Disusun Oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan kerja adalah spesialisasi ilmu kesehatan/ kedokteran
beserta praktiknya yang bertujuan agar pekerja/masyarakat pekerja
memperoleh drajat kesehatan setinggi - tingginya, baik fisik, mental ataupun
social dengan usaha usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit
penyakit/ gangguan gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor faktor
pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit penyakit umum
(Effendy, 1998).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan makalan ini adalah untuk mengetahui
Contoh Area Keperawatan Komunitas : Kesehatan Kerja
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah untuk
menjelaskan mengenai:
b. Bahan Biologi
Bahaya biologi dapat didefinisikan sebagai debu organik
yang berasal dari sumber-sumber biologi yang berbeda
seperti virus, bakteri, jamur, protein dari binatang atau
bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam
yang terdegradasi.
Bahaya biologi dapat dibagi menjadi dua yaitu yang
menyebabkan infeksi dan non-infeksi.Bahaya dari yang
bersifat non infeksi dapat dibagi lagi menjadi organisme
viable, racun biogenik dan alergi biogenik.
1) Bakteri
Bakteri mempunyai tiga bentuk dasar yaitu bulat (kokus),
lengkung dan batang (basil). Banyak bakteri penyebab
penyakit timbul akibat kesehatan dan sanitasi yang
buruk, makanan yang tidak dimasak dan dipersiapkan
dengan baik dan kontak dengan hewan atau orang yang
terinfeksi. Contoh penyakit yang diakibatkan oleh bakteri:
anthrax (kulit dan paru), tuberculosis (paru), burcelosis
(sakit kepala, atralagia, enokkarditis), lepra, tetanus,
thypoid, cholera, dan sebagainya
2) Virus
Virus mempunyai ukuran yang sangat kecil antara 16
- 300 nano meter. Virus tidak mampu bereplikasi, untuk
itu virus harus menginfeksi sel inangnya yang khas.
Contoh penyakit yang diakibatkan oleh virus: influenza,
varicella, hepatitis, HIV, dan sebagainya.
(HIV) menyebabkan penurunan daya kekebalan
tubuh, ditularkan melalui:Tranfusi darah yang
tercemar, Tertusuk/teriris jarum/pisau yag
terkontaminasi, Hubungan sexual, Luka jalan lahir waktu
melahirkan pekerja berisiko (HIV) Pekerja RS,
Pekerja yang sering ganti-ganti pasangan.
3) Parasit
Malaria gigitan nyamuk anopheles, Ansxylostomiosis
anemia khronis, Jamur gatal gatal dikulit. Jamur
dapat berupa sel tunggal atau koloni, tetapi berbentuk
lebih komplekkarena berupa multi sel. Mengambil
makanan dan nutrisi dari jaringan yang mati dan hidup
dari organisme atau hewan lain.
4) Hewan
- Serangga sengatan
- Binatang berbisa gigitan ular
- Binatang buas Carnovora
5) Tumbuhan
- Debu kayu Allergi & asma
- Debu kapas allergi saluran nafas
6) Organisme viable dan racun biogenik
- Organisme viabel termasuk di dalamnya jamur, spora
dan mycotoxins; Racun biogenik termasuk
endotoxins, aflatoxin dan bakteri.
- Perkembangan produk bacterial dan jamur
dipengaruhi oleh suhu, kelembapan dan media
dimana mereka tumbuh. Pekerja yang beresiko:
pekerja pada silo bahan pangan, pekerja pada
sewage &sludge treatment, dll.
- Contoh : Byssinosis, grain fever,Legionnaires
disease
7) Alergi Biogenik
- Termasuk didalamnya adalah: jamur, animal-derived
protein, enzim.
- Bahan alergen dari pertanian berasal dari protein
pada kulit binatang, rambut dari bulu dan protein dari
urine dan feaces binatang.
- Bahan-bahan alergen pada industri berasal dari
proses fermentasi, pembuatan obat, bakery,
kertas, proses pengolahan kayu , juga dijumpai di
bioteknologi ( enzim, vaksin dan kultur jaringan).
- Pada orang yang sensitif, pemajanan allergen dapat
menimbulkan gejala alergi seperti rinitis, conjunctivitis
atau asma.
- Contoh :Occupational asthma : wool, bulu, butir
gandum, tepung bawang dsb
8) Mikroorganisme Penyebab Penyakit Di Tempat Kerja
Beberapa literatur telah menguraikan infeksi akibat
organisme yang mungkin ditemukan di tempat kerja,
diantaranya:
- Daerah pertanian :
Lingkungan pertanian yang cenderung berupa tanah
membuat pekerja dapat terinfeksi oleh mikroorganisme
seperti: Tetanus, Leptospirosis, cacing, Asma bronkhiale
atau keracunan Mycotoxins yang merupakan hasil
metabolisme jamur.
- Di lingkungan berdebu (Pertambangan atau pabrik):
Di tempat kerja seperti ini, mikroorganisme yang
mungkin ditemukan adalah bakteri penyebab penyakit
saluran napas, seperti : tuberculosis (paru),
burcelosis (sakit kepala,atralagia, enokkarditis),
Bronchitis dan Infeksi saluran pernapasanlainnya
seperti Pneumonia.
- Daerah peternakan: terutama yang mengolah kulit
hewan serta produk-produk dari hewan.
Penyakit-penyakit yang mungkin ditemukan di
peternakan seperti ini misalnya : Anthrax yang
penularannya melalui bakteri yang tertelan atau
terhirup, burcelosis (sakit kepala,atralagia, enokkarditis),
Infeksi Salmonella.
- Di Laboratorium:
Para pekerja di laboratorium mempunyai risiko yang
besar terinfeksi, terutama untuk laboratorium yang
menangani organisme atau bahan-bahan yang
megandung organisme pathogen.
- Di Perkantoran: terutama yang menggunakan
pendingin tanpa ventilasi alami.
Para pekerja di perkantoran seperti itu dapat
berisiko mengidap penyakit seperti: Humidifier fever
yaitu suatu penyakit pada saluran pernapasan dan
alergi yang disebabkan organisme yang hidup pada
air yang terdapat pada system pendingin,
Legionnaire disease penyakit yang juga
berhubungan dengan sistem pendingin dan akan lebih
berbahaya pada pekerja dengan usia lanjut.
4. Kehilangan pendengaran
Kasus kehilangan pendengaran sangat sering terjadi
pada pekerja di Amerika Serikat. Hal ini merupakan hal
yang normal di alami pekerja di sana. Lebih dari 30 ribu
pekerja terpapar suara keras di tengah pekerjaannya, dan 9
ribu diantaranya memiliki resiko untuk terkena kehilangan
pendengaran. Hal ini terjadi pada pekerja muda atau tua,
perempuan atau laki-laki.
Kehilangan pendengaran telah masuk dalam
permasalahan yang sedang disorot oleh pemerintahan
Amerika Serikat, selain 2 faktor resiko yang sering terjadi
yaitu cidera atau kelumpuhan. Permasalahan yang di
akibatkan karena kehilangan pendengaran terdiri dari
a. Menurunnya kualitas hidup di karenakan isolasi sosial
dan rasa tidaknyaman di karenakan bunyi mendering
yang selalu mengganggu.
b. Terganggunya komunikasi dengan anggota keluarga,
masyarakat, dan rekan di dalam pekerjaannya
c. Berkurangnya kemampuan untuk melihat tanda-tanda di
dalam pekerjaan.
d. Kehilangan produktifitas dan meningkatkan insiden
yang di hasilkan dari miskomunikasi dan isolasi.
5. Penyakit infeksi
Kasus terjadinya infeksi dalam pekerjaan melibatkan
beberapa hal yang tidak bisa diprediksi sumbernya. Dari
beberapa hal tersebut badan perlindungan kesehatan
pekerja Amerika Serikat mengatakan bahwa beberapa
sebab terjadinya infeksi adalah melalui darah, transplantasi
organ dan patogen dari udara.
Selain itu tidak adaya perlindungan yang baik bagi
pekerja terkadang menjadikan pekerja sangat riskan
terkena infeksi seperti influenza, typus, dan TB. Selain itu
pola kebersihan juga menyumbang 2% dari tertularnya
beberapa pekerja. Seperti berjabat tangan saat tangannya
sedang terluka, ini meningkatkan terinfeksi melalui darah.
Beberapa virus yang sering tertular adalah TB dan hepatitis
c akibat pola hidup pekerja di Amerika Serikat.
7. Cidera Trauma
Cidera dan trauma pada pekerja pekerja sangat serimg
terjadi. Banyak tenaga kerja yang meninggal dikarenakan
mengalami cidera traumatik. Hal ini bisa terjadi disebabkan
kurangnya pengetahuan pekerja akan keamanan diri.
Beberapa kasus trauma yang sangat fatal adalah di
karenakan oleh beberapa pekerjaan seperti berikut,
pemotog kayu, kecelakaan pada kendaraan, kecelakaan
pada aliran listrik dll.
1. Fungsi Perawat
- Mengkaji masalah kesehatan
- Menyusun rencana asuhan keperawatan pekerja
- Melaksanakan pelayanan kesehatan dan keperawatan
terhadap pekerja
- Melakukan penilaian terhadap asuhan keperawatan
yang telah dilakukan
2. Tugas Perawat
- Mengawasi lingkungan pekerja
- Memelihara fasilitas kesehatan perusahaan
- Membantu dokter dalam pemeriksaan kesehatan
pekerja
- Merencanakan dan melaksanakan kunjungan rumah
dan perawatan di rumah kepada pekerja dan keluarga
pekerja yang mempunyai masalah kesehatan
- Ikut berperan dalam penyelenggaraan pendidikan K3
terhadap pekerja
- Ikut berperan dalam usaha keselamatan kerja
- Memberikan pendidikan kesehatan mengenai KB
terhadap pekerja dan keluarganya
- Membantu usaha penyelidikan kesehatan pekerja
- Mengoordinasi dan mengawasi pelaksanaan K3
(Effendy, 1998).
- Membuat daftar resiko kecelakaan yang mungkin terjadi
disetiap item pekerjaan.
Misalnya pada pekerjaan galian tanah akan
memungkinkan terjadi kelongsorantanah, pekerja
terkena cangkul, sehingga diketahui upaya
pencegahanya sepertipembuatan tembok sementara
dari bamboo untuk menahan tanah serta
memasangrambu-rambu hat-hati pada lokasi galian
tanah
- Melakukan penyuluhan kepada pekerja dengan cara
membuat jadwal sebelumnyaseperti waktu pagi hari
sebelum bekerja dapat dibunyikan suara speaker
Selamatbekerja, gunakan alat pelindung diri, hat-hati
dalam bekerja karena keluargamenunggu dirumah atau
kata-kata lain yang dapat mengingatkan setiap
pekerjaproyek untuk berhati-hati dalam bekerja.
- Membuat rambu-rambu kecelakaan kerja, memasang
pagar pengaman pada voidyang memungkinkan adanya
resiko jatuh, memasang tabung pemadam
kebakaranpada area rawan kebakaran.
- Menjaga kebersihan proyek dapat membuat lingkungan
kerja nyaman sehinggaemosi negatif yang mungkin
timbul saat bekerja dapat dikurangi karena haltersebut
dapat menyebabkan kecelakaan proyek akibat pikiran
sedang tidak focus terhadap pekerjaan.
- Menjalin kerjasama dengan pelayan kesehatan atau
rumah sakit terdekat darilokasi proyek sehingga
sewaktu-waktu terjadi kecelakaan dapat ditangani
secaracepat untuk mencegah hal-hal selanjutnya yang
tidak diinginkan.
- Penyediaan perangkat pengaman kecelakaan kerja dari
mulai personil sampaiperalatan mungkin terlihat mahal
namun biaya tersebut akan lebih murah jikatidak
mengadakanya sehingga terjadi kecelakaan sehingga
dapat menghentikanjalannya pekerjaan atau pengalihan
aktifitas pekerjaan pada upaya menyelamatkan korban
kecelakaan.
Peran Perawat Kesehatan Kerja
Administrasi dan Menejemen
Perawat memiliki administrasi dan operasi manajemen
tanggung jawab dari layanan kesehatan kerja, yang
merupakan bagian utama dari perawat penambahan fungsi
perawatan.
Mengelola Pelayanan Administrasi Kesehatan.
Administrasi dan menejemen kegiatan pengelolaan
termasuk mengelola pelayanan kesehatan kerja di
perkantoran,memenuhi perlengkapan, membantu dan
mengembangkan protokol, pemeliharaan dan revisi
kebijakan keperawatan kesehatan kerja
Penjagaan Catatan
Menjaga fungsi administratif sangat penting, dan perawat
memiliki tanggung jawab hukum yang baik dan profesional
untuk tetap akurat, komperhensif, yang ditulis dalam rekam
medis.
Hubungan Masyarakat
Sumber daya komunitas kolaborasi dan pemanfaatan
sangat penting untuk memberikan perawatan yang
komprehensif untuk pekerja dan perawat.mereka harus
dapat pengetahuan tentang masyarakat, jaringan dengan
lembaga masyarakat.
Penilaian dan Pengawasan
OHN perlu terampil dalam riwayat kesehatan dan
pengkajian fisik. Bagian penting dari sejarah kesehatan
adalah riwayat pekerjaan
Pelayanan Perawatan Langsung
Perawat sering menjadi penyedia utama perawatan di
tempat kerja.Banyak klinik kesehatan kerja dilengkapi
sebagai departemen rawat jalan, dan perawat memiliki
sumber daya di tangan untuk mengevaluasi dan mengobati
penyakit dan cedera
Kesehatan Preventif
Kegiatan kesehatan preventif sering kali
melibatkan pemberian imunisasi,
melakukan pendidikan kesehatandan keselamatan,dan me
mpromosikan kondisi lingkungan yang kondusif bagi
kesehatan pekerja.
Perawatan akut.
Keterampilan perawat sangat diperlukan untuk perawatan
luka akut dan penyakit akibat kerja yang komprehensif, dan
beberapa dari situasi ini dapat mengancam nyawa
Perawatan Darurat.
Perawatan darurat mungkin yang paling dramatis
dari fungsi langsung OHN yang peduli. Setiap tahun
jutaan cedera traumatis terjadi pada pekerjaan; lebih dari 3
juta diantaranya parah, dan
hasilnya banyak cacat permanen
Pengelolaan Kondisi kronis.
Kondisi kronis adalah kondisi kerja dan non-kerja yang
memerlukan tindak lanjut dan jangka panjang rehabilitasi
Manajemen Kasus
Proses koordinasi kesehatan klien layanan perawatan untuk
mencapai hasil yang optimal, perawatan berkualitas, yang
disampaikan dengan cara dan biaya yang hemat
Pendidikan kesehatan dan Promosi Kesehatan.
Kesehatan intervensi pendidikan yang digunakan lebih
banyak ditempat kerja dan sering dilaksanakan oleh OHN
Konseling
Konseling kesehatan fungsinya penting untuk berfokus
pada pertumbuhan dan perkembangan secara normal,
kesehatan keluarga, stressor tempat bekerja, lingkungan
yang berisiko kesehatan dan hasil tes dan screening.
Konseling sering involves isi pendidikan kesehatan.
Zaman Perbudakan
Zaman Rodi
Zaman rodi atau kerja paksa ini berlaku bersamaan dengan
zaman perbudakan dan berakhir resminya di Jawa dan Madura pada
tanggal 1 Februari 1938, kecuali di tanah partikelir yang baru
dihapuskan pada tahun 1946 oleh Coamacab (Commando Officer
Allied Military Administration, Civil Affairs Branch) dalam
Noodverordening Particuliere Landrijen 1946 Java en Madura.
Kesehatan kerja bagi pekerja rodi lebih diperuntukkan pada
kekhawatiran kehabisan jumlah pekerja paksa, bukan karena
prikemanusiaan. Kesehatan kerja pada bidang rodi ini lebih terletak
pada pembatasan jam kerja. Misalnya hanya boleh sehari seminggu
dan paling banyak 52 hari dalam setahun dan seharinya tidak boleh
lebih dari 12 jam kerja rodi. Jarak antara rumah dan tempat kerja juga
diperhatikan. Tetapi hal ini pun dilanggar oleh pihak yang
berkepentingan karena kurangnya pengawasan. Penghapusan rodi
dilakukan dengan membayar uang pembebasan atau tebusan kepada
Pemerintah dan bersamaan dengan itu gaji pegawai dinaikkan dengan
uang pembebasan itu.
Poenale Sanksi
Zaman poenale sanksi meliputi antara tahun 1872 dan 1879
serta antara masa 1880 dan 1941, berakhir pada tanggal 1 Januari
1942. Kedudukan buruh/pekerja dalam hubungannya dengan majikan
ditetapkan sebagai berikut;
1. buruh tidak boleh meninggalkan perusahaan, tanpa izin tertulis
dari pengusaha, administrasi atau pegawai yang diberi wewenang
untuk itu. Apabila hal itu tetap dilakukan maka buruh dikenai tindak
pidana yang disebut melarikan diri. Hukuman untuk itu adalah
denda atau kerja dengan makan tanpa upah, biasanya disebut
krakal selama-lamanya 1 bulan.
2. buruh wajib secara teratur melakukan pekerjaannya.
3. jika buruh meninggalkan perusahaan, ia wajib selalu membwa dan
atas permintaan yang berwajib memperhatikan kartu keterangan
yang memuat identitas buruh dan lamanya hubungan kerja.
4. jika buruh dalam masa hubungan kerja diadili atau menjalani
pidana, maka sesudahnya atas biaya perusahaan ia dapat di bawa
kembali ke perusahaan. Demikian pula jika buruh setelah
menjalani istirahat, sakit dan sebagainya jika tidak kembali lagi ke
perusahaan maka dapat dipanggil kembali.
5. dilarang memberi pemondokan kepada seorang buruh yang tidak
dapat membuktikan kebebasannya dari kewajiban bekerja.
6. dalam keadaan bagaimanapun, buruh tidak dapat memutuskan
hubungan kerjanya secara sepihak.
Dalam lembaga poenale sanksi yang menyerahkan pribadi
buruh sepenuhnya kepada wewenang perusahaan / majikan tidak
dapat diharapkan adanya perlindungan buruh. Satu-satunya jalan
untuk memberikan perlindungan bagi buruh itu pda kedudukan
manusia social adalah penghapusan poenale sanksi yang terjadi
pada tangga 1 Januari 1942.
Zaman Modern
Kesehatan kerja di Indonesia dimulai pada dasawarsa
ketiga abad XX. Kesehatan kerja pertama kali diatur dalam :
1. Maatregelen ter Beperking van de Kindearrbied en de Nachtarbeid
van de Vroewen, yang biasanya disingkat Maatregelen, yaitu
peraturan tentang pembatsan pekerjaan anak dan wanita pada
malam hari, yang dikeluarkan dengan Ordonantie No. 647 Tahun
1925, mulai berlaku tanggal 1 Maret 1926.
2. Bepalingen Betreffende de Arbeit van Kinderen en Jeugdige
Persoonen ann Boord van Scepen, biasanya disingkat Bepalingen
Betreffende, yaitu peraturan tentang pekerjaan anak dan orang
muda di kapal, yang diberlakukan dengan Ordonantie No. 87
tahun 1926, mulai berlaku 1 Mei 1926.
Selain Maatregelen dan Bepalingen Betreffende, peraturan
lain yang dikwalifikasi sebagai peraturan kesehatan kerja, yang
dikeluarkan oleh pemerintah Hindia Belanda adalah :
1. Mijn Politie Reglement, Stb No. 341 tahun 1931 (peraturan tentang
pengawasan di tambang)
2. Voorschriften omtrent de dienst en rushtijden van bestuur der an
motorrijtuigen (tentang waktu kerja dan waktu mengaso bagi
pengemudi kendaraan bermotor).
3. Riauw Panglongregeling (tentang panglong di Riau)
4. Panglongkeur Soematra Oostkust (tentang panglong di Sumatera
Timur).
5. Aanvullende Plantersregeling (peraturan perburuhan di
perusahaan perkebunan).
6. Arbeidsregeling nijverheidsberijvn (peraturan perburuhan di
perusahaan perindustrian).
Di Indonesia secara historis peraturan keselamatan dan
A. Kesimpulan
Kesehatan kerja merupakan ilmu kesehatan yang bertujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan tenaga kerja dengan upaya
preventif dan kuratif terhadap faktor-faktor dan penyakit yang sering
terjadi pada tenaga kerja. Di Indonesia sudah ada penerapan program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang bertujuan untuk menciptakan
suatu sistem keselamatan dan kesehatan di tempat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan
kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi
kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien dan produktif. Peran perawat dalam perawatan
kesehatan kerja berfokus pada promosi, proteksi, pemulihan tenaga
kerja serta berhubungan dengan lingkungan kerja yang sehat.
B. Saran
Kesehatan kerja merupakan hal yang sangat penting bagi tenaga kerja
di Indonesia, tidak hanya untuk mengobati tenaga kerja yang sakit
tetapi juga untuk memerhatikan keselematan tenaga kerja sehingga
sebaiknya perawatan pada tenaga kerja harus diimbangi dengan
tindakan preventif untuk meningkatkan derajat kesehat pekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Jones, Bartlett Learning. (2001). Community Health Nursing: Caring for the
Public's Health (pp. 1018).
Keputusan Presiden No. 22 Tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul karena
Hubungan Kerja.