Kewarganegaraan
Kewarganegaraan
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
HAKEKAT NEGARA
Peristilahan yang dipadankan dengan Negara :
Hakikat Negara suatu ikatan sosial atau dalam status hidup bersama sebagai komunitas
politik dimana hak-hak warganya mendapatkan jaminan dari penguasa pada waktu itu.
1.Ikatan suatu bangsa suatu komunitas sosiologis yang hidup bersama dalam suatu
wilayah; senasib dan sepenanggungan dalam menjalankan hidupnya.
4.Organisasi kekuasaan negara merupakan alat untuk menjalankan kekuasaan dalam arti
luas. Kekuasaan ini dapat memaksakan kehendak (dwang organisatie) orang yang berkuasa.
Oleh sebab itu banyak orang ingin menjadi pejabat negara untuk memperoleh kekuasaan
guna memuaskan vested interesnya.
1. Sifat-Sifat Negara - ada beberapa sifat-sifat suatu negara antara lain sebagai berikut..
Negara Bersifat Memaksa - Negara bersifat memasak artinya bahwa negara
memiliki kekuasaan fisik sifatnya legal. Alat untuk itu adalah seperti tentara, polisi,
dan alat hukum lainnya. Dengan adanya sifat yang memasak, maka semua peraturan
perundang-undangan yang berlaku diharapkan akan ditaati sehingga keamanan dan
ketertiban negara pun tercapai
Negara Bersifat Monopoli - Negara bersifat monopoli artinya negara menetapkan
tujuan bersama masyarakat, yaitu dengan menentukan mana yang boleh/baik dan juga
mana yang tidak boleh/tidak baik karena akan dianggap bertentangan dengan tujuan
suatu negara dan masyarakat
J.J. Rousseau - Menurut J.J. Rousseau Hakikat negara adalah perserikatan rakyat
dalam melindungi dan mempertahankan hak masing-masing diri dan harta benda
anggota-anggota yang tetap hidup dengan bebas merdeka.
Karl Marx - Menurut Karl Marx Hakikat negara adalah suatu alat kekuasaan bagi
manusia (penguasa) untuk menindas kelas manusia yang lain
Roger F. Soltau - Menurut Roger F. Soltau, Hakikat negara adalah suatu alat (agency)
atau kewenangan (authority) yang mengatur atau mengendalikan dalam berbagai
persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat
Hans Kelsen - Menurut Hans Kelsen, Hakikat negara adalah suatu pergaulan hidup
bersama dengan tata paksa
Ibnu Khaldun - Menurut Ibnu Khaldun, Hakikat negara adalah suatu tubuh yang
persis sama seperti tubuh manusia. Tubuh manusia mengalami masa lahir dan tumbuh
(groei). Ada masa muda dan dewasa (bloei). Ada masa tua dan mati (vergaan).
Secara Umum Hakikat Negara - Sejak kata "negara" diterima sebagai pengertian yang
menunjukkan organisasi bangsa yang bersifat teritorial (kewilayahan) dan mempunyai
kekuasaan tertinggi, yang perlu ada untuk menyelenggarakan kepentingan bersama dan
mencapai tujuan bersama, sejak itu pula kata "negara" ditafsirkan dalam berbagai antara lain
sebagai berikut...
"Negara" dipakai dalam arti pengusa, yaitu orang yang melakukan kekuasaan tertinggi
atas persekutuan rakyat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu
"Negara" dipakai dalam arti persekutuan rakyat, yaitu suatu bangsa yang hidup di
suatu daerah, dengan dibawah kekuasaan tertinggi menurut kaidah-kaidah hukum
yang sama.
Dari penafsiran diatas dapat diketahui bahwa pengertian negara dibedakan menjadi dua yaitu
dalam arti formal dan material.
Dalam arti formal, pengertian negara adalah suatu organisasi kekuasaan dengan suatu
pemerintahan pusat. Negara dalam pengertian diartikan seagai pemerintah (staat-
overheid). Karakteristik negara formal adalah kewenangan pemerintah untuk
menjalankan paksaan fisik secara legal.
Dalam arti material, pengertian negara adalah suatu masyarakat (staat-gemenschaap)
atau negara sebagai persekutuan hidup
Pengakuan.
2. Wilayah
Setelah rakyat, unsur selanjutnya yang membentuk suatu negara adalah wilayah. Unsur
wilayah adalah hal yang sangat penting untuk menunjang pembentukan suatu negara. Tanpa
adanya wilayah, mustahil sebuah negara bisa terbentuk. Wilayah inilah yang akan ditempati
oleh rakyat dan penyelenggaraan pemerintahan. Wilayah suatu negara adalah kesatuan ruang
yang meliputi daratan, lautan, udara, dan wilayah ekstrateritorial.
Daratan: Daratan adalah tempat bermukimnya warga atau penduduk suatu Negara.
Wilayah daratan suatu Negara, mempunyai batas-batas tertentu yang diatur oleh
hukum Negara dan perjanjian dengan Negara tetangga.
Lautan: Lautan adalah wilayah suatu Negara yang terdiri dari laut teritorial, zona
tambahan, ZEE, dan landasan benua (kontinen). Laut teritorial suatu Negara adalah
batas sepanjang 12 mil laut diukur dari garis pantai. Zona tambahan yaitu 12 mil dari
garis luar lautan teritorial atau sekitar 24 mil dari garis pantai suatu Negara. ZEE atau
Zona Ekonomi Eksklusif yaitu wilayah lautan sepanjang 200 mil laut diukur dari garis
pantai. Sedangkan, landasan benua adalah wilayah lautan yang terletak di luar
teritorial, berjarak sekitar 200 mil laut diukur dari garis pantai yang meliputi dasar
laut dan daerah dibawahnya.
Udara: udara adalah seluruh ruang yang berada di atas batas wilayah suatu Negara,
baik daratan maupun lautan.
Warga Negara
Warga Negara adalah orang-orang yang secara resmi ikut menjadi bagian dari penduduk
Warga Negara ini merupakan salah satu unsur pokok suatu negara yang dimana masing-
masing warga negara memiliki suatu hak dan kewajiban yang tentu perlu dilindungi dan
dijamin pelaksanaannya. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban terhadap
1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Yang
dimaksud "orang-orang bangsa Indonesia asli adalah orang Indonesia yang menjadi
Indonesia.
Status Positif/Peran Positif, merupakan kegiatan warga negara dimana berhak untuk
mendapatkan sesuatu yang positif dari organisasi negara atau untuk meminta
menolak campur tangan negara dalam urusan pribadi ataupun dalam hal terentu.
Status Aktif/Peran Aktif, merupakan pelaksanaan hak dan kewajiban yang merupakan
hal paling utama, adalah suatu kegiatan warga negara agar ikut untuk terlibat serta
Status Pasif/Peran Pasif, yang memiliki arti untuk patuh kepada pimpinan
Disini sudah jelas maksud dari pasal 30 ayat 1 UUD 1945 yaitu bahwa setiap warga negara
Indonesia mempunyai hak yang sama yaitu hak untuk ikut serta dalam menjaga pertahanan
dan keamanan negara. Yang artinya setiap warga negara dituntut supaya bisa turut serta dalam
usaha mempertahanan negara dari gangguan ataupun ancaman baik itu dari luar maupun dari
dalam negeri yang bisa mengganggu keamanan negara. Agar terciptanya suatu rasa aman di
negara Indonesia.
Pasal 30 ayat 2 UUD 1945 : usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan
melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia
dan Kepolisisan Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai
kekuatan pendukung.
Di dalam usaha pertahanan dan keamanan di Indonesia, pemerintah mempunyai dua institusi
yang bertugas melindungi dan menjaga keamanan negara. Dua intitusi tersebut yaitu Tentara
Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama. Tapi
dalam mempertahankan keamanan Negara dua institusi tersebut masih memerlukan bantuan
warga Negara atau rakyat sebagai kekuatan pendukung.
Pasal 30 ayat 3 UUD 1945 : Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan darat,
Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat Negara bertugas mempertahankan,
melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan Negara.
Dalam menjalankan tugasnya Tentara Nasional Indonesia terdiri dari tiga angkatan, yaitu
angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara. Tiga angkatan tersebut mempunyai tugas
masing-masing yaitu angkatan darat bertugas melindungi wilayah darat, angkatan laut
melindungi daerah perairan di Indonesia, dan angkatan udara bertugas melindungi wilayah
udara. Tapi intinya Tentara nasional Indonesia mempunyai tugas utama yaitu
mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
Pasal 30 ayat 4 UUD 1945 : Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat
negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
Tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia yaitu menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakat, melindungi masyarakat dari semua ancaman maupun gangguan, mengayomi
masyarakat, serta menegakkan hukum yang telah ada/dibuat.
Pasal 30 ayat 5 UUD 1945 : Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia,
Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya,
syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara,
serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-
undang.
Semua hal yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan negara yang dilakukan Tentara
Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan juga warga negara semua
diatur dalam undang-undang.
Kesimpulannya
Usaha mempertahankan keamanan dan ketertiban sebenarnya bukan hanya menjadi tugas
dari Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Tapi juga
menjadi tugas masyarakat atau warga negara. Bagaimanapun juga jika Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia hanya bekerja sendiri-sendiri, usaha
pertahanan dan keamanan Negara tidak akan pernah terwujud bila tanpa adanya bantuan dari
masyarakat atau warga Negara. Jadi hak dan kewajiban setiap warga negara yaitu turut serta
dalam usaha menjaga pertahanan dan keamanan negara.
Di dalam pasal 30 Undang-Undang Dasar 1945 tertulis bahwa hak dan kewajiban warga
Negara yaitu turut serta dalam upaya menjaga pertahanan dan keamanan Negara. Pasal ini
berlaku bagi semua warga Negara yang tinggal di Indonesia dan yang mengaku sebagai
warga Negara, baik itu pria, wanita, tua maupun yang muda. Tidak ada alasan apapun untuk
tidak menjalankan hak dan kewajiban tersebut. Karena jika tercipta suatu keamanan di
Indonesia, kehidupan diantara masyarakatpun akan lebih serasi, makmur, dan rukun. Tidak
ada lagi gangguan maupun ancaman datang yang bisa merusak keamanan negara Indonesia.
Sehingga negara Indonesia bisa jauh lebih maju dari sekarang.
Kewarganegaraan
adalah keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan antara negara dengan warga
negara. Menurut Undang-unadang No.62 Tahun 1958 Tentang Kewarganegaraan RI,
Pengertian Kewarganegaraan adalah segala jenis hubungan dengan suatu negara yang
mengakibatkan adanya kewajiban negara itu untuk melindungi orang yang bersangkutan.
Pengertian Kewarganegaraan dalam arti yuridis (hukum) ditandai dengan adanya ikatan
hukum antara orang-orang dengan negara. Dengan adanya ikatan hukum itu menimbulkan
akibat-akibat hukum tertentu, dimana orang tersebut berada di bawah kekuasaan negara yang
bersangkutan. Contoh dari ikatan hukum : surat pernyataan, bukti kewarganegaraan, akta
kelahiran dan lain-lain.
Pengertian Kewarganegaraan dalam arti sosiologis (sosial) tidak ditandai dengan ikatan
yuridis (hukum), tetapi ikatan emosional, seperti ikatan keturunan, ikatan perasaan, ikatan
nasib, ikatan tanah air dan ikatan sejarah. Dalam hal ini, ikatan lahir dari penghayatan warga
negara yang bersangkutan.
Dari sudut padang kewarganegaraan sosiologis (sosial), seseorang dapat dipandang negara
sebagai warga negaranya sebab penghayatan hidup, ikatan emosional dan juga tingkah laku
yang dilakukan menunjukkan bahwa orang tersebut sudah seharusnya menjadi anggota
negara itu. Namun dari sudut pandang hukum orang tersebut tidak memiliki bukti ikatan
hukum dengan negara.
Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang
bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu.
Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu oleh presiden
Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas semacam
itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan hanya dapat dijabat
oleh WNI
Secara suka rela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing
atau
Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat
ketatanegaraan untuk suatu negara asing
Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang
dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain
atas namanya
Bertempat tinggal diluar NKRI selama 5 tahun terus menerus bukan dalam rangka
dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan
keinginannya untuk tetap menjadi WNI kepada perwakilan RI yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal yang bersangkutan.
Laki-laki WNI yang kawin dengan perempuan WNA kehilangan kewarganegaran RI,
jika menurut hukum asal istrinya kewarganegaraan suami mengikuti kewarganegaraan
istri sebagai akibat dari perkawinan tsb.