Anda di halaman 1dari 4

RESIKO DEMAM BERDARAH DENGUE

A. Latar Belakang
Selamainisemuamanusiapastimengatahuidanmengenalseranggayangdisebut
nyamuk.Antaranyamukdanmanusiabisadikatakanhidupberdampinganbahkannyaris
tanpa batas. Namun, berdampingannya manusia dengan nyamuk bukan dalam makna
positif.Tetapinyamukdianggapmengganggukehidupanumatmanusia.Meskijumlah
nyamuk yang dibunuh manusia jauh lebih banyak daripada jumlah manusia yang
meninggalkarenanyamuk,perangterhadapnyamukseolahmenjadikegiatantakpernah
hentiyangdilakukanolehmanusia.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue
HemorrhagicFever(DHF)}adalahpenyakityangdisebabkanolehvirusdengueyang
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana
menyebabkangangguanpadapembuluhdarahkapilerdanpadasistempembekuandarah,
sehinggamengakibatkanperdarahanperdarahan.Penyakitinibanyakditemukandidaerah
tropis seperti Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika termasuk di seluruh pelosok
Indonesia,kecualiditempattempatketinggianlebihdari1000meterdiataspermukaan
airlaut.
Dokter dan tenaga kesehatan lainnya seperti Bidan dan Pak M Demam Berdarah
Dengue(DBD)kinisedangmewabah,takheranjikapenyakitinimenimbulkankepanikan
diMasyarakat.Halinidisebabkankarenapenyakitinitelahmerenggutbanyaknyawa.
BerdasarkandatadariDepartemenKesehatanRIterdapat14propinsidalamkurunwaktu
bulanJulisampaidenganAgustus2005tercatatjumlahpenderitasebanyak1781orang
dengankejadianmeninggalsebanyak54orang.DBDbukanlahmerupakanpenyakitbaru,
namuntujuhtahunsilampenyakitinipuntelahmenjangkiti27provinsidiIndonesiadan
menyebabkan16.000orangmenderita,serta429jiwameninggaldunia,haliniterjadi
sepanjangbulanJanuarisampaiApril1998(Tempo,2004).WHObahkanmemperkirakan
50 juta warga dunia, terutama bocahbocah kecil dengan daya tahan tubuh ringkih,
terinfeksidemamberdarahsetiaptahun.
Hal diatas yang membuat penulis merasa tertarik untuk mengngkat masalah resiko
demam berdarah di daerah tempat tinggal saya karena yang selama ini penulis melihat
kebiasaan masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan. Selanjutnya saya yang
akan menjeaskan lebih rinci tentang masalah yang penulis akan angkat.

B. Pembahasan dan analisa data


1. Teori tengtang Demam Berdarah Dengue (DBD)
Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue
penyebab penyakit demam berdarah. Selain dengue, A. aegypti juga merupakan
pembawa virus demam kuning (yellow fever) dan chikungunya. Penyebaran jenis ini
sangat luas, meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh dunia. Sebagai pembawa
virus dengue, A. aegypti merupakan pembawa utama (primary vector) dan bersama
Aedes albopictus menciptakan siklus persebaran dengue di desa dan kota. Mengingat
keganasan penyakit demam berdarah, masyarakat harus mampu mengenali dan
mengetahui cara-cara mengendalikan jenis ini untuk membantu mengurangi
persebaran penyakit demam berdarah.
Terjadinya penularan virus Dengue tidak dapat dilepaskan dari keberadaan
vektornya, karena tanpa adanya vektor tidak akan terjadi penularan. Ada beberapa
vektor yang dapat menularkan virus Dengue tetapi yang dianggap vektor penting
dalam penularan virus ini adalah nyamuk Aedes aegypti walaupun di beberapa negara
lain Aedes albopictus cukup penting pula peranannya seperti hasil penelitian yang
pernah dilakukan di pulau Mahu Republik Seychelles (Metsellar, 1997).
Untuk daerah urban Aedes albopictus ini kurang penting peranannya
(Luft,1996). Selain kedua spesies ini masih ada beberapa spesies dari nyamuk Aedes
yang bisa bertindak sebagai vektor untuk virus Dengue seperti Aedes rotumae, Aedes
cooki dan lain-lain. Sub famili nyamuk Aedes ini adalah Culicinae, Famili Culicidae,
sub Ordo Nematocera dan termasuk Ordo diptera (WHO, 2004).
Bila nyamuk Aedes menghisap darah manusia yang sedang mengalami viremia,
maka nyamuk tersebut terinfeksi oleh virus Dengue dan sekali menjadi nyamuk yang
infektif maka akan infektif selamanya (Putman JL dan Scott TW., 1996). Selain itu
nyamuk betina yang terinfeksi dapat menularkan virus ini pada generasi selanjutnya
lewat ovariumnya tapi hal ini jarang terjadi dan tidak banyak berperan dalam
penularan pada manusia. Virus yang masuk dalam tubuh nyamuk membutuhkan
waktu 8-10 hari untuk menjadi nyamuk infektif bagi manusia dan masa tersebut
dikenal sebagai masa inkubasi eksternal (WHO, 1997).

2. Analisa data
a. Masalah resiko demam berdarah
Masalah yang penulis ingin angkat adalah resiko Demam Berdarah Dengue yang
terjadi di daerah penulis. Penulis merasa hawatir dengan perilaku masyarakat yang
berada di daerah tempat tinggal penulis dimana masyarakat di tempat penulis
kurang peduli terhadap lingkungannya. Terutma masalah sampah yang dibuang
sembarangan apalagi ditempat penulis ada tempat yang biasa yang digenangi air
dan penulis melihat kebiasaan masyarakat membuang sampah di tempat tersebut.
b. Dimana daerah yang beresiko terjadi Demam Berdarah Dengue (DBD)
Daerah tempat tinggal penulis lebih tepatnya di Passarangan yang berada
dipinggiran kota majene, daerah tersebut merupakan tempat pemukiman yang
tergolong baru, dimana masyarakatnya mempunyai latar belakang daerah dan
kebiasaan yang berbeda. Membuat kebiasaan di daerah tempat tinggal sebelumnya
masih di bawah yakni membuang sampah di sembarang tempat.
c. Kapan masalah lingkungan terjadi
Masalah ini terjadi sudah cukup lama, walaupun kejadian demam berdarah belum
ada tapi penulis hawatir dengan perilaku masyarakat tersebut.
d. Siapa yang bertanggung jawab dengan resiko Demam Berdarah Dengue (DBD)
Mengenai siapa yang bertanggung jawab dalam masalah ini. Jawabannya adalah
tentunya semua komponen masyarakat baik dari rakyat biasa sampai yang
memegang kebijakan. Penulis melihat penomena di masyarakat bahwa mereka
selalu menyalahkan pemerintah terhadap kejadian dimasyrakat termasuk masalah
lingkungan ini. Sebagian masyarakat mengatakan sudah ada instansi yang terkait
yang bertanggung jawab dan mengurusi maslah ini sebenarnya pemahaman yang
seperti ini seharusnya diubah karena ini bukan kepentingan pemerintah saja tapi
ini mengenai lingkungan tempat tinggal masyarakat dan yang tinggal di daerah
tersebut pasti masyarakat.
e. Bagaimana menciptakan Demam Berdarah Dengue (DBD)
Secara teori pencegahan demam Berdarah Dengue Dapat dilakukan dengan cara
1) Lingkungan : Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan
mengendalikan vektor nyamuk, antara lain dengan menguras bak
mandi/penampungan air sekurangkurangnya sekali seminggu,
mengganti/mengurasvasbungadantempatminumburungseminggusekali,
menutup dengan rapat tempat penampungan air, mengubur kalengkaleng
bekas,akibekasdanbanbekasdisekitarrumah,danperbaikandesainrumah.
2) Biologis : Secara biologis, vektor nyamuk pembawa virus dengue dapat
dikontroldenganmenggunakanikanpemakanjentikdanbakteri
3) Kimiawi : Pengasapan (fogging) dapat membunuh nyamuk dewasa,
sedangkan pemberian bubuk abate pada tempattempat penampungan air
dapat membunuh jentikjentik nyamuk. Selain itu dapat juga digunakan
larvasida.SelainituolehkarenanyamukAedesaktifdisiangharibeberapa
tindakanpencegahanyangdapatdilakukanadalahmenggunakansenyawaanti
nyamukyangmengandungDEET,pikaridin,atauminyaklemoneucalyptus,
serta gunakan pakaian tertutup untuk dapat melindungi tubuh dari gigitan
nyamukbilasedangberaktivitasdiluarrumah.Selainitu,segeralahberobat
bila muncul gejalagejala penyakit demam berdarah sebelum berkembang
menjadisemakinparah
Penulis sendiri sudah mempraktekkan haltersebutdanharapanpenulis model
pencegahantersebutdapatdipahamidndiamalkanolehmasyarakatagarresiko
tersebuttidakmenjadiaktual.Kemudianharapanpenulisartikelyangsayabuat
inibisamenjadisalahsatuhalyangbisamenjadipertimbanganbuatmasyarakat
agarperilakunyabisadiubah.

Anda mungkin juga menyukai