Anda di halaman 1dari 9

TELAAH JURNAL

IMPROVING HAND WASHING AMONG SCHOOL CHILDREN: AN


EDUCATIONAL INTERVENTION IN SOUTH INDIA

Untuk memenuhi tugas profesi departemen komunitas di Puskesmas


Kedungkandang Malang

Oleh:

Dia Amalindah
150070300011131
Kelompok 1

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cuci tangan pakai sabun merupakan perilaku sehat yang telah terbukti
secara ilmiah dapat mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare,
Infekai Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dan flu burung, bahkan disarankan untuk
mencegah penularan influenza. Banyak pihak yang telah memperkenalkan
perilaku ini sebagai intervensi kesehatan yang sangat mudah, sederhana dan
dapat dilakukan oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Berbagai survey di
lapangan menunjukkan menurunnya angka ketidakhadiran anak karena sakit
yang disebabkan oleh penyakit-penyakit tersebut di atas, setelah diintervensi
dengan cuci tangan pakai sabun (Catherine et.al., 2013).
Namun demikian, pentingnya perilaku sehat cuci tangan pakai sabun
untuk mencegah penyakit-penyakit menular masih belum dipahami masyarakat
secara luas dan praktiknya pun masih belum banyak diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil pengkajian yang
dilakukan di RW 04 Kelurahan Buring Kota Malang yang menunjukkan hasil
relatif cukup besar yaitu sebanyak 80% keluarga tidak mengetahui cara cuci
tangan yang benar dan hanya 33% keluarga mencuci tangan pada moment yang
tepat.
Berdasarkan hasil latar belakang di atas maka perlu dilakukan
pengkayaan evidence base terkait intervensi yang tepat tentang perilaku cici
tangan sebagai salah satu bentuk perwujudan PHBS di lingkungan. Sehingga
penulis mengangkat analisa jurnal dengan tema Cuci Tangan sebagai referensi
yang dapat diterapkan di Indonesia, khususnya di RW 04 Kelurahan Buring
Malang.

1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui evidence base practise terbaru tentang mencuci
tangan
2. Mahasiswa mampu menganalisa jurnal tentang mencuci tangan
3. Mahasiswa mampu mengaplikasikan isi jurnal pada praktik keperawatan
komunitas
BAB II
ISI JURNAL

2.1 Identitas Jurnal


Judul jurnal: IMPROVING HAND WASHING AMONG SCHOOL CHILDREN: AN
EDUCATIONAL INTERVENTION IN SOUTH INDIA
Penulis : Ashutosh Shrestha and Mubashir Angolkar
Penerbit : Al Ameen Journal of Medical Science
Tahun penerbitan: 2015

2.2 Metode Penelitian


Rancangan penelitian:
Penelitian dalam jurnal ini menggunakan desain eksperimental dengan metode
pre and post test design.

Populasi : siswa kelas 3, 4, dan 5 SD di Sekolah Dasar Negeri Urdu

Teknik sampling : simple random sampling

Jumlah sampel : 96 siswa

Tempat penelitian : Sekolah Dasar Negeri Urdu

Waktu penelitian : Februari-September 2013

Prosedur penelitian :
Dalam penelitian sampel dibagi menjadi lima kelompok yang masing-masing
berisi 19-20 siswa. Kemudian peserta diberikan pendidikan kesehatan tentang
cuci tangan selama 6 hari, 45 menit setiap kali pertemuan. Pendidikan kesehatan
diberikan dengan metode ceramah, demonstrasi, flip chart, dan role model.
Setelah intervensi, kemudian dilakukan post test untuk mengetahui perbedaan
sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan.

Analisa data : analisa data dilakukan menggunakan Paired t test and


McNemar test
2.3 Hasil Penelitian

Berdasarkan Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan


pengetahuan siswa dari sebelum dilakukan intervensi pendidikan kesehatan yaitu
dari 53.86 menjadi 77.54 dan signifikan secara statistik dengan p value 0.01.
Demikian pula dengan hasil praktik mencuci tangan mengalami peningkatan dari
41.43 menjadi 60.87 setelah dilakukan pendidikan kesehatan.

Tabel 2 menunjukkan tingkat pengetahuan mencuci tangan meliputi


moment mencuci tangan, mencuci tangan dengan sabun, dan penyakit yang bisa
dicegah dengan mencuci tangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
peningkatan yang signifikan pada pengetahuan tentang mencuci tangan dengan
sabun sebelum dan sesudah makan atau pergi ke toilet. Sedangkan
pengetahuan tentang penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan
mengalami peningkatan namun tidak signifikan secara statistik.
Tabel 3 menunjukkan bahwa praktik mencuci tangan menggunakan
sabun sebelum dan sesudah makan atau pergi ke toilet, dan 6 langkah mencuci
tangan mengalami peningkatan yang spesifik.

2.4 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dan juga
praktik mencuci tangan dengan sabun mengalami peningkatan secara spesifik
setelah dilakukan pendidikan kesehatan. Penulis berpendapat bahwa kebiasaan
mencuci tangan bisa diubah jika pendidikan kesehatan telah dilakukan. Peneliti
juga menyarankan bahwa seharusnya pendidikan kesehatan mengenai mencuci
tangan harus dimasukkan kedalam kurikulum sekolah.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal


3.1.1 Kelebihan
1. Pada jurnal, hasil penelitian disampaikan dengan ringkas
menggunakan tabel yang komunikatif bagi pembaca
3.1.2 Kekurangan
1. Pembahasan pada jurnal belum dapat menjelaskan mekanisme
terjadinya peningkatan pengetahuan maupun perubahan perilaku
pada responden dan tidak dijelaskan kesesuaian dengan teori yang
telah ada.
2. Pada sub diskusi di dalam jurnal tidak disampaikan secara luas atau
diberi penjelasan mengenai hal yang berbeda atau pun sama dengan
penelitian terdahulu

3.2 Implikasi Keperawatan


Hasil penelitian pada jurnal dapat dijadikan sebagai referensi tambahan
bagi perawat untuk meningkatkan kesehatan di komunitas dengan strategi
promotif dan preventif melalui cuci tangan, khususnya pada anak sekolah dasar.
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai intervensi keperawatan dimana seorang
perawat juga berperan sebagai health educator di masyarakat. Dengan demikian
maka perawat dapat melakukan pencegahan penyakit di masyarakat.

3.3 Aplikasi Jurnal di Indonesia


Pada kurikulum 2013 yang diterapkan di Indonesia telah dimasukkan
kegiatan mencuci tangan pada sub tema Aku Merawat Diriku untuk siswa kelas
1 SD. Hal tersebut merupakan suatu upaya untuk menumbuhkan budaya
mencuci tangan pada anak. Praktik mencuci tangan telah dilakukan salah
satunya yaitu di SDN 2 Wringinanom Gresik. Praktik mencuci tangan telah
diajarkan pada siswa, namun menggunakan metode ceramah dan demonstrasi
biasa. Pelaksanaan cuci tangan pun tidak dapat berjalan dengan efektif dan
efisien dikarenakan belum lengkapnya sarana mencuci tangan di sekolah
(KEMENDIKBUD, 2013).
Sehingga untuk mencapai hasil yang efektif dan efisien diperlukan
koordinasi dari berbagai sektor untuk mencapai tujuan yang sama, sektor yang
mungkin berperan adalah dinas pendidikan dan juga dinas kesehatan atau dinas
terkait yang lainnya. Penyediaan fasilitas dan juga sumberdaya manusia yang
baik juga harus ditingkatkan karena akan mendukung terciptanya budaya
mencuci tangan pada anak sekolah dasar.
Pada penelitian serupa yang dilakukan oleh Catherine et.al. di United
Kingdom didapatkan hasil bahwa implementasi paket pendidikan kesehatan
mengenai cuci tangan Hands Up for Max! tidak efisien dilakukan salah satunya
yaitu karena pelaksanaan dari pihak sekolah tidak maksimal. Sehingga tanpa
adanya kerjasama yang baik maka pelaksanaan tidak dapat mencapai hasil yang
optimal. Begitu pula jika intervensi pada jurnal di aplikasikan di Indonesia maka
harus dipersiapkan secara matang baik fasilitas maupun SDM.
Berdasarkan penjelasan di atas maka aplikasi dalam jurnal ini dapat
dilakukan di wilayah desa binaan dimana telah terdapat sekolah yang
menyediakan fasilitas cuci tangan untuk peserta didik. Salah satu sekolah yang
telah memiliki fasilitas cuci tangan tersebut adalah SDN Buring yang terletak di
RT 02 RW 04 Buring. Sehingga pelaksanaan edukasi cuci tangan bisa dilakukan
dan diterapkan sebagai budaya sehari-hari pada peserta didik.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa intervensi pendidikan
kesehatan dengan menggunakan metode ceramah, demonstrasi, flip chart, dan
role model tentang cuci tangan dapat meningkatkan pengetahuan maupun
praktik cuci tangan pada anak sekolah dasar.

4.2 Saran
Metode pendidikan kesehatan yang dilakukan pada jurnal harapannya
dapat diterapkan di sekolah dasar yang ada di Indonesia dengan melalui tahap
pelatihan terlebih dahulu kepada guru atau tim UKS yang ada di sekolah agar
dapat mencapai hasil yang efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA

Catherine et.al. 2013. Implementation of an educational intervention to


improve hand washing in primary schools: process evaluation within a
randomized controlled trial. BMC Public Health. 13(757)

Ashutosh Shrestha* and Mubashir Angolkar. 2015. Improving hand washing


among school children: an educational intervention in South India. Al
Ameen Journal of Medical Science. 8(1)

Kemendikbud. 2013. Kurikulum 2013: Kompetensi Dasar Sekolah Dasar


(SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI). Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
RI

Anda mungkin juga menyukai