Anda di halaman 1dari 2

2100 ?

Tahun 2100 ?

Apa yang akan terjadi di tahun itu ?. Apabila dilihat dari segi kehidupan sekarang,
pasti di tahun 2100 akan banyak sekali perubahan, dari teknoliginya, lingkungannya,
manusianya, cara hidupnya, dan lain sebagainya. Menurut saya di tahun 2100 pasti keadaan
bumi lebih buruk dari sekarang. Kenapa ? karena seiring berjalannya waktu bumi pasti akan
semakin tua, bumi yang semakin tua dihuni oleh triliunan manusia. Pada tahun 2100
kemungkinan jumlah penduduk akan semakin meningkat, terutama di negara maju, termasuk
di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pertumbuhan penduduk rata-rata
kenaikan jumlah penduduk setiap 10 tahun hampir mencapai 20%.

Kemajuan teknologi adalah sumber kerusakan bumi, dan teknologi adalah candu yang
tidak akan sembuh dangan rehabilitasi. Seperti kendaraan bermotor yang kita pakai sehari-
hari adalah teknologi yang merupakan masalah besar kerusakan bumi. Praktis memang, kita
tidak perlu jalan untuk menuju ke suatu tempat, tapi mengatasi dampaknya tidak sepraktis
memakainya. Kalau sekarang saja banyak orang menggunakan kendaraan bermotor, lalu
bagaimana tahun 2100?. Semakin banyak kendaraan bermotor, maka udara juga akan
semakin tercemar karena asap yang ditimbulan kendaraan tersebut. Asap kendaraan bermotor
mengandug gas CO (karbon monoksida), Timbal (Pb), Gas Karbondioksida (CO2), serta
kabut karbon yang berbahaya untuk kesehatan. Selain itu, bahan bakar yang digunakan juga
akan semakin berkurang. Semakin dikurasnya bahan bakar dari alam ini tentu sangat
berdampak pada generasi kedepannya yang tidak dapat merasakan minyak bumi ini karena
bahan bakar atau minyak bumi merupakan hasil alam yang tidak dapat diperbaharui.

Sumber daya alam yang menipis dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem.


Ekosistem yang rusak dapat mempengaruhi populasi makhluk hidup. Ekosistem yang rusak
juga dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan. Lingkungan yang tidak kondusif lagi
memungkinkan timbulnya berbagai penyakit. Dan tidak menutup kemungkinan penyakit-
penyakit yang muncul adalah penyakit baru yang belum ada obatnya.

Selain perubahan dari segi lingkungan, di tahun 2100 mungkin akan terjadi perubahan
iklim yang lebih ekstrim dibandingkan sekarang. Prediksi yang dibuat oleh
Intergovernmental Panel on Climate Change yang berisi lebih dari 2.500 pakar atau yang
lebih dikenal dengan IPCC, mengatakan bahwa bahaya dari perubahan iklim ekstrem
semakin nampak dan siap menghampiri. Ada kemungkinan bahwa bumi akan menjadi satu
planet yang tidak lagi nyaman sekitar tahun 2100 mendatang. Bahkan tidak sedikit yang
tinggal di dalam tanah untuk mendapatkan energi panas bumi. Selain itu, manusia akan
membuat awan buatan untuk menangkal sinar matahari langsung serta membangun menara
untuk mengumpulkan emisi gas efek rumah kaca. Bahkan diperkirakan lebih buruk lagi, pada
tahun itu, amat sangat jarang sekali ditemukan ladang, peternakan atau padang rumput alami.
Semuanya akan diganti dengan hutan hasil ciptaan manusia untuk membantu menyerap CO2
di udara.
Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) juga meneliti bahwa bumi akan
mengalami perubahan iklim besar-besaran dalam waktu 85 tahun lagi, tepatnya di tahun
2100. Pihak NASA merilis dataset tersebut lewat sebuah peta prediksi dan proyeksi
perubahan bumi yang akan terjadi di 2100. Pada peta tersebut, terlihat hampir semua wilayah
di berbagai belahan bumi berwarna merah. Artinya, iklim yang terjadi di wilayah tersebut
akan berubah drastis jadi memanas.

Menurut para ilmuwan yang sedang meneliti fenomena ini, hal tersebut disebabkan
oleh lapisan karbondioksida di atmosfir bumi yang nantinya akan mencapai angka yang
sangat tinggi, yakni 935 ppm (parts per million). Untuk saat ini, lapisan karbondioksida
tersebut sedang berada di angka 400 ppm. Bahkan nantinya di wilayah Afrika, India dan
Amerika Selatan, temperatur hariannya bisa mencapai angka 45 derajat Celcius.

Bisa dibayangkan bagaimana manusia bisa hidup dalam keadaan seperti itu ?. Dengan
kondisi seperti itu, manusia pasti akan berlomba-lomba untuk bisa bertahan hidup. Dan upaya
mereka mempertahankan hidup, kemungkinan juga dapat memperburuk kehidupan. Lalu
bagaimana manusia mengatasinya ?. Kalau menurut saya untuk mengatasi itu semua harus
berawal dari diri sendiri, yaitu dengan cara merubah cara hidup kita yang terlalu boros energi,
terutama energi yang tidak bisa diperbarui. Selain itu, kita juga harus menjaga lingkungan
supaya tidak rusak. Hal kecil yang dapat kita lakukan untuk menjaga lingkungan adalah tidak
membuang sampah sembarangan.

Anda mungkin juga menyukai