Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM I

PENGENALAN MIKROSKOP DAN MORFOLOGI SEL

Nama Anggota :
Mafrida Puspitasari (G1H012044)
Anindita Nur Asilatin (G1H012045)
Adani Taqiyyah Nur Zaman (G1H012046)

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


PURWOKERTO
2012
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Mikroskop dalam bahasa Yunani adalah micron = kecil dan scopos =


tujuan. Mikroskop adalah alat untuk memperoleh bayangan yang besar dari
benda yang kecil yang tidak terlihat oleh mata, sehingga dapat dilihat dan
diamati susunannya. Jadi mikroskop adalah benda yang digunakan untuk
melihat benda yang bersifat mikroskopis seperti sel.

Sel adalah unit terkecil dan fungsional pengatur aktivitas tubuh tiap
makhluk hidup. Sel tiap makhluk hidup tentu berbeda-beda struktur dan
fungsinya. Begitupun dengan sel tumbuhan, sel hewan, dan sel yeast yang
dijadikan sebagai bahan untuk praktikum ini. Perbedaan itu ditunjukkan oleh
organel pada masing-masing sel. Contohnya pada tumbuhan, yang
mempunyai dinding sel sedangkan sel hewan hanya mempunyai membran
plasma.

Melalui praktikum ini, diharapkan kami dapat mengenal bagian-bagian


dan fungsi mikroskop dengan baik dan benar. Selain itu, kami juga diharapkan
dapat memahami struktur dan fungsi sel tersebut. Praktikum ini berguna
sebagai pengetahuan dasar dan sebagai referensi untuk masa yang akan
datang.

B. Tujuan Praktikum
Melatih menggunakan mikroskop dengan baik dan benar
Mengetahui berbagai morfologi sel hewan, tumbuhan dan yeast

II. METODE PENELITIAN

A. Bahan Praktikum
1. Sediaan apus sel darah merah aves/pisces
2. Sediaan apus sel darah manusia
3. Sediaan apus sel ephitel
4. Sediaan sel apus epidermis daun rhoeo discolour
5. Sel yeast

B. Peralatan Praktikum
1. Mikroskop
2. Scapel blade/pisau silet
3. Gelas objek dan gelas penutup
4. Pipet tetes
5. Kertas tissue
6. Alat tulis

C. Penggunaan Mikroskop
1. Menempatkan mikroskop kira-kira 5-6 cm di tepi meja praktikum, dengan
meja benda mikroskop ke arah praktikan.
2. Menyambungkan kabel mikroskop ke sumber listrik yang tersedia.
3. Menekan saklar on/off pada mikroskop agar posisi on.
4. Mengatur tombol pengatur cahaya untuk mendapatkan cahaya yang
nyaman bagi mata. Cahaya yang terlalu kuat dapat menyebabkan mata
sakit.
5. Mengurangi luas diafragma kira-kira setengahnya, mencari fokus
kondensor hingga diperoleh garis lapang pandang yang paling tajam.
6. Memeriksa gelas objek dengan mata telanjang sebelum diletakkan pada
meja preparat, agar dapat diketahui kedudukan objek yang akan diperiksa.
7. Meletakkan gelas benda pada meja preparat dengan posisi gelas penutup
berada di atas. Mengatur posisi gelas objek sedemikian rupa agar objek
selalu berada di tengah-tengah lapang pandang.
8. Menurunkan lensa objektif dengan perbesaran lemah hingga hampir
menyentuh gelas penutup pada slide.
9. Memeriksa objek melalui mikroskop dengan hati-hati, dengan perlahan
menaikkan tabung mikroskop dengan menggunakan tombol perbesaran
makro sampai objek menjadi dapat terlihat. Mengatur kembali cahaya,
dan tombol perbesaran mikro sehingga objek tampak jelas dan nyaman
untuk dilihat.

D. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan mikroskop hingga siap digunakan.
2. Pada pengamatan morfologi sel darah dan epithel :
a. Mengambil preparat yang sudah di sediakan dan meletakkan di atas meja
benda mikroskop.
b. Mencari objek menggunakan perbesaran lemah terlebih dahulu kemudian
mengamati dengan perbesaran yang lebih tinggi.
c. Mencermati bentuk sel kemudian menggambar dan memberi keterangan pada
masing-masing bagiannya.
3. Pada pengamatan sel epidermis daun :
a. Menyiapkan gelas benda dan gelas penutup.
b. Menyayat epidermis daun bawah setipis mungkin menggunakan scapel
blade/pisau silet.
c. Meletakkan sayatan epidermis tersebut di atas gelas benda dan menutupnya
dengan gelas penutup.
d. Mengamati jaringan di bawah mikroskop dan identifikasi sel-selnya.
e. Menggambar sel epidermis daun beserta bagian-bagiannya dan memberi
keterangan.

4. Pada pengamatan sel yeast :


a. Menyiapkan gelas benda dan gelas penutup.
b. Meneteskan suspensi berisi sel yeast di atas gelas benda dan menutup dengan
gelas penutup.
c. Mengamati sediaan di bawah mikroskop dan mengidentifikasi sel-selnya.
d. Menggambar sel sel yeast beserta bagian-bagiannya dan member keterangan.
III. HASIL
A. Bagian Mikroskop

1. Eyepiece / oculars (lensa okuler) berfungsi ntuk memperbesar bayangan yang


dibentuk lensa objektif
2. Revolving nosepiece (pemutar lensa objektif) berfungsi untuk memutar
objektif sehingga mengubah perbesaran
3. Observation tube (tabung pengamatan / tabung okuler)
4. Stage (meja benda) berfungsi untuk meletakkan specimen
5. Condenser (condenser) berfungsi untuk mengumpulkan cahaya supaya tertuju
ke lensa objektif
6. Objective lense (lensa objektif) berfungsi untuk memperbesar specimen
7. Brightness adjustment knob (pengatur kekuatan lampu)berfungsi untuk
memperbesar dan memperkecil cahaya lampu
8. Main switch (tombol on-off)
9. Diopter adjustmet ring (cincin pengatur diopter) berfungsi untuk
menyamakan focus antara mata kanan dan kiri
10. Interpupillar distance adjustment knob (pengatur jarak interpupillar)
11. Specimen holder (penjepit spesimen) berfungsi untuk menjepit specimen
12. Illuminator (sumber cahaya)
13. Vertical feed knob (sekrup pengatur vertikal) berfungsi untuk menaikkan
atau menurunkan object glass
14. Horizontal feed knob (sekrup pengatur horizontal) berfungsi untuk
menggeser ke kanan / kiri objek glas
15. Coarse focus knob (sekrup fokus kasar) berfungsi untuk menaik turunkan
meja benda (untuk mencari fokus) secara kasar dan cepat
16. Fine focus knob (sekrup fokus halus) berfungsi untuk menaik turunkan meja
benda secara halus dan lambat
17. Observation tube securing knob (sekrup pengencang tabung okuler)
18. ondenser adjustment knob (sekrup pengatur kondenser) berfungsi untuk
menaik-turunkan condenser
B. Hasil Pengamatan

Keterangan :

Keterangan :
Keterangan :

Keterangan :
Keterangan :

Keterangan :
IV. PEMBAHASAN

1. Perbandingan Sel Tumbuhan, Sel Hewan dan Sel Yeast


Berdasarkan struktur selnya, sel hewan dan sel tumbuhan dan sel yeast
termasuk dalam struktur sel eukariotik. Karena, sel-sel tersebut sudah memiliki
inti sel. Selain itu sel eukariotik memiliki system endomembran, yakni memiliki
organel-organel membrane seperti reticulum endoplasma, kompleks golgi,
mitokondria, lisosom, sentriol serta kloroplas pada tumbuhan. Sementara sel
prokariotik tidak memiliki membrane inti. Semua sel prokariotik mempuyai
membran plasma, nukleoid (berupa DNA dan RNA) dan sitoplasma yang
mengandung ribosom. Karena tidak mempunyai membran inti, maka bahan inti
yang berada di dalam sel mengadakan kontak langsung dengan protoplasma.
Cirri lain dari sel prokariotik tidak memiliki system endomembran (membran
dalam) namun mempunyai struktur yang sama, yaitu mesosom dan kromatofor.
Perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan terletak pada lapisan luar sel
yang melindungi organel di bawah lapisan tersebut. Organel sel tumbuhan
memiliki dinding sel yang tersusun atas polisakarida. Polisakarida tersebut terdiri
atas hemiselulosa dan peptin. Dinding sel dibentuk oleh diktiosom. Dinding sel
berperan dalam tugiditas sel (kekakuan sel). Dinding sel mengakibatkan bentuk
sel tetap. Seandainya tidak ada dinding sel, maka sel-sel tumbuhan mengempis
dan bentuk sel berubah-ubah. Sedangkan pada sel hewan tidak mempunyai
dinding sel melainkan membrane plasma. Membrane plasma tersusun atas
molekul lemak dan protein. Sehingga menyebabkan sel tersebut tidak tetap dan
tidak kaku.
Berdasarkan hasil pengamatan, pada sel yeast terlihat membrane plasma
yang tersusun atas lemak dan protein. Organisme yeast termasuk organisme jenis
uniseluler. Menurut teori, sel yeast termasuk jenis sel eukariotik dimana ia
mempunyai inti sel. Tetapi pada saat dilakukan praktikum, inti sel yeast tidak
terlihat. Kemungkinan hal tersebut terjadi karena perbesaran mikroskop yang
kurang.

BAGIAN SEL SEL HEWAN SEL TUMBUHAN SEL YEAST


Dinding sel Tidak Ada Ada Tidak Ada
Membran Plasma Ada Tidak Ada Ada
Nukleus Ada Ada Tidak ada
Sitoplasma Ada Ada Ada

2. Perbandingan Sel Epidermis Daun Rhoeo Discolor dan Sel Epithel Pipih Vaginal
Smear Mencit
Epidermis merupakan jaringan pada sel tumbuhan sehingga mempunyai
dinding sel. Sedangkan sel epitel merupakan jaringan penyusun hewan, sehingga
mempunyai membrane plasma. Sel epidermis dan sel epitel pada dasarnya
mempunyai fungsi yang sama yaitu sebagai sel pelindung jaringan dibawahnya.
Tetapi sel epidermis pada daun terdapat pada permukaan atas dan bawah daun.
Jaringan tersebut tidak berklorofil kecuali pada sel penjaga (sel penutup) stomata.
Pada permukaan atas daun terdapat penebalan dinding luar yang tersusun atas
zat kitin (turunan senyawa lemak) yang dikenal sebagai kutikula. Selain itu ada
yang membentuk lapisan lilin untuk melindungi daun dari air. Ada pula yang
membentuk bulu-bulu halus dipermukaan sebagai alat perlindungan. Sekelompok
sel epidermis membentuk sel stomata atau mulut daun. Stomata merupakan suatu
celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel pnutup atau sel penjaga. Melalui
stoamata terjadi pertukaran gas. Pada sel epidermis daun Rhoeo discolor terdapat
sel yang berwarna ungu, karena sel tersebut mengandung pigmen antosianin.
Sedangkan pada epitel berasal dari perkembangan lapisan ektoderma,
mesoderma, endoderma. Nama epithelium sanagat erat hubungannya dengan
letaknya didalam tubuh. Sel ephitel yang ada pada vaginal smear mencit adalah
sel epitel selapis pipih. Sel tersebut berfungsi dalam proses difusi, osmosis,
filtrasi, dan sekresi.

BAGIAN SEL SEL EPITEL SEL EPIDERMIS


Dinding sel Tidak Ada Ada
Membran Plasma Ada Tidak Ada
Nukleus Ada Ada
Sitoplasma Ada Ada

3. Perbandingan Sel Darah Merah


Dari hasil pengamatan, ditemukan bahwa sel darah manusia tidak
mempunyai inti sel. Kehilangan inti memungkinkan sel darah merah
mengandung lebih oksigen hemoglobin, sehingga memungkinkan lebih banyak
oksigen akan diangkut dalam darah dan meningkatkan metabolisme kita.

SEL DARAH MERAH SEL DARAH MERAH


BAGIAN SEL
AVES atau PISCES MANUSIA
Bentuk Lonjong Bikonkaf
Membran Plasma Ada Ada
Nukleus Ada Tidak Ada
Sitoplasma Ada Ada
V. KESIMPULAN

A. Mikroskop
Setelah melakukan praktikum dengan menggunakan mikroskop, dapat
diambil kesimpulan bahwa setiap bagian dari suatu mikroskop cahaya
memiliki fungsi yang berbeda. Bagian bagian tersebut adalah lensa
okuler, tabung, lensa objektif, pengatur kasar (macrometer), pengatur
halus (micrometer), kondensor, diafragma, lengan, meja preparat, kaki
mikroskop. Dengan mengetahui fungsi pada tiap bagian mikroskop
dengan baik, maka kita dapat menggunakan mikroskop dengan semestinya
dan dapat menuai hasil yang maksimal.
B. Sel
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup. Secara struktural, sel
merupakan penyusun makhluk hidup yang bagian-bagiannya terdiri dari
membran plasma, nukleus dan sitoplasma. Dari hasil praktikum,
morfologi sel apus darah merah manusia, darah merah ikan, daun Rhoeo
discolor, epitel vagina mencit, dan sel yeast, dapat diambil kesimpulan
bahwa morfologi tiap sel berbeda-beda, tetapi bagian organel sel yang
sering kita lihat pada praktikum adalah sitoplasma.

Anda mungkin juga menyukai