Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

MODEL
INLET KONSERVASI PADA JALAN

Diusulkan oleh :
1. Achmad Tsaqif Shofiyuddin (5101411072, Angkatan 2011)
2. Zainul Muqoddam (5101414002, Angkatan 2014)
3. Teguh Kusuma Jaya (5101414006, Angkatan 2014)
4. Hilda Suci Rizqina (5101414011, Angkatan 2014)
5. Rayi Mahardika Fusila (5101414036, Angkatan 2014)
6. Didik Saputra (5101414040, Angkatan 2014)
7. Ratih Sulistyo Lestari (5101414041, Angkatan 2014)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah serta inayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Proposal
Kewirausahaan dengan judul Inlet Konservasi.
Perlu kami sampaikan bahwa sebagian besar area jalan di fakultas teknik mengalami
penggenangan air di bagian samping jalan ketika hujan turun. Sehingga dapat mengganggu
aktifitas manusia.
Untuk itu kami sebagai mahasiswa pendidikan teknik bangunan di Fakultas Teknik
berinisiatif membuat proposal permohonan bantuan perijinan pembuatan Inlet Konservasi
di lingkungan sekitar Fakultas Teknik untuk memperlancar drainase di jalan paving
sehingga tidak menimbulkan genangan ketika hujan turun.
Demikian Proposal ini kami buat untuk mendapat perhatian semua pihak agar dapat
terlaksana Pembuatan Inlet Konservasi di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang. Dan atas kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Semarang, 21 Juni 2016

Penyusun

2
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN
INLET KONSERVASI

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Jalan raya merupakan salah satu jalan utama yang dapat menghubungkan dari satu
daerah dengan daerah lainnya. Oleh karena itu, agar kondisi jalan tetap bagus diperlukan
adanya pemeliharaan dan drainase yang baik. Tujuan pemeliharaan jalan adalah untuk
mempertahankan kondisi jalan sesuai dengan tingkat pelayanan dan kemampuannya pada
saat jalan tersebut selesai dibangun dan dioperasikan sampai dengan tercapainya umur
rencana yang telah ditentukan.
Bertitik tolak dari kondisi jalan yang baik, pemeliharaan perlu dilakukan secara
berkala dan berkesinambungan khususnya pada jenis konstruksi jalan yang menggunakan
system perkerasan lentur (flexible pavement). Suatu perkerasan jalan sekuat apapun tanpa
didukung oleh fasilitas drainase akan dengan mudah menurun kekuatannya sebagai akibat
dari melemahnya kepadatan lapisan pondasi dan terurainya butiran agregat dari bahan
pengikatnya. Pemeliharaan saluran tepi di kiri-kanan badan jalan menjadi penting dan air
harus senantiasa mengalir dengan lancar karena genangan air hujan akan melemahkan
struktur perkerasan secara menyeluruh. Sedangkan retak rambut pada lapisan permukaan
suatu perkerasan bila membesar dan dimasuki air hujan yang berdampak terurainya ikatan
antara butiran agregat dari bahan pengikatnya, dan menjadi kerusakan yang lebih besar.
Kondisi ini akan semakin cepat bertambah parah lagi bila beban lalulintasnya padat dan
berat.
Oleh karena itu,untuk mencegah kerusakan jalan salah satunya yaitu dengan
memperbaiki sistem drainasenya. Sistem drainase itu sendiri adalah sebuah system yang
dibuat untuk menangani persoalan kelebihan air yang ada di atas permukaan tanah,
maupun air yang ada di bawah permukaan tanah. Sedangkan drainase perkotaan
merupakan drainase di wilayah kota yang berfungsi mengendalikan air permukaan,
sehingga tidak menimbulkan genangan yang dapat mengganggu masyarakat. Salah
satunya genangan yang ada di bahu jalan disekitar FT, FIK, FH, FE, FIS, dan FIP yang
muncul setelah hujan turun akibat dari sistem drainase yang kurang baik ataupun sistem
saluran air yang kurang baik. Jika permasalah genangan ini tidak segera diperbaiki maka

3
dapat merusak struktur dari jalan tersebut. Kami mengamati dan menguji coba produk
kami di area FT yaitu sekitaran jembatan penghubung antara E2 dan E6 ( utara kampus FT
) yang kami lihat terdapat genangan disisi kanan dan kiri jembatan, inlet yang kami buat
cocok untuk di pasangkan pada daerah jalan paving di area jembatan tersebut.
Dari produk yang dibuat dapat mengaplikasikan teori dari limpasan sebagai dari
dasar dari pembuatan produk ini. Teroi limpasan itu sendiri Limpasan permukaan (surface
run off) merupakana air hujan yang mengalir dalam bentuk lapisan tipis diatas permukaan
lahan akan masuk kepatir parit dan selokan selokan yang kemudian bergabung
menjadi anak sungai dan akirnya menjadi aliran sungai.

B. LANDASAN TEORI
Limpasan permukaan (surface run off) merupakan komponen aliran yang besarannya
adalah hujan dikurangi besaran infiltrasi. Variabiltas limpasan sangat tergantung dari
variabilitas komponen aliran dasar (baseflow/ groundwater flow). Besaran hujan yang
jatuh kepermukaan tanah, merupakan besaran hujan yang juga bervariasi, karena
dipengaruhi juga oleh besar kehilangan air hujan akibat pepohonan (vegetal cover),
Interception, ditambah dengan stemflow dan troughtfall.
Didaerah pegunungan( bagian hulu DAS) limpasan permukaan dapat masuk ke
sungai dengan cepat, yang dapat menyebabkan debit sungai meningkat. Apabila debit
sungai lebih besar dari kapasitas sungai maka akan terjadi luapan pada tebing sungai
sehingga terjadi banjir.
Di DAS bagian hulu dimana kemiringan lahan dan kemiringan sungai besar, atau di
DAS kecil kenaikan debit banjir dapat terjadi dengan cepat, pada sungai sungai besar
kenaikan debit terjadi lambat untuk mencapai debit puncak.
Dengan mengetahui data debit dan data hujan distasiun stasiun penakar hujan yang
berpengaruh pada DAS yang ditinjau, maka dapat dicari hubungan antar hujan yang jatuh
dan debit aliran yang terjadi. Pengalih ragaman dari data hujan menjadi debit aliran dapat
dibedakan untuk debit banjir dan debit rendah (kekeringan). Untuk debit banjir pengalih
ragaman dapat dilakukan dengan menggunakan metode rasional, hidrograf, hidrograf
satuan sintetis ( Snyder, Gmana I, Nakayasu, dsb). Untuk debit rendah dapat dilakukan
dengan metode regresi, Mock, Tangki dsb.

4
Limpasan dinyatakan dalam volume atau debit. Satuan volume limpasan adalah
meter kubik, debit satuannya volume ersatuan waktu yang melalui suatu luasan tertentu
(m3/detik)
Komponen komponen limpasan
Limpasan terdiri dari air yang berasal dari tiga sumber yaitu :
1. Aliran permukaaan
2. Aliran antara
3. Aliran air tanah
Aliran permukaan (surface flow) adalah air hujan yang mengalir dalam bentuk
lapisan tipis diatas permukaan tanah, yang disebut juga aliran langsung ( direct flow),
aliran permukaan dapat terkonsentrsi menuju sungai dengan cepat, sehingga aliran
permukaan merupakan penyebab utama terjadinya banjir.
Aliran antra (inter flow) adalah aliran dalam arah lateral yang terjadi dibawah
permukaan tanah, yang terdiri dari gerakan air dan lengas tanah secara lateral menuju
elevasi yang lebih rendah yang akirnya masuk kesungai
Aliran air tanah adalah aliran yang terjadi dibawah permukaan air tanah ke elevasi
yang lebih rendah yang akirnya menuju kesungai atau langsung kelaut.
Memperhatikan berbagai jenis fluktuasi debit di sungai, sungai dapat dikelompokkan
menjadi tiga macam.
Sungai PARENNIAL yaitu sungai sungai yang kondisi akifernya sedemikian
sehingga baik selama musim hujan ataupun musim kemarau, masih dapat memberikan
sumbangan aliran dasar kesungai ( sungai yang mempunyai aliran sepanjang tahun).
Sungai tipe ini terjadi pada DAS yang sangat baik, misalnya masih berhutan lebat.
Sungai EPHEMERAL adalah sungai yang mempunyai debit hanya apabila terjadi
hujan yang melebihi laju infiltrasi. Permukaan air tanah selalu berada dibawah dasar
sungai, sehingga sungai tidak menerima aliran air tanah, yang berarti tidak mempunyai
aliran dasar. Dengan demikian di sungai hanya terdapat aliran pada saat terjadi hujan saja
dan aliran hanya terdiri dari komponen saja yaitu lipasan permukaan dan mungkin aliran
antara.
Sungai INTERMITTEN adalah sungai yang mempunyai karakteristik campuran
antara kedua tipe diatas. Yaitu sungai yang keadaan akifer lebih buruk, sehingga pada saat
musim kemarau tidak dapat memberikan sumbangan aliran dasar kedalam aliran sungai.
Elevasi muka air tanah berubah pad pergantian musim. Pada saat musim penghujan muka

5
air tanah naik sampai diatas dasar sungai sehingga pada saat tidak ada hujan masih
terdapat aliran yang berasal dari dari aliran dasar. Pada musim kemarau muka air tanah
turun sampai dibawah dasar sungai sehingga disungai tidak ada aliran.
Dimana:
Q = debit puncak (m3/det)
C = koefisien limpasan (runoff coefficient) (tabel)
I = intensitas hujan (mm/jam)
A = luas DAS (km2)

C. PERUMUSAN MASALAH
Rumusan Masalah dalam Mata Kuliah Kewirausahaan ini adalah:
1. Bagaimana manfaat kegunaan Inlet Konservasi untuk mengatasi menggenangnya
air di bahu jalan.
2. Bagaimana pengaplikasian teori limpasan kedalam produk Inlet Konservasi.
3. Bagaimana mengawali kegiatan wirausaha baru berbasis produk inovatif Inlet
Konservasi.

6
D. TUJUAN PROGAM
Tujuan dari Mata Kuliah Kewirausahaan ini adalah:
1. Mengetahui manfaat kegunaan Inlet Konservasi untuk mengatasi menggenangnya
air di bahu jalan.
2. Mengetahui pengaplikasian teori limpasan kedalam produk Inlet Konservasi.
3. Mengetahui Merintis wirausaha baru yang inovatif melalui usaha pembuatan Inlet
Konservasi.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN


Sedangkan Luaran yang dapat diperoleh dalam jangka panjang adalah:
1. Terwujudnya ketrampilan berwirausaha bagi mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat
memberikan kontribusi nyata untuk mengurangi pengangguran dengan menyerap
tenaga kerja melalui program kewirausahaan.
2. Terbentuknya Branding produk ini menjadi produk inovasi.
3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat.

F. KEGUNAAN PROGRAM
1. Meransang kreativitas dan daya inovasi mahasiswa untuk menghasilkan produk
innovatif yang bermanfaat
2. Membuka wawasan mahasiswa dan meningkatkan keterampilan dalam
berwirausaha sehingga mampu mengadapi pesaingan bebas dengan cara menjadi
entrepreneur muda Indonesia.
3. Membantu memberikan kontribusi positif bagi pemerintah.
Memberikan stimulus untuk menciptakan lapangan pekerjaan secara mandiri
terutama bagi masyarakat pesisir pantai terutama penciptaan lapangan kerja
berbasis potensi lokal.

G. PROSES PEMBUATAN
Alat dan Bahan Baku
a. Daftar Peminjaman Alat

No Nama Jumlah
1 Catut 4

7
2 Papan Kayu 3
3 Ember 6
4 Sekop 4
5 Palu 3

b. Daftar Bahan Baku

No. Nama Bahan


1 Kerikil
2 Semen
3 Pasir
4 Air
5 Kawat Bendrait
6 Paku
7 Papan Begesting
8 Tulangan Baja
9 Plat Siku 40.40.4
10 Pipa PVC
11 Buis Beton

c. Rincian Biaya yang dibutuhkan

RENCANA ANGGARAN BIAYA


NO UARAIAN VOLUME SAT HARGA TOTAL HARGA
1 MATERIAL
Buis beton 50
t=50 1 unit Rp 150,000.00 Rp 150,000.00
Tutup beton
(beton + tulangan ) 0.36 m3 Rp 883,021.63 Rp 317,887.79
Pralon Pvc 2 1/4 " 1.6 m' Rp 50,000.00 Rp 20,000.00
Pralon PVC 4" 3 m' Rp 15,833.33 Rp 47,500.00
Baja siku 40x40x4
+ las 4.8 m' Rp 25,000.00 Rp 120,000.00
2 TENAGA
Tukang 2 OH Rp 55,000.00 Rp 110,000.00
TOTAL Rp 765,387.79

8
Tenaga Kerja
Pendesaignan dibuat oleh kelompok kami , selanjutnya dalam
pelaksanaannya dibantu oleh tukang agar hasilnya sesuai dengan yang
diharapkan.
H. PROSES PEMBUATAN
Pemilihan Titik
Pertama , kita melakukan survey lokasi terlebih dahulu untuk memilih area
yang tergenang air dan memungkinkan untuk dipasang inlet tersebut. Salah
satuya pada daerah yang memiliki kemiringan tertentu tetapi air tidak dapat
mengalir ke dalam saluran yang berada disisi bahu jalan.
Perencanaan Desaign Inlet
Desaign dibuat dengan mempertimbangkan efektivitas, waktu, biaya, dan
multifungsi agar inlet tersebut tidak hanya berfungsi sebagai saluran saja
namun bisa digunakan untuk kepentingan lain yang bermanfaat juga. Misal
inlet tersebut dapat dijadikan sebagai biopori dengan melubangi bagian bawah
buis beton tersebut. Jadi selain air mengalir ke saluran kota tetapi bisa juga
mengalir atau meresap kedalam tanah sehingga dapat berfungsi sebagai
konservasi air. Karena dimasa yang akan datang juga memerlukan air bersih
yang tidak sedikit.
Konsultasi Kepada Pihak Yang Terkait
Setelah desaign selesai dibuat dan pemilihan titik juga selesai. Maka perlu
adanya konsultasi kepada pihak yang terkait dengan masalah ini . Seperti ke
pihak dosen yang berwenang dalam melancarkan proyek ini. Dengan harapan
didapatkan saran maupun kritikan agar proyek dapat berjalan dengan baik.
Perizinan
Setelah mendapatkan saran dari pihak terkait seperti dosen yang
bersangkutan maka kami meminta perijinan kepada pihak fakultas untuk
pengaplikasian inlet konservasi dikampus. Agar dapat terlaksana secara nyata.
Pembuatan
Pada tahap ini , proses pembuatan dijalankan sesuai dengsan desaign yang
telah disetujui oleh pihak terkait. Lalu perlu adanya pembagian tugas agar

9
proyek ini dapat berjalan dengan efektiv tidak membuang waktu, tenaga, dan
biaya yang berlebih.
Langkah-langkah dalam pembuatan:
1. Pemesanan buis beton diameter 50cm dan bagian bawah
diberi lubang yang nantinya akan dipasang pipa pvc yang
berguna untuk mengalirkan air yang berada didalam buis
beton tersebut kesaluran kota..
2. Pemesanan plat siku baja dengan ukuran 40.40.4 dibentuk
menjadi persegi dengan ukuran 60x60cm sebanyak 2 buah
persegi yang akan digunakan untuk tutup inlet dan
pembentukan sloof pada buis beton agar tutup mudah untuk
diambil(dibuka).
3. Setelah pemesan plat siku sudah jadi dilanjutkan dengan
pemasangan tulangan pada tutup inlet tersebut.
4. Dilanjutkan dengan pemasangan pipa pvc 2 dipotong
sesuai dengan desaign yang telah ada. Dan dengan jarak
sesuai dengan desaign juga.
5. Pengecoran pada tutup inlet tersebut dengan campuran
semen, pasir, kerkil, dan air. Didiamkan selama 28 hari.
6. Penggalian tanah untuk pemasangan inlet dibantu oleh
tukang dengan kedalaman sesuai dengan desaign
sebelumnya.
7. Pemasagan pada titik yang telah ditentukan sebelumnya
dibantu oleh tukang.
8. Pengecekan terhadap inlet tersebut sejauh mana dapat
berfungsi dengan baik.
9. Perawatan inlet.

10
I. PELAKSANAAN PEMBUATAN INLET KONSERVASI

Pelaksanaan perbaikan sistem drainase di jalan yaitu dengan pembuatan Inlet


Konservasi akan dilaksanakan pada bulan Mei 2016. Dan pelaksanaan akan dibantu oleh :
1. Bimbingan dari dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan yaitu Bapak Ir.
Agung Sutarto M.T dan Bapak Drs. M. Pujo Siswoyo M.Pd
2. Anggota kelompok
3. Dan yang lainnya
Sementara itu, kami mengharap bantuan dan monitoring dari pihak Fakultas Teknik
dan Jurusan Teknik Sipil sebagai pengawas dan sekaligus pembina untuk terlaksananya
pembuatan Inlet Konservasi untuk perbaikan jalan di lingkungan Fakultas Teknik agar
tidak terjadi genagan yang berkelanjutan.

J. PENUTUP

Demikian kiranya permohan proposal perbaikan sistem drainse di jalan yang kami
ajukan, semoga dari pihak yang bersangkutan dapat memberikan ijin kepada kami dalam
pelaksanaan proyek ini dan dapat memberikan manfaat bagi kita semua, khususnya di
Fakultas Teknik.
Dan tak lupa kami haturkan banyak terimakasih kepada pihak Fakultas Teknik dan
Jurusan Teknik Sipil yang dalam hal ini telah banyak membantu.

11
K. LAMPIRAN

SUSUNAN PANITIA PEMBUATAN INLET KONSERVASI

Ketua : Teguh Kusumajaya


Sekretaris : Hilda Suci Rizqina
Seksi Humas : 1. Rayi Mahardika Fusila
2. Ratih Sulistyo Lestari
Seksi Pembangunan : 1. Ahmad Tsaqif Shofiyudin
2. Didik Saputra
3. Zainul Muqoddam

RENCANA ANGGARAN PEMBUATAN INLET KONSERVASI

RENCANA ANGGARAN BIAYA

NO UARAIAN VOLUME SAT HARGA TOTAL HARGA


1 MATERIAL
Buis beton 50 t=50 1 unit Rp 150,000.00 Rp 150,000.00
Tutup beton (beton +
tulangan ) 0.36 m3 Rp 883,021.63 Rp 317,887.79
Pralon Pvc 2 1/4 " 1.6 m' Rp 50,000.00 Rp 20,000.00
Pralon PVC 4" 3 m' Rp 15,833.33 Rp 47,500.00
Baja siku 40x40x4 + las 4.8 m' Rp 25,000.00 Rp 120,000.00
2 TENAGA
Tukang 2 OH Rp 55,000.00 Rp 110,000.00
TOTAL Rp 765,387.79

12
13
14

Anda mungkin juga menyukai