PENDAHULUAN
Setiap orang pasti pernah mengalami luka, baik luka ringan maupun luka berat.
Kita akan menemui banyak kasus luka, Sebelum kita melakukan perawatan luka
pada pasien, sebaiknya kita mengetahui lebih dalam tentang peradangan dan
penyembuhan luka. Peradangan dan penyembuhan luka merupakan dua hal yang
saling berhubungan satu sama lain namun berbeda dalam prinsip, mekanisme
kerja, dan fungsinya. Proses yang terlebih dahulu terjadi adalah peradangan,
karena peradangan merupakan salah satu fase yang harus dilewati sebelum
terjadinya penyembuhan luka.
Respon peradangan dapat dikenali dari rasa sakit, kulit lebam, demam dll,
yang disebabkan karena terjadi perubahan pada pembuluh darah di area infeksi,
pembesaran diameter pembuluh darah, disertai peningkatan aliran darah di daerah
infeksi. Hal ini dapat menyebabkan kulit tampak lebam kemerahan dan penurunan
tekanan darah terutama pada pembuluh kecil. Aktivasi molekul adhesi untuk
merekatkan endotelia dengan pembuluh darah. Kombinasi dari turunnya tekanan
1
darah dan aktivasi molekul adhesi, akan memungkinkan sel darah putih
bermigrasi ke endotelium dan masuk ke dalam jaringan. Proses ini dikenal sebagai
ekstravasasi.
2
3. Untuk mengetahui cara pengobatan-pengobatan apa saja jika terjadi
peradangan.
4. Menambah wawasan tentang peradangan dan ilmu dalam dunia
kesehatan .
Makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
BAB II
PEMBAHASAN
3
Peradangan adalah reaksi vaskular yang hasilnya merupakan pengiriman
cairan,zat-zat yang terlarutdan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan
interstitial pada daerah cedera atau nekrosis.
4
mikrosirkulasi lokal. Kapiler-kapiler yang sebelumnya kosong atau
sebagian saja yang meregang dengan cepat terisi penuh dengan darah.
Keadaan ini dinamakan hyperemia atau kongesti, menyebabkan warna
merah lokal karena peradangan akut.
2. Kalor (panas)
Pada daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari
sekelilingnya sebab daerah yang disalurkan tubuh kepermukaan daerah
yang terkena lebih banyak dari pada yang disalurkan kedaerah normal.
3. Dolor (rasa sakit)
Perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion tertentu dapat
merangsang ujung-ujung saraf. Selain itu, pembengkakan jaringan yang
meradang mengakibatkan peningkatan tekanan lokal yang tanpa diragukan
lagi dapat menimbulkan rasa sakit.
4. Tumor (pembengkakan)
Pembemkakan ditimbulkan oleh pengiriman cairan dan sel-sel dari
sirkulasi darah kejaringan-jaringan iterstitial. Campuran dari cairan dan sel
yang tertimbun di daerah peradangan disebut eksudat. Pada keadaan dini
reaksi peradangan sebagian besar eksudat adalah cair,seperti yang terjadi
pada lepuhan yang disebabkan oleh luka bakar ringan.
5
Lubang yang terisi nanah dalam jaringan. Abses adalah lesi yang sulit
untuk diatasi oleh tubuh karene kecenderungannya untuk meluas dengan
pencairan, kecenderungan untuk membentuk lubang dan resistensinya
terhadap penyembuhan. Jika terbentuk abses, maka obbat-obatan seperti
antibiotik dalam darah sulit masuk ke dalam abses.
5. Radang purulent
Terjadi akibat infeksi bakteri. Terdapat pada cedera aseptik dan dapat
terjadi dimana-mana pada tubuh yang jaringannya telah menjadi
nekrotik.
6. Flegmon
Radang purulen yang meluas secara defuse pada jaringan.
7. Radang supuratif
Infeksi supuratif lokal disebabkan oleh banyak macam bakteri yang
secara kollektif diberi nama piogen (pembentukan nanah). Yang
termmasuk piogen adalah stafilokokkus, banyak basil gram negative.
6
bahwa ini merupakan benar-benar saluran usus yang ujungnya buntu. Usus ini
besarnya kira-kira sejari kelingking, terhubung pada usus besar yang letaknya
berada di perut bagian kanan bawah.
Usus buntu dalam bahasa latin disebut sebagai Appendix vermiformis,
Organ ini ditemukan pada manusia, mamalia, burung, dan beberapa jenis
reptil. Pada awalnya Organ ini dianggap sebagai organ tambahan yang tidak
mempunyai fungsi, tetapi saat ini diketahui bahwa fungsi apendiks adalah
sebagai organ imunologik dan secara aktif berperan dalam sekresi
immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh) dimana memiliki/berisi kelenjar
limfoid.Seperti organ-organ tubuh yang lain, appendiks atau usus buntu ini
dapat mengalami kerusakan ataupun ganguan serangan penyakit. Hal ini yang
sering kali kita kenal dengan nama Penyakit Radang Usus Buntu
(Appendicitis).
Radang usus buntu terjadi jika ada sisa-sia makanan yang masuk kedalam
usus buntu, tepatnya kedalam umbai cacing. Sisa makanan tersebut terjabak
dan tidak dapat keluar dari umbai cacing sehingga lama-kelamaan akan
membusuk. Akibatnya,timbul peradangan pada umbai cacing. Orang-orang
yang terkena appendicitis biasanya harus dioperasi untuk membuang numbai
cacing yang membusuk tersebut.Penyebab Penyakit Radang Usus Buntu
(Appendicitis) Penyakit radang usus buntu ini umumnya disebabkan oleh
infeksi bakteri, namun faktor pencetusnya ada beberapa kemungkinan yang
sampai sekarang belum dapat diketahui secara pasti. Di antaranya faktor
penyumbatan (obstruksi) pada lapisan saluran (lumen) appendiks oleh
timbunan tinja/feces yang keras (fekalit), hyperplasia (pembesaran) jaringan
limfoid, penyakit cacing, parasit, benda asing dalam tubuh, cancer primer dan
striktur.
Diantara beberapa faktor diatas, maka yang paling sering ditemukan dan
kuat dugaannya sebagai penyabab adalah faktor penyumbatan oleh tinja/feces
dan hyperplasia jaringan limfoid. Penyumbatan atau pembesaran inilah yang
menjadi media bagi bakteri untuk berkembang biak.
Perlu diketahui bahwa dalam tinja/feces manusia sangat mungkin sekali
telah tercemari oleh bakteri/kuman Escherichia Coli, inilah yang sering kali
7
mengakibatkan infeksi yang berakibat pada peradangan usus buntu makan
cabai bersama bijinya atau jambu klutuk beserta bijinya sering kali tak
tercerna dalam tinja dan menyelinap kesaluran appendiks sebagai benda asin,
Begitu pula terjadinya pengerasan tinja/feces (konstipasi) dalam waktu lama,
sangat mungkin ada bagiannya yang terselip masuk kesaluran appendiks yang
pada akhirnya menjadi media kuman/bakteri bersarang dan berkembang biak
sebagai infeksi yang menimbulkan peradangan usus buntu tersebut.
Seseorang yang mengalami penyakit cacing (cacingan), apabila cacing
yang beternak didalam usus besar lalu tersasar memasuki usus buntu maka
dapat menimbulkan penyakit radang usus buntu.
Peradangan atau pembengkakaan yang terjadi pada usus buntu
menyebabkan aliran cairan limfe dan darah tidak sempurna pada usus buntu
(appendiks) akibat adanya tekanan, akhirnya usus buntu mengalami
kerusakan dan terjadi pembusukan (gangrene) karena sudah tak mendapatkan
makanan lagi.
Tanda -Tanda :
Sakit apabila menekan secara perlahan di bahagian bawah kanan perut.
bertambah sakit apabila tekanan tersebut dilepaskan
8
2. Radang Tenggorokan
Seperti kita kita ketahui minum obat merupakan jalan terakhir setelah,
sakit menyerang dan tetap saja yang paling penting mencegahnya. Tapi siapa
yang tak tergiur dengan gorengan minum yang seger-seger dan makanan yang
pedas. Padahal ke-3 jenis makanan dan minuman itulah penyebab utama
radang tenggorokan. Radang tenggorokan yang diderita biasanya memiliki
gejala-gejala badan panas,demam jika digunakan untuk menelan rasanya sakit
suara serak bahkan sampai membuat suara hilang bahkan dan kadang disertai
dengan flu. Jika itu terjadi dan belum sedemikian parah. Sebaiknya kita
menghentikan kegiatan makna dan minum tersebut. Radang tenggorokan
merupakan penyakit yang sering menjangkiti kita semua, terutama saat
pergantian musim ( musim kemarau ke musim hujan). Obat Batuk Hitam
merupakan salah satu alternatif pengobatan untuk radang tenggorokan.
Kadangkala hal tersebut tidak bisa menyembuhkan 100 %.
Tentang tumbuhan atau ramuan jamu untuk radang tenggorokan dan
ditambah riset kandungan obat batuk hitam herbal, maka ditemukankanlah
tumbuhan sbb :
1. Kayu manis, untuk obat radang tenggorokan
2. Mahkota Dewa, untuk obat radang tenggorokan
3. Jeruk Nipis, untuk mengencerkan dahak
4. Jahe, untuk menghangatkan tenggorokan
9
3. Multivitamin, Minum vitamin C atau B kompleks. Vitamin berguna untuk
segera memulihkan daya tahan tubuh. Namun sebaiknya kita memakn buah-
buahan apa saja untuk mendapatkan Vitamin yang dibutuhkan.
10
terhadap makanan berlemak atau pedas. Bahkan bisa saja bila terjadi serangan
ringan akan dapat diatasi dengan makan.
11
yang berlebihan dalam satu kandang, hewan yang berdesak-desakan (over
crowding), pemasukan hewan-hewan yang tidak beraturan, merupakan faktor-
faktor yang mendukung terjadinya pneumonia (Cordes et.al 1994). Selain itu,
adanya radang seperti radang pada bronkhus (bronkhitis) juga dapat bertindak
sebagai penyebab pneumonia. Terlebih sebagian besar kejadian pneumonia
pada hewan asalnya bersifat bronchogenik (adanya benda-benda asing yang
masuk kedalam atau melalui bronkhus), tetapi beberapa dapat berasal dari
rute hematogenik (via darah).
Etiologi kejadian pneumonia sangat beragam. Menurut Welsh et.al (2004),
penyakit pneumonia pada sapi dapat diakibatkan oleh virus, bakteri atau
kombinasi keduanya, parasit metazoa (metazoan parasites) dan agen-agen
fisik/kimia lainnya.
12
memperbanyak diri. Jadi patogenesa dari infeksi penyakit respirasi terkait
dengan deposisi partikel dan agen infeksi dalam alat respirasi.
Di bawah kondisi normal suatu mekanisme pertahanan biokimiawi,
fisiologis dan immunologis secara kompleks melindungi alat pernafasan dari
partikel masuk, yang mungkin bersifat melukai atau infeksius. Mekanisme
pertahanan utama alat respirasi meliputi filtrasi aerodynamika oleh rongga
hidung, bersin, refleks laryngealis, refleks batuk, mekanisme transport
mucociliary makrofag alveolar dan sistem antibodi sistemik maupun lokal.
13
Cara Mencegah Gangguan Penyakit Radang dan Pembesaran Prostat;
1. Menjalankan pola hidup sehat seperti pola makan sehat empat sehat lima
sempurna, rajin olahraga, tidak merokok, tidak begadang, dsb.
2. Banyak-banyak minum air minimal delapan 8 gelas setiap hari.
3. Tidak membiasakan menahan kencing ketika
4. Sering makan kubis-kubisan, alpukat, kacang-kacangan, tomat, mineral zinc,
asam lemak omega 3, dll untuk mengurasi resiko prostat radang.
5. Memeriksakan prostat kita secara berkala ke dokter atau pusat kesehatan.
BAB III
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Peradangan adalah reaksi vaskular yang hasilnya merupakan
pengiriman cairan,zat-zat yang terlarutdan sel-sel dari sirkulasi darah ke
jaringan-jaringan interstitial pada daerah cedera atau nekrosis.
Pneumonia atau pneumonitis adalah suatu peradangan pada paru-
paru terutama pada bagian parenkhim paru. Kondisi ini mengakibatkan
adanya gangguan fungsi sistem pernafasan (Gabor 2003)
B. Saran
1. Sebaiknya jika terjadi peradangan pada kita, kita segera merawatnya
dengan memberikan Antibiotic , Analgesik dan Antipiretik.
2. Dengan mengetahui gejala-gejala awal peradangan kita dapat
mengantisipasi dari awal jka terjadi peradangan pada pasien ataupun
orang terdekat kita.
14
3. Dengan mengetahui penyebab-penyebab pada peradangan maka kita
dapat mencegah lebih awal sebelum terjadinya penyakit yang lebih
parah.
15