LATAR BELAKANG
PT Tambang Timah Tbk merupakan perusahaan pertambangan yang operasi utama
perusahaannya secara historis berpusat di pulau Bangka, Belitung dan Singkep. Nama PT
Tambang Timah Tbk berubah menjadi PT Timah Tbk pada tanggal 29 Juli 1998 dengan
kepemilikan saham yakni pemerintah Indonesia memiliki 65 persen saham perusahaan dan 35
persen sisanya dimiliki oleh investor domestik dan internasional.
PT Timah Tbk adalah satu-satunya perusahaan negara yang aktif di bidang pertambangan
timah. Keunggulan perusahaan ini merupakan hasil dari integrasi setiap langkah dalam proses
produksi dan pemasaran timah dimana dalam proses produksi digunakan sistem komputer dan
komunikasi satelit yang membantu untuk meminimalkan biaya penambangan Timah dan
memastikan operasi peleburan Timah menjadi efisien sehingga pelanggan timah menerima timah
kualitas tertinggi yang tersedia di seluruh dunia.
Perusahaan mengadakan hak eksplorasi dan penambangan timah hingga 2025 lebih dari
10.000 km2 yang tersebar di beberapa pulau dan daerah lepas pantai di laut Jawa dan masih
terdapat banyak hak penambangan Timah yang belum tereksplorasi dan belum dimanfaatkan.
Sejak tahun 1995 hingga saat ini, PT Timah Tbk telah mendapat penghargaan ISO-9001
dan ISO-14001 di beberapa unit produksi. Upaya ini akan dilanjutkan untuk unit produksi
lainnya. Bagian Manajemen menganggap bahwa sertifikasi tersebut adalah suatu keharusan
untuk memperkuat posisi global mereka sebagai perusahaan kelas dunia.
PT TAMBANG TIMAH
PT Tambang Timah didirikan pada bulan Juni 1998 dan merupakan penghasil timah yang
terbesar di dunia. Ruang lingkup bisnis meliputi pertambangan timah dan mineral lainnya,
ekstraktif industri, perdagangan, dan jasa. Pada tahun 1999, PT Tambang Timah mendirikan dua
unit pertambangan besar untuk proyek try-out untuk mengeksplorasi deposit aluvial yang
mendalam.
PT TIMAH INDUSTRI
Timah Industri didirikan pada bulan Juni 1998. PT Timah Industi melakukan
perdagangan, re-engineering, industri teknik, dan pelayanan. Pada saat ini, pelanggan dipisahkan
menjadi dua pasar: pasar timah dan pasar non-timah. Pasar timah adalah yang terbesar. Timah
Industri menerima sertifikasi ISO 14001 pada tahun 1998 dan ISO 9001 pada tahun 1999.
Dengan mencapai standar kualitas ini, perusahaan ini menjadi lebih kompetitif di pasar bebas.
PT TIMAH EKSPLOMIN
Timah Eksplomin juga didirikan pada bulan Juni 1998. Pengelola menyediakan layanan
dalam hal penyelidikan pertambangan, pertambangan, analisis laboratorium, melakukan studi
kelayakan, dan penyelidikan geologi teknikal dan geohidrologi.
KINERJA KEUANGAN
Tabel 1 menunjukkan ringkasan dari laporan keuangan PT Timah dari tahun 1997 hingga
1999. Keuntungan bersih meningkat 191% menjadi Rp518.8 miliar pada tahun 1998, dan
kemudian mengalami kerugian pada tahun 1999. Salah satu faktor yang dapat menjelaskan hal
ini adalah bahwa kinerja keuangan pada tahun 1998 itu tidak nyata, tapi kemungkinan akibat dari
penurunan nilai rupiah. Sementara itu kinerja buruk pada tahun 1999 telah disebabkan oleh
faktor eksternal seperti kondisi ekonomi.
Kinerja keuangan dari empat anak perusahaan dari PT Timah juga gagal menunjukkan
hasil yang memuaskan. Highlights dari empat kondisi keuangan anak perusahaan pada tahun
1999 ditampilkan dalam tabel 2. Meskipun tiga anak perusahaan, Tambang Timah, Timah
Eksplomin, dan Timah Industri, menunjukkan kecenderungan meningkat dalam hal penjualan,
namunhal itu tidak menunjukkan peningkatan laba bersih. Hal ini disebabkan oleh kenaikan
biaya anak perusahaan. Misalnya, Timah Eksplomin telah mengalami peningkatan dari Rp 33,9
pada tahun 1998 menjadi Rp 63.605 pada tahun 1999. Namun, laba bersih menurun dari Rp 1,
943 juta pada tahun 1998 menjadi Rp 0.807 juta pada tahun 1999.
Timah Investasi Mineral bahkan mengalami penurunan kinerja keuangannya. Perusahaan
tidak melakukan penjualan pada tahun 1998 dan 1999 tetapi masih menderita biaya operasional
yang besar. Kondisi ini menyebabkan perusahaan kehilangan Rp 16.809 juta pada tahun 1998
dan Rp 16.028 juta pada tahun 1999.
Hasil kinerja keuangan PT Timah dan anak perusahaannya dalam dua tahun memotivasi
perusahaan untuk mengevaluasi prestasi perusahaan. Evaluasi dimaksudkan untuk menganalisis
kinerja Timah dan kontribusi anak perusahaan untuk kinerja secara keseluruhan. Selain itu,
manajemen analisis memungkinkan untuk mengidentifikasi solusi alternatif yang akan
meningkatkan kinerja PT Timah sebagai perusahaan dan juga meningkatkan kinerja anak
perusahaan.
Sayangnya, ada begitu banyak alat untuk melakukan penilaian kinerja. Hal ini penting
untuk menganalisis kecenderungan dan memberikan petunjuk apakah situasi keuangan
meningkat atau memburuk. Dalam analisis ukuran umum, semua item laporan laba rugi dibagi
dengan penjualan, dan semua item neraca dibagi dengan total aset. Metode Du Pont adalah salah
satu metode yang memisahkan komponen dan fokus pada hubungannya dengan return on equity
sebagai hasil kunci. Model seperti pada gambar 1.
Tabel 3 menunjukkan beberapa rasio dari perusahaan sejenis yang terdaftar di Bursa Efek
Jakarta di industri pertambangan. Pemerintah Indonesia juga telah menetapkan indikator untuk
menilai kesehatan perusahaan milik negara (SOC). Indikator utama ditampilkan dalam lampiran
1 dan 2. Rasio kriteria tidak mutlak: tetapi memberikan hasil terbaik bila digunakan dalam
kombinasi yang dipilih untuk menunjukkan perubahan kondisi keuangan atau kinerja operasi
selama beberapa periode dan dibandingkan dengan bisnis serupa, norma-norma industri, atau
potensial standar perbandingan lainnya.
Tabel 1. Ringkasan Laporan Keuangan untuk PT Timah Tbk
LAPORAN PENDAPATAN
Penjualan bersih
691.614 2.034.561 1.694.839
(RIBU RUPIAH)
NERACA
PT PT Timah PT PT Timah
TAMBAN Eksplomi TIMAH Investasi
G TIMAH n INDUSTR Mineral
I
Total aset
163239891 31386880 754.085.73 28390648
5 2
LAPORAN LABA
Penjualan bersih
166458974 63605571 320.800.867 0
3
Informasi tambahan:
sumber:
Net Profit Margin (x) 0,15 0.29 0.23 0.14 0.04 0.10
1. Menghitung beberapa rasio keuangan untuk Timah Tbk selama tiga tahun
terakhir. (Sertakan rasio likuiditas, manajemen aset, leverage, profitabilitas, dan nilai
pasar.)
2. Mengevaluasi kondisi keuangan Timah Tbk dengan menggunakan analisis trend.
3. Mengevaluasi kondisi keuangan Timah Tbk dengan menggunakan analisis
patokan (Antam Tbk., PGAS Tbk.).
4. Membangun sistem Du Pont untuk Timah Tbk untuk menunjukkan bagaimana beberapa
variabel kunci berinteraksi untuk menentukan tingkat pengembalian ekuitas. Lebih
penting, menggunakan sistem Du Pont untuk menganalisis cara-cara meningkatkan kinerja
perusahaan. Bagaimana Du Pont berbeda dari analisis rasio sebelumnya?
5. Memberikan saran untuk meningkatkan kinerja anak perusahaan dan kinerja perusahaan
secara keseluruhan.
Jawaban :
1. Tahun 1997
1.33
28.45%
Profit after tax 177,813
Return in investment = shareholder x 100 = 809,995 x 100 = 21.95%
d. Market Value
E
S = Ke
e. Asset Management
Tahun 1998
a. Ratio Liquidity
current aset 970,754
Current ratio = current liability = 415,567 = 2.335
1.35
b. Financial Leverage
Operating profit 1,104,838
FL = profit before tax = 740,306 = 1.492
c. Profitability
Gross profit 1.361,5876
Gross Profit Ratio = Net Sales x 100 = 2,034,561 x100 = 66.9 %
Profit after tax 518,828
Net Profit Ratio = Net Sales x 100 = 2,034,561 x 100 = 25.5%
54.3%
Profit after tax 518,828
Return in investment = shareholder x 100 = 1,265,040 x 100 = 41%
d. Market Value
E
S = Ke
e. Asset Management
Tahun 1999
a. Ratio Liquidity
current aset 838,432
Current ratio = current liability = 326,842 = 2,565
1.47
b. Financial Leverage
ating profit 509,911
FL = profit before tax = 484,499 = 1.052
c. Profitability
Gross profit 750,595
Gross Profit Ratio = Net Sales x 100 = 1,649,839 x100 = 44.28%
Profit after tax 318,039
Net Profit Ratio = Net Sales x 100 = 1,649,839 x 100 = 18.7%
30%
Profit after tax 318,039
Return in investment = shareholder x 100 = 1,390,183 x 100 = 22.87%
d. Market Value
E
S = Ke
e. Asset Management
2. Evaluasi kondisi keuangan Pt Timah Tbk dengan Menggunakan Trend Analysis yang
mengacu pada data perhitungan nomor 1 menunjukan bahwa ratio liquidity PT Timah
Tbk pada 3 tahun terakhir (1997-1999) mengalami peningkatan yang signifikan yaitu
1.971 pada tahun 199; 2.335 pada tahun 1998 dan 2.565 pada tahun 1999. Finance
Leverage mengalami kenaikan pada tahun 1998 menjadi 1.492 dan mengalamai
penurunan pada tahun 1999 menjadi 1.052. Keuntungan yang diperoleh perusahaan bila
dilihat dari data net profit mengalami penurunan pada 3 tahun terakhir (1997-1999).
3.