Metodeteknisdanflowchartofwork 151216061722 PDF
Metodeteknisdanflowchartofwork 151216061722 PDF
Untuk mengatasi hal tersebut diatas, kontraktor sebagai pelaksana pekerjaan perlu mengadakan kegiatan antara
- Melapor / koordinasi kepada sekolah setempat
- Sosialisasi informasi
- Menyesuaikan rencana pekerjaan
- Berkoordinasi dan mendapatkan pengarahan dari pengawas pekerjaan
Terdiri dari :
Pembersihan lokasi
Pembersihan lokasi dapat dilakukan pada saat pekerjaan pengukuran selesai
Sebelum pekerjaan utama dimulai dilakukan pembersihan lokasi. Lokasi proyek harus dibersihkan dari kotoran,
gangguan gangguan yang dapat menghambat kelancaran pekerjaan utama seperti bongkaran , puing-puing
Pekerjaan pemasangan Bowplank
Setelah pekerjaan pembersihan dan pengukuran selesai dikerjakan maka pekerjaan pemasangan Bowplank yang
ditetapkan dengan semua ukuran-ukuran berpedoman pada rencana pekerjaan yang tercantum dalam bestek
Pekerjaan persiapan ini dilakukan pada hari ke-1 Bulan I, membutuhkan waktu selama 7 hari
Bobot pekerjaan ini = 0,3397 %
Dalam 1 hari harus menyelesaikan= 0,3397 / 7 = 0,05 %
Lantai kerja
Setelah pengurugan pasir bawah pondasi dilanjutkan dengan coran lantai kerja menggunakan adukan 1:3:5,
coran untuk lantai kerka setebal 5 cm. Bahan-bahan yang digunakan sama dengan bahan-bahan untuk
PEKERJAAN BETON
Semua pekerjaan beton harus berdasarkan Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 atau SNI Beton untuk
Bangunan Gedung 1992 ( SKSNI T-15-1991-02 ). Kontraktor harus mempelajari terlebih dahulu metode kerja dari
pekerjaan beton ini, dengan mengacu pada peraturan tersebut, serta spesifikasi ini.
Kegagalan pekerjaan beton yang terjadi akibat penyimpang dari spesifikasi ini harus diperbaiki,
dan seluruh biayanya menjadi tanggung jawab Kontraktor Secara umum, level dari permukaan lantai beton adalah
5 cm di bawah level arsitektur, kecuali pada basin, sumpit, dan pekerjaan-pekerjaan lain yang tidak menggunakan
finishing arsitektur,level struktur adalah sama dengan level arsitektur. Perbedaan level pada daerah toilet, hanya
perbedaan finishing. Mutu beton yang dipakai dalam pekerjaan struktur beton adalah beton fc = 3= Mpa (SNI
1991)
Untuk pertama kalinya pihak kontraktor pelaksana mengajukan campuran mix design ke
konsultan pengawas sesuai dengan mutu beton yang akan digunakan. Selanjutnya dengan
komposisi campuran tersebut, dibuat adukan beton dan dilakukan pengetesan sample beton
untuk mendapatkan mutu beton tersebut. Hasil dari pengetesan tersebut menjadi dasar untuk
pemakaian material campuran tersebut. Semua proses pengetesan dikonsultasikan dengan
konsultan pengawas di lapangan.
Baja Tulangan
Baja tulangan yang digunakan adalah baja ulir dengan tegangan leleh baja 3900 kg/cm2
dan baja polos dengan tegangan leleh baja 3400 kg/cm2. Sesuai dengan gambar. Bajabaja
tulangan yang digunakan tidak boleh ditekuk dan memiliki ukuran yang penuh, sesuai
dengan gambar. Baja tulangan ini harus bebas dari karat, lemak nabati maupun hewani.
Kontraktor harus dapat menyertakan sertifikat dari pabrik penghasil baja tersebut. Di dalam
sertifikat tersebut harus tercantum analisa kimia dari batang baja tulangan dan
kemampuannya terhadap tarik dan momen.
Konsultan pengawas dapat mengintruksikan adanya pengetesan terhadap batang baja
tulangan yang ada di lapangan. Biaya pengetesan ini adalah tanggung jawab kontraktor.
Baik baja polos maupun baja ulir yang digunakan harus sesuai dengan SII (Standard
Industri Indonesia), fy 420 Mpa untuk baja ulir dan kelas fy 420 Mpa untuk baja polos.
Pemborong Harus Menyerahkan sample bata untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas Lapangan,
batu bata yang ternyata tidak memenuhi syarat-syarat harus segera dikeluarkan dari site.
Komposisi adukan :
- Adukan waterproof (kedap air) ; 1 pc : 2 ps
- Plesteran waterproofing (kedap air) ; 1 pc : 2 ps
- Pasangan ; 1 pc : 4 ps
- Plesteran ; 1 pc : 4 ps
- Pemborong juga harus menyediakan sumber tenaga listrik untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan, kebutuhan
direksi keet, dan semua perijinan untuk pemasangan tersebut menjadi tanggung jawab pemborong.
IV LAPORAN
Membuat laporan pekerjaan ini yang dilaporkan baik kegiatan fisik maupun keadaan cuaca, laporan ini secara
bertingkat, dari laporan harian, mingguan dan bulanan, dimana laporan tersebut memuat hal-hal sebagai berikut :
- Laporan Harian, dalam laporan harian ini melaporkan segala kejadian maupun kegiatan fisik yang dilaksanakn
diantaranya :
- Keadaan cuaca hari ini
- Jumlah dan jenis pemasukan bahan
- Jumlah dan jenis pemakaian bahan
- Jumlah dan jenis kegiatan yang dilaksanakan
- Hasil pekerjaan yang diperoleh / dihasilkan
- Jumlah dan jenis peralatan yang digunakan
- Jumlah personil dan tenaga kerja yang ada dilokasi pekerjaan
- Dan kegiatan/kejadian lainnya yang terkait dengan pekerjaan
- Laporan ini ditanda tangani oleh pelaksana pekerjaan dan diketahui oleh pengawas
Lampiran Metode
Persiapan
Gambar Kerja & Metode
Tidak Pengajuan
Gambar Kerja & Metode
Ya
Persiapan Lapangan
Pekerjaan Pengukuran
Pekerjaan Galian
Pembersihan sebelum
Pekerjaan Urugan kembali
Pekerjaan Pengukuran
Tidak
Inspeksi Pemadatan Ulang
Ya
Selesai
2 - DIAGRAM ALIR UNTUK PEKERJAAN
LANTAI KERJA
Persiapan
Gambar Kerja
Pengajuan
Gambar Kerja
Persetujuan
Gambar Kerja
Tidak
Ya
Persiapan Lokasi
Untuk Lantai Kerja
Pekerjaan Pengukuran
Inspeksi untuk
Pekerjaan Lantai Kerja
Tidak
Suply Beton
Ya
Pembersihan Lokasi
Selesai
3 - DIAGRAM ALIR UNTUK
PEKERJAAN PENGECORAN
Persiapan
Metode Pengecoran
Pengajuan
Metode Pengecoran
Persetujuan
Metode Pengecoran
Tidak
Ya
Pekerjaan Persiapan
- Tenaga Kerja
- Peralatan
Pekerjaan Pengecoran
Perawatan / Curing
Selesai
4 - DIAGRAM ALIR PEKERJAAN PEMBESIAN
Pabrikasi Besi
Pekerjaan Pemasangan
Pembersihan Pekerjaan
Area Kerja Pengukuran
Pemasangan Besi
Inspeksi sebelum
Pengecoran
Tidak
Ya
Siap untuk Pengecoran
Selesai
5 - DIAGRAM ALIR PEKERJAAN PEMASANGAN
BATU BATA
Persiapan Gambar Rencana
Pembersihan
Inspeksi
Inspeksi
Pemasangan Dilanjutkan
Inspeksi
Selesai
6 - DIAGRAM ALIR PEKERJAAN PLESTERAN
Persiapan Permukaan
Inspeksi
Pembuatan Adukan
Pekerjaan Plesteran
Inspeksi
Pekerjaan Acian
Selesai