Anda di halaman 1dari 7

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Differential Count

Sel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 % N
Basofil ll l l l 5 0-1 %
Eosinofil ll 2 1-3 %
Batang l ll l Ll l 7 2-6 %
Segmen llll llll l llll lll llll ll ll Llll llll l lll ll 43 50-70 %
Limfosit llll ll ll lll lll lll Llll llll llll l llll l 38 20-40 %
Monosit ll ll l 5 2-8 %
Total 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

Hasil Pemeriksaan: Kesan jumlah cukup dan Basofilia

Evaluasi HDT I

1. Penafsiran atau kesan jumlah leukosit

No Lapangan Pandang Jumlah leukosit

1 1 26

2 2 25

3 3 25

4 4 15

5 5 42

6 6 34

7 7 31
8 8 20

9 9 21

10 10 24

11 11 33

12 12 29

13 13 36

14 14 36

15 15 50

Total 425

Nilai normal Leukosit: 4.500 11.000/l

Perhitungan:
Jumlah Leukosit = Total jumlah pada 15 Lapang pandang x 300
5
= 425 x 300
5
= 28 x 300
= 8.499

Jadi kesan jumlah Leukosit NORMAL pada evaluasi hapusan darah tepi.

b) Penafsiran atau kesan jumlah Eritrosit

Eritrosit : Kesan jumlah normal, morfologi normal

c) Penafsiran atau kesan jumlah Trombosit


No. Lapang Pandang Jumlah Trombosit
1 1 19
2 2 12
3 3 14
4 4 21
5 5 9
6 6 8
7 7 10
8 8 8
9 9 10
10 10 15
11 11 13
12 12 15
13 13 20
14 14 10
15 15 9
16 16 8
17 17 17
18 18 13
Total Jumlah 240

Nilai Normal Trombosit: 150.000 440.000/l

Perhitungan:

Jumlah Trombosit = Total Trombosit pada 18 Lapang Pandang x 1000

= 240 x 1000

= 240.000

Jadi kesan jumlah trombosit NORMAL pada evaluasi hapusan darah tepi.
B. Pembahasan

Dalam praktikum hematologi yang telah dilakukan, terdapat dua materi yang
dikerjakan, yaitu hitung jenis leukosit (Differential Count) dan evaluasi hapusan darah tepi.
Hitung jenis leukosit digunakan untuk mengetahui jumlah berbagai jenis leukosit. Terdapat
lima jenis leukosit, yang masing-masingnya memiliki fungsi yang khusus dalam melawan
patogen. Sel-sel itu adalah neutrofil( stab/ segmen ), limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil.
Hasil hitung jenis leukosit memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai infeksi dan
proses penyakit. Hitung jenis leukosit hanya menunjukkan jumlah relatif dari masing-masing
jenis sel. Praktikum dilakukan dengan cara yaitu pertama- tama disiapkan semua peralatan
serta bahan yang akan digunakan. Kemudian ditaruh objek glass (hapusan darah tepi) di atas
meja mikroskop. Dan dicari lapang pandang pada perbesaran 10X lensa objektif. Setelah
ditemukan lapang pandang, objek glass diputar lensa objektif kearah perbesaran lensa 40X.
Kemudian diidentifikasi jenis leukosit pada setiap lapang pandang. Identifikasi dilakukan di
daerah penghitungan (counting area). Identifikasi sel dimulai dari satu sisi bergerak ke sisi
lain, kemudian kembali ke sisi semula dengan arah zigzag berjarak 3 lapangan pandang.
Untuk memudahkan penghitungan, maka dibuat kotak penghitungan jenis leukosit. Jenis
leukosit yang mula- mila terlihat dimasukkan dalam kolom-1, bila jumlah sel sudah 10
pindah ke kolom-2. Setiap kolom mengandung 10 sel yang sudah diidentifikasi, dan bila ke-
10 kolom sudah terisi berarti sudah 100 leukosit yang diidentifikasi dan dihitung. Selanjutnya
ditentukan hasil diff.count dengan cara mencocokkan hasil yang diperoleh dengan nilai
rujukan dari hasil differential count.

Pada praktikum diperoleh hasil hitung jenis leukosit yaitu sebagai berikut:

Basofil / Eosinofil / Stab / Segmen / Limfosit / Monosit

5% / 2% / 7% / 43% / 38% / 5%
Setelah dicocokkan dengan nilai rujukan dari differential count diperoleh bahwa pasien
menderita basofilia. Hal ini karena jumlah basofil yang diperoleh melebihi nilai normal yaitu, 0
1%.

Basofilia adalah suatu keadaan dimana jumlah basofil melebihi nilai normal. Basofilia
sering dijumpai pada polisitemia vera dan leukemia granulositik kronik. Pada penyakit alergi
seperti eritroderma, urtikaria pigmentosa dan kolitis ulserativa juga dapat dijumpai basofilia.
Pada reaksi antigen-antibodi basofil akan melepaskan histamin dari granulanya.

Praktikum dilanjutkan pada tanggal 16 Mei 2012 dengan materi evaluasi hapusan darah
tepi. Pada praktikum ini pertama- tama disiapkan semua peralatan serta bahan yang telah
disediakan, kemudian ditaruh object glass hapusan darah tepi pada meja mikroskop. Dan
dilakukan pemeriksaan dengan pembesaran kecil (Objektif 10X ) dengan cara: pertama mencari
lapangan pandang, lalu ditentukan Counting Area. Kemudian dilakukan penafsiran atau kesan
jumlah leukosit dengan cara: menghitung jumlah leukosit pada 15 lapang pandang, kemudian
rata- rata jumlah leukosit tersebut dikalikan 300. Dan dibandingkan hasil yang diperoleh dengan
jumlah leukosit normal. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan dengan minyak emersi
(Objektif 100X). Pada pemeriksaan dengan minyak emersi (Objektif 100X) dilakukan
pengamatan eritrosit (apakah ada kelainan atau variasi morfologik pada ukuran, warna, dan
apakah ada sel- sel eritrosit muda) dan dilakukan hitung jenis leukosit ( Diff. Count) dan melihat
apakah ada sel- sel darah yang muda atau abnormal juga dilakukan penafsiran jumlah trambosit
dengan cara: menghitung jumlah trombosit pada 18 lapangan pandang, kemudian total jumlah
trombosit tersebut dikalikan 1000. Dan dibandingkan hasil yang diperoleh dengan jumlah
trombosit normal. Serta diamati pula morfologi trombosit (platelet).

Berdasarkan praktikum yang telah dikerjakan, diperoleh hasil yaitu, didapatkan kesan jumlah
leukosit dan trombosit normal sedangkan pada eritrosit ditemukan terjadi poikilositosis.

Penafsiran atau kesan jumlah leukosit


Pada praktikum ini diperoleh kesan jumlah leukosit MENINGKAT, namun tidak dilakukan
penghitungan karena jumlah leukosit yang sangat banyak dijumpai dalam setiap lapang pandang
di bawah mikroskop.

Eritrosit

Tidak dapat ditafsirkan, karena kondisi Eritrosit yang yang dujumpai dalam setiap lapang
pandang saling bertumpukan dan banyak ditemukan sel muda.

Trombosit :

Kesan trombosit MENURUN karena hampir tidak ditemukan trombosit dalam setiap lapang
pandang yang diamati.

Jenis Leukosit

Banyak ditemukan sel- sel leukosit dalam setiap lapang pandang sehingga kesan Diff.Count yaitu
terjadi peningkatan pada setiap jenis sel leukosit.
BAB IV

KESIMPULAN

Pada praktikum Differential Count, disimpulkan bahwa pasien menderitsa basofilia.


Karena jumlah basofil yang diperoleh melebihi nilai normal.

Pada praktikum hapusan darah tepi ditemukan kesan jumlah leukosit, kesan jumlah
trombosit, dan eritrosit dalam batas normal.

Anda mungkin juga menyukai