Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

D I N AS K E S E H ATAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS UPT PUSKESMAS MARGOYOSO
Jl. Kesehatan No. 01 Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Tanggamus
No. Telp / HP (082183611950 ) e-mail : Pkmmargoyoso@gmail.com, Kode Pos (35378)

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS MARGOYOSO


NOMOR : / SK /27/AK-MGS/2017

TENTANG

KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN


UPT PUSKESMAS MARGOYOSO KABUPATEN TANGGAMUS

KEPALA UPT PUSKESMAS MARGOYOSO,

Menimbang : a. bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan yang


bermutu dan aman;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien UPT Puskesmas Margoyoso perlu disusun
kebijakan mutu dan keselamatan pasien

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 02 Tahun 1997 tentang Pembentukan


Kabupaten Tanggamus Daerah Tingkat II Tulang Bawang dan
Kabupaten Daerah Tk.II Tanggamus (Lembaran Negara Tahun 1997
Nomor 02, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3667);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 72 Tahun 2012
tentang Sistem Kesehatan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 nomor 193);
4. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1787/Menkes/Per/VII/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 857/Menkes/SK/IX/2009
tentang Pedoman Penilaian Kinerja Sumberdaya Manusia
Kesehatan di Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas (BeritaRepublik Indonesia Tahun 2014);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun
2015,Tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus No 08 tahun 2016,
Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Tanggamus (Lembaga Daerah Kabupaten Tanggamus Tahun 2016
nomor 142);
9. Peraturan Bupati No. 06 Tahun 2008,Tentang pembebasan biaya
pelayanan kesehatan dasar;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS MARGOYOSO


TENTANG KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
UPT PUSKESMAS MARGOYOSO.
Kesatu : Kebijakan mutu dan keselamatan pasien UPT Puskesmas
Margoyoso sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Margoyoso
Pada tanggal : 04 Januari 2017

KEPALA UPT PUSKESMAS MARGOYOSO


KABUPATEN TANGGAMUS,

M INTO

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA UPT


PUSKESMAS MARGOYOSO
NOMOR : / SK / 27 / AK-MGS / 2017
TENTANG : KEBIJAKAN MUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN UPT
PUSKESMAS MARGOYOSO
KABUPATEN TANGGAMUS

KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN UPT PUSKESMAS


MARGOYOSO

1. Kepala UPT Puskesmas MARGOYOSO dan seluruh penanggung jawab UKP


penanggung jawab UKM dan Administrasi manajemen wajib berpartisipasi dalam
program peningkatan kinerja mutu dan keselamatan pasien mulai dari
perencanaan,pelaksanaan,monitoring dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program mutu dan
keselamatan pasien yang diselenggarakan diseluruh jajaran Puskesmas.
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran UPT Puskesmas MARGOYOSO dengan
pendekatan multidisiplin,dan dikoordinasikan oleh Wakil Manajemen Mutu.
4. Perencanaan mutu berisi paling tidak :
a. Area proritas berdasarkan data dan informasi,baik dari hasil monitoring dan evaluasi
indikator,maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangkan
kekritisan,resiko tinggi dan kecendrungan terjadinya masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien.
c. Kegiatan kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien yang
terkordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator,
pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan tindaklanjuti dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan indikator klinis,
yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome.
f. Upaya upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi,
perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
g. Penerapan manajemen resiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis
maupun penyelenggara UKM.
h. Manajemen resiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian tidak
diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera.
i. Program dan kegiatan kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan
pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu laboraturium dan program
peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan kordinasi untuk menyampaikan permasalahan,
tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
5. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir butir dibawah ini :
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan perencanaan
Puskesmas.
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf.
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis, standar
pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dan profesi maupun
panduan dari kementrian Kesehatan.
d. Sesuai dengan Praktik bisnis yang sehat.
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen resiko.
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di Puskesmas.
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik.
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait.
i. Mengintegrasikan sarat menggabungkan berbagai proses dan sistem pelayanan.
6. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.
7. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien kepada kepala Puskesmas tiap tribulan.
8. Berdasarkan sasaran keselamatan pasien dan mempertimbangkan kekritisan (High
risk/resiko tinggi, High Cost/Biaya tinggi, High Value) dan potensial bermasalah, maka
area prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan keselamatan
pasien adalah :
I. Kelompok Kerja UKM.
1) Posayandu Balita,
2) Pelaksanan Foging,
3) Survey Kontak Pasien TB Paru,
4) Posbindu PTM.
II. Kelompok Kerja UKP.
1) Pelayanan Farmasi,
2) Pelayanan Laboraturium,
3) Pelayanan Tindakan,
4) Pelayanan Pendaftaran.

III. Kelompok Kerja Administrasi.


1) Keuangan,
2) Sarana Prasarana dan Peralatan,
3) Ketenagaan,
4) Manajemen Operasional Kebersiah dan Keindahan.

Anda mungkin juga menyukai