Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Oxlade dan Generi (2003, h. 40) mendefinisikan bahan bakar sebagai

sumber energi. Energi diperoleh dari bahan bakar melalui proses pembakaran

(Salirawati, Meilina, & Suprihatiningrum, h. 101). Bahan bakar dibutuhkan

untuk menjalankan kendaaraan bermotor (Ningsih, h. 41). Mobil, sepeda motor,

pesawat terbang, dan kapal membutuhkan bahan bakar (Moediarta, 2007, h. 39).

Melalui pernyataan Moediarta tersebut, dapat diketahui bahwa kapal

membutuhkan bahan bakar. Klara, Sitepu, Had (2013) dalam jurnalnya yang

berjudul Analisis Kombinasi MFO (Marine Fuel Oil) dan Diesel Oil pada Mesin

Diesel Nanchang 2015 A-A3 menjelaskan bahwa dalam dunia maritim bidang

klasifikasi jenis bahan bakar minyak yaitu Marine Gas Oil (MGO), Marine Diesel

Oil (MDO), Intermediate Fuel Oil (IFO), dan Marine Fuel Oil (MFO).

Klara, Sitepu, Had (2013) juga menjelaskan bahwa MFO atau yang biasa

disebut minyak bakar berat adalah salah satu jenis Bahan Bakar Minyak (BBM)

yang dapat digunakan pada mesin diesel khususnya yang berbobot. Dikutip dari

website resmi Solar Industri Surabaya (2013), pemakaian BBM jenis ini

umumnya untuk pembakaran langsung pada industri besar dan digunakan sebagai

bahan bakar untuk steam power station dan beberapa penggunaan ya ng dari segi

ekonomi lebih murah dengan penggunaan minyak bakar. Klara, Sitepu, Had

(2013) menambahkan keunggulan lain dari MFO adalah memiliki harga jual yang

relatif lebih rendah dibandingkan BBM jenis lain.


MFO adalah bahan bakar minyak residual yang hitam pekat, dan bersifat

kental (Klara, Sitepu, Had, 2013). Yani dan Poeswanto (2015) dalam jurnal

penelitianya yang berjudul Perencanaan Pemanfaatan Marine Fuel Oil (MFO)

Sebagai Bahan Bakar Engine Diesel menjelaskan bahwa karena minyak jenis ini

memiliki tingkat kekentalan yang tinggi dibandingkan minyak diesel, sehingga

pemanfaatan MFO sebagai bahan bakar tidak dapat diaplikasikan secara langsung,

akan tetapi harus melalui proses treatment yang bertujuan untuk menurunkan

viscositas atau kekentalan dan penyeragaman ukuran partikel bahan bakar (untuk

menghindari sumbatan pada nozzle).

Sejalan dengan pernyataan tersebut, Dalam buku berjudul Perawatan dan

Perbaikan Mesin Kapal (2005, h. 110) menjelaskan bahwa:

Bahan bakar didalam pengabut motor diesel harus melalui lubang-


lubang kecil yang mungkin buntu akibat kotoran yang melengket
didalamnya. Kotoran-kotoran semacam ini disebabkan terlepasnya
karat didalam tanki bahan bakar. Jadi sangat jelas bahwa perlu
diadakan pembersihan minyak. Pemisahan air, kotoran dan lumpur
didalam bahan bakar pada dasarnya dapat dilakukan dengan cara
diendapkan dengan memanfaatkan perbedaan berat berat jenis dan
gaya gravitasi. Akan tetapi cara tersebut membutuhkan waktu yang
cukup lama, mengingat kebutuhan bahan bakar pada mesin induk
cukup banyak dan berkelanjutan, maka di butuhkan proses
pemisahan yang cepat. Pembersihan bahan bakar memanfaatkan gaya
centrifugal yaitu memanfaatkan gaya gerak putar sebagai pengganti
gaya gravitasi. Dengan memanfaatkan gaya centrifugal, bahan bakar
akan dipisahakan dari kotoran lebih cepat. Pada permesinan bantu
kapal sendiri pemanfaatan gaya centrifugal untuk memisahkan bahan
bakar dari kotoran dan air di aplikasikan pada fuel oil Purifier.
Namum pada proses pengoprasiannya, F.O Purifier tidak jarang
mengalami permasalahan karena tidak normalnya fungsi komponen-
komponen pada F.O Purifier dan kesalahan yang di sebabkan oleh
operator atau awak kapal yang mengoperasikannya.

Berdasarkan data yang diperoleh pada saat observasi, permasalahan yang

sering terjadi pada F.O Purifier selama penulis melakukan kegiatan praktek laut di

KM. Armada Serasi adalah terjadinya over flow, yaitu bahan bakar yang

dipisahkan dari kotoran tidak keluar melalui clean oil outlet menuju service
tank akan tetapi melalui keluar sluge port menuju sludge tank. Hal tersebut

sangat riskan karena menyebabkan terbuangnya bahan bakar menuju sludge tank.

1 Alasan Pemilihan Tema Judul

Mengingat bahan bakar merupakan sumber energy utama penggerak mesin

induk pada kapal, terbuangnya bahan bakar ke sludge tank karena teradinya over

flow pada purifier akan menimbulkan dampak berbahaya dalam proses

pengoperasian kapal, karena bahan bakar pada service tank akan habis sebelum

kapal mencapai tujuan. Berdasarkan hal tersebut, maka dirasa penting bagi

peneliti untuk melakukan kajian tentang penyebab over flow yang terjadi di KM.

Armada Serasi dengan judul Analisis Over Flow Pada F.O Purifier Di KM.

Armada Serasi. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi,

penelitian ini bertujuan untuk mencari penyebab terjadinya over flow dan solusi

pemecahan masalah dengan mencari cara penanggulangan yang tepat untuk

mengatasi permasalahan terjadinya over flow pada f.o purifier yang dapat

menyebabkan terbuangnya bahan bakar.

2 Alasan Pemilihan Lokasi

Penelitian tugas akhir ini dilakukan di KM. Armada Serasi. Peneliti

memilih KM. Armada Serasi sebagai lokasi penelitian karena peneliti melakukan

praktek laut selama satu tahun penuh di KM. Armada serasi untuk memenuhi

persyaratan ujian pasca prala. Alasan lain yaitu karena penelitian dilakukan pada

saat prektek laut selama 12 bulan 1 hari di PT. Salam Pacific Indonesia Lines ini

memudahkan peneliti untuk menggali data penelitian secara mendalam.


3 Batasan Masalah

Mengingat banyak sekali faktor-faktor yang dapat menyebabkan peluberan

bahan bakar pada F.O purifier, peneliti mencoba membuat sebuah batasan

masalah untuk menghidari meluasnya pokok pembahasan, yaitu peluberan bahan

bakar yang disebabkan oleh tidak berfungsinya komponen-komponen mekanik

pada F.O Purifier secara normal.

4 Rumusan Masalah

Dengan judul tugas akhir Analisis Over Flow Pada F.O Purifier Di KM.

Armada Serasi, rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

a) Apakah penyebab terjadinya peluberan bahan bakar F.O Purifier di KM.

Armada Serasi?
b) Bagaimana solusi dan tindakan perbaikan yang harus dilakukan untuk

mengatasi peluberan bahan bakar F.O Purifier di KM. Armada Serasi?

1.6 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin di capai oleh peneliti dari hasil penelitian ini

adalah :

a Mengetahui penyebab terjadinya peluberan bahan bakar pada F.O Purifier

di KM. Armada Serasi


b Mencari solusi dan tindakan perbaikan yang harus dilakukan untuk

mengatasi peluberan bahan bakar F.O Purifier di KN. Armada Serasi

1.7 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari hasil penelitian ini adalah :

1 Manfaat penelitian bagi penulis :


a Sebagai pelengkap persyaratan kelulusan jenjang pendidikan Diploma

III Ahli Teknika Tingkat III dari Politeknik Maritim Negeri Indonesia.
b Menambah wawasan penulis tentang permasalah dan penyelesaian

masalah peluberan bahan bakar pada F.O purifier.


c untuk mengetahui hal hal yang menyebabkan terjadinya over flow

pada f.o purifier di KM. Armada Serasi.


2 Bagi lembaga pendidikan :
a Membantu menambah wawasan para adik tingkat taruna Politeknk

Maritim Negeri Indonesia tentang purifier.


b Karya ini dapat menambah pembendaharaan perpustakaan Politeknik

Maritim Negeri Indonesia.


c Sebagai reverensi bagi adik tingkat taruna Politeknik Maritim Negeri

Indonesia dalam mengembangkan penelitian lainnya yang berkaitan.


3 Bagi perusahaan :
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan

guna meningkatkan pengetahuan para ABK tentang penyebab peluberan

bahan bakar pada F.O purifier.

Anda mungkin juga menyukai