandingkan orang lain untuk
pernah dirawat dengan sangat baik oleh perawat akan menaruh sikap
nikah tidak sesuai dengan norma masyarakat dan agama. Oleh sebab
negatif.
a. Secara langsung
Pengukuran sikap secara langsung dilakukan dengan cara subjek
kesehatan.
Promosi kesehatan juga berarti upaya yang bersifat promotif
kesehatan.
2. Prinsip-prinsip Promosi Keperawatan
over and improve their health), lebih luas dari pendidikan atau
penyuluhan kesehatan.
b. Promosi kesehatan adalah upaya perubahan/perbaikan perilaku di
kesehatan.
Primary prevention merupakan suatu usaha agar masyarakat yang
berada dalam stage of optimum health tidak jatuh ke dalam stage yang
lebih buruk.
Primary prevention dilakukan dengan dua cara:
1) Health Promotion
a) Health education
b) Growth and development monitoring
c) Marriage counseling
d) Sex education
e) Pengendalian lingkungan/P2M
f) Askep prenatal
g) Stimulasi dan bimbingan dini
h) Perlindungan gizi
i) Penyuluhan untuk pencegahan keracunan
pencemaran.
b. Pathogenesis Phase
1) Secondary prevention (Pencegahan sekunder)
Yaitu pencegahan terhadap masyarakat yang masih sedang
dan lain-lain.
4. Ruang Lingkup dan Sasaran Promosi Kesehatan
kesehatan.
2) Mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang
mendukung.
3) Memperkuat kegiatan masyarakat.
4) Meningkatkan keterampilan perorangan.
5) Mengarahkan pelayanan kesehatan yang lebih memberdayakan
2015).
2) Sasaran sekunder
Tokoh masyarakat setempat (formal, maupun informal)
(Kholid, 2015).
psikis, dan sosial. Napza adalah bahan/zat/obat yang bila masuk kedalam
juga sebagai zat psikoaktif, yaitu zat yang bekerja pada otak, sehingga
kodein.
b. Psikotropika
Menurut Lisa & Sutrisna (2013) mengatakan bahwa golongan
b. Ganja
Ganja adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih
tanpa sebab).
c. Heroin
Heroin murni adalah serbuk putih dengan rasa pahit. Bentuk kristal
hidroklorida.
d. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
nama ectacy.
h. Sedatif-Hipnitik (Benzodiazepin/BDZ)
Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur).
i. Alkohol
Merupakan salah satu zat yang sering disalahgunakan manusia.
umbi-umbian.
j. Inhalasi atau Solven
Adalah uap bahan yang mudah menguap yang dihirup. Contohnya
aerosol, aica aibon, isi korek api gas, cairan untuk dry cleaning,
penggunaan putaw.
d. Adiktif
Jika seseorang yang sudah mengkomsumsi narkoba biasanya akan
ingin dan ingin lagi, karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan
dan heroin.
2009).
ekonomi, dengan batasan usia antara 10-20 tahun, yang secara lengkap
seksual.
b. Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari
Nasution, 2007).
Menurut Hurlock (1999) dikutip dalam Nasution (2007)
lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada
remaja adalah individu yang berusia antara 12-21 tahun yang sedang
pembagian 12-15 tahun masa remaja awal, 15-18 tahun masa remaja
seorang anak dan juga bukan seorang dewasa dan merupakan masa
peran dan minat, perubahan pola prilaku dan perubahan sikap menjadi
ambivalen.
c. Masa remaja adalah masa yang banyak masalah
Masalah remaja sering menjadi masalah yang sulit untuk di atasi.
yang ia harapkan.
g. Masa remaja adalah ambang masa dewasa
Dengan berlalunya usia belasan, remaja yang semakin matang
bertindak.
4. Tiga tahap proses perkembangan remaja
Menurut Monks (1999), Suryabrata (1981) dikutip dalam Sumiati
masa yang ditandai dengan berbagai perubahan tubuh yang cepat dan
seperti orang dewasa, meskipun belum siap secara psikis. Pada masa
ini sering terjadi konflik, karena remaja sudah mulai ingin bebas
b. Perubahan emosional
Remaja umumnya memiliki kondisi emosi yang labil pengalaman
mengatakan bahwa perubahan fisik dan emosi pada masa remaja juga
kelompoknya.
6. Tugas Perkembangan Masa Remaja
Menurut Sumiati et al. (2009) mengatakan bahwa semua tugas-
orang dewasa. Rincian tugas-tugas pada masa remaja ini adalah sebagai
berikut:
a. Mencapai relasi yang lebih matang dengan teman seusia dari kedua
jenis kelamin
b. Mencapai peran sosial feminim atau maskulin
c. Menerima fisik dan menggunakan tubuhnya secara efektif
d. Meminta, menerima dan mencapai perilaku bertanggung jawab secara
sosial
e. Mencapai kemandirian secara emosional dari orang tua dan orang
dewasa lainnya
f. Mempersiapkan untuk karir ekonomi.
E. Tinjauan umum teori tentang penyalahgunaan Napza
1. Pengertian penyalahgunaan Napza
Penyalahgunaan Napza merupakan masalah yang kompleks dan
memiliki dimensi yang luas, baik dari sudut medik, psikiatrik, kesehatan
hukum
c. Untuk mempermudah penyaluran dan perbuatan seks
d. Untuk melepaskan diri dari kesepian dan memperoleh pengalaman-
pengalaman emosional
e. Untuk berusaha agar menemukan arti dalam hidup
f. Untuk mengisi kekosongan dan perasaan bosan karena kurang
kesibukan
g. Untuk menghilangkan rasa frustasi dan kegelisahan yang disebabkan
oleh suatu masalah yang tidak dapat diatasi dan jalan-jalan fikiran
yang buntu
h. Untuk mengikuti kemauan teman dan memupuk solidaritas dengan
teman
i. Karena didorong rasa ingin tahu dan iseng
3. Kelompok-kelompok penyalahgunaan Napza
Menurut Hawari (1998) dikutip dalam Afiatin (2010) menyebutkan
ada tiga kelompok besar penyalah guna beserta resiko yang dialaminya
yaitu:
a. Kelompok ketergantungan primer
Yang ditandai dengan adanya kepribadian yang tidak stabil,
ketergantungan.
b. Kelompok ketergantungan simtomatis
Yang ditandai dengan adanya kepribadian anti sosial (psikopatik).
hukum.
a. Dari dimensi kesehatan penyalahgunaan narkoba dapat
jeins kelamin, usia, dorongan kenikmatan, perasaan ingin tahu, dan untuk
Sholihah, 2014).
Sedangkan menurut Pieter, Janiwarti dan Saragih, (2011) ada 3
dan menidurkan
3) Informasi yang berlebihan mengenai khasiat tersebut.
b. Fakor personal
1) Ingin tahu dan coba-coba
2) Ingin diterima dan masuk dalam lingkungan tertentu, yang sudah
penyalahgunaan narkoba
7) Bertempat tinggal di lingkungan peredaran dan penyalahgunaan
narkoba.
6. Klasifikasi penyalahgunaan Napza
Mennurut Pieter, Janriwati, dan Saragih (2011.) mengatakan bahwa
dihadapi.
e. Compulsive dependence user adalah mereka yang menggunakan
beberapa upaya dalam arti prevensi primer dapat kita upayakan dirumah,
Napza dan yang beresiko terpapar oleh Napza, penyuluhan ini untuk
yang baik bagi pengetahuan masyarakat. Tidak pernah ada kata terlambat
cara yaitu promotif dan preventif, dan mobilisasi (Sofiana & Nasution,
2014).
a. Promotif
Disebut juga program pembinaan. Program ini ditunjukkan kepada
dilakukan adalah:
1) Memberikan pelatihan atau orientasi kepada kelompok pelopor
masyarakat
Adapun metode pencegahan penyalahgunaan narkoba pada remaja
promotif dan preventif adalah metode yang paling mendasar. Program ini
ditujukan pada remaja yang belum memakai dan belum mengenal narkoba.
F. Penelitian Terkait
Penelitian dengan judul efektivitas penyuluhan kesehatan terhadap sikap
dengan pemberian kuesioner kepada 265 sampel (kelas VII 102 sampel,
Napza.
4. Muslihatun & Santi (2015) antisipasi remaja terhadap bahaya
penyalahgunaan narkoba.
5. Wulandari (2015) faktor-faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan
penelitian terdapat 65% responden berusia muda seperti pada tabel 1 yaitu
18-35 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usia muda memiliki perilaku dan
sikap yang labil. Peran perilaku dan sikap sebagai akibat interaksi dengan