Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENGEMBANGAN

A. Metode pengembangan
Dalam pengembangan bahan ajar, metode pengembangan yang digunakan adalah

metode pengembangan ADDIE karena metode ini memiliki langkah-langkah dan tahapan

yang detail dan sitematis dan sangat sesuai untuk mengembangkan bahan ajar dalam bentuk

E-learning sehingga metode ini sangat sesuai untuk digunakan mengembangkan bahan ajar.
Pada tahapan pengembangan dengan model ini akan di analisa kebutuhan peserta didik

mengenai bahan ajar yang dapat membuat pemahaman mereka menjadi maksimal serta

bagaimana gaya belajar peserta didik yang ada sehingga bahan ajar yang dikembangkan akan

sangat sesuai dengan karakteristik mereka secara umum. Standar dan tujuan yang dibuat juga

disesuaikan dengan kurikulum 2013 yang berlaku saat ini sehingga kompetensi yang didapat

sesuai dengan tujuan kurikulum 2013, pengembangan bahan ajar ini juga sangat

memperhatikan media, strategi, teknologi dan isi dari bahan ajar sehingga bahan ajar yang

digunakan juga sejalan dengan teknologi yang ada dan yang terpenting sangat sesuai dengan

karakteristik anak SMK yang lebih cenderung lebih memahami materi dengan kombinasi

pembelajaran yaitu teks, gambar, animasi dan video sehingga mereka memahami dengan baik

apa yang ingin disampaikan oleh pembelajar.


B. Prosedur Atau Langkah Pengembangan

Prosedur atau langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mengembangkan bahan ajar

yaitu :

1. ANALYZE LEARNER (Analisis pembelajar)

Pada tahapan awal pengembangan bahan ajar ini yaitu menganalisa pembelajar,

pembelajar yang dianalisa yaitu peserta didik pada kelas X semester 1 TOI 1 program

keahlian Ketenagalistrikan SMKN 1 Singosari, menganalisa pembelajar yaitu melihat


karakteristik, kemampuan awal dan gaya belajarnya sehingga dari ketiga hal tersebut dapat

diperoleh keseluruhan gambaran mengenai peserta didik yang ada, dan dari hal tersebut

nantinya kita dapat membuat suatu bahan ajar yang menyesuaikan dengan keadaan

pembelajar yang ada sehingga bahan ajar yang ada dapat memudahkan pembelajaran yang

dilakukan, adapun penjelasan mengenai tiga hal tersebut yaitu :

a. Karakteristik umum

Karakteristik umum siswa pada kelas tersebut dapat dilihat dari jenis kelamin, umur, tingkat

perkembangan, budaya serta sosial ekonomi yang ada sehingga dalam merumuskan media

menjadi tepat untuk penyampaiannya sebagai bahan ajar yang baik.

b. Mendiagnosis kemampuan awal pembelajar

Pengetahuan awal siswa pada kelas tersebut diamati apakah termasuk kelas yang cukup cepat,

sangat cepat atau lemah dalam mengikuti jalannya atau alur pembelajaran yang dilakukan

sehingga menjadi sebuah patokan yang sangat berpengaruh dalam memudahkan untuk

merancang sebuah pembelajaran agar penyampaian materi pelajaran dapat diserap dengan

optimal oleh peserta didik sesuai dengan kempuan yang dimiliki

c. Gaya belajar

Gaya belajar yang dimiliki setiap pembelajar pada kelas tersebut dilihat karena pasti dari

setiap siswa berbeda-beda dan mengantarkan peserta didik dalam pemaknaan ketertarikan

terhadap pembelajaran. Terdapat tiga macam gaya belajar yang dimiliki peserta didik, yaitu: 1.

Gaya belajar visual (melihat) yaitu dengan lebih banyak melihat seperti membaca 2. Gaya
belajar audio (mendengarkan), yaitu belajar akan lebih bermakna oleh peserta didik jika

pelajarannya tersebut didengarkan dengan serius, 3. Gaya belajar kinestetik (melakukan),

yaitu pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik jika dia sudah mempraktekkan

sendiri. Dari tiga hal tersebut sudah dapat terpenuhi dengan bahan ajar yang akan

kembangkan karena bahan ajar yang dikembangkan akan berisi perpaduan dari tiga hal

tersebut yaitu teks, gambar, audio, animasi, video sehingga pengembangan bahan ajar ini akan

mencangkup semua gaya belajar siwa yang ada dan hal ini merupakan suatu hal yang sangat

baik.

2. STATE STANDARDS AND OBJECTIVES (menentukan standar dan tujuan)

Tahap selanjutnya dalam metode ASSURE adalah merumuskan tujuan dan standar.

Sebelum merumuskan tujuan dan strandar maka dilakukan terlebih dahulu review terhadap

buku yang ada dan hal ini akan dilakukan dengan mencari sumber buku yang terdapat

ditempat atau sumber penjualan buku di daerah malang antaranya adalah toko buku wilis,

dian ilmu dan togamas serta buku yang diambil secara online yang diterbitkan oleh

kemendikbud dan dari berbagai sumber maka akan dianalisa standar serta tujuan yang ada

kemudian revisi atau dikembangkan tetapi tetap pada standar dan tujuan pembelajaran yang

sesuai dengan kurikulum 2013.

Dengan demikian diharapkan peserta didik pada kelas X semester 1 TOI 1 program

keahlian Ketenagalistrikan dapat memperoleh suatu kemampuan dan kompetensi tertentu dari

pembelajaran.

a) Pentingnya Merumuskan Tujuan dan Standar dalam Pembelajaran


dengan adanya rumusan tujuam dan standar yang jelas dan baik maka peserta didik akan

dapat melihat apa yang seharusnya mereka capai Sehingga sebelumnya peserta didik dapat

mempersiapkan diri dalam partisipasi dan keaktifannya dalam pembelajaran yang akan

dilakukan

Ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam merancang suatu program

pembelajaran seperti yang dijelaskan oleh Wina Sanjaya (2008 : 122-123) berikut ini :

1. Rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektifitas keberhasilan

proses pembelajaran.
2. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar

siswa
3. Tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendesain sistem pembelajaran
4. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan batas-batas dan

kualitas pembelajaran.

3. SELECT STRATEGIES, TECHNOLOGY, MEDIA, AND MATERIALS (Memilih Strategi,

Teknologi, Media dan Bahan ajar)

Langkah selanjutnya dalam membuat pembelajaran yang efektif dan interaktif adalah

mendukung pemblajaran pada kelas dengan menggunakan teknologi dan media dalam

sistematika pemilihan strategi, teknologi dan media dan bahan ajar. Dalam memilih empat hal

tersebut tetap harus melihat sumber yang telah ada yaitu sumber bahan ajar pada toko buku wilis,

dian ilmu dan togamas serta buku yang diambil secara online yang diterbitkan oleh

kemendikbud, dari sumber tersebut didalam bahan ajarnya kita lihat strategi yang digunakan

sehingga strategi yang ada dan telah dikembangkan dan terasa masih kurang maksimal

dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada sekarang, teknologi dan media yang

digunakan untuk melaksanakan bahan ajar yang akan dilakukan disini akan menggunakan LCD
proyektor , komputer atau laptop serta aplikasi power point, karena bahan ajar ini berbasis bahan

ajar E-learning yang interaktif, untuk bahan ajar atau materi yang dipilih yaitu merangkum dari

semua sumber yang ada sehingga didapat isi bahan ajar yang berkualitas karena dikembangkan

melihat kekurangan semua bahan ajar yang ada, bahan ajar yang diterbitkan oleh kemendikbud

masih sangat monoton dengan isi materi yang kebanyakan hanya paparan tulisan yang minim

dengan gambar sehingga dalam pengembangan bahan ajar ini harus ditambahi bagian

kekurangan tersebut dan karena pengembangan bahan ajar ini berbasis multimedia E-learning

yang interaktif maka akan sangat baik hasilnya karena berisi semua kombinasi teks, gambar,

audio dan video animasi

a). Memilih Strategi Pembelajaran

Dalam pengembangan bahan ajar ini karena akan digunakan di SMK maka Pemilihan

strategi pembelajarn disesuaikan dengan standar dan tujuan pembelajaran. Selain itu juga

memperhatikan gaya belajar dan motivasi siswa yang nantinya dapat mendukung pembelajaran.

Sehingga dipilih strategi pembelajaran PBL (project-based learning). Belajar proyek adalah

metode yang melatih kemampuan pebelajar untuk melaksanakan suatu kegiatan berkenaan

dengan proyek yang ada. Proyek yang dikembangkan dapat pekerjaan atau kegiatan sebenarnya

atau berupa simulasi kegiatan.

b) Memilih Teknologi dan Media yang sesuai dengan Bahan Ajar

Media dan teknologi yang dipilih dalam menyajikan bahan ajar ini adalah komputer atau laptop,

LCD dan aplikasi power point karena di dalam bahan ajar ini berisi teks, gambar, animasi, audio

dan video sehingga sangat memungkinkan peserta didik untuk memahami pembelajaran dengan

maksimal
4. Utilize Technology, Media And Materials (Menggunakan Teknologi, Media dan Bahan Ajar)

Penggunaan teknologi, media dan bahan ajar di kelas X semester 1 TOI 1 program

keahlian Ketenagalistrikan akan berjalan dengan baik karena pada kelas teori maupun praktek

telah dilengkapi dengan LCD proyektor dan komputer sehingga pemaparan bahan ajar yang ada

akan sangat maksimal dan akan sangat membantu mereka dalam memahami suatu pembelajaran

yang dilakukan

Bahan ajar yang akan digunakan dirumuskan dalam butir-butir materi untuk semester gasal.

Perumusan butir-butir materi mengacu pada silabus kurikulum 2013 yang menghasilkan

beberapa materi pokok dan sub materi, kemudian membuat bahan ajar yang terdiri dari teks,

gambar, animasi dan video disesuaikan dengan kebutuhan setiap sub materinya, dari hasil

merumuskan butir-butir materi semester gasal maka penyediaan bahan pembelajaran terdapat

pada tabel 3.1 peta kompetensi

Setelah merumuskan peta kompetensi, maka selanjutnya membuat kerangka

awal bahan ajar, kerangka awal ini berisi desain awal tampilan bahan ajar serta garis

besar pada bahan ajar yang akan dikembangkan, baris besar bahan ajar yang disusun

terdiri dari struktur isi dan formatnya sebagai berikut :


1) Sampul atau tampilan awal bahan ajar E-learning berisi nama universitas negeri malang

dan logo kurikulum 2013, judul mata pelajaran, gambar latar.

2) Menu utama bahan ajar berisi semua unsur yang ada dalam bahan ajar

3) Icon materi berisi materi yang terbagi menjadi beberapa bab yang ada di dalam bahan

ajar
4) Menu icon yang ada di dalam bahan ajar merupakan menu yang memberi penjelasan icon

apa saja yang dipakai dan apa namanya

5) Menu petunjuk yang ada di dalam bahan ajar berisi petunjuk penggunaan bahan ajar

6) Menu penulis berisi riwayat penulis

7) Menu KI/KD berisi kompetensi dasar dan kompetensi inti pada matapelajaran tersebut
5 REQUIRE LEARNER PARCIPATION (Mengembangkan Partisipasi Peserta Didik)

Tujuan utama dari pembelajaran adalah adanya partisipasi siswa terhadap materi dan

media yang kita tampilkan. Seorang guru pada era teknologi sekarang dituntut untuk memiliki

pengalaman dan praktik menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi ketimbang

sekedar memahami dan member informasi kepada siswa. Ini sejalan dengan gagasan

konstruktivis bahwa belajar merupakan proses mental aktif yang dibangun berdasarkan

pengalaman yang autentik, diman para siswa akan menerima umpan balik informative untuk

mencapai tujuan mereka dalam belajar.

6. EVALUATE AND REVISE (Mengevaluasi dan Merevisi)

Dalam percobaannya bahan ajar ini harus diamati dan dilihat apa kekurangannya

sehingga nanti pembuat berkesempatan untuk merevisi setelah melakukan uji coba pada peserta

didik

Anda mungkin juga menyukai