Anda di halaman 1dari 11

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan : Pembangunan Gedung Rektorat Universitas Islam Riau


Pekerjaan : Pekerjaan Fisik Pembangunan Gedung Rektor Universitas Islam Riau
:
KONTRAKTOR PELAKSANA : PT. ANDIKA UTAMA
Waktu Pelaksanaan : 75 Hari Kalender
A PERATURAN PELAKSANAAN
Setelah mempelajari dan memahami isi dari dokumen kontrak beserta gambar pelaksanaan pekerjaan (BESTEK)
dan untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan pelaksanaan pekerjaan konstruksi, serta untuk memperoleh hasil
pekerjaan yang berkualitas maka kami susun metoda untuk pelaksanaan pekerjaan Fisik Pembangunan Gedung
Rektor Universitas Islam Riau Tahun 2015 sebagai berikut :
Sebelum kontraktor melaksanakan pekerjaan fisik terlebih dahulu kami selaku Kontraktor Pelaksana akan
melaksanakan pekerjaan yang termasuk kategori pekerjaan umum yaitu :
A.1 Penentuan Lokasi Pekerjaan
Didalam menentukan lokasi pekerjaan, kami memperhatikan hal yang akan menimbulkan dampak negatif maupun
positif bagi lingkungan disekitar job site atau lokasi pekerjaan yang akan terkena dampak, baikdampaknya bagi
masyarakat maupun lingkungan masyarakat itu sendiri, serta memperkirakan dampak negatif yang akan
ditimbulkan .

Untuk mengatasi hal tersebut diatas, kontraktor sebagai pelaksana pekerjaan perlu mengadakan kegiatan antara
- Melapor / koordinasi kepada sekolah setempat
- Sosialisasi informasi
- Menyesuaikan rencana pekerjaan
- Berkoordinasi dan mendapatkan pengarahan dari pengawas pekerjaan

A.3 Pembuatan Papan Nama Proyek


Papan Nama Proyek dibuat dari kayu meranti, dicat rapi dan berisikan data-data proyek yaitu : nama pekerjaan,
Dinas pemilik proyek, Pagu dana, Lama Pekerjaan, Nama kontraktor Pelaksana. Pembuatan Papan nama proyek
dapat dibuat oleh kontraktor langsung hanya memerlukan waktu 2 hari dari sepuluh hari ke-I
A.4 Dokumentasi
Setiap pekerjaan apapun yang dilakukan selama pekerjaan berlangsung harus didokumentasikan untuk
memperlihatkan kemajuan pekerjaan mulai dari 0% sampai 100%. Pekerjaan dokumentasi ini berlangsung selama
Pelaksanaan Proyek. Dokumentasi dilakukan dengan tahap-tahap :
- Sebelum dimulai pekerjaan, memperlihatkan bagaimana kondisi awal dari lokasi tersebut keadaannya
- Sedang dilaksanakan pekerjaan, memperlihatkan kegiatan dan cara bagaimana pelaksanaan dari komponen
- Setelah selesai dikerjakan, memperlihatkan kondisi komponen dari pekerjaan baik secara utuh atau
sebagiannya yang dapat terlihat hanya bagian luarnya saja, andai kata terjadi musibah/bencana alam yang
mengakibatkan menjadi rusak dan tidak dapat diperbaiki lagi.
A.5 Pembuatan Direksi Keet/Gudang dan Barak Kerja
Mempersiapkan kantor dan direksi keet dilapangan yang merupakan tempat akomodasi dan tempat kegiatan /
aktivitas pengawas lapangan bekerja sebagai pengendali pelaksanaan pekerjaan dilapangan, dengan melengkapi
dengan alat tulis, gambar pelaksanaan, time schedule, dan data hujan, data personil, buku direksi, buku tamu,
papan tulis dan lain-lain.Setelah waktu penyelesaian pekerjaan berakhir (masa pemeliharaan), maka kantor direksi
tersebut diserahkan kepada direksi pekerjaan.
- Barak kerja
Membuat barak kerja adalah merupakan tempat untuk beristirahatnya staf atau pekerja baik istirahat
sementara atau istirahat malam hari
- Gudang
Membuat gudang adalah merupakan tempat penyimpanan alat-alat atau material atau bahan-bahan yang akan
digunakan sesuai dengan sifat ketahanan terhadap kerusakan bahan tersebut
- Penyediaan Air
Menyediakan air bersih, baik untuk pelaksanaan pekerjaan maupun kebutuhan air minum, makan, mandi dan
cuci.
Adapun rincian pekerjaan antara lain adalah terdiri dari :
A. LANTAI 1
I PEKERJAAN PENDAHULUAN 31,3905 %
II PEKERJAAN PONDASI 38,0427 %
III PEKERJAAN CORE LIFT 2,8362 %
IV PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 1 27,7306 %

Terdiri dari :
Pembersihan lokasi
Pembersihan lokasi dapat dilakukan pada saat pekerjaan pengukuran selesai
Sebelum pekerjaan utama dimulai dilakukan pembersihan lokasi. Lokasi proyek harus dibersihkan dari kotoran,
gangguan gangguan yang dapat menghambat kelancaran pekerjaan utama seperti bongkaran , puing-puing
Pekerjaan pemasangan Bowplank
Setelah pekerjaan pembersihan dan pengukuran selesai dikerjakan maka pekerjaan pemasangan Bowplank yang
ditetapkan dengan semua ukuran-ukuran berpedoman pada rencana pekerjaan yang tercantum dalam bestek
Pekerjaan persiapan ini dilakukan pada hari ke-1 Bulan I, membutuhkan waktu selama 7 hari
Bobot pekerjaan ini = 0,3397 %
Dalam 1 hari harus menyelesaikan= 0,3397 / 7 = 0,05 %

PEKERJAAN TANAH/Pekerjaan Utama


Terdiri dari :
Penggalian tanah harus dilakukan sampai kedalaman garis-garis dan elevasi-elevasi yang diperlihatkan pada
gambar atau sampai garis-garis dan elevasi-elevasi yang ditunjukkan oleh pengawas.
- Lebar galian harus cukup memberikan ruang kerja
- Kemiringan tebing galian harus dibuat sedemikian rupa disesuiakan dengan kondisi setempat agar tidak
terjadi kelongsoran
- Bahan-bahan galian yang cocok untuk timbunan harus diletakkan sementara ditempat yang disetujui oleh
pengawas.
Urugan pasir
- Pasir yang digunakan harus bersifat kekal, tidak pecah dan tidak hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca seperti
terik matahari dan hujan
- Pasir yang digunakan tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%
- pekerjaan urugan pasir dilakukan setelah pemancangan selesai dan sebelum pengecoran poer dilakukan

Lantai kerja
Setelah pengurugan pasir bawah pondasi dilanjutkan dengan coran lantai kerja menggunakan adukan 1:3:5,
coran untuk lantai kerka setebal 5 cm. Bahan-bahan yang digunakan sama dengan bahan-bahan untuk

Pekerjaan Timbunan dan Perataan Halaman Sebanyak 90%


Pekerjaan Timbunan ini dilakukan dengan mendatangkan tanah dari luar lokasi pekerjaan dan dengan
menggunakan pekerja manusia. Perataan ini dilakukan agar lokasi pekerjaan rata dan terbebas dari sampah.
I.5 PEKERJAAN PONDASI BORED PILE
Pekerjaan yang diuraikan dalam seksi ini akan mencakup pengeboran tanah hingga elevasi
rencana , pemasangan casing pondasi bore pile , pembesian , dan pengecoran bore pile .
Kontraktor harus menyediakan alat pengeboran tanah ( bor dalam ) yang di lengkapi crane
dan casing pengeboran dengan diameter penampang sesuai gambar rencana . Kontraktor
juga harus menyediakan mesin pompa penghisap air ( robin ) agar rongga pengeboran tetap kering
Tiang Bor Beton cor langsung ditempat dengan pembesian sesuai gambar rencana , beton pengisi tiang bor mutu
fc 25 Mpa atau setara Beton K-250.

PEKERJAAN BETON
Semua pekerjaan beton harus berdasarkan Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 atau SNI Beton untuk
Bangunan Gedung 1992 ( SKSNI T-15-1991-02 ). Kontraktor harus mempelajari terlebih dahulu metode kerja dari
pekerjaan beton ini, dengan mengacu pada peraturan tersebut, serta spesifikasi ini.
Kegagalan pekerjaan beton yang terjadi akibat penyimpang dari spesifikasi ini harus diperbaiki,
dan seluruh biayanya menjadi tanggung jawab Kontraktor Secara umum, level dari permukaan lantai beton adalah
5 cm di bawah level arsitektur, kecuali pada basin, sumpit, dan pekerjaan-pekerjaan lain yang tidak menggunakan
finishing arsitektur,level struktur adalah sama dengan level arsitektur. Perbedaan level pada daerah toilet, hanya
perbedaan finishing. Mutu beton yang dipakai dalam pekerjaan struktur beton adalah beton fc = 3= Mpa (SNI
1991)
Untuk pertama kalinya pihak kontraktor pelaksana mengajukan campuran mix design ke
konsultan pengawas sesuai dengan mutu beton yang akan digunakan. Selanjutnya dengan
komposisi campuran tersebut, dibuat adukan beton dan dilakukan pengetesan sample beton
untuk mendapatkan mutu beton tersebut. Hasil dari pengetesan tersebut menjadi dasar untuk
pemakaian material campuran tersebut. Semua proses pengetesan dikonsultasikan dengan
konsultan pengawas di lapangan.

Baja Tulangan
Baja tulangan yang digunakan adalah baja ulir dengan tegangan leleh baja 3900 kg/cm2
dan baja polos dengan tegangan leleh baja 3400 kg/cm2. Sesuai dengan gambar. Bajabaja
tulangan yang digunakan tidak boleh ditekuk dan memiliki ukuran yang penuh, sesuai
dengan gambar. Baja tulangan ini harus bebas dari karat, lemak nabati maupun hewani.
Kontraktor harus dapat menyertakan sertifikat dari pabrik penghasil baja tersebut. Di dalam
sertifikat tersebut harus tercantum analisa kimia dari batang baja tulangan dan
kemampuannya terhadap tarik dan momen.
Konsultan pengawas dapat mengintruksikan adanya pengetesan terhadap batang baja
tulangan yang ada di lapangan. Biaya pengetesan ini adalah tanggung jawab kontraktor.
Baik baja polos maupun baja ulir yang digunakan harus sesuai dengan SII (Standard
Industri Indonesia), fy 420 Mpa untuk baja ulir dan kelas fy 420 Mpa untuk baja polos.

I.10 PEKERJAAN PASANGAN BATA


Lingkup Pekerjaan :
Meliputi semua tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan yang diperlukan untuk pekerjaan
pasangan dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja dan RKS.
Bata harus bata biasa dari tanah liat, hasil produksi lokal dengan ukuran 10x5x20 cm yang
dibakar dengan baik dan bersudut runcing dan rata, tanpa cacat atau mengandung
kotoran. Meskipun ukuran bata yang diperoleh di suatu daerah mungkin berbeda dengan
ukuran tersebut diatas harus diusahakan supaya tidak terlalu menyimpang dari ukuranukuran
tersebut dan minimum harus mempunyai daya tekan ultimate 30 kg/cm. Bata yang
dipakai harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Kualitas baik
b. Pembakaran matang
c. Warna merah (merah merata)
d. Sisi dengan permukaan rata, tegak lurus runcing
e. Keras dan tidak mudah patah
f. Tidak terlihat garis-garis retak dan lubang-lubang
g. Harus satu ukuran dan satu kualitas (kalau ada perbedaan tidak boleh lebih besar
dari 3 mm)
h. Memenuhi syarat-syarat SNI 1991

Pemborong Harus Menyerahkan sample bata untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas Lapangan,
batu bata yang ternyata tidak memenuhi syarat-syarat harus segera dikeluarkan dari site.
Komposisi adukan :
- Adukan waterproof (kedap air) ; 1 pc : 2 ps
- Plesteran waterproofing (kedap air) ; 1 pc : 2 ps
- Pasangan ; 1 pc : 4 ps
- Plesteran ; 1 pc : 4 ps

III (AS BUILT DRAWING)


- Setelah pekerjaan selesai secara keseluruhan kami akan membuat gamar dari hasil pelaksanaan pekerjaan
dibuatkan gambar hasil pekerjaan (ABD) didalam gambar A B D (As Built Drawing) keterangan yang perlu
dicantumkan dalam gambar tersebut adalah ukuran dan keterangan lainnya dan dimensinya sesuai dengan
perhitungan volume akhir pekerjaan tersebut. Semua yang belum terdapat dalam gambar kerja baik karena
penyimpangan, perubahan atas perintah direksi, maka pemborong harus membuat gambar-gambar yang
sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan, untuk memperlihatkan perbedaan antara gambar kerja dan
pekerjaan yang dilaksanakan. Gambar tersebut harus diserahkan dalam 3 (tiga) rangkap.

- Pemborong juga harus menyediakan sumber tenaga listrik untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan, kebutuhan
direksi keet, dan semua perijinan untuk pemasangan tersebut menjadi tanggung jawab pemborong.

IV LAPORAN
Membuat laporan pekerjaan ini yang dilaporkan baik kegiatan fisik maupun keadaan cuaca, laporan ini secara
bertingkat, dari laporan harian, mingguan dan bulanan, dimana laporan tersebut memuat hal-hal sebagai berikut :

- Laporan Harian, dalam laporan harian ini melaporkan segala kejadian maupun kegiatan fisik yang dilaksanakn
diantaranya :
- Keadaan cuaca hari ini
- Jumlah dan jenis pemasukan bahan
- Jumlah dan jenis pemakaian bahan
- Jumlah dan jenis kegiatan yang dilaksanakan
- Hasil pekerjaan yang diperoleh / dihasilkan
- Jumlah dan jenis peralatan yang digunakan
- Jumlah personil dan tenaga kerja yang ada dilokasi pekerjaan
- Dan kegiatan/kejadian lainnya yang terkait dengan pekerjaan
- Laporan ini ditanda tangani oleh pelaksana pekerjaan dan diketahui oleh pengawas
Lampiran Metode

URUTAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEKERJAAN PERMULAAN DAN STRUTUR


1 - Diagram Alir untuk Pekerjaan Galian dan Timbunan
2 - Diagram Alir untuk Pekerjaan Lantai Kerja
3 - Diagram Alir untuk Pekerjaan Pengecoran
4 - Diagram Alir untuk Pekerjaan Pembesian
5 - Diagram Alir untuk Pekerjaan Bekisting
1 - DIAGRAM ALIR UNTUK PEKERJAAN
GALIAN DAN URUG KEMBALI

Persiapan
Gambar Kerja & Metode

Tidak Pengajuan
Gambar Kerja & Metode
Ya

Persiapan Lapangan

Pekerjaan Pengukuran
Pekerjaan Galian

Pekerjaan Dewatering Pemindahan Material


Proteksi Galian

Pemilihan Material Buang keluar


untuk Urugan Kembali sisa galian Pekerjaan Galian

Pekerjaan Sub-struktur Pekerjaan Urugan Kembali

Pembersihan sebelum
Pekerjaan Urugan kembali

Pekerjaan Pengukuran

Pekerjaan Urugan kembali


selesai dengan Pemadatan

Tidak
Inspeksi Pemadatan Ulang
Ya

Selesai
2 - DIAGRAM ALIR UNTUK PEKERJAAN
LANTAI KERJA

Persiapan
Gambar Kerja

Pengajuan
Gambar Kerja

Persetujuan
Gambar Kerja
Tidak
Ya

Persiapan Lokasi
Untuk Lantai Kerja

Pekerjaan Pengukuran

Inspeksi untuk
Pekerjaan Lantai Kerja
Tidak
Suply Beton
Ya
Pembersihan Lokasi

Pengecoran Lantai Kerja

Selesai
3 - DIAGRAM ALIR UNTUK
PEKERJAAN PENGECORAN

Persiapan
Metode Pengecoran

Pengajuan
Metode Pengecoran

Persetujuan
Metode Pengecoran
Tidak
Ya

Pekerjaan Persiapan
- Tenaga Kerja
- Peralatan

Pembersihan lokasi sebelum


Pekerjaan Pengecoran

Pekerjaan Pengecoran

Perawatan / Curing

Pembongkaran Bekisting yang


disetujui oleh Konsultan

Selesai
4 - DIAGRAM ALIR PEKERJAAN PEMBESIAN

Persiapan Daftar Besi Persiapan Lapangan


- Tempat Pabrikasi
- Alat Potong Besi
- Pengiriman Besi
Pengajuan Daftar Besi

Persetujuan Daftar Besi


Tidak Ya

Pabrikasi Besi

Besi siap dipasang Besibesi


Sisa sisa
Pabrikasi Besi

Pekerjaan Pemasangan
Pembersihan Pekerjaan
Area Kerja Pengukuran

Pemasangan Besi

Inspeksi sebelum
Pengecoran
Tidak
Ya
Siap untuk Pengecoran

Selesai
5 - DIAGRAM ALIR PEKERJAAN PEMASANGAN
BATU BATA
Persiapan Gambar Rencana

Pembersihan

Penandaan Jalur dan


Elevasi

Pembuatan Perendaman Batu Bata &


Adukan Pemasangan

Inspeksi

Pemasangan Batu Bata

Inspeksi

Pemasangan Dilanjutkan

Inspeksi

Selesai
6 - DIAGRAM ALIR PEKERJAAN PLESTERAN

Persiapan Permukaan

Penandaan Jalur dan


Elevasi

Pekerjaan Perataan Plestera

Inspeksi

Pembuatan Adukan

Pekerjaan Plesteran

Inspeksi

Pekerjaan Acian

Selesai

Anda mungkin juga menyukai