SKRIPSI
LILAVATI VIJAGANITA
G0006108
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
PENGESAHAN SKRIPSI
Pembimbing Utama
Dr. J.B. Prasodjo, dr., Sp. Rad
NIP. 19500801 199008 1 001 (................................................................)
Pembimbing Pendamping
Eti Poncorini Pamungkasari, dr., M.Pd
NIP. 19750311 200212 2 002 (................................................................)
Penguji Utama
Prof. Dr. Suyono, dr., Sp. Rad
NIP. 1947 0611 197610 1 001 (................................................................)
Anggota Penguji
Prof. Dr. A.A. Subijanto, dr., MS
NIP. 19481107 197310 1 003 (................................................................)
Surakarta,
Sri Wahjono, dr., M. Kes. DAFK Prof. Dr. A.A. Subijanto, dr., MS
NIP: 19450824 197310 1 001 NIP. 19481107 197310 1 003
PERSETUJUAN
Dr. J.B. Prasodjo, dr., Sp. Rad Prof. Dr. Sujono, dr., Sp. Rad
NIP. 19500801 199008 1 001 NIP. 1947 0611 197610 1 001
Eti Poncorini Pamungkasari, dr., M.Pd Prof. Dr. A.A. Subijanto, dr., MS
NIP. 19750311 200212 2 002 NIP. 19481107 197310 1 003
Tim Skripsi
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi
dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta, 2010
Lilavati Vijaganita
G 0006108
PRAKATA
Alhamdulillaah, puji dan syukur hanya milik Allah SWT. Dengan segala
karunia dan rahmat-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul Hubungan antara gagal jantung berdasarkan foto thorax dengan riwayat
diabetes mellitus tipe 2.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat untuk
memperoleh gelar sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Penulis menyadari tidak banyak yang dapat dilakukan tanpa bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. A.A Subijanto, dr., MS selaku Dekan Fakultas Kedokteran UNS yang
telah mengijinkan penulis untuk menyusun skripsi ini. Dan juga sebagai
Penguji Pendamping dalam ujian penelitian ini, terimakasih atas semua
kepercayaan, arahan, ilmu, semangat, serta pelajaran dari makna sebuah
kesabaran.
2. Sri Wahjono, dr., M.Kes. DAFK selaku Ketua Tim Skripsi dan seluruh jajaran
tim Tim Skripsi FK UNS yang telah banyak membantu demi kelancaran
pelaksanaan skripsi.
3. Dr. J.B. Prasodjo, dr., Sp.Rad selaku Pembimbing Utama dan Eti Poncorini
Pamungkasari, dr., M.Pd selaku Pembimbing Pendamping yang telah
membantu dan meluangkan waktunya, kesabaran dalam memberi arahan,
semangat, saran, koreksi, serta diskusi yang sangat bermanfaat sehingga
penulis termotivasi untuk segera menyelesaikan penulisan skripsi ini.
4. Prof. Dr. Sujono, dr., Sp.Rad sebagai Penguji Utama yang telah berkenan
menguji dan memberikan saran, bimbingan, nasihat untuk menyempurnakan
kekurangan dalam penulisan skripsi ini.
5. Sudarman, dr., Sp.THT-KL(K) sebagai pembimbing dari tim skripsi yang telah
berkenan untuk mengoreksi skripsi ini.
6. Semua staf tata usaha dan petugas di Bagian Radiologi, Bagian THT, Instalasi
Rekam Medik, Bagian Jantung, Bagian Diklat RSUD DR. Moewardi
Surakarta.
7. Bapak, Ibu, Adikadikku tercinta, mama serta kak Fisco terimakasih untuk
doa, semangat, dukungan serta kepercayaan yang diberikan.
8. Teman seperjuangan Tika dan Firman yang telah banyak membantu ketika
penelitian. Tina, Sita, Tikaraers, sahabat-sahabatku yang selalu memberikan
dukungan dan motivasi yang sangat besar dan tanpa lelah bagi penulis.
9. Dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Saran dan kritik
selalu terbuka demi sebuah perbaikan di masa datang. Akhir kata, penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi penulis tapi juga
semua pihak. Amin.
Surakarta, April 2010
Lilavati Vijaganita
DAFTAR ISI
PRAKATA... vi
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR .. x
DAFTAR DIAGRAM.. xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I. PENDAHULUAN... 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian. 3
D. Manfaat Penelitian... 3
A. Tinjauan Pustaka.. 4
1. Jantung... 4
2. Gagal Jantung. 7
Mellitus tipe 2 17
B. Kerangka Pikiran.. 18
C. Hipotesis... 19
A. Jenis Penelitian. 20
B. Lokasi Penelitian.. 20
C. Subjek Penelitian.. 20
D. Waktu Penelitian.. 20
E. Teknik Sampling.. 20
F. Desain Penelitian.. 22
I. Instrumen Penelitian 24
J. Cara Kerja.... 24
B. Analisis Data 29
BAB V. PEMBAHASAN 31
A. Simpulan.. 34
B. Saran. 34
DAFTAR PUSTAKA.. 35
LAMPIRAN. 38
ABSTRAK
Hasil Penelitian: Hasil uji chi square menunjukkan adanya hubungan yang
signifikan antara gagal jantung berdasarkan foto thorax dengan riwayat diabetes
mellitus tipe 2 (p < 0,05).
The aimed : The aimed of this research was to show the correlation between
heart failure on thorax x ray with history of diabetes mellitus type 2. The
research was expected to contribute to the science development and to give
practice benefits on radiology science.
Methods : This research was an observational analytic with cross sectional
approach. Subject of this research were patient in Radiology Department of Dr.
Moewardi Hospital Surakarta. Sample was taken using purposive sampling
technique with inclusion and exclusions criteria. The numbers of sample were 73
patient with thorax x ray examination which gave result heart failure and
normal limit. Then it was found out the correlation with history of diabetes
mellitus type 2s disease in medical record. The result was analyzed using Chi -
Squre test SPSS 16.0 for windows.
The Result: The chi squre test showed that there was a significant correlation
between heart failure on thorax x ray with history of diabetes mellitus type 2
(p< 0,05).
metabolisme tubuh pada setiap saat, baik saat beristirahat maupun saat bekerja
atau menghadapi beban (Sitompul dan Sugeng, 1996). Ketika terjadi sesuatu
edema paru paru interstitial dapat menentukan kegagalan jantung lebih dini
mengalami peningkatan terus menerus dari tahun ke tahun. Pada tahun 1992,
lebih dari 100 juta penduduk dunia menderita DM dan pada tahun 2000
5,8 juta orang dan pada tahun 2003 meningkat menjadi 13,8 juta orang.
di dunia setelah India, Cina dan Amerika Serikat. Dengan prevalensi 8,4%
dari total penduduk, diperkirakan pada tahun 1995 terdapat 4,5 juta pengidap
DM dan pada tahun 2025 diperkirakan meningkat menjadi 12,4 juta penderita
kontribusi pada morbiditas dan kematian dini pasien dengan insiden dua
hingga lima kali lebih besar dibandingkan pasien tanpa diabetes (Yang et al,
dengan mereka yang nondiabetik. Lebih dari 11% orang dewasa dengan gagal
insulin umum terjadi pada pasien gagal jantung (Clark A.L., 2006). Resistensi
gagal jantung. Pada kondisi seperti ini diabetes merupakan prediktor bebas
yang signifikan untuk terjadinya gagal jantung dan wanita muda mempunyai
B. Perumusan Masalah
Adakah hubungan antara gagal jantung berdasarkan foto thorax dengan
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
mellitus tipe 2.
2. Manfaat Praktis
peneliti. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Jantung
Batas jantung kanan dibentuk oleh atrium dextrum, batas kiri oleh
terutama dibentuk oleh ventriculus dexter tetapi juga oleh atrium dextrum
(Snell, 2006).
Secara fungsional jantung dibagi menjadi pompa sisi kanan dan sisi
kiri, yang memompa darah vena ke sirkulasi paru dan darah bersih ke
kiri, ventrikel kiri, aorta, arteria, arteriole, kapiler, venule, vena, vena kava
(DeBeasi, 2005)
ventrikel setiap menit. Dua penentu curah jantung adalah kecepatan denyut
jantung (denyut per menit) dan volume sekuncup (volume darah yang
1) Batas kanan jantung dibentuk oleh: aorta ascenden (bagian atas) dan
kanan bisa tampak sedikit bayangan dari tepi vena cava inferior.
knuckle.
b) Auricula atrium kiri ada diantara aortic knob dan ventrikel kiri.
ventrikel kiri.
2. Gagal Jantung
a. Definisi
Gagal jantung dapat dibagi menjadi gagal jantung kiri dan gagal
jantung kanan. Gagal jantung juga dapat dibagi menjadi gagal jantung
2) Faktor presipitasi
a) Infeksi
b) Aritmia
d) Infark miokard
e) Embolisme paru
f) Anemia
g) Tirotoksikosis dan kehamilan
h) Hipertensi berat
j) Infeksi endokarditis
terdeteksi.
c. Diagnosis
tekanan gas darah arteri, tes fungsi thyroid dan urinalisis (Allen and
OConnor, 2007). Selain itu kriteria Framingham dapat pula dipakai untuk
1) Kriteria Mayor
c) Ronki paru
d) Kardiomegali
h) Refluks hepatojugular
2) Kriteria Minor
a) Edema ekstremitas
c) Dispnea deffort
d) Hepatomegali
e) Efusi pleura
g) Takikardi (>120/menit)
dari The New York Heart Association ( NYHA ) umum dipakai untuk
menyatakan hubungan antara awitan gejala dan derajat latihan fisik,
ventrikel (suatu bentuk gagal sistolik) atau gangguan relaksasi ventrikel (suatu
Gagal jantung kiri sejauh ini adalah penyebab umum dari edema
darah yang sama banyaknya dengan venous return maka banyaknya darah
paru. Dalam keadaan ini, tekanan vena paru paru meninggi di atas maximal
tekanan osmotik dari protein plasma, maka terjadi kebocoran cairan melalui
pembuluh darah kapiler paru paru masuk ke dalam jaringan interstitial paru
sebelum ada gejala gejala klinis, juga sebelum ada pembesaran jantung yang
disebabkan karena kongesti paru pada gagal jantung kiri (Gray et al, 2005)
pulmonalis.
pembuluh darah pada lobus atas dan penyempitan pembuluh darah pada
appearance(Patel, 2007).
Grade 0 : normal
masih tipis
jasmani dan kematian dini. Penyakit ini berhubungan dengan resistensi insulin
1200 mg/ dl; (2) sangat meningkatnya mobilisasi lemak dari daerah
gejala polidipsi, poliuri, polifagi, rasa lelah, mata kabur dan kenaikan atau
penurunan berat badan serta ketoasidosis atau koma hiperosmolar non ketotik
pada jalur polyol. Jalur ini diperankan oleh enzim aldose reduktase. Enzim ini
konsentrasi glukosa yang sangat tinggi. Glukosa ini akan diubah menjadi
modifikasi protein pada bagian atas sel endotel. Kedua, AGEs dapat migrasi
ke luar sel dan memodifikasi molekul yang ada pada matriks ekstraselular.
reseptor AGEs. Hal ini menstimuli adanya sitokin dan faktor pertumbuhan.
(Brownlee, 2005)
terjadinnya gejala yaitu juvenile-onset dan adult-onset. Pada tahun 1979, NIH
Diabetes Data Group mengusulkan diabetes dibagi menjadi 2 tipe utama yakni
yang disahkan oleh American Diabetes Assosiation dan WHO. Yaitu meliputi:
diabetes oleh karena destruksi dari sel pancreas yang lebih dari 95%
fungsi sel pancreas itu sendiri dan diikuti dengan resistensi insulin yang
Tipe 2
arteri dan vasa darah besar meningkatkan resiko stroke dan infark miokard.
lipoprotein yang dimodifikasi secara in vivo oleh radikal bebas menjadi LDL
DIABETES
MELLITUS TIPE 2
Resistensi insulin
Gangguan vascular
Kerusakan sel endotel
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Lokasi Penelitian
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah pasien di Bagian Radiologi RSUD
Dr. Moewardi yang melakukan pemeriksaan glukosa darah sewaktu dan foto
thorax PA.
D. Waktu Penelitian
E. Teknik sampling
dengan kriteria:
1. Kriteria inklusi
3) Pasien dengan gambaran foto thorax PA gagal jantung dan dalam batas
normal.
Surakarta.
darah sewaktu.
2. Kriteria eksklusi
thorax
dan sebagainya.
Z)2 x P x Q
L2
N : besar sampel
Q : 100%-P
0,052
0,0025
F. Desain Penelitian
Subjek Penelitian
RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Penelitian ini dilakukan dengan cara melihat
hasil foto pemeriksaan thorax subjek, yang telah diinterpretasikan oleh ahli
radiologi. Setelah itu, nomor rekam medik subjek dicatat dan dilihat hasil
pada Bab III, total subjek penelitian sejumlah 73 orang yang memenuhi
gambaran radiologis gagal jantung atau dalam batas normal. Dari hasil
48,60%
49,30% 50,70% 51,40%
subyek laki laki dan perempuan dalam penelitian ini hampir berimbang.
37% 35%
30%
24,7% 24%
20,5%
17,8%
11%
40 - 50 51 - 60 61 - 70 >70 40 - 50 51 - 60 61 - 70 >70
Diagram 3. Persentasi Seluruh Subjek Diagram 4. Persentasi Subjek Gagal
Penelitian Berdasarkan Usia Jantung Berdasarkan Usia
dan jumlah terkecil adalah kelompok usia 40 50 tahun, yaitu sebanyak 13 orang.
Sedangkan, dari diagram 4 dapat diketahui bahwa sebaran usia yang terdiagnosis
pada kelompok usia 51 60 tahun, yaitu sebanyak 35% (13 orang) dan kelompok
35,00%
32%
30,00%
25,00%
19%
20,00%
14%
15,00%
8% 8% 8% 11%
10,00%
5,00%
0,00%
Grade 1 Grade 1 Grade 2 Grade 2 Grade 3 Grade 3 Grade 4
-2 -3 -4
berdasarkan derajat gagal jantung hampir merata di setiap grade, tetapi yang
paling menonjol dengan jumlah terbanyak adalah gagal jantung grade 2 dengan
distribusi sampel yaitu 32% (12 orang) dan yang paling sedikit dengan presentasi
sama yaitu 8% (3 orang) adalah gagal jantung grade 1, grade 1 2 dan grade 3.
52,00% 80,00%
51,00% 62,20%
51,00% 60,00%
37,80%
50,00% 40,00%
49,00%
49,00% 20,00%
48,00% 0,00%
DM Tipe 2 (+) DM Tipe 2 (-) DM Tipe 2 (+) DM Tipe 2 (-)
pasien pada bulan Juli - oktober 2009 di RSUD Dr. Moewardi. Dari diagram 6 di
atas, diketahui bahwa distribusi sampel terhadap ada tidaknya riwayat diabetes
gambaran radiologis gagal jantung sebesar 62,2% (23 orang) mempunyai riwayat
diabetes mellitus tipe 2, sedangkan sisanya 37,8% (14 orang) tidak didapatkan
Gagal Jantung
Ada Tidak ada
DM (+) 23 14
tipe 2 (-) 14 22
mellitus tipe 2 adalah 23 orang, gagal jantung tanpa riwayat diabetes mellitus
Dari uji nilai expected count atau frekuensi harapan didapatkan seluruh
didapatkan signifikansi sebesar 0,047 (P < 0,05). Hal ini berarti bahwa ada
hubungan antara gagal jantung berdasarkan foto thorax dengan riwayat
rumus:
X2
C=
(N+ X2)
dengan diabetes mellitus tipe 2, walaupun secara statistik bermakna (p < 0.05).
Uji chi square
a. Usia
b. Jenis kelamin
1) Riwayat pengobatan
2) Aktifitas fisik
yang sudah tercantum dalam rekam medik RSUD Dr, Moewardi pada
2. Variabel terikat
jaringan. Dalam penelitian ini dapat dilihat dari pemeriksaan foto thorax,
a. Pembesaran jantung
appearance.
e. Efusi Pleura
Skala : nominal
7. Instrumen penelitian
1) Rekam medik
8. Cara kerja
tahan nafas
b. Ekspose
Analisis data statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi
BAB V
PEMBAHASAN
Menurut Manurung (2006), penyakit gagal jantung dapat terjadi pada semua
orang, pada anak anak biasanya karena penyakit jantung bawaan sedangkan usia
kelamin tertentu, hasilnya hampir berimbang antara laki laki dan perempuan.
Dari diagram 2 di bab IV dapat diketahui adanya kesesuaian antara hasil
insulin oleh karena perubahan gaya hidup seseorang kearah yang tidak sehat.
morbiditas dan mortalitas dini terjadi pada kasus yang tidak terdeteksi dini. Faktor
lebih banyak dan lebih lamanya obesitas, distribusi lemak tubuh, kurangnya
aktifitas jasmani dan hiperinsulinemia. Semua faktor ini akan berinteraksi dengan
tipe 2 (Gustaviani, 2006). Oleh sebab itu, dari berbagai hal di atas diabetes
mellitus tipe 2 biasanya terjadi pada umur 40 tahun ke atas (Greenspan and
Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa secara statistik terdapat hubungan yang
signifikan antara kejadian gagal jantung pada pemeriksaan foto thorax dengan
koroner, diabetes adalah kasus besar lainnya dirumah sakit penyebab gagal
jantung, yang memberikan kontribusi pada morbiditas dan kematian dini pasien
dengan insiden dua hingga lima kali lebih besar dibandingkan pasien tanpa
dengan mereka yang nondiabetik. Lebih dari 11% dewasa dengan gagal jantung
mempunyai diabetes.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa dari 73 pasien,
dengan riwayat diabetes mellitus tipe 2. Menurut MacDonald et al (2008), hal ini
vascular hingga menjadi gagal jantung. Pada kondisi seperti ini diabetes
Selain itu, Hiperglikemia berbahaya terhadap berbagai sel dan sistem organ
inflamasi, mengakibatkan respon vaskular, dan respon sel otak. Pada keadaan
2004).
Beberapa kekurangan dari penelitian ini, kemungkinan adalah karena di
bawah ini:
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
(P=0,47)
B. Saran
lebih dini sehingga tidak terjadi komplikasi penyakit yang lebih berat
yang lebih besar guna mendapatkan hasil yang lebih optimal dan
realibel.
4. DAFTAR PUSTAKA
5.
6. Alberti K.G.M.M., Zimmet P. dan DeFronzo R.S (eds). 1997.
International Text Book of Diabetes Mellitus Second Edition
Volume 2. Chicester: John Wiley and Sons, pp: 1456-1457.
7.
8. Allen L.A. and OConnor C.M. 2007. Management of acute
decompensated heart failure. Canadian Medical Association or its
licensors. 176(6): 797-805.
9.
10. Braunwald, E. 2005. Heart failure and cor pulmonale. In: Kasper
D.L., Fauci A.S., Longo D.L., Braunwald E., Hauser S.L., and
Jameson J.L. (eds). Harrisons Principal of Internal Medicine. Vol
II, 16th ed. New York: McGraw-Hill Medical Publishing Division,
pp: 1367-1372
11.
12. Brownlee M. 2005. Banting lecturer 2004, the pathobiology of
diabetic complications, a unifying mechanism. American Diabetes
Assosiation: Vol.54.
13.
14. Budiarto E. 2004. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta:
EGC.
15. Carleton P.F. dan ODonnell M.M. 2005. Gangguan fungsi
mekanis jantung dan bantuan sirkulasi. Dalam: Price S.A. and
Wilson L.M. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit
Edisi 6. Jakarta: EGC, pp: 630-633.
16.
17. Clark A.L. 2006. Origin of symptom in chronic heart failure.
Heart. 92:12-16.
18.
19. Clement S., Braithwaite S.S., Magee M.F., Ahmann A., Smith
E.P., Schafer R.G.,
20. Hirsh I.B. 2004. Management of diabetes and hyperglycemia in
hospitals. Diabetes Care. 27: 553-591.
21.
22. DeBeasi L.C. 2005. Anatomi sistem kardiovascular. Dalam: Price
S.A. and Wilson L.M. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Edisi 6. Jakarta: EGC, pp: 517-519.
23.
24. Gondokusumo S. 1973. Gambaran Radiologis dari Sembab Paru
paru yang Dini. Dalam Buku Naskah Lengkap Konggres Nas.
Kedua Rdiologi Indonesia. Jakarta: Ikatan Ahli Radiologi
Indonesia.
25.
26. Gray H.H., Dawkins K.D., Morgan J.M. dan Simpson I.A. 2005.
Lecturer Notes Kardiologi edisi keempat. Jakarta: Erlangga
27.
28. Greenspan F.S and Gardner D.G. 2004. Basic and Clinical
Endocrinology. New York: Lange medical books/Mc Graw Hill, p:
669.
29.
30. Gustaviani R. 2006. Diagnosis dan klasifikasi diabetes mellitus.
Dalam: Sudoyo A.R., Setiyohadi B., Alwi I., Simadibrata M. dan
Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 Edisi 4. Jakarta:
Pusat penerbitan departemen ilmu penyakit dalam, pp: 1857-1859.
31.
32. Guyton A.C. dan Hall J.E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
Edisi 9. Jakarta: EGC.
33.
34. Holm T.P.E.S. dan Lehtinen P.E. 1992. Atlas teknik radiologi. Alih
bahasa: Sulistianingsih, Noer, Hartono L. Jakarta: EGC.
35.
36. Kengne A.P., Dzudie A., Sobngwi E. 2008. Heart failure in sub-
Saharan Africa: A literature review with emphasis on individuals
with diabetes. Vascular health and risk management. 4(I): 123-
130.
37.
38. MacDonald, M.R., Jhund P.S., Petrie M.C., Lewsey J.D., Hawkins
N.M., Bhagra S., Munoz N., Varyani F., Redpath A., Chalmers J.,
Maclntyre K. and McMurray J.J.J.V. 2008. Discordant short- and
long-term outcomes associated with diabetes in patients with heart
failure: importance of age and sex. Circulation: Heart Failure. 1:
234-241.
39.
40. Manurung D. 2006. Gagal jantung akut. Dalam: Sudoyo A.R.,
Setiyohadi B., Alwi I., Simadibrata M. dan Setiati S. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 Edisi 4. Jakarta: Pusat penerbitan
departemen ilmu penyakit dalam, p: 1505
41.
42. Mariyono H.H. dan Santoso A. 2007. Gagal Jantung. J Peny
Dalam. 8:3.
43.
44. Miller, W.T. 2006. Diagnostic Thoracic Imaging. New York: Mc
Graw-Hill Medical Publishing Division, pp: 3-4.
45.
46. Panggabean M.M. 2006. Gagal jantung. Dalam: Sudoyo A.R.,
Setiyohadi B., Alwi I., Simadibrata M. dan Setiati S. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 Edisi 4. Jakarta: Pusat penerbitan
departemen ilmu penyakit dalam, pp: 1503-1504.
47.
48. Patel A. 2003. Diabetes in Focus Second Edition. London:
Pharmaceutical press.
49.
50. Patel P.R. 2007. Lecturer Notes Radiologi Edisi Kedua. Jakarta:
Erlangga
51.
52. Powers A.C. 2005. Diabetes Mellitus. In: In: Kasper D.L., Fauci
A.S., Longo D.L., Braunwald E., Hauser S.L., and Jameson J.L.
(eds). Harrisons Principal of Internal Medicine. Vol II, 16th ed.
New York: McGraw-Hill Medical Publishing Division, pp: 2152-
2168
53.
54. Sam A. 2007. Epidemologi, Program Penanggulangan, dan Isu
Mutakhir Diabetes Mellitus.
http://ridwanamiruddin.wordpress.com/2007/12/10/epidemiologi-
dm-dan-isu-mutakhirnya/ (14 April 2009)
55.
56. Sitompul B. dan Sugeng J.I. 1996. Gagal jantung. Dalam:
Rilantono L.I., Baraas F., Karo S.K. dan Roebiono P.S. (eds). Buku
Ajar Kardiologi FK UI. Jakarta: Gaya Baru, pp: 115-117
57.
58. Slutsky R.A. and Brown J.J. 1985. Diagnostic radiology: chest
radiographs in congestive heart failure. Radiology:154 (3): 577.
http://radiology.rsnajnls.org/cgi/reprint/154/3/577 (14 April 2009)
59.
60. Smith L.L., Burnet S.P. and McNeil J.D. 2003. Musculosceletal
manisfestation of Diabetes Mellitus. British Journal of Sports
Medicine. 37:3035
61.
62. Snell R.S. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran
Edisi 6. Jakarta: EGC, pp: 101-103.
63.
64. Suyono S. 2006. Diabetes mellitus di Indonesia. Dalam: Sudoyo
A.R., Setiyohadi B., Alwi I., Simadibrata M. dan Setiati S. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 Edisi 4. Jakarta: Pusat penerbitan
departemen ilmu penyakit dalam, pp: 1852-1855.
65.
66. Taufiqurrohman M.A. 2004. Pengantar Metodologi Penelitian
untuk Ilmu Kesehatan. Klaten Selatan: CSGF.
67.
68. Yang X., Ma R.C., So W.Y., Kong A.P., Ko G.T., Ho C.S., Lam
C.W., Cockram C.S., Tong P.C. dan Chan J.C. 2008. Development
and validation of risk score for hospitalization for heart failure in
patient with type 2 diabetes mellitus. Cardiovascular diabetology.
7:9.