DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Maksud
- Memahami bentuk bentang alam struktural dan ciri yang dimilikinya.
- Membuat deliniasi bentang alam struktural pada peta topografi.
- Menginterpretasikan kenampakan bentuk bentang alam struktural pada
peta topografi.
1.2 Tujuan
- Dapat menjelaskan bentuk bentang alam struktural dan ciri umum atau
khusus yang dimilikinya.
- Dapat membuat deliniasi bentang alam struktural pada peta topografi
- Dapat menginterpretasikan peta topografi, pola pengaliran, dan relief
pada bentang alam structural.
- Dapat menginterpretasikan kenampakan bentuk bentang alam
struktural pada peta topografi.
BAB II
GEOLOGI REGIONAL
Mulai.
Tempelkan 2 kertas kalkir
diatas peta kontur pada sisi
kiri dan kanan.
Selesai.
Mulai.
Selesai.
Mulai.
Selesai.
Mulai.
Selesai.
BAB IV
PERHITUNGAN MORFOMETRI
Rumus :
1
IK= 25000=12,5
2000
d1,2,3,4,5=jarak/panjang sayatan
pada peta
h = n kontur x IK
d (sebnarnya )= d1,2,3,4,5 x skala
h
Lereng= 100
d
62,5
lereng 1= 100 =12,5
500 m
62,5
lereng 2= 100 =8,34
750 m
62,5
lereng 3= 100 =9,62
650 m
62,5
lereng 4= 100 =14,7
425 m
62,5
lereng 5= 100 =20,84
300 m
Jadi berdasarkan %lereng dan beda tinggi diatas daerah ini (satuan daerah
berkontur renggang) termasuk dalam klasifikasi daerah berbukit
bergelombang (van zuidam ,1983)
Rumus :
1
IK= 25000=12,5
2000
d1,2,3,4,5=jarak/panjang
sayatan pada peta
h = n kontur x IK
d (sebnarnya )= d1,2,3,4,5 x skala
h
Lereng= 100
d
62,5
lereng 1= 100 =35,71
175 m
62,5
lereng 2= 100 =31,25
200 m
62,5
lereng 3= 100 =41,67
150 m
62,5
lereng 4= 100 =41,67
150 m
62,5
lereng 5= 100 =35,71
175 m
Jadi berdasarkan %lereng dan beda tinggi daerah ini (satuan daerah berkontur
rapat) termasuk dalam klasifikasi daerah berbukit terjal (van zuidam ,1983)
BAB V
PEMBAHASAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran