Anda di halaman 1dari 11

ASMA

Definisi Asma
Asma adalah suatu peradangan kronis dari tabung bronchial (saluran udara) yang menyebabkan
pembengkakkan dan penyempitan (constriction) dari saluran-saluran udara. Akibatnya adalah
kesulitan bernapas. Penyempitan bronchial umunya dapat dibalikkan baik secara total atau paling
sedikit sebagian dengan perawatan-perawatan.
Tabung-tabung bronchial yang beradang kronis mungkin dapat menjadi sangat sensitif pada alergen-
alergen (pemicu-pemicu spesifik) atau pengganggu-pengganggu/irritants (pemicu-pemicu
nonspesifik). Saluran-saluran dapat menjadi "gugup" dan menetap dalam suatu keadaan kepekaan
(sensitivity) yang tinggi. Ini disebut "Bronchial Hyperreactivity" (BHR). Kemungkinan besar ada
suatu spektrum dari hiper kereaktifan brochial didalam semua individu-individu. Bagaimanapun,
adalah jelas bahwa individu-individu yang menderita asma dan alergi (tanpa asma yang terlihat)
mempunyai suatu derajat yang lebih besar dari hiperkereaktifan bronchial dari pada orang-orang yang
bukan penderita asma dan alergi. Pada individu-individu yang peka (sensitif), tabung-tabung bronchial
lebih mungkin membengkak dan menyempit ketika diskspose pada pemicu-pemicu seperti alergen-
alergen (penyebab-penyebab alergi), asap rokok, atau latihan. Diantara penderita-penderita asma,
beberapa orang mungkin mempunyai BHR yang ringan dan tidak ada gejala-gejala sedangkan yang
lain-lain mungkin mempunyai BHR yang berat dan gejala-gejala kronis.
Asma mempengaruhi orang-orang secara berbeda-beda. Setiap individu adalah unik didalam derajat
kereaktifannya pada pemicu-pemicu lingkungan. Ini secara alamiah mempengaruhi tipe dan dosis dari
obat-obatan yang diresepkan, yang dapat berbeda-beda dari satu individu ke individu lainnya.

Lingkup Persoalan
Sekarang asma adalah penyakit kronis yang paling umum pada anak-anak, mempengaruhi satu dari
setiap 15 anak. Di Amerika utara, 5% dari orang dewasa juga dirundung oleh asma. Keseluruhannya,
kira-kira 1 juta orang Kanada dan 15 juta orang Amerika yang menderita dari penyakit ini.
Angka dari kasus-kasus baru dan angka tahunan dari opname rumah sakit untuk asma telah
meningkat 30% selama 20 tahun belakangan ini. Bahkan dengan kemajuan dalam perawatan,
kematian-kematian karena asma diantara orang-orang muda sudah lebih dari berlipat ganda.

Tabung Bronchial Yang Normal


Sebelum kita dapat menilai bagaimana asma mempengaruhi saluran-saluran udara bronchial, kita
perlu pertama-tama melihat dengan singkat pada struktur dan fungsi dari tabung-tabung bronchial
yang normal.
Udara yang kita napas kedalam melaui hidung dan mulut masuk melalui pita suara/vocal cords
(larynx) dan kedalam pipa udara/windpipe (trachea). Kemudian udara masuk ke paru-paru melalui
dua saluran udara yang besar (bronchi), satu untuk setiap paru-paru. Didalam setiap paru-paru
bronchi membagi kedalam saluran-saluran udara yang lebih kecil dan lebih kecil lagi (bronchioles),
jadi seperti cabang-cabang dari suatu pohon yang dibalikkan. Udara yang dihirup dibawa melalui
saluran-saluran udara ini kepada jutaan kantung-kantung udara kecil (alveoli) yang dikandung
didalam paru-paru. Oksigen (O2) melewati kantung-kantung udara kedalam aliran darah melalui
pembuluh-pembuluh darah yang banyak yang disebut kapiler-kapiler. Dengan cara yang sama, limbah
tubuh, carbon dioxide (CO2), dibalikkan ke kantung-kantung udara dan kemudian dihilangkan pada
setiap pembuangan napas.
Tabung-tabung bronchial yang normal mengizinkan lewatnya udara yang cepat kedalam dan keluar
paru-paru untuk memastikan bahwa tingkat-tingkat dari O2 dan CO2 tetap konstan didalam aliran
darah. Dinding-dinding bagian luar dari tabung-tabung bronchial dikellingi oleh otot-otot halus yang
mengkerut dan mengendur secara otomatis pada setiap pernapasan. Ini mengizinkan jumlah udara
yang diperlukan untuk masuk dan keluar paru-paru untuk mencapai pertukaran yang normal ini dari
O2 dan CO2. Pengkerutan dan pengenduran otot-otot halus bronchial dikontrol oleh dua sistim syaraf
yang berbeda yang bekerja secara harmonis untuk menjaga supaya saluran-saluran udara ini tetap
terbuka.
Lapisan dalam dari tabung-tabung bronchial, disebut bronchial mucosa, mengandung: (1) kelenjar-
kelenjar lendir (mucus glands) yang memproduksi hanya secukupnya lendir untuk melumasi saluran-
saluran udara dengan baik; dan (2) suatu variasi dari yang disebut sel-sel peradangan, seperti sel-
sel eosinophils,lymphocytes, dan mast. Sel-sel ini dirancang untuk melindungi mukosa bronchial
(bronchial mucosa) dari mikroorganisme-mikroorganisme, alergen-alergen, dan penggangu-
penggangu (irritants) yang kita hirup, dan yang dapat menyebabkan jaringan bronchial membengkak.
Ingat, bagaimanapun, bahwa sel-sel yang meradang ini juga adalah pemain penting dalam reaksi
alergi. Oleh karenanya, kehadiran dari sel-sel ini didalam tabung-tabung bronchial menyebabkan
mereka menjadi target utama untuk peradangan alergi.

ASMA

Asma Mempengaruhi Pernapasan


Asma menyebabkan suatu penyempitan saluran-saluran udara pernapasan, yang bertentangan
dengan pergerakan normal udara yang masuk dan keluar paru-paru. Asma melibatkan hanya tabung-
tabung bronchial dan tidak mempengaruhi kantung-kantung udara atau jaringan paru-paru.
Penyempitan yang terjadi pada asma disebabkan oleh tiga faktor utama: peradangan (inflammation),
kejang broncho (bronchospasm), dan hiperreaktivitas (hyperreactivity).

Peradangan (Inflammations)

Faktor pertama dan paling penting yang menyebabkan penyempitan tabung-tabung bronchial adalah
peradangan. Tabung-tabung bronchial menjadi merah, teriritasi, dan bengkak. Peradangan terjadi
sebagai tanggapan pada suatu alergen atau pengganggu (irritant) dan berakibat dari aksi penengah-
penengah kimia (histamine, leukotrienes, dan lain-lain). Jaringan-jaringan yang meradang
menghasilkan suatu jumlah yang berlebihan dari lendir yang kental kedalam tabung-tabung. Lendir
dapat menggumpal bersama dan membentuk "sumbatan" yang dapat menyumbat saluran-saluran
udara yang lebih kecil. Sel-sel khusus alergi dan peradangan (eosinophils dan sel-sel darah putih),
yang terkumpul ditempat, menyebabkan kerusakan jaringan. Sel-sel yang rusak ini ditumpahkan
kedalam saluran-saluran udara, dengan demikian mengkontribusi pada penyempitan.

Bronchospasm

Otot-otot disekeliling tabung-tabung bronchial mengetat selama suatu serangan asma. Penyempitan
otot saluran udara ini disebut bronchospasm. Bronchospasm menyebabkan saluran-saluraan udara
menyempit lebih jauh. Penengah-penengah kimia (Chemical mediators) dan syaraf-syaraf didalam
tabung-tabung bronchial menyebabkan otot-otot menyempit.
Hyperreactivity (Hypersensitivity)

Pada pasien-pasien dengan asma, saluran-saluran udara yang menyempit dan meradang kronis
menjadi sangat peka (sensitif), atau reaktif, pada pemicu-pemicu seperti alergen-alergen, irritants,
dan infksi-infeksi. Ekspose pada pemicu-pemicu ini dapat berakibat pada semakin peradangan dan
penyempitannya.

Kombinasi dari ketiga faktor ini berakibat pada kesulitan pembuangan napas (breathing out, or
exhaling). Hasilnya, udara perlu dikeluarkan dengan paksa untuk mengatasi penyempitan, dengan
demikian menyebabkan suara khas mencuit-cuit (wheezing sound). Orang-orang dengan asma juga
seringkali batuk dalam suatu usaha untuk mengeluarkan sumbatan lendir yang tebal. Mengurangi
aliran udara dapat berakibat pada lebih sedikit oksigen yang lewat kedalam aliran darah dan jika
sangat berat, karbon dioksida dapat berbahaya terakumulasi didalam darah.

ASMA

Kepentingan dari Peradangan


Peradangan, atau pembengkakkan, adalah suatu respon normal dari tubuh terhadap luka atau infeksi.
Aliran darah meningkat pada tempat yang terpengaruhi dan sel-sel masuk menyerbu dan menghindari
persoalan yang menyerang. Proses penyembuhan telah mulai. Pada umumnya, ketika penyembuhan
selesai, peradangan mereda. Kadangkala, proses penyembuhan menyebabkan meninggalkan parut.
Persoalan utama pada asma, bagaimanapun, adalah bahwa peradangan tidak dapat dipecahkan
sepenuhnya dengan sendirinya. Dalam jangka pendek, ini berakibat pada berulangnya serangan asma.
Dalam jangka panjang, itu dapat menjurus pada penebalan yang menetap dari dinding-dinding
bronchial, disebut "perubahan bentuk" saluran-saluran udara (airway "remodeling). Jika ini terjadi,
penyempitan dari tabung-tabung bronchial dapat menjadi tidak dapat dirubah dan kemampuan reaksi
yang miskin terhadap obat-obatan. Oleh karenanya, tujuan-tujuan dari perawatan asma adalah: (1)
dalam jangka pendek, mengontrol peradangan saluran udara sehingga mengurangi reaktivitas dari
saluran-saluran udara; dan (2) dalam jangka panjang, mencegah perubahan bentuk saluran-saluran
udara.

Tanda dari pengaturan asma adalah pencegahan dan perawatan peradangan saluran udara. Kontrol
dari peradangan kelihatannya juga akan mencegah perubahan bentuk saluran udara dan dengan
demikian mencegah kehilangan yang menetap dari fungsi paru-paru.

Berbagai pemicu-pemicu pada individu-individu yang rentan berakibat pada peradangan saluran-
saluran udara. Peradangan yang diperpanjang menginduksi suatu keadaan hiperreaktivitas saluran
udara, yang dapat berlanjut pada perubahan bentuk saluran udara (airway remodeling) kecuali
dirawat secara efektif.

Pemicu-Pemicu Penyebab Serangan Asma


Gejala-gejala asma dapat diaktifkan atau dijengkelkan oleh banyak unsur-unsur. Tidak semua
penderita asma bereaksi pada pemicu-pemicu yang sama. Sebagai tambahan, efek setiap pemicu
pada paru-paru berbeda dari satu individu ke individu lainnya. Garis besarnya, kekerasannya dari
asma anda tergantung dari berapa banyak unsur-unsur (agents) mengaktifkan gejala-gejala anda dan
berapa pekanya paru-paru anda pada mereka. Kebanyakan dari pemicu-pemicu ini dapat juga
memperburuk gejala-gejala hidung atau mata.
Pemicu-pemicu dibagi dalam dua katagori:

Alergen-alergen ("spesifik")

Nonalergen-nonalergen - kebanyakan irritants (nonspesifik)

Sekali saja tabung-tabung bronchial anda menjadi beradang dari suatu ekspose pada alergen, suatu
ekspose kembali pada alergen yang menyerang itu sering kali akan mengaktifkan gejala-gejala.
Tabung-tabung bronchial yang reaktif ini mungkin juga dapat merespon pada pemicu-pemicu lainnya,
seperti latihan, infeksi-infeksi, dan irritant-irritant lainnya. Berikut adalah suatu checklist yang
sederhan.

Pemicu-pemicu asma yang umum:

Alergen-Alergen

Serbuk sari-serbuk sari musiman

Tungau, jamur, binatang dan bagian-bagian serangga sepanjang tahun

Makanan, seperti ikan, telur, kacang tanah, kacang-kacangan, susu sapi dan kedele

Additives, seperti sulfites

unsur-unsur yang berhubungan dengan kerja, seperti latex

Irritant-irritant

Infeksi-infeksi pernapasan, seperti yang disebabkan oleh virus selesma, bronchitis, and
sinusitis

Obat-obatan, seperti aspirin, NSAIDs (nonsteroidal antiinflammatory drugs) lainnya, dan beta
blockers (digunakan untuk merawat tekanan darah dan kondisi-kondisi jantung lainnya)

Asap rokok

Faktor-faktor luar ruangan, seperti asap, perubahan cuaca, dan asap-asap diesel

Faktor-faktor dalam ruangan, seperti cat-cat, detergents, deodorants, kimia-kimia, dan


minyak wangi-minyak wangi

Waktu malam

GERD (gastroesophageal reflux disorder)

Latihan, terutama dibawah kondisi-kondisi yang dingin dan kering


Faktor-faktor yang berhubungan dengan kerja, seperti kimia-kimia, debu-debu, gas-gas, dan
logam-logam

Faktor-faktor emosi, seperti tertawa, menangis, berteriak, dan keadaan-keadaan yang


menyusahkan

Faktor-faktor hormon, seperti sindrom premenstrual

ASMA

Beragam Muka-Muka Asma - "Diharapkan"


Banyaknya pemicu-pemicu asma yang berpotensi menerangkan sebagian besar cara-cara yang
berbeda dimana asma dapat hadir. Pada kebanyakan kasus-kasus, penyakit mulai pada umur kanak-
kanak 2 sampai 6 tahun. Pada kelompok umur ini, penyebab asma seringkali dihubungkan pada
ekspose pada alergen-alergen, seperti tungau (dust mites), asap rokok, dan infeksi-infeksi virus
pernapasan. Pada anak-anak muda, kurang dari umur 2 tahun, asma dapat menjadi sulit didiagnosis
dengan kepastian. Mencuit-cuit (wheezing) pada umur ini seringkali mengikuti suatu infeksi virus dan
dapat hilang kemudian, tanpa pernah menjurus ke asma. Asma, bagaimanapun, dapat berkembang
kembali pada masa dewasa. Asma yang timbul pada masa dewasa lebih sering terjadi pada wanita,
kebanyakan paruh umur, dan seringkali mengikuti suatu infeksi saluran pernapasan. Pemicu-pemicu
pada kelompok ini umumnya sifatnya nonalergi.

Tipe-Tipe: Asma alergi (extrinsic) dan Asma nonalergi (intrinsic)


Dokter anda mungkin merujuk ke asma sebagai "extrinsic" atau "intrinsic". Suatu pengertian yang
lebih baik dari sifat asma dapat membantu menerangkan perbedaan-perbedaan antara mereka.
Extrinsic, atau asma alergi (allergic asthma), adalah jauh lebih umum (90% dari semua kasus-kasus)
dan secara khas berkembang pada masa kanak-kanak. Kira-kira 80% dari anak-anak dengan asma
mempunyai alergi-alergi yang terdokumentasi. Secara khas, ada suatu sejarah alergi-alergi keluarga.
Apalagi, kondisi-kondisi alergi lainnya, seperti alergi-alergi hidung atau ekzema (eczema), seringkali
juga hadir. Asma alergi seringkali menghilang (go into remission) pada awal kedewasaan.
Bagaimanapun, pada 75% dari kasus-kasus, asma kemudian timbul kembali.

Asma Intrinsic mewakili kira-kira 10% dari semua kasus-kasus. Dia umumnya berkembang setelah
umur 30 tahun dan secara khas tidak berhubungan dengan alergi-alergi. Wanita-wanita lebih sering
terlibat dan banyak kasus-kasus kelihatannya mengikuti suatu infeksi saluran pernapasan. Kondisinya
dapat menjadi sulit dirawat dan gejala-gejalanya seringkali kronis dan sepanjang tahun.

Gejala-Gejala dan Tanda-Tanda Khas Asma


Gejala-gejala asma berbeda dari orang ke orang dan didalam individu dari waktu ke waktu. Adalah
sangat penting untuk mengingat bahwa banyak dari gejala-gejala ini dapat menjadi tidak kentara dan
mirip dengan yang terlihat pada kondisi-kondisi lain. Semua gejala-gejala yang disebut dibawah dapat
hadir pada kondisi-kondisi lain pernapasan, dan kadangkala, jantung. Kebingungan yang berpotensi ini
membuat identifikasi terjadinya gejala-gejala dan tes-tes diagnostik, menjadi sangat penting untuk
mengenali kelainan-kelainan ini.
Empat gejala-gejala utama yang dikenali:

Napas yang pendek - terutama dengan pengerahan tenaga atau waktu malam

Mencuit-cuit (wheezing) - suatu suara bersiul atau berdesis ketika mengeluarkan napas

Batuk - mungkin kronis; umumnya memburuk waktu malam dan waktu awal pagi; dan dapat
terjadi setelah latihan atau ekspose pada udara dingin dan kering

Dada Sesak - bisa terjadi dengan atau tanpa gejala-gejala diatas

Fakta-Fakta Asma

Asma dikelompokkan berdasarkan pada frekwensi dan beratnya gejala-gejala, atau "serangan-
serangan", dan hasil-hasil dari tes-tes fungsi paru-paru.

30% dari pasien-pasien mempunayi gejala-gejala asma yang ringan, sebentar-sebentar


(kurang dari dua episode setiap minggu) dengan tes-tes pernapasan yang normal

30% mempunyai gejala-gejala asma yang ringan, gigih (dua atau lebih episode-episode setiap
minggu) dengan tes-tes pernapasan yang normal atau abnormal

40% mempunyai gejala-gejala asma yang sedang atau berat, gigih (setiap hari atau terus
menerus) dengan tes-tes pernapasan abnormal

ASMA

Serangan Asma Akut


Suatu serangan asma akut, atau tiba-tiba, umumnya disebabkan oleh suatu ekspose pada
alergen-alergen atau suatu infeksi pernapasan bagian atas. Beratnya dari serangan tergantung
dari berapa baiknya asma anda yang mendasarinya dikontrol (merefleksikan berapa baiknya
peradangan saluran udara dikontrol). Suatu serangan akut berpotensi membahayakan nyawa
karena itu dapat tetap berlangsung walaupun telah digunakan obat-obatan yang biasa
digunakan untuk cepat melegakan (inhaled bronchodilators). Asma yang tidak responsif
terhadap perawatan dengan suatu inhaler harus mendorong anda untuk segera mencari
bantuan medis pada UGD dari rumah sakit terdekat atau tempat praktek spesialis asma,
tergantung dari keadaan dan waktu. Serangan-serangan asma tidak berhenti dengan
sendirinya tanpa perawatan. Jika anda mengabaikan tanda-tanda peringatan awal, anda
membahayakan diri anda pada pengembangan"status asthmaticus".
Fakta Alergi
Serangan-serangan asma yang diperpanjang yang tidak merespon pada perawatan dengan
bronchodilators adalah suatu keadaan darurat medis. Dokter-dokter menyebut serangan-
serangan berat ini "status asthmaticus," dan mereka memerlukan perawatan darurat segera.
Gejala-gejala dari asma berat adalah batuk yang gigih dan ketidakmampuan untuk
menyelesaikan kalimat-kalimat penuh atau berjalan tanpa kehabisan napas. Dada anda
mungkin terasa sesak dan bibir-bibir anda mungkin mempunyai warna kebiru-biruan. Sebagai
tambahan, anda mungkin merasa peradangan, kebingungan, atau suatu ketidakmampuan
untuk berkonsentrasi. Anda mungkin membungkukkan pundak-pundak anda, duduk atau
berdiri untuk bernapas lebih mudah, dan menegangkan otot-otot perut dan leher anda. Ini
adalah tanda-tanda gagalnya sistim pernapasan yang segera terjadi. Pada titik ini,
kelihatannya obat-obatan yang dihirup tidak dapat membalikkan proses ini. Suatu ventilator
mekanis diperlukan untuk membantu paru-paru dan otot-otot pernapasan. Suatu masker
muka atau tabung pernapasan dimasukkan kedalam hidung atau mulut untuk perawatan ini.
Bantuan-bantuan pernapasan ini adalah sementara dan dilepaskan segera sesudah serangan
mereda dan paru-paru telah cukup pulih untuk memulai lagi pekerjaan pernapasan atas
kemampuannya sendiri. Suatu opname singkat di ICU mungkin adalah suatu akibat dari suatu
serangan berat yang tidak segera dirawat. Untuk mencegah opname seperti itu, adalah paling
baik, pada waktu mulainya gejala-gejala, untuk memulai segera perawatan awal dirumah atau
diruang praktek dokter anda.
Fakta Alergi
Kehadiran dari wheezing atau batuk sendirinya sebenarnya bukan suatu standar yang dapat
diandalkan untuk menilai beratnya suatu serangan asma. Serangan-serangan sangat berat
dapat menyumbat tabung-tabung pada suatu tingkat dimana kekurangan udara masuk dan
keluar dari paru-paru anda gagal menghasilkan wheezing atau batuk.

ASMA

Obat-Obatan Untuk Merawat Asma


Kebanyakan obat-obat asma bekerja dengan mengendurkan kejang broncho/bronchospasm
(bronchodilators) atau mengurangi peradangan (corticosteroids). Pada perawatan asma,
obat-obatan yang dihirup umumnya lebih disukai dari pada tablet atau obat cair yang ditelan
(oral medications). Obat-obat yang dihirup bekerja langsung pada permukaan dan otot-otot
saluran udara dimana persoalan-persoalan asma dimulai. Penyerapan obat-obat yang dihirup
kedalam sisa tubuh adalah kecil. Oleh karenanya, efek-efek samping yang kurang baik lebih
sedikit dibanding dengan obat-obat yang diminum (oral medications). Obat-obat yang dihirup
termasuk beta-2 agonists, anticholinergics,corticosteroids, dan cromolyn sodium.
Obat-obat oral termasuk aminophylline, leukotriene antagonists, dan tablet-tablet
corticosteroid.
Menurut sejarah, satu dari obat-obatan pertama ynag digunakan untuk asma adalah
adrenaline (epinephrine). Adrenaline mempunyai suatu tindakan awal yang cepat dalam
membuka saluran-saluran udara (bronchodilation). Ia masih sering digunakan pada situasi-
situasi darurat asma. Sayangnya, adrenaline mempunyai banyak efek-efek sampingan,
termasuk denyut jantung yang cepat, sakit kepala, mual, muntah, keresahan, dan suatu rasa
panik.
Obat-obat yang secara kimia mirip dengan adrenaline telah dikembangkan. Obat-obat ini,
disebut beta-2 agonists, mempunyai keuntungan pelebaran broncho dari adrenaline tanpa
banyak dari efek-efek sampinganya yang tidak dikehandaki. Beta-2 agonists adalah inhaled
bronchodilators yang disebut "agonists" karena mereka mempromosikan kerja dari beta-2
receptor dari otot-otot dinding bronchial. Receptor ini bekerja dengan mengendurkan dinding
yang berotot dari saluran-saluran udara (bronchi), menghasilkan pembesaran broncho
(bronchodilation). Kerja pembesaran broncho dari beta- 2 agonists dimulai dalam hitungan
menit setelah penghirupan dan berlangsung untuk kira-kira 4 jam. Contoh-contoh dari obat-
obatan ini termasuk albuterol (Ventolin, Proventil), metaproterenol
(Alupent), pirbuterol acetate (Maxair), dan terbutaline sulfate (Brethaire).
Suatu grup baru dari beta-2 agonists yang kerjanya panjang telah dikembangkan dengan
suatu efek yang mendukung durasi dari 12 jam. Inhaler-inhaler ini dapat digunakan dua kali
dalam sehari. Salmeterol xinafoate (Serevent) adalah suatu contoh dari kelompok obat-
obatan ini. Beta-2 agonists yang bekerja panjang umumnya tidak digunakan untuk serangan-
serangan akut. Beta-2 agonists dapat mempunyai efek-efek sampingan, seperti ketakutan,
gemetar (tremor), palpitasiatau denyut jantung yang cepat, dan penurunan potassium darah
Sama halnya dengan beta-2 agonists dapat memperbesar saluran-saluran udara, obat-obat
beta blocker menghalangi pengenduran dari otot-otot bronchial oleh beta-2 receptors dan
dapat menyebabkan penyempitan saluran-saluran udara, memberatkan asma. Oleh
karenanya, beta blockers, seperti obat-obat tekanan darah propanolol (Inderal), dan atenolol
(Tenormin), harus dihindari oleh pasien-pasien asma jika dimungkinkan.
Anticholinergic agents bekerja pada tipe-tipe syaraf yang berbeda dari beta-2 agonists untuk
mencapai suatu pengenduran dan pembukaan dari jalan lintas saluran udara yang serupa.
Kedua grup dari bronchodilator inhalers ini jika digunakan bersama dapat menghasilkan suatu
peningkatan efek pembesaran bronchi. Suatu contoh dari anticholinergic agent yang umum
dipakai adalahipratropium bromide (Atrovent). Ipratropium memakan waktu lebih lama
untuk bekerja dibandingkan dengan beta-2 agonists, dengan keefektifan puncaknya terjadi
dua jam setelah masukan dan bertahan selama enam jam. Anticholinergic agents dapat juga
sebagai obat yang sangat membantu untuk pasien-pasien dengan emphysema.
Ketika gejala-gejala asma sangat sulit dikontrol dengan beta-2 agonists, corticosteroids yang
dihirup (cortisone) seringkali ditambahkan. Corticosteroids dapat memperbaiki fungsi paru-
paru dan mengurangi rintangan saluran udara dengan berjalannya waktu. Contoh-contoh dari
corticosteroids yang dihirup termasuk beclomethasone dipropionate (Beclovent,
Beconase, Vancenase, dan Vanceril), triamcinolone acetonide (Azmacort),
dan flunisolide (Aerobid). Dosis yang ideal dari corticosteroids masih tetap belum diketahui.
Efek-efek sampingan dari corticosteroids yang dihirup termasuk suara keparauan, kehilangan
suara, dan infeksi-infeksi ragi mulut. Penggunaan awal dari corticosteroids yang dihirup dapat
mencegah kerusakan yang tidak dapat dibalikkan pada saluran-saluran udara.
Cromolyn sodium (Intal) mencegah pelepasan dari kimia-kimia tertentu didalam paru-paru,
seperti histamine, yang dapat menyebabkan asma. Tepatnya bagaimana cromolyn bekerja
untuk mencegah asma masih perlu penelitian lebih lanjut. Cromolyn bukanlah suatu
corticosteroid dan umumnya tidak berhubungan dengan efek-efek sampingan yang signifikan.
Cromolyn berguna dalam pencegahan asma namun mempunyai efektivitas yang terbatas
sekali asma akut mulai. Cromolyn dapat membantu mencegah asma yang dipicu oleh latihan,
udara dingin, dan unsur-unsur alergi, seperti dander kucing. Cromolyn mungkin digunakan
baik pada anak-anak maupun pada orang-orang dewasa.
Theophylline (Theodur, Theoair, Slo-bid, Uniphyl, Theo-24) dan aminophyllineadalah
contoh-contoh dari methylxanthines. Methylxanthines diberikan secara oral (melalui mulut)
atau dengan suntikan melalui urat nadi (intravenously). Sebelum inhalers menjadi populer,
methylxanthines adalah arus utama dari perawatan asma. Kafein yang umumnya ada didalam
kopi dan minuman ringan (soft drinks) adalah juga suatu obat methylxanthine! Theophylline
mengendurka otot-otot yang mengelilingi jalan lintas udara dan mencegah sel-sel tertentu
yang melapisi bronchi (mast cells) dari pelepasan kimia-kimia, seperti histamine, yang dapat
menyebabkan asma. Theophylline dapat juga bekerja sebagai suatu diuretic yang ringan,
menyebabkan peningkatan pengeluaran air seni. Untuk asma yang sulit dikontrol,
methylxanthines tetap dapat memainkan suatu peran yang penting. Tingkat-tingkat dosis dari
theophylline atau aminophylline dimonitor secara ketat. Tingkat-tingkat yang berlebihan dapat
menjurus pada mual, muntah, persoalan-persoalan irama jantung, dan bahkan serangan
jantung. Pada kondisi-kondisi medis tertentu, seperti gagal jantung atau sirosis, dosis-dosis
dari methylxanthines dikurangi untuk mencegah tingkat-tingkat darah yang berlebihan.
Interaksi obat dengan obat-obat lain, seperti cimetidine (Tagamet), calcium channel
blockers (Procardia), quinolones (Cipro), dan allopurinol (Xyloprim) dapat lebih jauh
mempengaruhi tingkat-tingkat obat didalam darah.
Corticosteroids diberikan secara oral (melalui mulut) untuk asma berat yang tidak responsif
pada obat-obatan yang lain. Sayangnya, dosis-dosis yang tinggi dari corticosteroids untuk
periode waktu yang panjang dapat mempunyai efek-efek sampingan yang serius, termasuk
osteoporosis, patah/retak tulang, diabetes mellitus, hipertensi, penipisan kulit dan memar-
memar, insomnia (sulit tidur), perubahan-perubahan emosi, dan penambahan berat badan
Expectorants membantu mengencerkan lendir-lendir saluran udara, membuatnya lebih
mudah untuk membersihkan lendir dengan cara membatuk. Potassium iodideumumnya
tidak digunakan dan mempunyai efek-efek sampingan yang berpotensi untuk jerawat,
peningkatan air liur, hives, dan persoalan-persoalan tiroid.Guaifenesin (Entex,
Humibid) dapat meningkatkan produksi cairan didalam paru-paru dan membantu
mengencerkan lendir-lendir, namun juga dapat menjadi suatu irritant saluran udara untuk
beberapa orang.
Sebagai tambahan pada obat-obat bronchodilator untuk pasien-pasien dengan asma atopik
(atopic asthma), menghindari alergen-alergen atau irritant-irritant lainnya bisa menjadi sangat
penting. Pada pasien-pasien yang tidak dapat menghindari alergen-alergen, atau yang gejala-
gejalabya tidak dapat dikontrol oleh obat-obatan, suntikan-suntikan alergi dipertimbangkan.
Keuntungan-keuntungan dari suntikan-suntikan alergi (desensitization) dalam pencegahan
asma masih belum ditetapkan dengan kuat. Beberapa dokter masih kuatir dengan risiko dari
anaphylaxis, yang terjadi pada satu dari 2 juta dosis yang diberikan. Suntikan-suntikan alergi
umumnya paling menguntungkan anak-anak yang alergi pada tungau-tungau (house dust
mites). Keuntungan-keuntungan lain dapat terlihat pada serbuk-serbuk sari dan dander
binatang.
Pada beberapa pasien-pasien asma, penghindaran dari aspirin, atau NSAIDs lainnya
(umumnya digunakan pada perawatan peradangan arthritis) adalah penting. Pada pasien-
pasien lain, perawatan yang memadai dari aliran balik dari asam lambung (esophageal reflux)
mencegah iritasi dari saluran-saluran udara. Langkah-langkah untuk mencegah esophageal
reflux termasuk obat-obatan, menurunkan berat badan, perubahan-perubahan diet, dan
berhenti merokok, kopi, dan alkohol. Contoh-contoh dari obat-obatan yang digunakan untuk
mengurangi reflux termasuk omeprazole (Prilosec) dan ranitidine (Zantac). Pasien-pasien
dengan persoalan-persoalan reflux berat yang menyebabkan persoalan-persoalan paru-paru
mungkin memerlukan operasi untuk memperkuat esophageal sphincter dalam rangka
mencegah acid reflux (fundoplication surgery). Untuk keterangan lebih lanjut silahkan baca
artikel tentang penyakit Gastroesophageal Reflux .

ASMA

Obat-Obatan Untuk Merawat Asma


Kebanyakan obat-obat asma bekerja dengan mengendurkan kejang broncho/bronchospasm
(bronchodilators) atau mengurangi peradangan (corticosteroids). Pada perawatan asma,
obat-obatan yang dihirup umumnya lebih disukai dari pada tablet atau obat cair yang ditelan
(oral medications). Obat-obat yang dihirup bekerja langsung pada permukaan dan otot-otot
saluran udara dimana persoalan-persoalan asma dimulai. Penyerapan obat-obat yang dihirup
kedalam sisa tubuh adalah kecil. Oleh karenanya, efek-efek samping yang kurang baik lebih
sedikit dibanding dengan obat-obat yang diminum (oral medications). Obat-obat yang dihirup
termasuk beta-2 agonists, anticholinergics,corticosteroids, dan cromolyn sodium.
Obat-obat oral termasuk aminophylline, leukotriene antagonists, dan tablet-tablet
corticosteroid.
Menurut sejarah, satu dari obat-obatan pertama ynag digunakan untuk asma adalah
adrenaline (epinephrine). Adrenaline mempunyai suatu tindakan awal yang cepat dalam
membuka saluran-saluran udara (bronchodilation). Ia masih sering digunakan pada situasi-
situasi darurat asma. Sayangnya, adrenaline mempunyai banyak efek-efek sampingan,
termasuk denyut jantung yang cepat, sakit kepala, mual, muntah, keresahan, dan suatu rasa
panik.
Obat-obat yang secara kimia mirip dengan adrenaline telah dikembangkan. Obat-obat ini,
disebut beta-2 agonists, mempunyai keuntungan pelebaran broncho dari adrenaline tanpa
banyak dari efek-efek sampinganya yang tidak dikehandaki. Beta-2 agonists adalah inhaled
bronchodilators yang disebut "agonists" karena mereka mempromosikan kerja dari beta-2
receptor dari otot-otot dinding bronchial. Receptor ini bekerja dengan mengendurkan dinding
yang berotot dari saluran-saluran udara (bronchi), menghasilkan pembesaran broncho
(bronchodilation). Kerja pembesaran broncho dari beta- 2 agonists dimulai dalam hitungan
menit setelah penghirupan dan berlangsung untuk kira-kira 4 jam. Contoh-contoh dari obat-
obatan ini termasuk albuterol (Ventolin, Proventil), metaproterenol
(Alupent), pirbuterol acetate (Maxair), dan terbutaline sulfate (Brethaire).
Suatu grup baru dari beta-2 agonists yang kerjanya panjang telah dikembangkan dengan
suatu efek yang mendukung durasi dari 12 jam. Inhaler-inhaler ini dapat digunakan dua kali
dalam sehari. Salmeterol xinafoate (Serevent) adalah suatu contoh dari kelompok obat-
obatan ini. Beta-2 agonists yang bekerja panjang umumnya tidak digunakan untuk serangan-
serangan akut. Beta-2 agonists dapat mempunyai efek-efek sampingan, seperti ketakutan,
gemetar (tremor), palpitasiatau denyut jantung yang cepat, dan penurunan potassium darah
Sama halnya dengan beta-2 agonists dapat memperbesar saluran-saluran udara, obat-obat
beta blocker menghalangi pengenduran dari otot-otot bronchial oleh beta-2 receptors dan
dapat menyebabkan penyempitan saluran-saluran udara, memberatkan asma. Oleh
karenanya, beta blockers, seperti obat-obat tekanan darah propanolol (Inderal), dan atenolol
(Tenormin), harus dihindari oleh pasien-pasien asma jika dimungkinkan.
Anticholinergic agents bekerja pada tipe-tipe syaraf yang berbeda dari beta-2 agonists untuk
mencapai suatu pengenduran dan pembukaan dari jalan lintas saluran udara yang serupa.
Kedua grup dari bronchodilator inhalers ini jika digunakan bersama dapat menghasilkan suatu
peningkatan efek pembesaran bronchi. Suatu contoh dari anticholinergic agent yang umum
dipakai adalahipratropium bromide (Atrovent). Ipratropium memakan waktu lebih lama
untuk bekerja dibandingkan dengan beta-2 agonists, dengan keefektifan puncaknya terjadi
dua jam setelah masukan dan bertahan selama enam jam. Anticholinergic agents dapat juga
sebagai obat yang sangat membantu untuk pasien-pasien dengan emphysema.
Ketika gejala-gejala asma sangat sulit dikontrol dengan beta-2 agonists, corticosteroids yang
dihirup (cortisone) seringkali ditambahkan. Corticosteroids dapat memperbaiki fungsi paru-
paru dan mengurangi rintangan saluran udara dengan berjalannya waktu. Contoh-contoh dari
corticosteroids yang dihirup termasuk beclomethasone dipropionate (Beclovent,
Beconase, Vancenase, dan Vanceril), triamcinolone acetonide (Azmacort),
dan flunisolide (Aerobid). Dosis yang ideal dari corticosteroids masih tetap belum diketahui.
Efek-efek sampingan dari corticosteroids yang dihirup termasuk suara keparauan, kehilangan
suara, dan infeksi-infeksi ragi mulut. Penggunaan awal dari corticosteroids yang dihirup dapat
mencegah kerusakan yang tidak dapat dibalikkan pada saluran-saluran udara.
Cromolyn sodium (Intal) mencegah pelepasan dari kimia-kimia tertentu didalam paru-paru,
seperti histamine, yang dapat menyebabkan asma. Tepatnya bagaimana cromolyn bekerja
untuk mencegah asma masih perlu penelitian lebih lanjut. Cromolyn bukanlah suatu
corticosteroid dan umumnya tidak berhubungan dengan efek-efek sampingan yang signifikan.
Cromolyn berguna dalam pencegahan asma namun mempunyai efektivitas yang terbatas
sekali asma akut mulai. Cromolyn dapat membantu mencegah asma yang dipicu oleh latihan,
udara dingin, dan unsur-unsur alergi, seperti dander kucing. Cromolyn mungkin digunakan
baik pada anak-anak maupun pada orang-orang dewasa.
Theophylline (Theodur, Theoair, Slo-bid, Uniphyl, Theo-24) dan aminophyllineadalah
contoh-contoh dari methylxanthines. Methylxanthines diberikan secara oral (melalui mulut)
atau dengan suntikan melalui urat nadi (intravenously). Sebelum inhalers menjadi populer,
methylxanthines adalah arus utama dari perawatan asma. Kafein yang umumnya ada didalam
kopi dan minuman ringan (soft drinks) adalah juga suatu obat methylxanthine! Theophylline
mengendurka otot-otot yang mengelilingi jalan lintas udara dan mencegah sel-sel tertentu
yang melapisi bronchi (mast cells) dari pelepasan kimia-kimia, seperti histamine, yang dapat
menyebabkan asma. Theophylline dapat juga bekerja sebagai suatu diuretic yang ringan,
menyebabkan peningkatan pengeluaran air seni. Untuk asma yang sulit dikontrol,
methylxanthines tetap dapat memainkan suatu peran yang penting. Tingkat-tingkat dosis dari
theophylline atau aminophylline dimonitor secara ketat. Tingkat-tingkat yang berlebihan dapat
menjurus pada mual, muntah, persoalan-persoalan irama jantung, dan bahkan serangan
jantung. Pada kondisi-kondisi medis tertentu, seperti gagal jantung atau sirosis, dosis-dosis
dari methylxanthines dikurangi untuk mencegah tingkat-tingkat darah yang berlebihan.
Interaksi obat dengan obat-obat lain, seperti cimetidine (Tagamet), calcium channel
blockers (Procardia), quinolones (Cipro), dan allopurinol (Xyloprim) dapat lebih jauh
mempengaruhi tingkat-tingkat obat didalam darah.
Corticosteroids diberikan secara oral (melalui mulut) untuk asma berat yang tidak responsif
pada obat-obatan yang lain. Sayangnya, dosis-dosis yang tinggi dari corticosteroids untuk
periode waktu yang panjang dapat mempunyai efek-efek sampingan yang serius, termasuk
osteoporosis, patah/retak tulang, diabetes mellitus, hipertensi, penipisan kulit dan memar-
memar, insomnia (sulit tidur), perubahan-perubahan emosi, dan penambahan berat badan
Expectorants membantu mengencerkan lendir-lendir saluran udara, membuatnya lebih
mudah untuk membersihkan lendir dengan cara membatuk. Potassium iodideumumnya
tidak digunakan dan mempunyai efek-efek sampingan yang berpotensi untuk jerawat,
peningkatan air liur, hives, dan persoalan-persoalan tiroid.Guaifenesin (Entex,
Humibid) dapat meningkatkan produksi cairan didalam paru-paru dan membantu
mengencerkan lendir-lendir, namun juga dapat menjadi suatu irritant saluran udara untuk
beberapa orang.
Sebagai tambahan pada obat-obat bronchodilator untuk pasien-pasien dengan asma atopik
(atopic asthma), menghindari alergen-alergen atau irritant-irritant lainnya bisa menjadi sangat
penting. Pada pasien-pasien yang tidak dapat menghindari alergen-alergen, atau yang gejala-
gejalabya tidak dapat dikontrol oleh obat-obatan, suntikan-suntikan alergi dipertimbangkan.
Keuntungan-keuntungan dari suntikan-suntikan alergi (desensitization) dalam pencegahan
asma masih belum ditetapkan dengan kuat. Beberapa dokter masih kuatir dengan risiko dari
anaphylaxis, yang terjadi pada satu dari 2 juta dosis yang diberikan. Suntikan-suntikan alergi
umumnya paling menguntungkan anak-anak yang alergi pada tungau-tungau (house dust
mites). Keuntungan-keuntungan lain dapat terlihat pada serbuk-serbuk sari dan dander
binatang.
Pada beberapa pasien-pasien asma, penghindaran dari aspirin, atau NSAIDs lainnya
(umumnya digunakan pada perawatan peradangan arthritis) adalah penting. Pada pasien-
pasien lain, perawatan yang memadai dari aliran balik dari asam lambung (esophageal reflux)
mencegah iritasi dari saluran-saluran udara. Langkah-langkah untuk mencegah esophageal
reflux termasuk obat-obatan, menurunkan berat badan, perubahan-perubahan diet, dan
berhenti merokok, kopi, dan alkohol. Contoh-contoh dari obat-obatan yang digunakan untuk
mengurangi reflux termasuk omeprazole (Prilosec) dan ranitidine (Zantac). Pasien-pasien
dengan persoalan-persoalan reflux berat yang menyebabkan persoalan-persoalan paru-paru
mungkin memerlukan operasi untuk memperkuat esophageal sphincter dalam rangka
mencegah acid reflux (fundoplication surgery). Untuk keterangan lebih lanjut silahkan baca
artikel tentang penyakit Gastroesophageal Reflux .

Anda mungkin juga menyukai