berat yang belum mengancam jiwa, pasien selalu minum obat untuk kelangsungan hidupnya
Identifikasi masalah:
1. Apa tujuan pemeriksaan ureum, kreatinin, SGOT, SGPT, K, dan Na pada pasien?
2. Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan rotgen dan apa jenis pemeriksaan rontgen yang
emergency?
5. Apa indikasi dan bagaimana teknik pemberian anestesi regional?
6. Kenapa tidak bisa dilakukan anestesi regional pada kondisi ASA 3?
7. Apa komplikasi tindakan anastesi yang dilakukan pada operasi?
8. Apa penyebab timbulnya sakit kepala setelah operasi akibat anestesi ?
9. Kenapa terjadi cardiac arrest pada saat operasi berlangsung?
10. Apa saja tindakan resusitasi yang dilakukan dokter anestesi pada kasus tersebut?
11. Kenapa pasien di rawat di ICU dengan memakai ventilator setelah resusitasi?
12. Apa yang dilakukan dokter dalam mengawasi pasien dengan ventilator?
Analisis masalah:
1. Apa tujuan pemeriksaan ureum, kreatinin, SGOT, SGPT, K, dan Na pada pasien?
Ureum kreatinin diperiksa untuk memantau fungsi ginjal, karena kebanyakan obat
diekskresika melalui ginjal. SGOT SGPT diperiksa untuk memantau fungsi hati, karena
pemeriksaan ureum, kreatinin, SGOT, SGPT, K, dan Na harus diperiksa untuk memenuhi syarat
operasi
2. Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan rotgen dan apa jenis pemeriksaan rontgen yang
Pasien diduga mengalami peritonitis, dilakukan pemeriksaan foto polos untuk menilai
emergency?
cepat
Teknik dilakukan pada bagian utama pengantar nyeri ke otak yaitu medulla spinalis
Dibagi menjadi dua : Sentral perifer
Spinal dengan menggunakan lidokain
6. Kenapa tidak bisa dilakukan anestesi regional pada kondisi ASA 3?
Karena pasien akan menjalani operasi laparotomi emergency
7. Apa komplikasi tindakan anastesi yang dilakukan pada operasi?
Cardiac arrest
Gagal napas
Aspirasi
8. Apa penyebab timbulnya sakit kepala setelah operasi akibat anestesi ?
Pada anestesi spinal -> memasukkan jarum keruang subdural, ada lubang yang terbuka,
secara aktif
12. Apa yang dilakukan dokter dalam mengawasi pasien dengan ventilator?
Saturasi O2
Pola pernafasan
Menilai refleks batuk
Sistematika
Ibu gastri 61 tahun nyeri seluruh perut Perforasi lambung
Riwayat minum jamu 3 hari yang lalu
Rutin mengkonsumsi obat rematik dan asma
Menutup lambung yang robek
Kasus emergency Dan membersihkan peritoneum
Laparotomi emergency
ASA 3
penyakit sistemik berat
Operasi besar
regional
4. komplikasi anestesi
LO Anestesi Umum
Definisi
Anestesi umum adalah meniadakan nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran yang
bersifat reversibel. Anestesi umum biasanya dimanfaatkan untuk tindakan operasi besar yang
memerlukan ketenangan pasien dan waktu pengerjaan lebih panjang, misalnya pada kasus bedah
Anestesi umum intra vena adalah satu tehnik anestesi umum yang dilakukan dengan cara
menyuntikan obat anestesi parenteral langsung ke dalam pembuluh darah vena. Obat-obatan
anestesi yang dapat diberikan melalui intravena terdiri dari: obat-obat untuk induksi, obat-obat
intravena dapat dilakukan dengan pemberian bolus berkala maupun dengan infus kontinu.
Kelebihan TIVA
Dapat dikombinasikan atau terpisah dan dapat dititrasi dalam dosis yang lebih akurat
dalam pemakaiannya.
Mudah dilakukan dan tidak memerlukan alat-alat serta mesin anestesi khusus.
Indikasi TIVA
lama
sirkulasi
Dapat disesuaikan dengan mudah dengan durasi prosedur yang tak terduga.
tenggorokan, sakit kepala, menggigil, dan tertunda kembali ke fungsi mental yang
normal.
Terkait dengan malignant hyperthermia, kejadian langka, dimana kondisi otot terhadap
paparan beberapa agen anestesi umum dapat menghasilkan peningkatan suhu akut dan
Anestesi regional
Anestesi regional adalah menginjeksikan obat anestesi lokal ke sejumlah sel saraf dengan
tujuan untuk memblok saraf mengantarkan sensasi dan mencegahnya mencapai otak.
Blok sentral
- Spinal
- Epidural
Blok perifer
Anastesi spinal
Indikasi :
Bedah abdomen bawah ( tiga jari dibawah processus xiphoideus)
Bedah panggul
Bedah obstetrik-ginekologi
Bedah urologi
Pasien menolak
terapi koagulan
Infeksi sistemik
Kelainan neurologis
Kelainan psikis
Penyakit jantung
Hipovolemia ringan
Kontaindikasi kontroversial
Komplikasi
Cardiac arrest
Sakit kepala
Neurological injury
Radiculopathy
Paraplegia
Anestesi epidural
Anestesi epidural adalah blokade saraf dengan menempatkan obat pada ruang epidural antara
Anestesi epidural sering digunakan untuk pembedahan dan penanggulangan nyeri pasca bedah,
tatalaksana nyeri saat persalinan, penurunan tekanan darah saat pembedahan supaya tidak banyak
perdarahan, dan sebagai kombinasi dengan anestesia umum terutama untuk operasi toraks dan
abdomen
Anestesi kombinasi
Kombinasi antara anestesi umum dan regional Biasanya dimulai dari anestesi regional dulu baru
anestesi umum
anestesi. Persiapan ini menyangkut setiap aspek terhadap kondisi pasien, dan tidak hanya
4. Keadaan pasien sekarang ( tanyakan : toleransi terhadap olahraga, batuk, sesak napas,
5. Apakah pasien memakan obat tertentu secara teratur. Obat obatan yang berhubungan dengan
( kortikosteroid dan anti hipertensi harus diteruskan selama anestesi dan operasi)
Lainnya.
9. Tanyakan juga riwayat dietnya. Apakah pasien dapat makan dan minum secara norrnal sarnpai
sebelum operasi.
Post anestesi
Pulih dari anestesi -> dikelola di RR (Recovery Room) atau PACU ( Post Anestesia Care Unit).
Pasien dimonitor secara ketat sampai airway paten, ventilasi dan oksigenasi adekuat dan
hemodinamiknya stabil.
Sering ditemukan gangguan akibat stres pasca bedah atau pasca anestesi berupa gangguan
atasi. Cth : pada pasien hipoventilasi akibat kebanyakan opioid ->berikan nalokson. Jika
Aldrette Score
Kriteria untuk memindahkan pasien ke ruang rawat inap biasa ( Jika 9-10)
LO Obat Anestesi Intravena
Tiopental berupa bubuk kuning yang bila akan digunakan dilarutkan dalam air menjadi
larutan 2,5% atau 5%. Indikasi pemberian tiopental adalah induksi anestesi umum
operasi/tindakan yang singkat(reposisi fraktur, insisi, jahit luka, dilatasi serviks, dan kuretase),
sedasi pada analgesi regional, dan untuk mengatasi kejang-kejang eklampsia atau epilepsi.
Kontra indikasinya adalah status asmatikus, syok, anemia, disfungsi hepar, asma bronkial,
miastenia gravis dan riwayat alergi terhadap tiopental. Keuntungan penggunaan tiopental adalah
induksi mudah dan cepat, tidak ada delirium, masa pemulihan cepat, tidak ada iritasi mukosa
jalan napas. Sedangkan kerugiannya adalah dapat menyebabkan depresi pernapasan, depresi
kardiovaskuler, cenderung menyebabkan spasme laring, relaksasi otot perut kurang dan bukan
analgetik.
Vasodilatasi perifer
Dosis : 4 - 6 mg/kgBB
Asthma bronchiale
Anemia berat
Hypotension
Shock
2. Ketamin
Ketamin adalah suatu rapid acting nonbarbiturat general anaesthetic. Indikasi pemakaian
ketamin adalah prosedur dengan pengendalian jalan napas yang sulit, prosedur diagnosis,
tindakan ortopedi, pasien resiko tinggi, tindakan operasi sibuk, dan asma. Kontra indikasinya
adalah tekanan sistolik 160 mmHg dan diastolik 100 mmHg, riwayat penyakit serebrovaskular,
Anestesi Dissosiative
Delirium
Hallusinasi
Arrhythmias
Hypersekresi
Kontraindikasi :
Heart failure
Droperidol adalah turunan buturofenon dan merupakan antagonis reseptor dopamin. Obat
ini digunakan sebagai premedikasi (antiemetik yang baik) dan sedasi pada anestesi regional.
Obat anestetik ini juga dapat digunakan untuk membantu prosedur intubasi, bronkoskopi,
esofagoskopi, dan gastroskopi. Droperidol dapat menimbulkan reaksi ekstrapiramidal yang dapat
Propofol adalah campuran 1% obat dalm air dan emulsi berisi 10% minyak kedelai,
2,25% gliserol, dan lesitin telur. Propofol menghambat transmisi neuron yang dihantarkan oleh
GABA.
Akumulasi minimal
Pemulihan cepat
Cepat dimetabolime
Tidak ada komplikasi pada tempat suntikan
Obat anestesi regional/lokal adalah obat yang menghambat hantaran saraf bila dikenakan
secara lokal. Anertesi lokal idealnya adalah yang tidak mengiritasi atau merusak jaringan
secara permanen, batas keamanan lebar, mula kerja singkat, masa kerja cukup lama, larut
dalam air, stabil dalam larutan, dapat disterilkan tanpa mengalami perubahan, dan
efeknya reversible.
Lidokain
Lidokain (lignikaon,xylocain) adalah anestetik lokal kuat yang digunakan secara topikal
dan suntikan. Efek anestesi terjadi lebih cepat, kuat, dan ekstensif dibandingkan prokain.
Bupivakain
Bupivakain adalah anestetik golongan amida dengan mula kerja lambat dan masa kerja
panjang.
1. Hipotensi
2. Hipertensi
4. Aspirasi
5. Cardiac arrest
6. Trauma Iatrogenik
7. Reaksi hipersensitivitas
Hipertensi
Nyeri
Hipoksemia
Hiperkarbia
Hipotermia
Atasi kelima hal diatas. Bila tekanan darah belum turun, berikan vasodilator atau
beta-blocker.
Mual-muntah postoperative
Terjadi pada 80% pasien setelah anestesi dan operasi. Beragam faktor yang meningkatkan
insidens:
Lebih sering dialami wanita muda dan anak-anak
Lokasi operasi di bagian abdomen, telinga tengah, atau fossa kranial posterior
Pemberian analgesik opioid pre-, intra-, dan post- operatif
Terjadi dilatasi gastrik akibat penggunaan ventilasi manual pada jalan nafas yang tidak
bersih
Adanya hipotensi terkait anestesi epidural atau spinal
Pasien yang berisiko menderita mual muntah post-operatif harus diberikan anti emetik
sebelum anesthesia.
Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri
(instalasi di bawah direktur pelayanan), dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus
Pasien yang memerlukan pengelolaan fungsi sistem organ tubuh secara terkoordinasi dan
berkelanjutan
Pasien sakit kritis yang memerlukan pemantauan kontinyu dan tindakan segera
Terapi oksigen
Pemantauan EKG
Pasien Prioritas 1 : Pasien sakit kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi intensif dan
tertitrasi
Pasien Prioritas 3 : Pasien sakit kritis, yang tidak stabil kesehatan sebelumnya, penyakit
Pasien Prioritas 1 : bila kebutuhan untuk terapi intensif tidak ada lagi, terapi telah gagal
dan prognosis jangka pendek jelek dengan kemungkinan kesembuhan atau manfaat dari
Pasien Prioritas 2 : bila kemungkinan untuk mendadak memerlukan terapi intensif telah
berkurang
Pasien Prioritas 3 : bila kebutuhan untuk terapi intensif telah tidak ada lagi
Monitoring Pasien di Intensive Care Unit (ICU)
Problema medis yang sering dialami pada umumnya adalah masalah Airway-Breathing
and Ventilation-Circulation-Disability.
Monitoring pasien icu merupakan suatu proses monitoring fisiologis yang ketat disertai
dengan tindakan intervensi dengan response time yang cepat, meliputi intervensi
Monitoring ECG
Dengan alat ini memungkinkan tim ICU untuk meng acsess frekuensi denyut jantung
dan irama jantung secara tepat, serta mampu mendeteksi secara cepat adanya disritmia
cordis.
Dalam kondisi pasien tidak bekerja berat, tekanan darah normal berkisar 120/80 mmHg.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi diukur pada nilai sistolik 140-160 mmHg.
Monitoring Respirasi
Respirasi harus dimonitor dengan teliti, mulai dengan cara-cara yang sederhana samapai
Pernafasan dinilai dari jenis nafasnya, apakah torakal, atau abdominal, apakah ada nafas
Pulse Oximetri
Dengan alat ini dapat dinilai secara kontinyu dan kuantitatif Saturasi Oxygen Arteri (SaO 2 ).
Kerja alat ini dapat terganggu oleh malposisi probe, gerakan jari, hypothermia, vasokonstriksi
dan hypotensi
Capnography
Dapat menilai secara kontinyu dan kuantitatif konsentrasi CO2 yang diexpirasikan, dan selisih
atau gradient antara pengukuran PaCO2 dan End Tidal CO2 (ETCO2 )
Normal : (1/2-1)/kg/jam