Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur patut dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas berkat dan bimbingan-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini mendapat

bantuan dari beberapa pihak, maka dari itu kami menyampaikan banyak

terima kasih utamanya kepada Ibu Ir. Ruth Bunga, M.Si, dan Ibu Dra.

Hafsah Djanieb, M.Si sebagai dosen mata kuliah Pengenalan Lapangan

Tambang serta teman-teman mahasiswa dan semua pihak yang

membantu dalam proses penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan

untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

berbagai pihak
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di

bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya tidak ada air di bumi.

Namun, air dapat menjadi malapetaka jika tersedia dalam kondisi

yang tidak benar, baik kualitas maupun kuantitas airnya. Air yang

bersih sangat dibutuhkan manusia, baik untuk keperluan sehari-hari,

untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, dan

sebagainya.
Di zaman sekarang, air menjadi masalah yang memerlukan

perhatian serius. Untuk mendapatkan air yang baik sesuai dengan

standar tertentu sudah cukup sulit untuk di dapatkan. Hal ini

dikarenakan air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam

limbah pabrik dari berbagai hasil kegiatan manusia terutama dalam

dunia pertambangan . Sehingga menyebabkan kualitas air menurun,

begitu pun dengan kuantitasnya.

Pencemaran air yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia,

telah mengakibatkan terjadinya krisis air bersih. Lemahnya

pengawasan pemerintah serta keengganan untuk melakukan

penegakan hukum secara benar menjadikan problem pencemaran air

menjadi hal yang kronis yang makin lama makin parah.


B. Masalah
1. Apa ciri-ciri air yang tercermar?
2. Penyebab pencemaran air DALAM DUNIA PERTAMBANGAN?
3. Akibat pencemaran air?
4. Apa upaya penanggulangan pencemaran air akibat kegiatan

pertambangan?

C. TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk membahas mengenai ciri-ciri

pencemaran air, penyebab pencemaran air dalam dunia

pertambangan, akibat pencemaran air, dan upaya penanggulangan

pencemaran air akibat pertambangan.

BAB II

LANDASAN TEORI
Defenisi pencemaran air menurut surat keputusan menteri negara

kependudukan dan lingkungan hidup No: KEP-02/MENKLH/I/1988 tentang

penetapan buku lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk

hidup, zat, energi, energi, dan atau komponen lain kedalam air dan atau

berubanya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam,

sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan

air menjadi kurang atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan

peruntukannya(pasal 1).

Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air,

pencemaran air di definisikan sebagai : Pencemaran air adalah

masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau

komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari

air tersebut turun hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak

berguna lagi sesuai dengan peruntukannya.(Pasal 1, angka 2).

Dalam pasal 2, air pada sumber air menurut kegunaan atau

peruntukaanya digolonggkan menjadi :


1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara

langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.


2. Golongan B, yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk

diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga.


3. Golongan C, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan

perikanan dan perternakan.


4. Golongan D, yaitu air yang dapat diperlukan untuk keperluan

pertanian, dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri

dan listrik negara.

BAB III

PEMBAHASAN

A. CIRI-CIRI AIR YANG TERCEMAR

Ada beberapa ciri-ciri air yang tercemar, diantaranya:

1. Indikator Air Kotor Ciri Fisik


a). Sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari

partikel dan suspensi


b). Berwarna suram
c). Sedikit berbau
2. Ciri Kimia
a). Mengandung campuran zat kimia organik dari penguraian
tinja, urin, dan sampah lain dan anorganik yang berasal dari air

bersih.
b). Bersifat basa sewaktu masih baru dan lama-kelamaan akan

berubah menjadi berbau asam saat mulai membusuk.


3. Ciri Bakteriologis
a) Terdapat mikroorganisme patogen dan mikroorganisme

golongan coli

B. PENYEBAB AIR TERCEMAR


Banyak hal-hal yang menyebabkan adanya pencemaran air

terutama dalam dunia pertambangan, diantaranya:


1. Bahan Buangan Padat

Bahan buangan padat adalah bahan buangan yang

berbentuk padat, baik yang kasar maupun yang halus, misalnya

sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke air menjadi pencemaran

dan akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun

pembentukan koloidal.

2. Bahan buangan organik dan olahan bahan makanan


Bahan buangan organic umumnya berupa limbah yang

dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga

bila dibuang ke perairan akan menaikkan populasi mikroorganisme.


3. Bahan buangan anorganik
Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh
mikroorganisme, umumnya adalah logam. Apabila masuk ke

perairan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam dalam

air. Bahan buangan anorganik ini biasanya berasal dari limbah

industri yang melimbatkan unsur-unsur logam seperti timbal (Pb),

Arsen (As), Magnesium (Mg), dll.


4. Bahan buangan cairan berminyak
Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan

akan mengapung menutupi permukaan air. Jika bahan buangan

minyak mengandung senyawa yang volatile, maka akan terjadi

penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi permukaan

air akan menyusut. Penyusutan minyak ini tergantung jenis minyak

dan waktu. Lapisan minyak pada permukaan air dapat terdegradasi

oleh mikroorganisme tertentu, tetapi membutuhkan waktu yang

lama.
5. Bahan buangan berupa panas
Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja

dapat menghalau ikan atau spesies lainnya, namun juga akan

mempercepat proses biologis pada tumbuhan dan hewan bahkan

akan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan terjadi

kematian pada ikan atau akan terjadi kerusakan ekosistem.


6. Bahan buangan zat kimia
Dalam pertambangan sering terjadi pengeboman dengan

menggunakan bahan-bahan kimia.


Di laut, sering terjadi kebocoran tangker minyak karena

bertabrakan dengan kapal lain. Minyak yang ada di dalam kapal

tumpah menggenangi lautan dalam jarak sampai ratusan kilometer.

Ikan, terumbu karang, burung laut dan hewan-hewan laut banyak


yang mati karenanya. Untuk mengatasinya, polutan dibatasi

dengan pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian permukaan

polutan ditaburi dengan zat yang dapat mengurai minyak.

C. DAMPAK PENCEMARAN AIR AKIBAT KEGIATAN PERTAMBANGAN


Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni

sumber air minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan

ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan

asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen

dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan

pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi

berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang

seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air,

menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi

mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan

akan mati, dan aktivitas bakteri menurun.


Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 3

kelompok, yaitu :

1. Dampak terhadap kehidupan biota air

2. Dampak terhadap kesehatan

3. Dampak terhadap estetika lingkungan

3.1 Dampak terhadap kehidupan biota air


Banyaknya zat pencemaran pada air limbah pabrik akan

menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air

tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air

membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi


perkembangannya. Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses

penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air

limbah juga terhambat. Panas dari industri juga akan membawa

dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak

didinginkan terlebih dahulu.


3.2 Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam

antara lain :

* Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen,

* Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit,

*Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia

bersangkutan tak dapat membersihkan diri,

* Air sebaga media untuk hidup vector penyakit.

3.4 Dampak terhadap estetika lingkungan

Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke

lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin

tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat

disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan.

Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika

lingkungan.

D. UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN AIR PADA KEGIATAN

PERTAMBANGAN

Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air akibat


pertambangan, hendaknya kita tidak menambah terjadinya bahan

pencemar antara lain tidak membuang sampah-sampah, limbah

industri secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai,

danau ataupun ke dalam selokan. Tidak menggunakan bahan kimia

secara berlebihan, karena penggunaan bahan kimia yang berlebihan

akan mencemari air.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencega pencemaran

air dalam pertambangan, diantaranya:

1. Mengadakan sosialisasi kepada semua karyawan dalam

perusahaan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan

tambang
2. Pengolahan limbah pabrik yang akan dibuang
3. Mengadakan penghijauan di sekitar lokasi penambangan

Pengolahan limbah

Limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan,

dialirkan ke sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu

tempat yang disediakan, untuk diolah sebelum dibuang.

Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat

sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan,

kemudian diolah menjadi bahan lain yang berguna, misalnya dapat

diolah menjadi keset. Sampah organik yang dapat diuraikan oleh

mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah

membusuk dapat digunakan sebagai pupuk.


Melestarikan hutan

Melestarikan Hutan di Hulu Sungai. Agar tidak menimbulkan erosi

tanah di sekitar hulu sungai sebaiknya pohon-pohon atau pepohonan

tidak digunduli atau ditebang atau merubahnya menjadi areal

pemukiman penduduk. Dengan adanya erosi otomatis akan

mambawa tanah, pasir, dan sebagainya ke aliran sungai dari hulu ke

hilir yang sehingga menyebabkan pendangkalan sungai.

Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena

airnya tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang

aerob, jadi air tanah yang tercemar akan tetap tercemar dalam waktu

yang lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Oleh

karena itu banyak usaha untuk menjaga agar tanah tetap bersih,

misalnya:
a. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah

pemukiman atau perumahan

b. Pembuangan limbah industri diatur sehinga tidak mencemari

lingkungan atau ekosistem

c. Pengawasan terhadap penggunaan jenis- jenis pestisida dan zat zat

kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran

d. Memperluas gerakan penghijauan

e. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan


BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dari beberapa uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. ciri-ciri air yang tercemar yaitu sedikit berbau, berwarna

suram, terdapat mikroorganisme patogen dan

mikroorganisme coli, mengandung campuran zat kimia

organik dari penguraian tinja, urin dan sampah lain.


2. Hal-hal yang menyebabkan air tercemar terutama dalam

bunia pertambangan yaitu bahan buangan padat, bahan


buangan organik, bahan buangan anorganik, bahan buangan

cairan berminyak, bahan buangan berupa panas, dan bahan

buangan zat kimia.


3. Ada beberapa dampak pencemaran air akibat kegiatan

penambangan yaitu: banyaknya zat pencemaran pada air

terutama limbah pabrik akan menyebabkan menurunnya

kadar oksigen terlarut dalam air tersebut, dengan semakin

banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan,

maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang

biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping

tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan.


4. Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi

pencemaran air akibat pegiatan penambangan yaitu: Untuk

mencegah agar tidak terjadi pencemaran air akibat

pertambangan, hendaknya kita tidak menambah terjadinya

bahan pencemar antara lain tidak membuang sampah-

sampah, limbah industri secara sembarangan, tidak

membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam

selokan. Tidak menggunakan bahan kimia secara berlebihan,

karena penggunaan bahan kimia yang berlebihan akan

mencemari air.

B. SARAN
1. setelah mengetahi dan memahami ciri-ciri air yang tercemar,

hendaknya kita lebih paham terhadap bagaimana air yang

sehat dan layak untuk dikonsumsi.


2. Bahan-bahan buangan hendaknya dikelolah terlebih dahulu agar

setelah dibuang dapat meminimalisis pencemaran terhadap air

dan lingkungan.
3. Dengan begitu banyaknya dampak pencemaran terhadap air,

kita sebagai mahasiswa teknik pertambangan dituntut bisa

mencari solusi untuk mengatasi masalah dampak pencemaran.


4. endaknya penggunaan bahan-bahan yang dapat menyebabkan

pencemaran air seperti bahan-bahan kimia tidak digunakan

secara berlebihan, karena dapat berdapak fatal terhadap

lingkungan air.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Rukaesih. 2004. Kimia Lingkungan. Yogyakarta: Andi

Yogyakarta
Kamajaya. 2004. Inspirasi Sains Energi dan Perubahannya Bumi
dan Alam Semesta. Jakarta : Ganeca Exact

Modul Pengantar Lingkungan Tambang


www.google.com
www.wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai