temperatur dan waktu. Oleh karena itu perlu disusun dengan rinci
ukuran, persyaratan dan batasan peralatan, waktu dan beban yang digunakan
dalam penentuan penetrasi aspal.
Cara uji ini dimaksudkan sebagai acuan para penanggung jawab dan
teknisi laboratorium aspal untuk menentukan penetrasi aspal serta
menyeragamkan cara pengujian untuk pengendalian mutu aspal agar
diperoleh hasil pengujian yang akurat dan benar.
Cara uji penetrasi aspal ini mencakup penentuan nilai penetrasi dari
bahan-bahan bitumen semi-solid dan solid. Jarum-jarum penetrasi, cawan
dan kondisi pengujian dijelaskan pada cara uji ini untuk menentukan nilai
penetrasi sampai dengan 500. Cara uji ini tidak mencakup masalah
keselamatan yang berhubungan dengan penggunaannya. Pengaturan
keselamatan dan kesehatan kerja serta penerapannya menjadi tanggung jawab
pengguna.
Penetrasi merupakan suatu pengujian yang sangat penting.itu
dikarenakan penetrasi dapat menunjukan mutu suatu aspal. Penetrasi adalah
masuknya jarum penetrasi kedalam permukaan aspal dalam waktu 5 detik
dengan beban 100 gram pada suhu 25C (SNI 0624561991). Pengujian ini
ditujukan untuk menentukan kekerasan dan kelembekan suatu aspal. Semakin
besar angka penetrasi makin lembek aspal tersebut dan sebaliknya semakin
kecil angka penetrasi maka aspal tersebut semakin keras.
Penentuan penetrasi adalah suatu cara untuk mengetahui konsistensi
aspal. Konsistensi aspal merupakan derajat kekentalan aspal yang sangat
dipengaruhi oleh suhu. Untuk aspal keras atau lembek penentuan konsistensi
dilakukan dengan penetrometer.
Konsistensi merupakan sifat terpenting AC, sehingga merupakan dasar
penggolongan AC. Konsistensi digunakan untuk menyatakan derajat
kemudahan mengalir (fluidity)aspal pada suhu 25C. Pengukuran pada suhu
25C ditetapkan di Amerika Serikat karena suhu tersebut merupakan
rerataperkerasan aspal di sana. Sebenarnya, konsistensi aspal terkait dengan
kekentalan/viskositas AC. Namun karena pengukuran kekentalan AC pada
suhu 25C tidak dapat dilakukan, maka kekentalan dinilai berdasarkan nilai
penetrasi yang diperolch dari uji penetrasi aspal. Jenis AC menurut nilai
penetrasi disajikan pada Tabel 12.1
Tabel 12.1. Jenis AC menurut Nilai Penetrasi
B. Benda Uji
Beda uji yang dipakai dalam percobaan ini adalah aspal cair.
C. Peralatan
1. Alat penetrasi.
2. Jarum penetrasi.
3. Beban.
4. Tin box.
5. Glass perendam.
6. Stopwatch.
7. Thermometer.
D. Cara Pengujian
1. Memanaskan aspal keras kurang lebih cukup untuk mengisi 2 buah tin
box secara perlahan lahan sampai mencair dan bisa dituangkan dengan
waktu pemanasan lebih kecil dari 30 menit;
2. Selama pemanasan, mengaduk secara perlahan lahan agar udara tidak
masuk kedalam contoh;
3. Menutup tin box agar kedua benda uji tidak terkena debu, lalu
mendiamkan selama1-1,5 jam untuk tin box kecil dan 1,5 2 jam untuk
tin box besar pada ruang AC/ kulkas dengan temperatur (15C - 30C);
Penurunan 33+20+20+13+26
Rata rata penurunan = 5 = 5
= 22,4 mm
b. Perhitungan rata-rata penurunan penetrasi pada beban 100 gram
selama 5 detik.
Hasil pengamatan 1 = 35 mm
Hasil pengamatan 2 = 24 mm
Hasil pengamatan 3 = 20 mm
Hasil pengamatan 4 = 17 mm
Hasil pengamatan 5 = 13 mm
Penurunan 35+24+20+17+13
Rata rata penurunan = 5 = 5
= 21,8 mm
Penurunan
Rata rata penurunan = 2 =
22,4+21,8
2
= 22,15 mm
2. Saran
Saran yang dapat kami berikan dalam pengujian ini adalah sebagai
berikut :