Ketersediaan Bahan Produk Pemerintah
Ketersediaan Bahan Produk Pemerintah
tanggal 23 Juli 1992 dengan luas 945 M2 . Puskesmas Tanjung Bingkung merupakan
perbukitan terdiri dari empat Nagari yaitu Tanjung Bingkung, Saok Laweh,
1500 meter diatas permukaan laut. Wilayah kerja Puskesmas dapat dilalui oleh
kendaraan roda dua dan roda empat, dengan jarak tempuh dari Ibu Kota Kabupaten
1
Gambar 1.1 Suasana Puskesmas
Tanjung Bingkung
Solok, dimana jarak puskesmas dengan Kota Solok sekitar enam kilometer.
2
Gambar 1.2 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Bingkung
1.1.2 Demografi
adalah :
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Bingkung Tahun 2015
Tabel 1.2 Kategori Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Bingkung Tahun 2015
3
No Kategori Penduduk Jumlah
1 Kepala Keluarga 4058
2 Bayi 229
3 Balita 1437
4 Wanita usia subur (WUS) 3593
5 Pasangan usia subur (PUS) 2337
6 Ibu hamil (BUMIL) 82
7 Ibu bersalin (BULIN) 330
8 Ibu nifas (BUFAS) 307
9 Lanjut usia (LANSIA) 2793
Sumber : Profil Puskesmas Tanjung Bingkung Tahun 2015
pedoman kerja.
2. Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan meliputi Penyuluhan kesehatan,
keseluruhan
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan
4
Gambar 1.3 Tampilan dinding dan ruangan Promkes
kesehatan
3. Pemantauan,evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang
5
Gambar 1.4 Beberapa Kegiatan Promkes
Sehubungan dengan tupoksi sebagai petugas promkes diatas penting
kesehatan lainnya.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Sebagai bahan pembelajaran untuk membuat program inovasi yang
6
Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan program kesehatan di
inovatif
BAB 2 PEMBAHASAN
Tanjung Bingkung selama 24 tahun. Selama saya bertugas di Puskesmas ini banyak
sudah pengalaman dan hampir semua program Puskesmas sudah pernah saya
terstruktur dan sistematis. Pada tahun 2011 atas usulan saya kepada Kepala
Puskesmas, saya bisa belajar mengeksplor ide saya untuk membuat suatu
program lebih menarik dan lebih punya daya ungkit dan dilaksanakan dalam bentuk
Tim Work. Saya mengutamakan pada program yang menjadi prioritas masalah
7
Gambar 2.2 SK Penunjukan Tim
Gambar 2.1 Pengelola Program
PadaPromkes Perumus
tahun yang sama sebagai pengelola Kegiatan
program (2011)
KIA, saya membuat
inovasi untuk meningkatkan pencapaian K4 yaitu Surat Undangan untuk ibu ibu
hamil agar datang ke kelas ibu, sepertinya hanya hal kecil dan sepele tapi ini
mempunyai daya ungkit yang cukup tinggi, karena dengan menerima surat
undangan ibu hamil menjadi merasa dihargai dan mereka jadi mengerti untuk apa
mereka harus datang ke kelas ibu, karena selama ini untuk memberitahukan ibu
hamil agar datang ke kelas ibu hanya di serahkan kepada bidan jorong yang tanpa
menjelaskan lebih dahulu tentang apa itu kelas ibu hamil kepada mereka, jadi
biasanya tidak semua sasaran yang datang.Dengan adanya Surat Undangan untuk
ibu hamil ini, hampir semua sasaran datang ke kelas ibu,dan pencapaian k4 jadi
tahun 2011.
8
Awal tahun 2013 setelah
Gambar meninggalkan
2.3 Surat Undangan tugas sebagai
Kelas Ibu Hamilpengelola
dan KIA, saya
Balita
pindah tugas sebagai pengelola Program Promkes.Sebagai manusia saya termasuk
mempunyai sifat mudah merasa bosan dan jenuh dengan rutinitas yang sudah
pekerjaan sebagai PNS, saya berusaha menimbulkan sendiri motivasi kerja dengan
menciptakan ide-ide atau inovasi pada program dengan tidak keluar dari Tupoksi
yang ke lapangan harus mematai gejala batuk > 15 hari sebagai gejala
9
Cakupan BTA + sebelum inovasi :tahun 2013 penderita dengan BTA
positif sebanyak 5 orang. Cakupan setelah Inovasi ;tahun 2014 total makan obat 11
mengatur manajemen
Gambarkeuangan Puskesmas
2.4 Kunjungan yang
Pasien berhubungan
TB dari hasil Mata dgan pelaksanaan
TB dan
TB online
semua program kesehatan. Saya berfkir bahwa semua kegiatan di Puskesmas
harus diatur segala sesuatunya agar dana yang dapat digunakan seefsien dan
10
Sebagai petugas Promkes harus mempunyai kompetensi inti yang salah
luar gedung, membagikan leaflet dan brosur, Pemasangan poster, halo-halo dengan
mobil Puskesmas Keliling sesuai dengan isu-isu terkini atau penyakit yang sedang
Gambar 2.6 Penyuluhan luar gedung melalui mobil Puskel dan kelompok
masyarakat
Kami juga menumbuhkan dan mendorong timbulnya kesadaran
Kecil,PKPR dan lain-lain. Singkat cerita sebagai petugas promkes saya ikut terlibat
11
Gambar 2.7 Kegiatan pelatihan dokter kecil,PKPR,Refreshing
kader
DPT 1,2,3 untuk mencegah penyakit Difteri yang sudah menjadi KLB dan ORI kami
termasuk sukses dengan adanya kerjasama yang solid dari sesame staf Puskesmas
kami mengejar sasaran dengan membuat pos ORI tambahan di setiap jorong.
12
Gambar 2.8 SK Penunjukan Koordinator
ORI 2015
bimbingan lebih terarah karena kebetulan sama dengan disiplin ilmu yang saya
punyai. Dan karena kebetulan lagi setiap akhir tahun Puskesmas selalu
prioritas masalah kesehatan. Hasil PBL ini sekaligus bisa digunakan oleh Puskesmas
sebagai bahan untuk membuat perencanaan kegiatan pada tahun depan. Maka
13
Pada awal tahun 2016 saya ditunjuk lagi sebagai koordinator Kegiatan
masyarakat mampu berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai bentuk
dengan hal tersebut diatas penting sekali diciptakan ide-ide baru sebagai inovasi
maksimal kalau masih dilakukan dengan biasa saja dan yang hanya dijalankan
Indikator PHBS untuk dibuatkan inovasinya, karena cakupan program yang belum
mencapai target, dan pengelola program yang sudah lelah dan kurang
bersemangat karena kegiatan yang itu-itu saja. Motivasi yang sudah saya ciptakan
baru 4 indikator :
a) Indikator 1 Persalinan dengan Nakes
14
Membuat Surat Undangan untuk Ibu hamil dan ibu Balita ( sudah
dijelaskan diatas )
Gambar 2.11 Hasil Kunjungan Kegiatan Kelas Ibu hamil dan Ibu Balita
dengan Surat Undangan
15
Saya merubah lirik lagu Wali band cari jodoh menjadi lagu Timbang
Balita setiap Bulan. Lagu ini kami jadikan sebagai lagu wajib di Posyandu agar D/S
atau kunjungan balita ke Posyandu dapat meningkat yang targetnya 85% baru
jembatan,bulakan dan pincuran baruah. Baru dilakukan mulai bulan februari ,dan
hasil D/S sebelum ada inovasi bulan januari posyandu jembatan bulakan 33,7
%,pincuran baruah 41,32% dan sesudah dilakukan inovasi bulan februari posyandu
jembatan bulakan 82,1%,p baruah 42,8%. Bulan maret posyandu jembatan bulakan
Gambar
Refrain lagu 2.12Balita
Timbang Lagu Setiap
Timbang Balita..\..\..\..\mepromkes\Timbang
Bulan Setiap Bulan
bayi balita.mp3
taman kanak-kanak, tidak tegang hingga menimbulkan rasa takut pada bayi yang
diimunisasi.Semua kader posyandu dan petugas harus bisa menyanyikan lagu ini,
Selanjutnya akan kami masukan sebagai materi inti di kegiatan latihan kader se-
16
wilayah kerja.Agar semua posyandu diwilayah kerja mempunyai lagu wajib untuk
saya lalu membuat satu program inovasi Sadar aedes Aegypti inovasi ini untuk
mencegah pertambahan kasus DBD ( Januari s.d Maret 20 Kasus DBD) dan
merupakan koordinasi Program Promkes Kesling dan Surveilans. Program ini sudah
Inovasi yang akan kami lakukan adalah Klinik berhenti merokok yang
khusus, kami baru membuat leaflet Stop Merokok. Leaflet ini dibuat sedikit lain dari
biasanya yaitu menggunakan tulisan tangan. Leaflet ini juga pernah dilombakan
pada HKN tahun 2014 dan sudah dibagikan pada saat PKPR di SLTP wilayah kerja
puskesmas.
17
Target saya tahun ini akan membuat inovasi pada indikator PHBS lainnya
2.13 Klinik UBM dan Leaflet
agar program kesehatan di Puskesmas dapat dilakukan dengan kerjasama antar
lintas program, tidak dilakukan sendiri-sendiri lagi, selain itu juga menimbulkan
semangat baru bagi staf Puskesmas karena inovasi dibuat semenarik mungkin dan
program inovatif sadar aedes aegypti ini adalah dilakukannya kegiatan dari lebih
yang cukup, dengan melibatkan semua petugas dan Walinagari serta perangkatnya
dan masyarakat itu sendiri diharapkan program inovatif insedentil ini dapat
masyarakat untuk bersama melakukan program sadar aedes aegypti ini dengan
kerja nyata menemukan dan membunuh jentik bakal vektor penyakit DBD.
18
Berdasarkan hasil evaluasi pencapaian program Puskesmas akhir tahun
2015 didapatkan prioritas masalah adalah penyakit DBD dan intervensinya seperti
penyuluhan survey jentik dan PSN sudah dilaksanakan baru di Nagari Saok Laweh,
evaluasinya ternyata di Nagari Saok Laweh tidak terjadi perningkatan kasus DBD
dari akhir Desember 2015 sampai akhir februari 2016 dengan jumlah kasus
dengan laju pertambahan penderita tercepat adalah Nagari Panyakalan. Maka untuk
mendapatkan hasil yang lebih pasti kegiatan ini lebih difokuskan ke Nagari
dari dokter kecil yang ada di 4 Sekolah Dasar di Nagari Panyakalan. selanjutnya
Panyakalan yaitu sebanyak 30 orang kader dan selanjutnya para usila yang
tergabung dalam kelompok Usila juga dilibatkan untuk pemantauan jentik Rumah
Tangga. Adapun materi pelatihan ini adalah tentang penyakit DBD dan cara
binaannya untuk memeriksa jentik dan mengisi kartu jentik yang ditempel di depan
rumah, dan hasil kunjungan rumah yang mempunyai jentik akan dilaporkan dan
19
dengan Wali Nagari Panyakalan,untuk mengeluarkan surat himbauan kepada
Lintas Program
Lintas Sektoral
20
Penyuluhan dalam dan luar gedung
21
Pembentukan Jumantik Cilik
Penyegaran Kader
22
Pemantauan Jentik setiap bulan menggunakan kartu
jentik
23
Program sadar aedes aegypti ini akan dilakukan secara proaktif dan
berkelanjutan. Dengan tetap melakukan penyuluhan dalam dan luar gedung dan
plus pada rumahnya masing-masing.Pada kasus yang sudah ada tetap dilakukan
Bupati Solok tentang DBD, dikeluarkanlah surat himbauan dari Bupati Solok ke
seluruh lapisan masyarakat tentang pelaksanaan PSN setiap minggu. Surat ini
Solok.
Pemetaan
sasaran yang dikunjungi, sebagai bahan untuk pelaporan dan agar sasaran yang
Pelaporan
sebagai bahan untuk tindak lanjut sehingga diharapkan semua rumah tangga bebas
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
baru bagi Petugas. Inovasi juga dapat menghilangkan ego program, yang biasanya
berjalan sendiri, sekarang satu program bisa dilakukan oleh koordinasi beberapa
25
program sehingga diperkirakan cakupan program akan mencapai hasil yang
memuaskan.
kesehatan. Promkes harus bisa bekerja sama dengan semua program Puskesmas
3.2 Saran
untuk program yang diinovasi. Karena tanpa dana, inovasi pada program tak akan
keputusan dalam hal ini Kepala Puskesmas untuk lebih memperhatikan dan
menyeleksi inovasi program dan dapat mendukungnya dengan kebijakan dan dana.
Makin lebih baik lagi Ka Pusk yang Visioner dapat memotivasi petugas untuk
menciptakan ide dan inovasi pada programnya agar capaian Program dapat
meningkat untuk Petugas Promkes dapat lebih proaktif memasuki semua program
26