A. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu melakukan proses klasifikasi citra satelit secara digital
2. Mahasiswa mampu melakukan proses interpretasi citra digital
C. DASAR TEORI
Pengenalan pola spectral merupakan satu bentuk pengenalan pola spectral secara
otomatik. Pengenalan pola spectral secara otomatik telah diterapkan untuk berbagai
terapan pada berbagai bidang yang berbeda, seperti pengawasan kualitas hasil,
pengenalan objek skala detil, dan identifikasi arus hangat. Beberapa pendekatan
klasifikasi digambarkan dengan suatu sub bab rangkaian diantara beberapa rangkaian data
satelit (misalnya Landsat 7 ETM+: 8 saluran). Klasifikasi digunakan untuk
mengelompokan kenampakan-kenampakan tertentu yang memiliki kekesamaan nilai
spectral atau feature lain, misalnya: berdasarkan asosiasi, ukuran dan lain-lain. Klasifikasi
diperlukan untuk memudahkan dalam analisis lanjutan, misalnya: pengambilan sampel,
penghitungan luasan tiap kelas, dan lain-lain. Secara umum klasifikasi citra dibagi
menjadi dua yaitu klasifikasi tak terselia (unsupervised classification) dan klasifikasi
terselia (supervised classification).
2. Parallelepiped
Cara ini dapat memberikan suatu kepekaan terhadap varian kategori dengan
memperhitungkan julat nilai rangkaian latihan kategori. Julat ini dapat ditentukan dengan
nilai digital tertinggi dan terendah pada setiap saluran yang tampak sebagai suatu daerah
empat segi panjang pada diagram pancar dua saluran. Suatu piksel tak dikenal dikelaskan
menurut julat kategori atau wilayah ketetapan (decisionregion) dimana piksel tersebut
berada, atau sebagai piksel tak dikenal bila terletak diluar seluruh julat. Bentuk dialog
multidimensional bidang segi empat ini disebut parallelepipeds dan strategi/siasat
klasifikasinya dinamakan menurut istilah tersebut. Pengkelas parallelepipeds juga sangat
cepat dan efesien serta diterapkan pada beberapa sistem analisis citra.
3. Pada kotak dialog tersebut pilih salah satu button (Image, Scroll, Zoom, dan off).
Pemilihan button tersebut menunjukkan bahwa data jendela kerja yang kita pilih
pada menu ENVI 4.5
4. Proses selanjutnya Double klick pada ROI Name pada keterangan region #1
dengan nama objek yang akan saudara jadikan sampel misalnya Awan dengan
Color ada keterangan red maksudnya objek yang diklasifikasikan sebagai
awan akan diberi warna merah.
5. Untuk membuat nama baru silahkan Klick pada menu New region dank lick 2x
untuk memberi nama. Lakukan langkah tersebut secara berulang-ulang untuk
memberikan nama sampel objek baru.
6. Setelah keterangan diganti dengan awan, saudara pilih menu Image pada
tampilan ENVI, kemudian plot objek yang saudara identifikasi sebagai awan
dengan cara Digitasi membentuk polygon/area dan diakhiri dengan klick kanan 2
kali, sehingga objek sampel awan akan berwarna merah.
Gambar .. Menunjukkan sebaran sampel objek awan dan Vegetasi
7. Untuk melakukan deliniasi sampel yang lainnya silahkan pilih objek di ROI
Tools, kemudian dicari lokasi sampel objek yang dimaksu. Untuk menggeser
silahkan pilih button Off, supaya menu delinisi tidak aktif, dan pindah kebali
button ke image ketika akan digitasi sampel. Lakukan secara beruang-ulang
untuk melanjutkan ke sampel berikutnya langkah pada point 6 dan 7.
8. Setelah semua sampel selesai terwakili proses berikutnya yaitu eksekusi
klasifikasi Supervised dengan cara Select Sampel File Save ROI Select
All Items. Selanjutnya pilih Choose berikan nama dan simpan datanya sesuai
dengan folder masing-masing dan Klick Oke.
11. Pada kotak dialog minimum distance parameters, klick Select All items
kemudian pada Output Result to yang atas pilih button File dank lick Choose
tuliskan nama file. Selanjutnya pada yang di bawah pilih output result to pilih
Memory dan selanjutnya Klick Oke.
12. Setelah selesai Kick Oke, sehingga muncul kota dialog ENVI Output to
Memory Warning pilih Choose dan tuliskan nama File Akhiri dengan tekan
Oke. Tunggu sampai proses klasifikasi selesai, lama tidaknya tergantung pada
cakupan area yang di kerjakan. Semakin luas dan kompleks maka akan semakin
lama.