Latar belakang :
Dalam adat pinang meminang yang ada sekarang ini bukan tata cara
yang baru, namun ada adat yang beradap dan ada yang tidak beradap,
pada dasarnya adat itu dibuat dengan tujuan agar seseorang dapat
berkembang maju, dan dapat saling menghormati satu dengan yang lain
dalam segala hal. peraturan yang berkembang sampai saat ini telah ,
dapat membuat seseorang hidup berbudaya,berbahasa dan berbangsa,
Namun masih tetap saling menghargai dan memahami. Tata cara ini
berawal lahir dari lubuk hati yang bersih sehingga adat adat ini mampu
menjadi sebagai alat komunikasi manusia dalam menyusun dan menata
peradaban yang berkembang.
3. Pasal 7
(1) Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 (sembilan
belas) tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 (enam belas) tahun.
(2) Dalam hal penyimpangan terhadap ayat (1) pasal ini dapat meminta dispensasi
kepada Pengadilan atau Pejabat lain yang ditunjuk oleh kedua orang tua pihak pria
maupun pihak wanita.
(3) Ketentuan-ketentuan mengenai keadaan salah seorang atau kedua orang tua
tersebut dalam Pasal 6 ayat (3) dan (4) Undang-undang ini, berlaku juga dalam hal
permintaan dispensasi tersebut ayat (2) pasal ini dengan tidak mengurangi yang
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (6).
Tata cara adat peminangan dan upacara pernikahan yang dilakukan masyarakat
kampung tanjung kampung seumantoh saat ini, dan ini adalah tatacara adat
perkawinan melayu pada umumnya.yang terdiri :
1. Merintis
2. Risik kecil
3. Jamu sukat
4. Risik besar
5. Meminang
6. Naik emas
7. Ikat janji
8. Akad menikah
9. Hinai kecil
13. Bersanding
15. Cemetuk
16. Makan nasi hadap-hadapan
21. Meminjam kedua pengantin oleh pihak keluarga laki-laki kepada pihak keluarga perempuan
22. Memulangkan kedua pengantin kembali oleh pihak keluarga laki-laki kepada pihak keluarga pengantin
perempuan
Pada zaman dahulu kedua puluh tujuh bagian adat istiadat perkawinan ini harus
dilalui satu persatu. Tetapi pada zaman sekarang, tidak semua kampung masih
mempertahankan adat istiadat inipadahal adat ini bertujuan untuk mengikat
hubungan keakrapan kedua belah pihak keluarga pengantin.
Tujuan :
KESIMPULAN :
Penutup
Tak ada kace yang tak pecah, tak ade gading yang tak retak, berat
sama dipikul, ringan sama dijinjing.
Entah kate yang pedas terucap, entah tingkah yang pidih
dipandang,piring tak retak nasi tak dingin, dimakan anak separuh
baye,engkau tak endak akupun tak ingin,silap dan salah mohon
maafkan saje.