PENDAHULUAN
PulauJawamerupakanbagiandarisistembusurkepulauan yang
mengalamiinteraksikonvergenantaraLempengSamuderaHindia-Australia denganLempeng
Eurasia. InteraksiiniterjadidenganLempengSamuderaHindia-Australia bergerakkeutara yang
menunjamkebawahtepianBenua Eurasia yang relatiftidakbergerak (Asikin, 1992).
Interaksikonvergeninijugamenyebabkanterbentuknyajalursubduksi yang
berkembangsemakinmudakearahbaratdaya-selatandankearahutara (Katili, 1975 dalamAsikin,
1992). PadaZamanKapur-Paleosen, jalursubduksiinidapatditelusuridariJawa Barat bagianselatan
1
(Ciletuh), PegununganSerayu (Jawa Tengah), danLautJawabagiantimursampaikebagiantenggara
Kalimantan denganjalurmagmatik yang terdapatpadadaerahlepasPantai Utara Jawa.
GEOLOGI REGIONAL
GEOLOGI DAERAH
2
Zona Bandung merupakandaerahgunungapi yang
relatifmemilikibentukdepresidibandingkanzona yang mengapitnyayaituZona Bogor
danZonaPegunungan Selatan. Sebagianbesarterisiolehendapanaluvialdanvulkanikmuda (Kuarter)
dariprodukgunungapi yang terletakpadadataranrendah di
daerahperbatasandanmembentukbarisan. WalaupunZona Bandung membentukdepresi,
ketinggiannyamasihterbilangcukupbesarsepertimisalnyadepresi Bandung denganketinggian 700-
750 mdpl (meter di ataspermukaan laut). Di
beberapatempatpadazonainimerupakancampuranendapanKuarterdanTersier,
pegununganTersiertersebutyaituPegununganBayah (Eosen), bukit di LembahCimandiri
(kelanjutandariPegununganBayah), Bukit Rajamandala (Oligosen) dan plateau
RonggatermasukdataranJampang (Pliosen), dan Bukit Kabanaran
Skemastratigrafiwilayah Bandung
telahdiperkenalkansebelumnyaolehbeberapapenelitidenganklasifikasiataupenamaannyaberdasark
anlokasipenelitiannyamasing-masing. Koesoemadinatadan Hartono (1981)
mengklasifikasikanstratigrafi di daerah Bandung
berdasarkanlitologidanpenafsiransedimentasisertamenyesuaikandengan
3
SandiStratigrafiIndonesia .Penamaaninikemudiandiusulkansebagaisatuanstratigrafiresmi.
SementaraituKartadinata (2009)
menggunakanstuditefrokronologihasilerupsiGunungTangkubanparahudalampenelitiannya.
4
Gambar :Sesar di sekitarcekungan Bandung
5
Gambar
SesarLembangsepertiterdapatpadagambar ,merupakanfenomenamenarik di
bagianutaraCekungan Bandung, sehinggamenarikperhatian para pemerhatilingkungan,
pemerhatikebencanaangeologiserta para peneliti di bidangseismologi. MenurutTjia,
SesarLembangadalahsesarmengiri (sinistral) yang jugamemilikikomponensesarmenurun
(normal), denganrasio rata-rata antara strike slip dan dip slip sekitardua banding satu
.SedangkanmenurutNatawidjaya ,SesarLembangmerupakansesargeser (strike slip),
inidibuktikandenganadanyabeberapasungai yang dulunyamerupakansatusungaiutuh,
terpisahdenganjarakbeberapa meter dariperkiraanposisiawal.
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/195901011989011-
YAKUB_MALIK/KONDISI_FISIOGRAFI_DAN_GEOLOGI_REGIONAL_JAWA_BARAT.pd
f
http://puslitbang.bmkg.go.id/jmg/index.php/jmg/article/viewFile/182/168
https://jsbudiman.wordpress.com/2012/09/02/geologi-regional-bandung/