Anda di halaman 1dari 16

TULANG, SENDI & OTOT

1. Penyakit Degenerasi Cakram Tulang Belakang dan Sciatica

2. Sakit Punggung / Pinggang

3. Ankylosing Spondylitis

4. Scoliosis

5. Gout

6. Rheumatoid Arthritis

7. Arthritis

8. Septic Arthritis

9. Kanker Tulang

10. Polymyalgia Rheumatica (PMR) & Giant Cell Arteritis (Temporal Arteritis)

11. Fibromyalgia

12. Polymyositis & Dermatomyositis

13. Osteoarthritis

14. Osteoporosis

15. Rhabdomyolysis

16. Chiropractic

17. Spondylolisthesis

18. Botulism

19. Bone Spurs (Duri Tulang)


20. Penggantian Total Pinggul

21. Radiculopathy

22. Osteomyelitis (Infeksi Tulang)

23. Disfungsi Sendi Sacroiliac

Osteoporosis

Definisi Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi yang dikarakteristikan oleh kehilangan dari kepadatan tulang yang
normal, berakibat pada tulang yang mudah patah. Osteoporosis menjurus secara harafiah pada tulang
yang keropos secara abnormal yang lebih dapat dimampatkan seperti sepon, daripada padat seperti
batu bata. Penyakit dari kerangka ini melemahkan tulang yang menyebabkan peningkatan risiko untuk
patah tulang-tulang (bone fracture).

Tulang yang normal tersusun dari protein, collagen, dan kalsium semua darinya memberikan kekuatan
pada tulang. Tulang-tulang yang terpengaruh oleh osteoporosis dapat patah dengan luka yang relatif
minor yang normalnya tidak akan menyebabkan patah tulang. Patah tulang dapat dalam bentuk patah
(seperti patah pinggul), atau kerobohan (seperti pada patah karena tekanan dari vertebrae tulang
belakang). Tulang belakang (spine), pinggl-pinggul, dan pergelangan-pergelangan tangan adalah
area-area yang umum dari patah-patah tulang dari osteoporosis, meskipun patah-patah tulang yang
berhubungan dengan osteoporosis dapat juga terjadi pada hampir segala tulang kerangka.

Gejala-Gejala Osteoporosis
Kondisi osteoporosis dapat hadir tanpa segala gejala-gejala untuk waktu berdekade-dekade, karena
osteoporosis tidak menyebabkan gejala-gejala kecuali jika patah tulang. Beberapa patah-patah tulang
osteoporosis mungkin luput dari deteksi sampai bertahun-tahun kemudian. Oleh karenanya, pasien-
pasien mungkin tidak sadar tentang osteoporosis mereka sampai mereka menderita patah tulang yang
menyakitkan. Kemudian gejala-gejala berhubungan dengan lokasi dari patah tulang.

Patah-patah tulang dari tulang belakang (vertebra) dapat menyebabkan nyeri yang sangat yang
menyebar kesekeliling dari punggung ke sisi tubuh. Melaui waktu bertahun-tahun, patah-patah tulang
belakang yang berulangkali dapat menyebabkan nyeri punggung bagian bawah yang kronis serta
kehilangan tinggi atau pembengkokan tulang belakang, yang memberi seseorang penampakan
punggung yang bongkok dari punggung bagian atas, seringkali disebut "dowager hump."

Patah tulang yang terjadi selama perjalanan dari aktivitas yang normal disebut patah tulang trauma
yang minimal atau patah tulang stres. Contohnya, beberapa pasien-pasien dengan osteoporosis
mengembangkan patah-patah tulang stres dari kaki-kaki ketika berjalan atau melangkahi pinggiran
jalan.

Patah-patah tulang pinggul secara khas terjadi sebagai akibat dari kejatuhan. Dengan osteoporosis,
kepatahan tulang pinggul dapat terjadi sebagai akibat dari kecelakaan-kecelakaan yang sepele.
Kepatahan tulang pinggul mungkin juga sulit untuk sembuh setelah operasi perbaikan karena kwalitas
tulang yang buruk.

Konsekwensi-Konsekwensi Dari Osteoporosis


Patah-patah tulang osteoporosis bertanggung jawab untuk nyeri sekali, kwalitas hidup yang
berkurang, hari-hari kerja yang hilang, dan ketidak mampuan/cacat. Sampai dengan 30% dari pasien-
pasien yang menderita patah tulang pinggul akan memerlukan perwatan rumah jangka panjang.
Pasien-pasien yang tua dapat lebih jauh mengembangkan pneumonia dan bekuan-bekuan darah
pada vena-vena kaki yang dapat berpergian ke paru-paru (pulmonary embolism) yang disebabkan
oleh istirahat di ranjang yang berkepanjangan setelah patah tulang pinggul. 20% dari wanita-wanita
dengan patah tulang pinggul akan meninggal pada tahun berikutnya sebagai akibat yang tidak
langsung dari patah tulang. Sebagai tambahan, sekali seseorang telah mengalami patah tulang
belakang yang disebabkan oleh osteoporosis, ia berisiko sangat tinggi menderita yang lain lagi dari
patah tulang semacam itu dimasa depan yang dekat (beberapa tahun kemudian). Kira-kira 20% dari
wanita-wanita postmenopause yang mengalami patah tulang vertebra akan menderita patah tulang
vertebra yang baru pada tahun berikutnya.

Osteoporosis Adalah Persoalan Kesehatan Publik Yang Penting

Di Amerika, 44 juta orang-orang mempunyai kepadatan tulang yang rendah (osteoporosis


atau osteopenia, lihat dibawah). Ini sama dengan 55% dari populasi Amerika yang berumur
50 tahun atau lebih.

Di Amerika, lebih dari 10 juta orang-orang mempunyai osteoporosis dan hampir lebih dari 34
juta mempunyai kepadatan tulang yang rendah.

Satu dari dua wanita-wanita kulit putih akan mengalami patah tulang yang disebabkan oleh
osteoporosis dalam kehidupannya.

Di Amerika, biaya-biaya perawatan kesehatan yang langsung dari patah-patah tulang


osteoporosis sama dengan milyaran dolar, tanpa bahkan memperhitungkan biaya-biaya tak
langsung, seperti produktivitas kerja.

Dua puluh persen dari mereka yang mengalami patah tulang pinggul akan meninggal pada
tahun setelah patah tulang.

Sepertiga dari pasien-pasien patah tulang pinggul dibebaskan ke rumah perawatan dalam
tahun setelah patah tulang.

Hanya sepertiga dari pasien-pasien patah tulang pinggul memperoleh kembali tingkat fungsi
sebelum patah tulang mereka.

Dengan penuaan Amerika, jumlah dari orang-orang dengan patah-patah tulang yang berhubungan
dengan osteoporosis akan meningkat secara eksponensial. Nyeri, penderitaan, dan biaya-biaya
ekonomi akan menjadi sangat besar.
Faktor-Faktor Yang Menentukan Kekuatan Tulang
Massa tulang (kepadatan tulang) adalah jumlah tulang yang hadir dalam struktur kerangka.
Umumnya, lebih tinggi kepadatan tulangnya, lebih kuat tulang-tulangnya. Kepadatan tulang sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor genetik, yang pada gilirannya adakalanya dimodifikasi oleh faktor-faktor
lingkungan dan obat-obat. Contohnya, laki-laki mempunyai kepadatan tulang yang lebih tinggi
daripada wanita-wanita. Orang-orang Amerika keturunan Afrika mempunyai kepadatan tulang yang
lebih tinggi daripada oran-orang Amerika keturunan Caucasian (kulit putih) atau Asia.

Normalnya, kepadatan tulang berakumulasi selama masa kanank-kanak dan mencapai puncaknya
pada sekitar umur 25 tahun. Kepadatan tulang kemudian dipertahankan untuk kira-kira sepuluh
tahun. Setelah umur 35, keduanya laki-laki dan wanita-wanita normalnya akan kehilangan 0.3%
sampai 0.5% dari kepadatan tulang mereka per tahun sebagai bagian dari proses penuaan.

Estrogen adalah penting dalam mempertahankan kepadatan tulang pada wanita-wanita. Ketika
tingkat-tingkat estrogen jatuh setelah menopause, kehilangan tulang mempercepat. Selama lima
sampai sepuluh tahun pertama setelah menopause, wanita-wanita dapat menderita sampai dengan
dua hingga empat persen kehilangan kepadatan tulang setiap tahun ! Ini dapat berakibat pada
kehilangan 25 sampai 30%dari kepadatan tulang mereka selama periode waktu itu. Kehilangan tulang
yang dipercepat setelah menopause adalah penyebab utama dari osteoporosis pada wanita-wanita.

Faktor-Faktor Risiko Untuk Mengembangkan Osteoporosis


Faktor-faktor yang akan meningkatkan risiko mengembangkan osteoporosis adalah:

Jenis kelamin perempuan;

Suku bangsa Caucasian atau Asian;

Kerangka-kerangka tubuh yang tipis dan kecil;

Sejarah osteoporosis keluarga (contohnya, mempunyai ibu dengan patah tulang pinggul
osteoporosis menggandakan risiko patah tulang pinggul anda);

Sejarah patah tulang pribadi sebagai orang dewasa;

Merokok sigaret;

Konsumsi alkohol yang berlebihan;

Kekurangan latihan/olahraga;

Diet yang rendah kalsium;

Nutrisi dan kesehatan umum yang buruk;

Malabsorption (nutrisi-nutrisi tidak diserap secara benar dari sistim pencernaan) dari
kondisi-kondisi seperti celiac sprue;
Tingkat-tingkat estrogen yang rendah (seperti yang terkadi pada menopause atau dengan
pengangkatan secara operasi yang dini dari kedua indung-indung telur);

Kemoterapi dapat menyebabkan menopause dini yang disebabkan oleh efek-efek racunnya
pada indung-indung telur (ovaries);

Amenorrhea (kehilangan periode mens) pada wanita-wanita muda juga menyebabkan


estrogen yang rendah dan osteoporosis; Amenorrhea dapat terjadi pada wanita-wanita yang
menjalani latihan yang sangat bertenaga dan pada wanita-wanita dengan lemak tubuh yang
sangat rendah (contoh:anorexia nervosa);

Peradangan kronis yang disebabkan oleh penyakit-penyakit (sepertirheumatoid


arthritis dan penyakit-penyakit hati kronis);

Ketidak mampuan bergerak, seperti setelah stroke, atau dari kondisi apa saja yang
mengganggu berjalan;

Hipertiroidisme, kondisi dimana terlalu banyak hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid
(seperti pada penyakit Grave) atau disebabkan oleh pemasukan terlalu banyak obat hormon
tiroid;

Hiperparatiroidisme, kondisi dimana hormon paratiroid berlebihan dihasilkan oleh kelenjar


paratiroid (kelenjar kecil yang berlokasi dekat kelenjar tiroid). Normalnya, hormon paratiroid
mempertahankan tingkat kalsium darah dengan, pada sebagian, mengeluarkan kalsium dari
tulang. Pada hiperparatiroidisme yang tidak dirawat, hormon paratiroid yang berlebihan
menyebabkan terlalu banyak kalsium yang dikeluarkan dari tulang, yang dapat menjurs pada
osteoporosis;

Kekurangan Vitamin D. Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium. Ketika kekurangan


vitamin D, tubuh tidak dapat menyerap jumlah-jumlah yang cukup dari kalsium untuk
mencegah osteoporosis. Kekurangan vitamin D dapat berakibat dari kekurangan penyerapan
vitamin oleh usus seperti yang terjadi pada celiac sprue dan primary biliary cirrhosis;

Obat-obat tertentu dapat menyebabkan osteoporosis. Ini termasuk penggunaan jangka


panjang dari heparin (pengencer darah), obat-obat anti serangan phenytoin
(Dilantin) dan phenobarbital, dan pengunaan jangka panjang dari corticosteroids oral
(seperti Prednisone).

Mendiagnosa Osteoporosis
X-ray rutin dapat menyingkap osteoporosis tulang, yang tampak jauh lebih tipis dan ringan daripada
tulang-tulang normal. Sayangnya, pada saat x-rays dapat mendeteksi osteoporosis, paling sedikit
30% dari tulang telah hilang. Sebagai tambahan, x-rays bukan indikator-indikator yang akurat dari
kepadatan tulang. Penampakan tulang pada x-ray seringkali dipengaruhi oleh variasi-variasi dalam
derajat paparan dari film x-ray.

The National Osteoporosis Foundation, the American Medical Association, dan organisasi-organisasi
medis utama lainnya merekomendasikan dual energy x-ray absorptiometry scan (DXA,
sebelumnya dikenal sebagai DEXA) untuk mendiagnosa osteoporosis. DXA mengukur kepadatan
tulang pada pinggul dan tulang belakang. Pengujian memakan waktu hanya 5 sampai 15 menit untuk
dilakukan, menggunakan sangat sedikit radiasi (kurang dari sepersepuluh sampai seperseratus jumlah
yang digunakan pada x-ray dada yang standar), dan cukup tepat.

Kepadatan tulang pasien kemudian dibandingkan pada kepadatan tulang puncak rata-rata dari kaum
dewasa muda dari jenis kelamin dan suku bangsa yang sama. Skornya disebut "T score," dan ia
menyatakan kepadatan tulang dalam istilah-istilah dari angka penyimpangan standar (standard
deviations, SD) dibawah massa tulang puncak kaum dewasa muda.

Osteoporosis didefinisikan sebagai T score kepadatan tulang dari -2.5 SD atau dibawahnya.

Osteopenia (antara normal dan osteoporosis) didefinisikan sebagai T score kepadatan tulang
antara -1 dan -2.5 SD.

Yang Harus Mempunyai Pengujian Kepadatan Tulang


Petunjuk-petunjuk dari The National Osteoporosis Foundation menyatakan bahwa ada beberapa
kelompok-kelompok dari orang-orang yang harus mempertimbangkan pengujian DXA:

Semua wanita-wanita postmenopause dibawah umur 65 tahun yang mempunyai faktor-faktor


risiko untuk osteoporosis;

Semua wanita-wanita yang berumur 65 tahun dan lebih tua;

Wanita-wanita postmenopause dengan patah-patah tulang, meskipun ini bukan wajib karena
perawatan mungkin dimulai tanpa memperdulikan kepadatan tulang;

Wanita-wanita dengan kondisi-kondisi medis yang berhubungan dengan osteoporosis.


Penyakit-penyakit ini berjumlah lebih dari 50. Dokter perawatan utama dapat menyaring
daftar penyakit-penyakit medis pasien untuk membuktikan bahwa salah satu dari kondisi-
kondisi ini tidak hadir;

Wanita-wanita yang keputusan untuk menggunakan obat mungkin dibantu oleh pengujian
kepadatan tulang.

Petunjuk-petunjuk dari The National Osteoporosis Foundation menyatakan bahwa pengujian


kepadatan tulang tidak perlu dilakukan jika seorang pasien mempunyai patah tulang osteoporosis
yang telah diketahui karena kondisinya akan dirawat dengan atau tanpa hasil-hasil kepadatan tulang.
Sebagai tambahan, pengujian kepadatan tulang adalah tidak tepat jika seseorang yang menjalani tes
tidak bersedia untuk mengambil perawatan apa saja yang berdasarkan pada hasil-hasil. Oleh
karenanya, jika pengujian kepadatan tulang dilakukan, ia harus dilakukan pada orang-orang yang
bersedia mengambil beberapa aksi spesifik berdasarkan pada hasil-hasil.

Merawat Dan Mencegah Osteoporosis


Tujuan dari perawatan osteoporosis adalah pencegahan patah-patah tulang dengan menghentikan
kehilangan tulang dan dengan meningkatkan kepadatan dan kekuatan tulang. Meskipun deteksi awal
dan perawatan tepat waktu dari osteoporosis dapat pada hakekatnya mengurangi risiko patah tulang
masa depan, tidak satupun dari perawtan-perawatan yang tersedia untuk osteoporosis adalah
penyembuhan-penyembuhan sepenuhnya. Dengan kata-kata lain, adalah sulit untuk sepenuhnya
membangun kembali tulang yang telah diperlemah oleh osteoporosis. Oleh karenanya, pencegahan
dari osteoporosis adalah sama pentingnya seperti perawatan. Tindakan-tindakan perawatan dan
pencegahan osteoporosis adalah:

1. Perubahan-perubahan gaya hidup termasuk menghentikan merokok sigaret, membatasi


pemasukan alkohol, latihan secara teratur, dan mengkonsumsi diet yang seimbang dengan
kalsium dan vitamin D yang cukup;

2. Obat-obat yang menghentikan kehilangan tulang dan meningkatkan kekuatan tulang,


seperti alendronate (Fosamax), risedronate (Actonel),raloxifene
(Evista), ibandronate (Boniva), calcitonin (Calcimar), danzoledronate (Reclast);

3. Obat-obat yang meningkatkan pembentukan tulang seperti teriparatide (Forteo).

Perubahan-Perubahan Gaya Hidup

Latihan, menghentikan sigaret, dan membatasi alkohol

Latihan mempunyai keragaman yang lebar dari efek-efek kesehatan yang menguntungkan.
Bagaimanapun, latihan tidak membawa peningkatan-peningkatan yang substansial pada kepadatan
tulang. Manfaat dari latihan untuk osteoporosis kebanyakan berhubungan dengan pengurangan risiko
jatuh, kemungkinan karena keseimbangan diperbaiki dan/atau kekuatan otot ditingkatkan. Penelitian
masih belum menentukan tipe latihan yang mana adalah yang terbaik untuk osteoporosis atau untuk
berapa lama. Sampai penelitian telah menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kebanyakan dokter-
dokter merekomendasikan latihan yang mengangkat berat, seperti berjalan, lebih disukai setiap hari.

Satu kata dari perhatian tentang latihan: adalah penting untuk menghindari latihan-latihan yang dapat
melukai tulang-tulang yang telah melemah. Pada pasien-pasien diatas umur 40 tahun dan mereka
yang dengan penyakit jantung, kegemukan, diabetes mellitus, dan tekanan darah tinggi, latihan
harus diresepkan dan domonitor oleh dokter-dokter mereka. Akhirnya, tingkat-tingkat latihan yang
ekstrem (seperti lari marathon) mungkin adalah tidak sehat untuk tulang-tulang. Lari marathon pada
wanita-wanita muda yang menjurus pada kehilangan berat badan dan kehilangan periode-periode
mens dapat sebenarnya menyebabkan osteoporosis.

Merokok satu pak sigaret per hari sepanjang kehidupan dewasanya dapat menjurus pada kehilangan
5% sampai 10% dari massa tulang. Merokok sigaret-sigaret mengurangi tingkat-tingkat estrogen dan
dapat menjurus pada kehilangan tulang pada wanita-wanita sebelum menopause. Merokok sigaret-
sigaret dapat juga menjurus pada menopause yang lebih awal. Pada wanita-wanita postmenopause,
merokok dihubungkan dengan peningkatan risiko osteoporosis. Data pada efek dari konsumsi yang
teratur dari alkohol dan kafein pada osteoporosis adalah tidak sejelas seperti dengan latihan dan
sigaret-sigaret. Faktanya, penelitian menyangkut alkohol dan kafein sebagai faktor-faktor risiko untuk
osteoporosis menunjukan hasil-hasil yang bervariasi lebar, dan adalah kontroversial. Tentu, efek-efek
ini tidak sekuat seperti faktor-faktor lain. Meskipun demikian, pengereman dari keduanya alkohol dan
kafein adalah bijaksana.

Suplemen-Suplemen Kalsium
Membangun tulang-tulang yang kuat dan sehat memerlukan pemasukan diet kalsium dan latihan yang
cukup yang dimulai pada masa kannk-kanak dan remaja untuk kedua jenis kelamin. Yang paling
penting, bagaimanapun, pemasukan diet kalsium yang tinggi atau meminum suplemen-suplemen
kalsium sendiri adalah tidak cukup dalam merawat osteoporosis, dan harus jangan dilihat sebagai
alternatif pada atau substitusi untuk obat-obat resep osteoporosis yang lebih kuat. Pada beberapa
tahun-tahun pertama setelah menopause, kehilangan tulang yang cepat dapat terjadi bahkan jika
suplemen-suplemen kalsium diminum.

Pemasukan kalsium berikut telah direkomendasikan oleh The National Institutes of Health Consensus
Conference on Osteoporosis untuk semua orang-orang, dengan atau tanpa osteoporosis:

800 mg/hari untuk anak-anak berumur 1 sampai 10 tahun

1000 mg/hari untuk laki-laki, wanita-wanita premenopause, dan wanita-wanita


postmenopause juga yang meminum estrogen

1200 mg/hari untuk anak-anak berumur belasan tahun dan kaum dewasa muda yang berumur
11 sampai 24

1500 mg/hari untuk wanita-wanita postmenopause yang tidak meminum estrogen

1200mg sampai 1500 mg/hari untuk ibu-ibu yang hamil dan menyusui

Pemasukan total kasium harian harus tidak melewati 2000 mg

Pemasukan kalsium harian dapat dihitung dengan metode berikut:

1. Tidak termasuk produk-produk susu, diet rata-rata orang Amerika mengandung kira-kira 250
mg kalsium;

2. Ada kira-kira 300 mg kalsium dalam glas susu 8-ounce;

3. Ada kira-kira 450 mg kalsium dalam 8 ounces dari plain yogurt;

4. Ada kira-kira 1300 mg kalsium dalam 1 cangkir keju cottage;

5. Ada kira-kira 200 mg kalsium dalam 1 ounce keju cheddar;

6. Ada kira-kira 90 mg kalsium dalam cangkir vanilla ice cream;

7. Ada kira-kira 300 mg kalsium dalam 8 ounces jus jeruk yang diperkuat dengan kalsium.

Sayangnya, penelitian-penelitian telah menunjukan bahwa rata-rata wanita-wanita di Amerika


mengkonsumsi kurang dari 500 miligram kalsium per hari dalam diet mereka, kurang dari jumlah-
jumlah yang direkomendasikan. Tambahan kalsium dapat diperoleh dengan meminum lebih banyak
susu dan memakan lebih banyak keju cottage, atau meminum tablet-tablet suplemen kalsium dari
makanan-makanan yang diperkuat kalsium, seperti jus jeruk.

Suplemen-suplemen kalsium yang beragam mengandung jumlah-jumlah yang berbeda dari elemental
calcium (jumlah aktual dari kalsium dalam suplemen). Contohnya, Caltrate, Os-Cal dan Tums adalah
garam-garam kalsium karbonat. Setiap 1250 mg tablet garam kalsium karbonat (seperti Caltrate 600
mg, Os-Cal 500 mg, atau Tums 500 mg extra strength) mengandung 500 mg dari elemental calcium.
Seseorang yang memerlukan 1000 mg/hari dari suplemen kalsium dapat meminum satu tablet dari
Tums 500 mg extra strength (mengandung 500 mg elemental calcium) dua kali sehari dengan
makanan-makanan.
Suplemen-suplemen kalsium karbonat paling baik diminum dalam dosis-dosis yang dibagi kecil
dengan makanan-makanan. Usus-usus mungkin tidak mampu untuk dapat dipercaya menyerap lebih
dari 500 mg kalsium semuanya dalam satu kali. Oleh karenanya, jalan yang terbaik untuk mengambil
1000 mg suplemen kalsium adalah membaginya dalam dua dosis. Demikian juga, dosis dari 1500 mg
harus dibagi kedalam tiga dosis-dosis.

Suplemen-suplemen kalsium adalah aman dan umumnya ditolerir dengan baik. Efek-efek sampingan
adalah salah cerna (indigestion) dan sembelit. Jika sembelit dan salah cerna terjadi dengan suplemen-
suplemen kalsium karbonat, calcium citrate (Citracal) dapat digunakan. Beberapa pasien-pasien
mempunyai kesulitan menelan tablet-tablet kalsium. Pada situasi ini, kalsium yang dapat dikunyah
seperti permen dalam bentuk dari merek Viactiv tersedia. Obat-obat tertentu dapat mengganggu
penyerapan dari kalsium karbonat. Contoh-contoh dari obat-obat ini termasuk proton-pump
inhibitors [omeprazole (Prilosec), lansoprazole (Prevacid), lansoprazole (Protonix),
dan rabeprazole (Aciphex)], yang digunakan dalam merawat GERD (acid reflux) ataupeptic
ulcers. Pada kasus-kasus ini, calcium citrate lebih disukai.

Banyak preparasi-preparasi kalsium karbonat yang "natural", seperti kerang-kerang tiram atau
makanan tulang, mungkin mengandung tingkat-tingkat yang tinggi dari timah atau elemen-elemen
berbahaya lainnya dan harus dihindari.

Vitamin D
Pemasukan kalsium yang cukup dan penyimpanan-penyimpanan vitamin D tubuh yang cukup adalah
fondasi-fondasi yang penting untuk mempertahankan kepadatan dan kekuatan tulang. Bagaimanapun,
vitamin D dan kalsium saja bukan perawatan yang mencukupi untuk osteoporosis. Mereka diberikan
dalam hubungan dengan perawatan-perawatan lain. Vitamin D adalah penting dalam beberapa
respek:

Vitamin D membantu penyerapan kalsium dari usus-usus.

Kekurangan vitamin D menyebabkan tulang yang kalsiumnya dihabisi (osteomalacia), yang


lebih jauh melemahkan tulang-tulang dan meningkatkan risiko patah-patah tulang.

Vitamin D, bersama dengan kalsium yang cukup (1200 mg elemental calcium), telah
ditunjukan pada beberapa studi-studi meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi patah-
patah tulang pada wanita-wanita postmenopause yang lebih tua, nmun tidak pada wanita-
wanita premenopause atau perimenopause.

Vitamin D datang dari diet dan kulit. Produksi vitamin D oleh kulit tergantung pada paparan sinar
matahari. Orang-orang yang aktif yang tinggal di daerah-daerah bermatahari (California bagian
selatan, Hawaii, negara-negara sekitar equator, dll.) dapat menghasilkan kebanyakan dari vitamin D
yang mereka perlukan dari kulit mereka. Dan sebaliknya, kekurangan paparan pada sinar matahari,
yang disebabkan oleh kediaman di garis-garis lintang utara atau ketidakmampuan fisik, menyebabkan
kekurangan vitamin D. Pada daerah-daerah yang kurang hangat seperti Minnesota, Michigan, dan New
York, produksi vitamin D kulit berkurang dengan nyata pada bulan-bulan musim dingin, terutama
diantara kaum tua. Pada populasi itu, vitamin D dari diet (makanan) menjadi penting.

Sayangnya, kekurangan vitamin D adalah sangat umum di Amerika. Pada studi dari pasien-pasien
yang dirawat inap di ruangan rumah sakit umum, kekurangan vitamin D ditemukan pada 57% dari
pasien-pasien. Perkiraan dari 50% wanita-wanita tua mengkonsumsi jauh berkurang vitamin D dalam
diet mereka daripada yang direkomendasikan.

The Food and Nutrition Board of the Institute of Medicine telah merekomendasikan yang berikut
sebagai pemasukan vitamin yang cukup/memadai:
200 IU setiap hari untuk laki-laki dan wanita-wanita yang berumur 19 sampai 50 tahun,

400 IU setiap hari untuk laki-laki dan wanita-wanita yang berumur 51 sampai 70 tahun, dan

600 IU setiap hari untuk laki-laki dan wanita-wanita yang berumur 71 tahun dan lebih tua.

Namun jika seseorang telah mempuyai osteoporosis, adalah sebaiknya untuk memastikan 400 IU dua
kali sehari sebagai pemasukan harian yang biasa, paling umum sebagai suplemen disamping obat
osteoporosis yang diresepkan.

Tablet multivitamin rata-rata mengandung 400 IU vitamin D. Oleh karenanya, satu sampai dua
multivitamin per hari seharusnya menyediakan jumlah vitamin D yang direkomendasikan. Secara
alternatif, vitamin D dapat diperoleh dalam kombinasi dengan kalsium dalam bentuk-bentuk tablet,
seperti Caltrate 600 + D (600 mg kalsium dan 200 IU vitamin D) dan lain-lain. Kalsium dan vitamin D
yang cukup adalah penting/kritis unutk kesehatan tulang.

Tingkat-tingkat yang cukup dari kalsium dan vitamin D adalah penting untuk kesehatan tulang yang
optimal, terutama sebagai tambahan pada segala obat osteoporosis yang diresepkan. Penggunaan
vitamin D berlebihan yang kronis, terutama diatas 2000 units/hari, dapat menjurus pada tingkat-
tingkat racun dari vitamin D, tingkat-tingkat kalsium yang naik dalam darah dan urin, dan mungkin
juga menyebabkan batu-batu ginjal. Karena suplemen-suplemen diet yang beragam mungkin juga
mengandung vitamin D, adalah penting untuk meninjau ulang kandungan vitamin D dalam suplemen-
suplemen diet sebelum mengambil tambahan vitamin D.

Terapi Hormon (Terapi Hormon Menopause)


Terapi hormon menopause (sebelumnya dirujuk sebagai terapi penggantian hormon atau hormone
replacement therapy atau HRT) telah ditunjukan mencegah kehilangan tulang, meningkatkan
kepadatan tulang, dan mencegah patah-patah tulang. Ia bermanfaat dalam pencegahan osteoporosis
pada wanita-wanita postmenopause. Estrogen tersedia secara oral (Premarin, Estrace, Estratest,
dll) atau sebagai plester kulit (Estraderm, Vivelle, dan lain-lain).

Estrogen juga tersedia dalam kombinasi dengan progesterone sebagai pil-pil dan plester-plester.
Progesterone secara rutin diberikan bersama dengan estrogen untuk mencegah kanker
kandungan yang mungkin berakibat dari penggunaan estrogen saja. Wanita-wanita yang telah
mendapatkan hysterectomy(pengangkatan kandungan secara operasi) boleh meminum estrogen
saja. Estrogen yang diberikan melalui hidung dan pil-pil kombinasi berdosis lebih rendah dari estrogen
dan progesterone juga sedang dipelajari. Bagaimanapun, karena efek-efek dari terapi hormon
menopause yang kurang baik, seperti risiko-risiko yang meningkat dari serangan jantung, stroke,
bekuan-bekuan darah pada vena-vena, dan kanker payudara; terapi hormon menopause tidak lagi
direkomendasikan untuk penggunaan jangka panjang pada terapi osteoporosis. Agaknya, terapi
hormon menopause digunakan jangka pendek untuk membebaskan rasa-rasa panas (hot flashes)
menopause.

Setiap wanita perlu untuk mendapatkan diskusi perorangan menyangkut penggantian estrogen
dengan dokternya karena setiap wanita akan mempunyai keseimbangan yang berbeda dari risiko dan
manfaat yang diharapkan dari terapi hormon.

Obat-Obat Yang Mencegah Kehilangan Dan Penguraian Tulang


Sekarang ini, obat-obat yang paling efektif untuk osteoporosis yang disetujui oleh FDA adalah agen-
agen anti-resorptive, yang mencegah penguraian tulang. Tulang adalah struktur dinamis yang hidup;
ia terus menerus dikeluarkan (resorbed) dan dibentuk kembali. Proses ini adalah bagian yang penting
dari mempertahankan tingkat kalsium yang normal dalam darah dan melayani untuk memperbaiki
retakan-retakan kecil pada tulang-tulang yang terjadi dengan aktivitas harian yang normal.
Osteoporosis berakibat dari waktu ke waktu ketika kecepatan dari pengeluaran tulang melebihi
pembentukan kembali tulang. Obat-obat anti-resorptive menghalangi pengeluaran tulang (resorption),
jadi memberikan keseimbangan menuju ke pembentukan kembali tulang dan meningkatkan
kepadatan tulang. Terapi hormon estrogen menopasuse adalah satu contoh dari agen anti-resorptive.
Yang lain-lain termasuk alendronate (Fosamax), risedronate (Actonel),raloxifene
(Evista), ibandronate (Boniva), calcitonin (Calcimar), danzoledronate (Reclast) yang baru-
baru ini disetujui.

Bisphosphates

Bisphosphonates mengurangi risiko patah tulang pinggul, patah tulang pergelangan tangan, dan patah
tulang belakang (spine) pada wanita-wanita osteoporosis postmenopause.

Untuk mengurangi efek-efek sampingan dan untuk memperbesar penyerapan obat, semua
bisphosphonates yang diminum secara oral harus diminum pada pagi hari, pada perut yang kosong,
tiga puluh menit sebelum makan pagi, dan dengan paling sedikit 8 ounces (240 ml) air (bukan juice).
Meminum pil dengan duduk atau berdiri mengecilkan kesempatan-kesempatan tersangkutnya pil di
esophagus. Pasien-pasien harus juga tetap tegak untuk paling sedikit 30 menit setelah meminum pil
untuk menghindari reflux (pengaliran kembali) dari pil kedalam esophagus. Bisphosphonates intravena
yang lebih baru, seperti ibandronate (Boniva) danzoledronate (Reclast) menghindari persoalan-
persoalan pencernaan yang potensial ini.

Makanan, kalsium, suplemen-suplemen besi, vitamin-vitamin dengan mineral-mineral, atau antacid-


antacid yang mengandung kalsium, magnesium, atau aluminum dapat mengurangi penyerapan dari
bisphosphonates oral, dengan demikian berakibat pada kehilangan keefektifannya. Oleh karenanya,
bisphosphonates oral harus diminum dengan air putih saja di pagi hari sebelum makan pagi. Jua, tidak
ada makanan atau minuman yang boleh dimakan atau diminum untuk paling sedikit 30 menit setelah
itu.

Alendronate (Fosamax)

Alendronate (Fosamax) adalah obat anti-resorptive biphosphonate. Alendronate disetujui untuk


pencegahan dan perawatan dari osteoporosis postmenopause serta untuk osteoporosis yang
disebabkan oleh obat-obat yang berhubungan dengan cortisone (osteoporosis yang diinduksi oleh
glucocorticoid). Alendronate telah ditunjukan meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi patah-
patah tulang pada tulang belakang (spine), pinggul-pinggul, dan lengan-lengan. Alendronate diminum
melalui mulut sekali seminggu untuk mencegah dan merawat osteoporosis postmenopause.
Alendronate adalah obat osteoporosis pertama yang juga disetujui untuk meningkatkan kepadatan
tulang pada laki-laki dengan osteoporosis, dalam jadwal dosis harian atau mingguan.

Alendronate umumnya ditolerir dengan baik dengan sedikit efek-efek sampingan. Satu efek
sampingan dari alendronate adalah iritasi dari esophagus (pipa makanan yang menghubungkan mulut
ke lambung). Peradagan dari esophagus (esophagitis) dan borok-borok dari esophagus jarang telah
dilaporkan dengan penggunaan alendronate.

Risedronate (Actonel)

Risedronate (Actonel) adalah obat anti-resorptive bisphosphonate lainnya. Seperti alendronate, obat in
disetujui untuk pencegahan dan perawatan dari osteoporosis postmenopause serta unutk osteoporosis
yang disebabkan oleh obat-obat yang berhubungan dengan cortisone (osteoporosis yang diinduksi
oleh glucocorticoid). Risedronate adalah secara kimia berbeda dari alendronate dan mempunyai
kemungkinan lebih kecil menyebabkan iritasi esophagus. Risedronate juga adalah lebih kuat dalam
mencegah resorpsi (pengeluaran) dari tulang daripada alendronate.
Ibandronate (Boniva)

Ibandronate (Boniva) adalah bisphosphonate oral untuk pencegahan dan perawatan dari osteoporosis
postmenopause. Ia tersedia dalam keduanya formula-formula oral harian dan bulanan serta secara
intravena setiap tiga bulan.

Zoledronate (Reclast)

Zoledronate (Reclast) adalah obat anti-resorptive bisphosphonate intravena tahunan yang unik.
Formulasi ini tampaknya mempunyai kemampuan penguatan tulang yang sangat baik dengan
meningkatkan kepadatan tulang serta pencegahan patah tulang yang signifikan untuk kedua-duanya
tulang belakang dan tulang-tulang yang jauh dari tulang belakang. Kenyamanannya seperti diberikan
hanya satu kali satu tahun adalah jelas. Seperti dengan semua bisphosphonates, pasien-pasien yang
meminum zoledronate (Reclast) harus diisi dengan kalsium dan vitamin D yang cukup sebelum dan
setelah meminum obat untuk hasil-hasil yang optimal. Umumnya pasien-pasien diberikan
acetaminophen pada hari infusi dan untuk beberapa hari setelahnya untuk mencegah nyeri sendi dan
otot yang minor yang sekali-sekali. Infusi belangsung kira-kira 20-30 menit.

Selective estrogen receptor modulators (SERMs)

Raloxifene (Evista)

Raloxifene (Evista) termasuk pada kelompok obat-obat yang disebut selective estrogen receptor
modulators (SERMs). SERMs bekerja seperti estrogen pada beberapa jaringan-jaringan namun sebagai
anti-estrogen pada jaringan-jaringan lain. SERMs dikembangkan untuk menuai manfaat-manfaat dari
estrogen sementara menghindari efek-efek sampingan yang potensial dari estrogen. Jadi, raloxifene
dapat beraksi seperti estrogen pada tulang, namun seperti anti-estrogen pada lapisan kandungan
(uterus).

SERM pertama yang mecapai pasar adalah tamoxifen, yang menghalangi efek stimulatif dari estrogen
pada jaringan payudara. Tamoxifen telah membuktikan bernilai pada wanita-wanita yang telah
mendapatkan kanker pada satu payudara dalam mencegah kanker di payudara yang kedua.
Raloxifene adalah SERM kedua yang disetujui oleh FDA. Raloxifene telah disetujui untuk pencegahan
dan perawatan dari osteoporosis pada wanita-wanita postmenopause. Pada studi tiga tahun yang
melibatkan 600 wanita-wanita postmenopause, raloxifene ditemukan meningkatkan kepadatan tulang
dan menurunkan kolesterol LDL, sementara tidak mempunyai efek stimulatif pada lapisan kandungan
(yang berarti tidak mungkin menyebabkan kanker kandungan).

Karena efek-efek anti-estrogennya, efek-efek sampingan yang paling umum dengan raloxifene adalah
serangan-serangan panas (hot flashes) . Berlawanan dengannya, karena efek-efek estrogennya,
raloxifene meningkatkan risiko bekuan-bekuan darah, termasuk deep vein thrombosis
(DVT) dan pulmonary embolism(bekuan-bekuan darah dalam paru). Peningkatan yang paling besar
dalam risiko terjadi selama 4 bulan pertama penggunaan. Pasien-pasien yang memakai raloxifene
harus menghindari periode-periode yang berkepanjangan dari ketidakbergerakan selama perjalanan,
ketika bekuan-bekuan darah lebih mudah terjadi. Risiko deep vein thrombosis dengan raloxifene
kemungkinan dapat dibandingkan pada yang dari estrogen, kira-kira 2 sampai 3 kali lebih tinggi
daripada angka kejadian rendah yang umum. Raloxifene mengurangi risiko dari patah-patah tulang
belakang pada wanita-wanita postmenopause dengan osteoporosis, namun mafaat dalam mengurangi
risiko patah tulang pinggul masih belum diketahui. (Satu-satunya agen yang secara definitif terbukti
mengurangi risiko patah tulag pinggul adalah bisphosphonates).

Calcitonin (Calcimar, Miacalcin)

Calcitonin (Calcimar, Miacalcin) adalah hormon yang telah disetujui oleh FDA di Amerika untuk
merawat osteoporosis. Calcitonins datang dari beberapa jenis hewan, namun salmon calcitonin adalah
satu yang paling luas digunakan. Calcitonin dapat dimasukan sebagai suntikan dibawah kulit
(subcutaneously) atau kedalam otot (intramuscularly), atau dihirup melalui hidung (intranasally).
Intranasal calcitonin adalah yang paling nyaman dari ketiga metode-metode.

Calcitonin telah ditunjukan mencegah kehilangan tulang pada wanita-wanita postmenopause. Pada
wanita-wanita dengan osteoporosis yang telah ditegakkan, calcitonin telah ditunjukan meningkatkan
kepadatan dan kekuatan tulang hanya pada tulang belakang.

Calcitonin tidak seefektif dalam meningkatkan kepadatan dan kekuatan tulang seperti estrogen dan
agen-agen anti-resorptive lainnya. Sebagai tambahan, ia tidak seefektif dalam mengurangi risiko
patah tulang belakang, dan masih belum dibuktikan efektif dalam mengurangi risiko patah tulang
pinggul. Oleh karenanya, calcitonin bukanlah pilihan pertama perawatan pada wanita-wanita dengan
osteoporosis yang telah ditegakkan. Meskipun demikian, calcitonin adalah perawatan osteoporosis
alternatif yang bermanfaat untuk pasien-pasien yang tidak dapat mentolerir obat-obat lain.

Efek-efek sampingan umum dari calcitonin yang disuntikan atau spray hidung adalah mual dan rasa
panas. Pasien-pasien yang menggunakan Miacalcin Nasal Spray dapat mengembangkan iritasi-iritasi
hidung, hidung yang meler, atau perdarahan hidung. Calcitonin yang disuntikan dapat menyebakan
kemerahan kulit lokal di tempat suntikan, ruam kulit, dan flushing.

Teriparatide (Forteo)

Teriparatide (Forteo) adalah versi sintetik dari hormon manusia, hormon paratiroid, yang membantu
mengatur metabolisme kalsium. Ia memajukan pertumbuhan tulang-tulang baru, sementara obat-
obat osteoporosis lain memperbaiki kepadatan tulang dengan menghalangi resorpsi (pengeluaran)
tulang. Teriparatide (Forteo) disuntikan sendiri kedalam kulit. Karena keamanan jangka panjang masih
belum ditegakkan, ia hanya disetujui oleh FDA untuk penggunaan 24 bulan. Ia mengurangi patah-
patah tulang belakang pada wanita-wanita dengan osteoporosis yang dketahui, namun pengurangan
risiko patah tulang pinggul sekarang ini tidak terbukti.

Memilih Obat Osteoporosis


Dalam memilih obat untuk osteoporosis, dokter akan memperhatikan semua aspek-aspek dari sejarah
medis pasien dan keparahan dari osteoporosis.

Jika seorang wanita postmenopause mempunyai gejala-gejala menopause lain seperti hot flashes dan
kekeringan vagina, terapi hormon menopause akan menjadi pilihan yang tepat untuk gejala-gejala
menopause ini serta untuk pencegahan osteoporosis. Setelah gejala-gejala menopause berlalu,
beberapa obat resep osteoporosis non-estrogen lain akan dipertimbangkan untuk jangka panjang.

Jika pencegahan dan perawatan dari osteoporosis adalah satu-satunya hal yang dipertimbangkan,
maka bisphosphonates seperti alendronate, ibandronate, atau risedronate adalah lebih efektif
daripada terapi hormon menopause dalam mencegah patah-patah tulang osteoporotik, dan kurang
mungkin dihubungkan dengan efek-efek merugikan yang substansiil. Sejauh ini, bisphosphonates
adalah kategori obat-obat atau obat-obat resep yang paling efektif untuk merawat osteoporosis
postmenopause.

Sedikit kondisi-kondisi esophagus serius yang spesifik menghalangi penggunaan dari bisphosphonates
oral. Ini disebut esophageal stricture atau achalasia. Kehati-hatian seringkali dinesehati untuk
orang-orang dengan dysphagia, gastritis, duodenitis, atau borok-borok yang memakai
bisphosphonates oral. Segala perburukan gejala harus dilaporkan segera, namun mayoritas yang luas
dari orang-orang dapat mentolerir bisphosphonates jika arah-arah yang diresepkan diikuti secara hati-
hati. Untungnya, gastroesophageal reflux disease (GERD) atau heartburn, yang adalah umum,
adalah bukan kontraindikasi-kontraindikasi spesifik pada penggunaan dari bisphosphonates.
Meresepkan arah-arah harus diikuti secara hati-hati. Lebih dari itu, bisphosphonates intravena, seperti
zoledronate (Reclast) mungkin diberikan pada mereka yang dengan efek-efek sampingan pencernaan
dari bisphosphonates oral.

Pada pasien-pasien dengan GERD atau yang mempunyai gejala-gejala rasa terbakar di hulu hati
(heartburn), risedronate mungkin membuktikan menyebabkan iritasi yang berkurang pada esophagus
daripada alendronate, namun sekarang bisphosphonates intravena, seperti zoledronate (Reclast)
mungkin lebih disukai.

Calcitonin adalah obat anti-resorptive yang lebih lemah daripada estrogenic bisphosphonates. Ia
dicadangkan untuk mereka yang tidak dapat memakai atau tidak akan mempertimbangkan memakai
obat-obat lain. Raloxifene juga adalah obat yang lebih lemah [dalam memperbaiki kepadatan tulang
atau mencegah patah-patah tulang dibandingkan pada estrogen atau bisphosphonates (alendronate
(Fosamax), ibandronate (Boniva), and risedronate (Actonel)]. Jadi, pada pasien-pasien dengan
osteoporosis yang sedang sampai yang parah, dinasehati untuk menggunakan obat-obat anti-
resorptive yang lebih kuat. Keamanan dan keefektifan penggunaan raloxifene lebih dari tiga tahun
atau penggunaan teriparatide lebih dari 24 bulan, masih belum diselidiki secara baik.

Penggantian estrogen dan raloxifene berbeda dalam efek-efek sampingan mereka dan juga efek-efek
mereka pada panel-panel kolesterol. Contohnya, raloxifene tidak menaikan "kolesterol HDL baik",
namun penggantian estrogen melakukannya. Mereka keduanya menurunkan "kolesterol jahat LDL".

Pencegahan Osteoporosis Yang Disebabkan Oleh


Corticosteroids Jangka Panjang
Penggunaan jangka panjang dari corticosteroids (seperti Prednisone, Cortisone, dan Prednisolone)
dapat menjurus pada osteoporosis. Corticosteroids menyebabkan pengurangan penyerapan kalsium
dari usus-usus, meningkatkan kehilangan kalsium dari ginjal-ginjal, dan meningkatkan kehilangan
kalsium dari tulang-tulang. Untuk mencegah kehilangan tulang ketika pada corticosteroids jangka
panjang, pasien-pasien harus:

1. Mempunyai pemasukan kalsium (1000 mg per hari jika premenopause, 1500 mg per hari jika
postmenopause) dan vitamin D yang cukup. (Kalsium sendirian atau digabungkan dengan
vitamin D tidak dapat disandarkan untuk mencegah kehilangan tulang dari corticosteroids
kecuali obat-obat resep lain ditambahkan).

2. Mendiskusikan dengan dokter penggunaan dari alendronate ataurisedronate, kedua darinya


telah disetujui untuk pencegahan dan perawatan osteoporosis yang diinduksi oleh
corticosteroid.

3. Pasien-pasien yang berangkat pada corticosteroids jangka panjang harus mendiskusikan


dengan dokter mereka scan kepadatan tulang DXA sebelum memulai terapi dan pengamatan
yang saksama untuk osteoporosis selama terapi.

Pengamatan Terapi Osteoporosis


Kontroversi dari pengujian kepadatan tulang pada pasien-pasien yang telah
meminum obat osteoporosis

Asosiasi medis Amerika dan organisasi-organisasi medis bereputasi lainnya telah menentukan bahwa
mengulang pengujian kepadatan tulang (DXA scans) tidak diindikasikan dalam mengamati perawatan
atau pencegahan osteoporosis pada basis yang rutin. Adalah secara ilmiah prematur (gegabah) untuk
mengukur kepadatan tulang sebagai cara mengamati pengobatan-pengobatan osteoporosis. Dokter-
dokter hanya tidak tahu bagaimana menggunakan pengukuran-pengukuran kepadatan tulang yang
berulang ini selama terapi. Beberapa dari sebab-sebab yang paling penting adalah:

1. Kepadatan tulang berubah begitu perlahan dengan perawatan sehingga perubahan-perubahan


adalah lebih kecil daripada kesalahan pengukuran dari mesin. Dengan kata-kata lain, scans
DXA yang berulangkali tidak dapat membedakan antara peningkatan yang benar pada
kepadatan tulang yang disebabkan oleh perawatan atau semata-mata variasi dalam
pengukuran dari mesin sendiri.

2. Tujuan sejati dari perawatan osteoporosis adalah untuk mengurangi patah-patah tulang masa
depan. Tidak ada korelasi yang baik antara peningkatan-peningkatan dalam kepadatan tulang
dengan pengurangan-pengurangan dalam risiko-risiko patah tulang dengan perawatan.
Contohya, alendronate telah ditunjukan mengurangi risiko patah tulang sebesar 50%, namun
hanya meningkatkan kepadatan tulang sebesar beberapa persen. Faktanya, kebanyakan dari
pengurangan patah tulang dengan raloxifene tidak dijelaskan oleh efek-efek raloxifene pada
kepadatan mineral tulang.

3. Satu pengukuran kepadatan yang diambil selama perawatan tidak akan membantu dokter
merencanakan atau memodifikasi perawatan. Contohnya, bahkan jika DXA scan menunjukan
perburukan yang terus menerus pada kepadatan tulang selama perawatan, tidak ada data
penelitian yang menunjukan bahwa merubah obat, mengkombinasikan obat-obat, atau
menggandakan dosis-dosis obat akan aman dan berguna dalam mengurangi risiko patah-
patah tulang masa depan.

4. Catatan yang penting, bakan jika kepadatan tulang memburuk selama perawatan, adalah
sangat mungkin bahwa pasien akan telah kehilangan bahkan lebih banyak kepadatan tulang
tanpa perawatan.

5. Penelitian baru-baru ini telah menunjukan bahwa wanita-wanita yang kehilangan kepadatan
tulang setelah tahun pertama terapi hormon menopause akan mendapatkan kepadatan tulang
pada dua tahun berikutnya, sedangkan wanita-wanita yang mendapatkan pada tahun pertama
akan cenderung kehilangan kepadatan pada dua tahun terapi berikutnya. Oleh karenanya,
kepadatan tulang selama perawatan secara alamiah berfluktuasi dan ini mungkin tidak relevan
pada perlindungan patah tulang dari obat.

Untuk semua sebab-sebab ini, mungkin kedengarannya mengejutkan untuk banyak orang-orang (dan
bahkan beberapa dokter-dokter), memeriksa kembali kepadatan tulang samasekali tidak sama seperti
memeriksa tekanan darah selama perawatan dari tekanan darah tinggi (hipertensi). Pengujian
kepadatan tulang rutin selama perawatan kemungkinannya adalah tidak bermanfaat. Di masa depan,
bagaimanapun, jika penelitian yang sedang berjalan membawa teknologi yang baru atau terapi-terapi
yang baru, keputusan-keputusan pengujian akan dengan jelas berubah.

Pencegahan Kepatahan-Kepatahan Tulang Pinggul Pada Orang-


Orang Tua Dengan Osteoporosis
FDA telah menyetujui pakaian-pakaian pelindung pinggul untuk pencegahan patah-patah tulang
pinggul pada kaum tua dengan osteoporosis yang diketahui. Nama-nama merek tersedia termasuk
Hipsaver dan Safehip. Ini dapat bermanfaat untuk pasien-pasien terpilih yang berada di lingkungan
rumah perawatan, meskipun tingkat sejati dari perlindungan terhadap patah-patah tulang pinggul
yang diperoleh dengan penggunaan pelindung-pelindung pinggul sekarang ini adalah persoalan
kontroversi.

Anda mungkin juga menyukai