Anda di halaman 1dari 8

Nama : Bernardinus Rieva Sadewa

NIM : 072.14.027
Tugas Vulkanologi TG-A

PENDAHULUAN

Vulkanologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk tentang gunung api.
Kata Volcano berasal dari nama pulau gunung api, yakni Vulcano, yang terletak di
Kepulauan Aeolian, Laut Mediterania, Sicily, Italia.

Pengertian Gunung api menurut para ahli :


Tempat / bukaan darimana batuan kental pijar atau gas, dan umumnya
kedua-duanya, keluar dari dalam bumi ke permukaan, dan bahan
batuan yang terakumulasi di sekeliling bukaan itu membentuk bukit
atau gunung (MacDonald,1972)
Timbulan di permukaan bumi, yang tersusun atas timbunan rempah
gunung api (Alzwar dkk,1988)
Tempat dengan jenis dan kegiatan magma yang sedang berlangsung
dan tempat keluarnya batuan leleran dan rempah lepas gunung api dari
dalam bumi (Alzwar dkk,1988)

Pengertian vulkanisme : Adalah Proses alam yang berhubungan dengan kegiatan


gunung api, mulai dari asal-usul pembentukan magma di dalam bumi hingga
kemunculannya di permukaan bumi dalam berbagai bentuk dan kegiatannya (Bronto,
2006)
Gn.api aktif: pernah meletus sejak 1600 M, tidak pernah meletus sejak 1600 M
ttp masih memperlihatkan gejala volkanisme, serta daerah yg bentuk gn.apinya tidak
jelas, ttp masih dijumpai lapangan solfatara dan fumarola, serta penampakan panas
bumi lainnya (Neumann van Padang, 1951).
Gn.api aktif: kegiatan magmanya masih dapat diamati di permukaan dan atau di
bawah permukaan (Bronto, 2001)
Capable volcanoes: sangat mungkin aktif di masa mendatang, selama umur
reaktor daya (Perka Batan, 2008)
Volcanic unrest: suatu perubahan penting, biasanya berupa suatu peningkatan pada
kegempaan, perubahan muka tanah, aktivitas uap air panas dll parameter di dalam
atau di sekitar suatu sistem gn.api (Newhall & Dzurisin, 1988)
SEBARAN GUNUNG API

Tersebar di semua benua dan dasar samudera yg dibagi menjadi 19 wilayah


sebaran gn.api (Simkin & Siebert, 1994; Siebert dkk., 2010). Seluruh gn.api
berjumlah 1526 buah. G. Cotopaxi (+ 5911 m) adl. gn.api tertinggi, terletak di Peg.
Andes, Amerika Latin (Equador)

Pengertian dari RING OF FIRE adalah Adalah daerah yang sering


mengalamigempa bumi letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra
Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang
40.000 km.

Sebaran gunung api di Indonesia


Busur Gn.api Sunda: Sumatra, Jawa & Nusa Tenggara
Busur Gn.api Banda
Busur Gn.api Halmahera
Busur Gn.api Sulawesi Utara Kep. Sangir-Talaud
Jumlah: 128 buah, terdiri atas gn.api tipe A, B & C

Tipe gunung api di Indonesia


Tipe A: kegiatan/letusannya tercatat sejak 1600 M
Tipe B: kegiatan terjadi pada prasejarah/ sebelum 1600, bentuk gn.api masih
jelas & ada penampakan panas bumi
Tipe C: kegiatan tidak tercatat dlm sejarah, bentuk gn.api tidak jelas, ttp masih
ada penampakan panas bumi
Sebaran gunung api berdasarkan tektonik lempeng :
A). Daerah pemekaran kerak bumi (rifting/divergent plates)
B). Daerah penunjaman kerak bumi (subduction zones/ convergent plates)
C). Daerah penipisan kerak bumi (hot spots)

MAGMA GUNUNG API

PENGERTIAN
Batuan kental pijar yg masih di dalam bumi atau sudah dilontarkan ke permukaan
bumi (Macdonald, 1972). Magma yg sudah keluar ke permukaan bumi disebut lava.
ATAU
Bahan silikat alam kental pijar di dalam bumi/sistem tata surya bersuhu 850 1400 oC,
mudah bergerak, terdiri atas fase cair sbg penyusun utama, fase padat & fase gas,
berasal dari selubung bumi bagian atas-kerak bagian bawah.

Asal Usul Magma


1. Hasil disintegrasi unsur-unsur radioaktif (misal 238U, 40K dll.)
2. Meleburnya batuan akibat deformasi di bawah permukaan (e.g. magma granit)
3. Penunjaman kerak bumi ke dalam selubung bumi (Ringwood, 1974; Tatsumi dkk.,
1983).
4. Pembubungan bahan selubung bumi (upwelling/ plumbing mantle) secara diapirik
(Sisson & Bronto, 1998; Maruyama, 1999)

Sifat Fisik Magma


1. Mudah bergerak (mobile) cenderung ke permukaan bumi/planet
2. Magma basal: 1000 -1400o C, andesit: lk. 1000o C, dasit: 900o C, riolit: 850o C.
3. Magma basal umumnya lebih encer sedang magma riolit lebih kental (Tholeiitic
basalts Hawaii: 6.5-7.5 x 102; Hawaiite Etna: 9.4 x 103 Bingham viscosity (Pa/s)
4. Berat jenis magma basal (2.7 2.8)> andesit (2.5) > dasit > riolit (2.2 g/cm3)
Sifat Kimiawi Magma
1. Magma terdiri atas bahan volatil, bahan cair dan padat (non volatil)
2. Bahan volatil berupa unsur/senyawa kimia, biasanya berbentuk gas yg terlarut di
dalam cairan magma
3. Bahan non volatil berupa unsur atau oksida logam dan metaloid yg berdasarkan
kelimpahannya terdiri atas oksida mayor, unsur jejak dan unsur jarang tanah (REE)

Komposisi Kimiawi Magma


1. Magma basal: 45-52 % SiO 2; andesit basal: 53-56; andesit: 57-63; dasit: 63-68;
riolit: 69-79 % SiO2
2. Berdasar kandungan Kalium: magma tholeiite (low-K series), Calc-Alkaline Series,
High-K CA Series, Alkaline & Shoshonite Series (high K & Na)

Orange : batuan berkomposisi menengah (andesit), berasosiasi dengan batuan


sedimen dan metamorf penciri zona tumbukan
Pink : batuan beku dan metamorf yg berasal dari kerak bumi bagian dalam
Magenta : magma asam, berkomposisi granit
Abu-abu : penunjaman lempeng samudra
Biru : korok gabro dan sumber magma basa (basaltic magmas)
BENTUK & STRUKTUR GUNUNG API

Berdasarkan bentuk & struktur, gunung api dibagi 2 kelompok yaitu Gunung api
monogenesis (monogenetic volcanoes) dan Gunung api poligenesis (polygenetic
volcanoes).
Gunung api monogenesis umumnya berukuran relatif kecil karena terbentuk oleh satu
perioda kegiatan dengan waktu aktif/hidup sangat pendek dan dapa sebagai tahap
awal volkanisme (initial stage of volcanisms). Gunung api monogenesis di Indonesia,
terdapat di sekeliling G. Lamongan, Lumajang-Probolinggo Jawa Timur, di sekeliling
G. Muria, Jawa Tengah, di kaki/dataran sebelah utara gn api Jabar Banten, di kaki
G. Gamalama, Ternate.

Gunung api poligenesis berukuran besar karena terbentuk oleh berulang kali (banyak
perioda) kegiatan. Kegiatan satu dengan yang lain dapat dipisahkan oleh waktu yang
panjang & melibatkan berbagai jenis magma.
Terdapat berbagai tipe gunung api poligenesis antara lain: gn.api komposit, gn.api
jamak (compound volcanoes), kompleks gn.api, gn.api kaldera, gn.api tipe Soma &
gn.api perisai/tameng
Gunung api komposit atau stilah lain/lama gunung api strato (strato volcanoes)
berbentuk kerucut, dapat mencapai ketinggian > 3.000m dan diameter dasar +/- 50
km, tersusun oleh perselingan & penerobosan berbagai macam batuan gn.api
Sketsa penampang gn.api komposit (Macdonald, 1972)

Gunung api
Kaldera yaitu kawah besar yang terbentuk oleh letusan/amblesan gunung api hingga
membentuk cekungan berdiameter > 2 km, ledakan tersebut menghilangkan kerucut
komposit sebelumnya sehingga dipandang sebagai fase destruksi/penghancuran.

Berbagai bentuk gunung api menurut Simkin dan Siebert (1994)

ERUPSI GUNUNG API


Erupsi gunung api adalah proses keluarnya magma dari dalam bumi (Solar
System) ke permukaan.
Extrusion ditekankan pada proses penerobosan magma melalui batuan
samping/dinding dan penutup utk dapat keluar ke permukaan.
Klasifikasi erupsi berdasar bahan penyusun
Erupsi magmatik (magmatic eruptions): menghasilkan bahan padat langsung
berasal dari magma (berupa lava atau piroklastika)
Erupsi freatik (Phreatic eruptions): bahan padat dari batuan samping (tua),
tenaga erupsi dari gas hasil interaksi magma dgn air tanah
Erupsi freatomagmatik (Phreatomagmatic eruptions): sebagian besar bahan
dari batuan tua dan sebagian kecil sudah dari magma
Pada gunung api yang sudah lama istirahat kegiatan biasanya diawali erupsi
freatik, disusul freatomagmatik kemudian magmatik
Klasifikasi berdasarkan lokasi erupsi:
Erupsi pusat (terminal/central eruptions)
Erupsi samping (flank eruptions)
Erupsi eksentrik (di kaki dataran)
Klasifikasi erupsi berdasar mekanisme kegiatan
Erupsi leleran (effusive eruptions): keluarnya magma secara meleler. Produk:
kubah/sumbat lava, aliran lava
Erupsi letusan (explosive eruptions): keluarnya magma secara
meletus/meledak. Produk: bahan hamburan piroklastika/hidroklastika

Tipe Erupsi Stromboli (Strombolian Eruption Type)


Dicirikan oleh periode aktif pendek, melontarkan lava ke udara sejauh puluhan hingga
ratusan meter tanpa kolom letusan. Dari jauh nampak spt kembang api.Bahan lontaran
(ejecta/piroklastika) membentuk perlapisan endapan jatuhan skoria dengan sortasi
baik. Tidak mengeluarkan aliran lava
Tipe Erupsi Vulkano (Vulcanian EruptionType)
Umumny sangat eksplosif, masa aktif pendek, membentuk cendawan pekat yang kaya
abu dengan kolom letusan bermuatan uap hidrovulkanik.
Tipe Erupsi Plini (Plinian/ Vesuvian Eruption Type)
Erupsi eksplosif hebat yang berasosiasi dengan magma berkompsisi dasit-riolit yang
banyak mengandung gas. Durasi erupsi sangat lama dan letusan membentuk kolom
erupsi setinggi ~45 km.

Tipe Erupsi Khusus


Tipe Merapi: Dibentuk oleh adanya dua kantung magma, magma berkomposisi
andesit, tekanan gas kecil, erupsi lelehan membentuk kubah lava, karena posisi tidak
stabil, kubah lava gugur membentuk aliran piroklastika.

INDEKS LETUSAN GUNUNG API (ILG) ATAU VOLCANO EXPLOSIVITY INDEX


(VEI)
Nilai ILG ditentukan dari kualitas eksplosivitasnya, kuantitas tinggi kolom letusan,
volume material yang dilontarkan, klasifikasi tipe erupsi dan periode letusan. Menurut
Newhall & Self (1982), letusan-letusan dengan VEI 4-5 sangat jarang terjadi.
Didasarkan pada hasil pengamatan letusan gunung api di dunia, Simkin & Siebert
(1994) menjumpai letusan dgn VEI 4-5 terjadi jauh lebih sedikit dibanding letusan
dgn VEI 2-3.

Anda mungkin juga menyukai