Hemofilia Terbagi Atas Dua Jenis
Hemofilia Terbagi Atas Dua Jenis
Hemofilia atau Hemophilia dapat bervariasi dalam Perdarahan dalam saluran pencernaan dapat
tingkat keparahannya, tergantung pada tipe mutasi menimbulkan darah dalam tinja.
(kerusakan genetik) yang terjadi. Derajat gejala
tergantung pada kadar faktor pembekuan yang Perdarahan dalam saluran kemih dapat
terkena. Penyakit hemophilia berat didefinisikan mengakibatkan darah dalam urin(hematuria).
sebagai aktivitas faktor <1%, 1% sampai 5%
aktivitas faktor dikatagorikan sebagai penyakit yang Perdarahan intrakranial (perdarahan ke dalam otak
sedang, dan lebih besar dari 5% merupakan aktivitas atau tengkorak) dapat menyebabkan gejala seperti
faktor penyakit ringan. Luas perdarahan juga mual, muntah, dan / atau kelesuan.
tergantung pada keparahan (jumlah aktivitas faktor)
dan adalah serupa pada kedua jenis hemofilia, A dan Peningkatan perdarahan setelah operasi atau trauma
B. adalah karakteristik dari hemophilia.
hemofilia berat, jika faktor pembekuan darah kurang Pada hemofilia berat, perdarahan dapat terjadi
dari 1% spontan tanpa trauma. Sedangkan yang sedang,
hemofilia sedang, jika faktor pembekuan darah biasanya perdarahan didahului trauma ringan.
antara 1-5% Hemofilia ringan umumnya tanpa gejala atau dapat
hemofilia ringan, jika faktor pembekuan darah antara terjadi perdarahan akibat trauma lebih berat.
6-30%
Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan riwayat
Hemofilia ringan gejalanya hanya berupa darah lama perdarahan, gejala klinik yang ditemukan, dan
membeku setelah cabut gigi, operasi atau saat
terluka. Hemofilia berat, 90% sudah dapat pemeriksaan laboratorium secara khusus.
didiagnosis pada usia di bawah 1 tahun.
Gejala dan tanda
kromosom X hemofilia. Penderita hemofilia, hemofilia berat, jika faktor pembekuan darah
mempunyai kromosom Y dan 1 kromosom X kurang dari 1%
hemofilia.
hemofilia sedang, jika faktor pembekuan darah
Seorang wanita diduga membawa sifat jika: antara 1-5%
Penatalaksanaan terapi
4. Reinduksi
1. Transfusi darah
Dimaksudkan untuk mencegah relaps. Biasanya
Biasanya diberikan jika kadar Hb kurang dari 6 g%. dilakukan setiap 3-6 bulan dengan pemebrian obat-
pada trombositopenia yang berat dan perdarahan obat seperti pada induksi selama 10-14 hari.
massif, dapat diberikan transfuse trombosit dan bila
terdapat tanda-tanda DIC dapat diberikan heparin. 5. Mencegah terjadinya leukemia pada susunan
saraf pusat. Diberikan MTX secara intratekal dan
2. Kortikosteroid radiasi cranial.
(prednisone,kortison,deksametason)
6. Pengobatan immunologic
Setelah dicapai remisi dosis dikurangi sedikit demi
sedikit dan akhirnya dihentikan. Pola ini dimaksudkan menghilangkan sel leukemia
yang ada didalam tubuh agar pasien dapat sembuh
3. Sitostatika sempurna. Pengobatan seluruhnya dihentikan
setelah 3 tahun remisi terus menerus. Pungsi
Selain sitostatika yang lama (6-merkatopurin atau 6- sumsum tulang diulang secara rutin setelah induksi
mp, metotreksat atau MTX) pada waktu ini dipakai pengobatan (setelah 6 minggu).
pula yang baru dan lebih poten seperti vinkristin
(Oncovin), rubidomisin (daunorubycine) dan berbagai
nama obat lainnya. umumnya sitostatiska diberikan
dalam kombinasi bersama-sama dengan prednisone. PEMBAGIAN LEKEMIA
Pada pemberian obat-obatan ini sering terdapat
akibat samping berupa alopecia, stomatitis, Lekemia dibagi menjadi lekemia akut dan menahun.
leucopenia, infeksi sekunder atau kandidiasis. Bila Pem-
jumlah leukosit kurang dari 2000/
mm3 pemberiannya harus hati-hati. bagian ini tidak mencerminkan lamanya harapan
hidup, tetapi
4. Infeksi sekunder dihindarkan (lebih baik pasien
dirawat dikamar yang suci hama) masih menggambarkan kecepatan timbulnya gejala
clan kom-
5. Imunoterapi, merupakan cara pengobatan yang
terbaru. Setelah tercapai remisi dan jumlah sel plikasi. Lekemia yang terjadi akibat proliferasi set
leukemia cukup rendah (105-106), imunoterapi mulai muda, perja-
diberikan (mengenai cara pengobatan yang terbaru,
masih dalam pengembangan) lanan penyakitnya cepat menjadi buruk dan fatal.
Penyakit ini
Cara pengobatan berbeda-beda pada setiap klinik
bergantung dari pengalaman, tetapi prinsipnya sama digolongkan dalam kelompok lekemia akut; hal
yaitu dengan pola dasar: sebaliknya ter-
Dimaksudkan untuk mencapai remisi dengan Semua lekemia dibagi menurut set asalnya yaitu
berbagai obat tersebut sampai sel blas dalam lekemia
sumsum tulang kurang dari 5%.
yang berasal dari seri limfoid dan yang berasal dari
2. Konsolidasi seri bukan
Bertujuan agar sel yang tersisa tidak cepat limfoid atau mielosit, yaitu sel yang hanya dapat
memperbanyak diri lagi. dibentuk dan
penderita lekemia, yang menyerang golongan umur non limfoblastik akut. Organ yang sering terjangkit
menengah adalah su-
dan setengah tua. Harapan hidup median bila tidak sunan saraf pusat dan testis (terutama pada anak).
diobati hanya
Lekemia granulositik kronik
12 bulan.
Penyakit lekemia granulositik kronik (LGK) terjadi
Menurut klasifikasi French American British (FAB) akibat
lekemia
proliferasi ganas pada sekelompok sel induk
non limfoblastik akut dibagi menjadi : multipotensial yang
Sebagian kecil penderita lekemia limfositik kronik normal di dalam sumsum tulang.
memiliki
Perdarahan gusi, epistaksis, ataupun perdarahan
petanda dari sifat set T pada sel lekemianya; disebut saluran
lekemia
cema, cepat menarik perhatian dan tak jarang
limfositik kronik set T. merupakan gejala
PERBEDAAN LEKEMIA AKUT DAN LEKEMIA KRO- utama yang menyebabkan penderita memeriksakan
diri. Pen-
NIK :
derita lekemia progranulositik akut umumnya
Pembeda Lekemia akut mengalami per-
Sel lekemia Sel-sel tidak matang diseminata (DIC). Pada lekemia limfoblastik akut
perdarahan biasanya
Anemi, trombositopeni Menonjol
ringan.
Jumlah lekosit Bervariasi
Infeksi, seperti abses piogenik dan atau adanya
Pembesaran kelenjar Ringan septikemia,
Pembesaran limpa Ringan biasanya sering terjadi, terutama pada lekemia non
limfoblastik
Pada dasarnya sukar membedakan gejala klinis dijumpai adalah infeksi saluran napas atas dan
penderita bawah, selulitis,
lekemia akut yang satu dengan yang lainnya, kecuali paronikia, dan otitis media.
beberapa
Adanya pembesaran kclenjargctah bening dan limpa
gejala spesifik seperti hipertropi gusi, ulkus rektum dalam
dan vagina
ukuran ringan sampai sedang, suing dijumpai pada
yang ditemukan pada lekemia akut mielo- penderita
monositik.Pembesar-
lekemia limfoblastik akut tapi jarang pada lekemia
an kelenjar getah bening ditemukan terutama non limfo-
pada lekemia akut
blastik.
limfoblastik.
Gangguan susunan saraf pusat dapat terjadi akibat
Perasaan lelah, pucat, demam dan perdarahan adanya
adalahgejala
perdarahan, infiltrasi sel lekemia atau radiasi atau kemoterapi. Umumnya terdapat
infcksi. Perdarahan dalam peningkatan enzim
susunan saraf pusat acapkali merupakan masalah LDH dan asam urat scrum.
gawat dan
Gambaran klinis pendcrita lekemia granulositik
biasanya terjadi akibat kenaikan jumlah lekosit kronik ti-
dengan cepat,
dak jelas. Biasanya penderita mengeluh rasa lemas,
trombositopeni yang cepat dan adanya koagulopati perut terasa
intravaskular
penuh dan kadang-kadang sakit akibat limpa yang
diseminata. membesar.
Lekcmia meningeal suing terjadi Pada darah tepi didapatkan lekositosis yang amat
padaanak dcngan lekemia mencolok
limfoblastik akut. Gejala utama komplikasi ini berupa dengan pergeseran ke kiri. Promielosit dan mieloblas
sakit dapat
kepala, muntah, gelisah, kelumpuhan saraf otak, mencapai 510 persen, sedang jumlah trombosit
meningitis, dan biasanya
edema papil. Pemeriksaan cairan serebrospinal perlu meningkat. Sumsum tulang hiperseluler dengan
dilakukan. dominasi seri
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan jumlah granulositik. Pada 90% penderita dijumpai kromosom
lekosit yang Phila-
blastik yang berkembang dari anemia aplastik atau Hal terpenting dalam menegakkan diagnosis
nokturnal lekemia, ter-
naroksismal hacmoglobinuria atau setclah utama pada jenis akut, adalah mengenal dan
pengobatan dengan membedakan
lekemia limfoblastik akut atau lekemia non bosh, dan hitung jenis lekosit.
limfoblastik akut,
Pemcriksaan sumsum tulang, baik biopsi untuk
karena keduanya berbeda pengobatannya. mengetahui
Penentuan jenis leke-
scluleritas ataupun aspirasi sumsum tulang, dcngan
mia dapat melalui interpretasi gambaran morfologi pewarnaan
sel dan reaksi
Wright dan Sudan Black.
pewarnaan histokimia.
Pemcriksaan kimia darah bcrupa elcktrolit, asam
Aktifitas Tdt pada inti sel lekemia sangat membantu, urat,
men-
urcum, krcatinin, dan hemostasis.
diagnosis lekemia limfoblastik akut.
Pemeriksaan cairan scrcbrospinal pada kasus-kasus
Lekemia dapat didiagnosis melalui pemeriksaan dan ter-
pe-
tcntu.
wamaan sediaan darah tepi pada sebagian besar
kasus, namun - Foto toraks.
pemcriksaan aspirasi sumsum tulang selalu - Pemeriksaan golongan darah pendcrita dan
dilakukan pada keluarganya.
penderita lekemia yang barn untuk mengetahui Khusus pada penderita lekemia limfoblastik akut
klasifikasi dan periling
subklasifikasinya. Hal ini schubungan dengan diperiksa petanda sel B dan T pada permukaannya.
banyaknya obat Bila hal ini
atau regimen baru dengan spesifikasi tertentu. tidak memungkinkan, lakukan pewarnaan fosfatase
asam sedia-
PENGELOLAAN
an sumsum tulang. Hal ini periling untuk
Pengelolaan penderita dengan kecurigaan lekemia mengidentifikasikan
adalah
adanya leukemia associated antigen yaitu B ALL, T
sebagai bcrikut : ALL, Non
Membuat riwayat penyakit yang lengkap termasuk B Non T, yang sangat berguna untuk mengetahui
riwayat harapan hidup
termasuk gusi, paru-paru dan daerah perianal). Pengobatan lekemia akut bertujuan untuk mencapai
keada-
Pemeriksaan darah tepi berupa hematokrit, lekosit,
from- an bebas penyakit (remisi sempurna), untuk waktu
yang cukup
lama. Bila mungkin dicapai kesembuhan sempuma. maintenance : bertujuan untuk menjaga agar kadar
sel leke-
Di antara penderita yang mencapai remisi sempurna
15 mia tetap pada tingkat serendah-rendahnya.
sampai 30 persen diharapkan akan sembuh, Alternatif pengobatan lekemia akut adalah sebagai
sedangkan di antara berikut:
penderita yang telah berada dalam keadaan remisi Pengobatan dengan sitostatika konvensional.
sempurna
Pengobatan dengan sitostatika, yang setelah dicapai
selama lima tahun, 4050% diharapkan akan sembuh. keada-
Faktor
an remisi dilanjutkan dengan transplantasi sumsum
yang berperan dalam keberhasilan pengobatan pada tulang. Trans-
penderita
plantasi sumsum tulang dimaksudkan untuk
adalah : mencapai presentasi
akut lebih besar dari pada lekemia akutnon Induksi : Kombinasi vinkristin, daunorubisin,
limfoblastik. Progno- prednison
sis lekemia non limfoblastik akut bergantung pada asparaginase, (Remisi komplit mencapai 94%).
subjenisnya.
Konsolidasi, dengan komposisi yang sama seperti
Ml (klasifikasi FAB) memiliki prognosis paling baik, fase
sedangkan
induksi atau kombinasi tenoposide dengan sitosin
M7 paling buruk. arabinose
Jumlah lekosit sebelum diobati. Penderita dengan atau metotreksat dengan leucovorin.
jumlah
* Diberikan profilaksis lekemia meningeal segera
lekosit tinggi hasil pengobatannya kurang baik sebelum
dibandingkan
atau sesudah pengobatan konsolidasi dcngan
dengan lekosit rendah. metotreaksat se-
induksi : bertujuan untuk menurunkan jumlah sel Maintenance, dengan 6 merkaptopurin dan
lekosit methotrexat
Profilaksis lekemia meningeal tidak diberikan. akan mengubah harapan hidup, karena itu
pengobatan bertujuan
Saat ini diketahui pula bahwa lekemia
promielogranulositik untuk mengatasi gejala penyakit dan komplikasinya.
Penyakit ini
akut sensitif terhadap daunorubisin, sedangkan
lekemia mono- berespon terhadap kortikosterioid dan obat-
obat alkylating
sitik akut sensitif terhadap etoposide. Juga diketahui
pula bahwa (siklofosfamid, klorambusil).
lekemia promieolositik akut juga responsif terhadap Pengobatan sebaiknya dilakukan pada tempat yang
tretinoin me-
Terapi suportif pada penderita leukemia 3. Jenis regimen obat yang diberikan
tidak kalah pentingnya dengan terapi spesifik karena
akan menentukan angka keberhasilan terapi.
Kemoterapi intensif harus ditunjang oleh terapi
suportif yang intensif pula, kalu tidak maka penderita PENGOBATAN
dapat meninggal karena efek samping obat, suatu
kematian iatrogenic. Terapi suportif berfungsi untuk Tidak seperti jenis kanker lainnya, leukemia bukan
mengatasi akibat-akibat yang ditimbulkan oleh tumor yang padat dimana dokter bedah dapat
penyakit leukemia itu sendiri dan juga untuk
mengatasi efek samping obat. Terapi suportif yang menghilangkannya. Perawatan leukemia kompleks.
diberikan adalah; Tergantung pada banyak faktor, termasuk usia
1. Terapi untuk mengatasi anemia dan kesehatan secara keseluruhan, jenis leukemia
yang Anda miliki dan apakah telah menyebar ke
Transfusi PRC untuk mempertahankan hemoglobin
sekitar 9-10 g/dl. Untuk calon transplantasi sumsum bagian lain dari tubuh Anda.
tulang, transfusi darah sebaiknya dihindari.
Terapi yang digunakan untuk melawan leukemia
2. Terapi untuk mengatasi infeksi, sama seperti meliputi:
kasus anemia aplastik terdiri atas:
1. Kemoterapi.
a. Antibiotika adekuat
Kemoterapi adalah bentuk utama pengobatan untuk
b. Transfusi konsentrat granulosit leukemia. Perawatan ini menggunakan
a. Transfuse konsentrat trombosit untuk lebih obat-obatan. Obat ini dapat dalam bentuk pil,
mempertahankan trombosit minimal 10 x 106/ml, atau mereka mungkin disuntikkan
idealnya diatas 20 x 106/ml
langsung ke pembuluh darah.
b. Pada M3 diberikan Heparin untuk mengatasi
DIC 2. Biological terapi.
4. Terapi untuk mengatasi hal-hal lain yaitu: Juga dikenal sebagai immunotherapy, terapi biologi
menggunakan zat-zat yang
a. Pengelolaan leukostasis : dilakukan dengan
hidrasi intravenous dan leukapheresis. Segera meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap
lakukan induksi remisi untuk menurunkan jumlah kanker.
leukosit
3. Kinase inhibitor.
b. Pengelolaan sindrom lisis tumor: dengan hidrasi
yang cukup, pemberiaan alopurinol dan alkalinisasi Bagi kebanyakan orang dengan CML, obat imatinib
urin. mesylate (Gleevec) adalah baris
Drug Administration telah menyetujui dua inhibitor digantikan oleh sumsum tulang dari donor yang
kinase lainnya, dasatinib (Sprycel) dan kompatibel. Dalam beberapa kasus, Anda
nilotinib (Tasigna), yang dapat membantu orang- mungkin juga dapat menggunakan sumsum tulang
orang yang tidak dapat mengambil atau Anda sendiri untuk transplantasi
yang telah menjadi resisten terhadap imatinib. (autologous transplantasi). Hal ini mungkin jika Anda
menyimpan sumsum tulang sehat
4. Terapi obat lain.
untuk masa depan transplantasi, dalam kasus
Arsenik trioksida dan semua-trans retinoic acid kambuhnya leukemia.
(ATRA) adalah obat anti kanker yang dokter
7. Transplantasi sel induk.
dapat gunakan sendiri - atau dalam kombinasi
dengan kemoterapi - untuk mengobati Transplantasi sel induk serupa dengan transplantasi
sumsum tulang kecuali sel dikumpulkan
subtipe tertentu dari AML disebut promyelocytic
leukemia. Obat ini menyebabkan sel-sel dari sel-sel batang yang beredar dalam aliran darah
(darah perifer). Sel yang digunakan
leukemia dengan mutasi gen spesifik menjadi
dewasa dan mati. untuk transplantasi dapat dari sel sehat Anda sendiri
(autologous transplantasi), atau
5. Terapi radiasi.
mereka dapat dikumpulkan dari donor yang
Terapi radiasi menggunakan sinar X atau sinar kompatibel (allogeneic transplantasi). Dokter
berenergi tinggi untuk merusak sel-sel
menggunakan prosedur ini lebih sering daripada
leukemia dan menghentikan pertumbuhan mereka. transplantasi sumsum tulang karena
Anda mungkin menerima radiasi di satu
memperpendek pemulihan dan kemungkinan
wilayah tertentu dari tubuh Anda di mana terdapat penurunan risiko infeksi.
kumpulan sel-sel leukemia, atau Anda
8. Uji klinis.
mungkin menerima radiasi yang diarahkan pada
seluruh tubuh Anda. Beberapa orang dengan leukemia memilih untuk
mendaftar dalam uji klinis untuk mencoba
Sept 2011 - From: www.itokindo.org (free pdf -
Manajemen Modern dan Kesehatan Masyarakat) 3 pengobatan eksperimental atau terapi kombinasi
baru yang dikenal.
6. Transplantasi sumsum tulang.
9. Terapi pendukung.
Proses ini menggantikan sumsum tulang leukemia
Anda dengan sumsum bebas leukemia. Tidak peduli apa pun jenis terapi kanker yang Anda
pilih, Anda mungkin perlu obat untuk
Dalam perawatan ini, Anda menerima kemoterapi
dosis tinggi atau terapi radiasi, yang mengontrol rasa sakit dan efek samping.