Anda di halaman 1dari 9

SUMBER

NO NORMATIF POSITIF NARASUMBER


BERITA
"Recovery dalam 1,5
tahun mulai
kelihatan. Hasil
"Saya setuju yang tangkapan nelayan Normatif:
nakal ditindak, tapi banyak. Nilai pakar
Normatif
yang baik harus tangkapan dan nilai oseanografi
:
diselamatkan, tapi ekspor sudah jauh IPB Alan
BBC
kalau yang muncul meningkat. Kita Koropitan
1
selalu dari pernyataan nomor satu untuk
Positif:
Menteri KKP bahwa tuna ekspor ke Positif:
Liputan
'semua mafia, semua Jepang. Sudah murni Sekretaris
6
bertindak ilegal', wah, 1,5 tahun didapat Jenderal KKP,
sulit," kekuatan domestik Sjarief Widjaja
karena kapal eks
asing diselesaikan
dengan moratorium,"
Kedua adalah
pemberdayaan. Kalau Normatif:
stok ada fasilitas ada, Menteri Normatif
"Kalau 8.900 kapal
maka pemberdayaan Kelautan dan :
besar ini sudah selesai
melalui pelatihan, Perikanan Susi Liputan
semua registrasi atau
penyuluhan. Akses Pudjiastuti 6
2 mengukur ulang bobot
teknologi dan pasar.
kapal, maka uang yang
Mereka harus tahu. Positif: Positif:
masuk sebagai PNBP
Sehingga mereka Sekretaris Mongab
bisa naik,"
harus bisa bersaing. Jenderal KKP ay
Tidak dimanfaatkan Sjarief Widjaja
ketidaktahuannya,
Pembudidaya juga
begitu, tambak-
Normatif:
tambak dia. Kita
Ketua Bidang
punya kewajiban Normatif
Kemaritiman
Ibu Susi sudah tepat. untuk melindungi :
BPP Hipmi
Deposit perikanan kita aliran airnya. Kedua, Liputan
Munafri
kemudian melimpah. kami wajib berikan 6
3 Arifuddin
Namun saatnya sarana prasarana.
industrilisasi. Olahanya Asuransi, kalau dia Positif:
Positif:
kita bangun, kerja di laut ada Mongab
Sekretaris
kecelakaan kematian, ay
Jenderal KKP
dll. Ini baru pertama
Sjarief Widjaja
kalinya kami siapkan
asuransi nelayan,
4 "Karakter orang kita Ada yang masih Normatif: Normatif
yang penurut, sangat dalam proses karena Menteri :
disukai pelaku tindak belum diperpanjang, Kelautan dan Liputan
Perikanan Susi
Pudjiastuti

Positif:
perubahan data-data Direktur
ini. Jadi gampang sekali 6
kapal, dan data-data Pengendalian
masuk ke sini. Jadi
perorangan lainnya. dan
korban terbanyak Positif:
Jumlahnya, ada 300 Penangkapan
sebenarnya ABK Mongab
kapal yang sedang Ikan
Indonesia," ay
ikut proses tersebut, Direktorat
Jenderal
Perikanan
Tangkap KKP
Saifuddin

"Itu adalah akibat


dari sumber daya laut
yang jauh menurun
karena sumber daya Normatif:
Normatif
kita rusak karena Ketua Bidang
:
Sinergitas dengan penangkapan ikan Kemaritiman
Liputan
pengusaha lokal ini yang sudah BPP Hipmi
6
penting, sehingga berlebihan dilakukan Munafri
investor dapat oleh ribuan kapal Arifuddin
5 Positif:
melakukan efisiensi besar yang izinnya
Liputan
dan melakukan 1.300 GT. Namun di Positif:
6
pengembangan usaha laut kapalnya 10 kali Menteri
lebih leluasa, lipat lebih. Dari situ Kelautan dan
saya melihat kita Perikanan Susi
tidak boleh setengah- Pudjiastuti
setengah dalam
memerangi illegal
fishing,"

DAFTAR PUSTAKA

Normatif :

http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/03/160329_indon
esia_wapres_kkp_perikanan

http://bisnis.liputan6.com/read/2596541/cerita-menteri-susi-sulitnya-
terapkan-aturan-amnesti-ukuran-kapal
http://bisnis.liputan6.com/read/2585946/pengusaha-siap-bantu-
menteri-susi-susun-roadmap-perikanan

http://bisnis.liputan6.com/read/2577633/menteri-susi-abk-ri-terbanyak-
jadi-korban-perdagangan-manusia

http://bisnis.liputan6.com/read/2585946/pengusaha-siap-bantu-
menteri-susi-susun-roadmap-perikanan

Positif :

http://bisnis.liputan6.com/read/2569389/basmi-pencurian-ikan-kini-ri-
jadi-eksportir-terbesar-ke-jepang

http://www.mongabay.co.id/2016/02/01/ruu-nelayan-masuk-prioritas-
prolegnas-2016-tapi-minus-nelayan-perempuan/

http://www.mongabay.co.id/2016/02/01/ruu-nelayan-masuk-prioritas-
prolegnas-2016-tapi-minus-nelayan-perempuan/

http://www.mongabay.co.id/2016/01/23/3-136-kapal-aktif-siap-
manfaatkan-kelebihan-pasokan-ikan-tuna/

http://bisnis.liputan6.com/read/2569389/basmi-pencurian-ikan-kini-ri-
jadi-eksportir-terbesar-ke-jepang
PERNYATAAN NORMATIF DAN POSITIF DI BIDANG
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

Disusun oleh:
Maulana Ranantika Habibie

Kelas:
Perikanan C
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DA ILMU KELATAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR

2017
Ilmu Ekonomi Sebagai Ilmu Sosial
Ilmu ekonomi tidak lepas dengan ilmu sosial dikarenakan dari
definisi ilmu ekonomi pun ada hubungannya dengan kemasyarakatan, dan
apabila diambil contoh adalah proses jual beli. Pada proses jual beli
terjadilah kontak sosial maka dari itu ilmu ekonomi sering dikaitkan
dengan ilmu sosial. Contoh lainnya adalah bisa dilihat dari bagaimana
sosialisasi seseorang maka dari respon yang tampak bisa didapatkan
keadaan ekonomi seseorang.
Secara fundamental dan historis, ilmu ekonomi dapat dibedakan
menjadi dua, yakni :
1. Ilmu ekonomi positf
Ekonomi positif dapat berupa pernyataan atau analisis positif.
Ekonomi positif menjelaskan tentang hal-hal yang sesuai dengan fakta
dan situasi dalam dunia ekonomi yang sedang terjadi dan yang akan
terjadi. Jadi pendekatan positif berkaitan dengan penjelasan aktual dan
ramalan. Maka hal ini mengarah pada analisis dan bukti empiris, karena
kebenaran dalam sebuah pernyataan positif dapat langsung dilihat atau
dibuktikan melalui peristiwa yang sebenarnya terjadi. Ekonomi positif
disebut juga sebagai ekonomi hubungan sebab akibat.
2. Ilmu ekonomi normatif
Normatif artinya menitikberatkan pada norma, aturan atau
ketentuan yang berlaku. Ekonomi normatif dapat berupa pernyataan dan
analisis normatif. Ekonomi normatif memaparkan tentang hal-hal yang
berkaitan erat dengan norma, etika dan aturan keadilan. Dalam lingkup ini
tidak mengedepankan fakta, namun mengedepankan apa yang
seharusnya dilakukan agar menjadi kebaikan dan kesejahteraan bagi
masyarakat luas. Karena dalam sebuah pengambilan keputusan baik oleh
pemerintah maupun swasta sebagai pelaku ekonomi, tidak cukup dengan
penjelasan atas fakta dan data empiris yang relevan sekali pun. Namun
hal itu terkait pula tentang apa yang seharusnya dilakukan sebagai
kebijakan terbaik? Inilah inti dari pendekatan ekonomi normatif.Ilmu
ekonomi seperti ilmu lainnya yaitu berkaitan dengan pertanyaan-
pertanyaan dan hipotesis yang mempunyai kemungkinan salah
berdasarkan pengamatan dunia yang aktual.

Pendekatan Ilmiah

Issue

Bukti yang Bukti yang


mendukung berlawanan

Cukup bukti Tidak cikup bukti

kesimpulan

Kaitan Ekonomi sebagai Ilmu Sosial dengan Subjek Perikanan


Ilmu ekonomi sebagai bagian dari ilmu sosial, tentu berkaitan dengan
bidang-bidang disiplin akademis lainnya, seperti ilmu politik,
psikologi,antropologi, sosiologi, sejarah, geografi, dan sebagainya.
Sebagai contoh kegiatan-kegitan politik seringkali dipenuhi dengan
masalah-masalah ekonomi, seperti kebijaksanaan proteksi terhadap
industri kecil, undang-undang perapajakan, dan sanksi-sanksi ekonomi. Ini
artinya bahwa kegiatan ekonomi tidak dapat dipisahkan dari kegitan-
kegiatan politik (Abdulah, 1992: 6).
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa ekonomi sebagai ilmu
sosial juga berkaitan dengan bidang perikanan. Keterlibatan sosial
ekonomi pada usaha perikanan diperlukan karena padadasarnya usaha
perikanan bertujuan untuk mensejahterakan pelaku usahaperikanan yaitu
nelayan, petani ikan.
Kaitan ilmu ekonomi sebagai ilmu sosial dibidang perikanan ialah
menjadi ilmu dasar dalam mengelola sumberdaya perikanan yang
bertujuan untuk memberikan dampak keberlanjutan dari sumberdaya
perikanan dan kelautan. Selian itu, ilmu ekonomi juga dapat menjadi
acuan dasar dalam menentukan setiap kebijakan pemerintah yang
menyangkut perikanan dan kelautan untuk pembangunan ekonomi.
Dahuri (2005) menjelaskan potensi perikanan budidaya Indonesia
diperkirakan mencapai 57,7 juta ton pertahun, sementara berdasarkan
kemampuan pengelolaan, produksi yang dicapai saat ini baru mencapai
1,6 juta ton pertahun. Berdasarkan pada fakta tersebut, ilmu ekonomi
diharapkan mampu untuk memaksimalkan potensi sumberdaya yang ada
untuk meningkatkan devisa negara.

Referensi Mengenai Hal Ini Dan Uraikan Dari Perspektif Referensi


Lainnya
Ekonomi adalah ilmu sosial dengan banyak definisi dan salah
satunya
adalah studi tentang :
a. perilaku individu dan masyarakat dalam memilih cara
menggunakan sumber daya (alam , manusia dan modal) yang langka
b. dan memilih alternatif penggunaan (produktif dan non produktif)
c. dalam rangka memproduksi berbagai komoditi (barang dan jasa)
d. untuk kemudian menyalurkannya (distribusi dan transportasi)
e. baik sat ini maupun dimasa depan (strategi , perencanaan) ,
f. kepada individu dan kelompok yang ada dalam masyarakat (pasar)

Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu


ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang
terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible
hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya
peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu
proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai
mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.

Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar


tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi
terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes
mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment,
Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu
menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus
dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran
ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan
menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo
klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.

Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah


lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels,
serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein
Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.

Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah
mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis
fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II
merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang
mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain
dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General
Equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran
uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua
metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua
makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya
dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama
berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif
dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.

Anda mungkin juga menyukai