NIM : 072.14.027
Tugas Vulkanologi TG-A
PENDAHULUAN
Vulkanologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk tentang gunung api.
Kata Volcano berasal dari nama pulau gunung api, yakni Vulcano, yang terletak di
Kepulauan Aeolian, Laut Mediterania, Sicily, Italia.
PENGERTIAN
Batuan kental pijar yg masih di dalam bumi atau sudah dilontarkan ke permukaan
bumi (Macdonald, 1972). Magma yg sudah keluar ke permukaan bumi disebut lava.
ATAU
Bahan silikat alam kental pijar di dalam bumi/sistem tata surya bersuhu 850 1400 oC,
mudah bergerak, terdiri atas fase cair sbg penyusun utama, fase padat & fase gas,
berasal dari selubung bumi bagian atas-kerak bagian bawah.
Berdasarkan bentuk & struktur, gunung api dibagi 2 kelompok yaitu Gunung api
monogenesis (monogenetic volcanoes) dan Gunung api poligenesis (polygenetic
volcanoes).
Gunung api monogenesis umumnya berukuran relatif kecil karena terbentuk oleh satu
perioda kegiatan dengan waktu aktif/hidup sangat pendek dan dapa sebagai tahap
awal volkanisme (initial stage of volcanisms). Gunung api monogenesis di Indonesia,
terdapat di sekeliling G. Lamongan, Lumajang-Probolinggo Jawa Timur, di sekeliling
G. Muria, Jawa Tengah, di kaki/dataran sebelah utara gn api Jabar Banten, di kaki
G. Gamalama, Ternate.
Gunung api poligenesis berukuran besar karena terbentuk oleh berulang kali (banyak
perioda) kegiatan. Kegiatan satu dengan yang lain dapat dipisahkan oleh waktu yang
panjang & melibatkan berbagai jenis magma.
Terdapat berbagai tipe gunung api poligenesis antara lain: gn.api komposit, gn.api
jamak (compound volcanoes), kompleks gn.api, gn.api kaldera, gn.api tipe Soma &
gn.api perisai/tameng
Gunung api komposit atau stilah lain/lama gunung api strato (strato volcanoes)
berbentuk kerucut, dapat mencapai ketinggian > 3.000m dan diameter dasar +/- 50
km, tersusun oleh perselingan & penerobosan berbagai macam batuan gn.api
Sketsa penampang gn.api komposit (Macdonald, 1972)
Gunung api
Kaldera yaitu kawah besar yang terbentuk oleh letusan/amblesan gunung api hingga
membentuk cekungan berdiameter > 2 km, ledakan tersebut menghilangkan kerucut
komposit sebelumnya sehingga dipandang sebagai fase destruksi/penghancuran.