Anda di halaman 1dari 15

PERANCANGAN DAN REALISASI

MULTI VOLTAGE MENGGUNAKAN SWITCHING


POWER SUPPLY PC
Decy Nataliana
Aditia Sukrian

Jurusan Teknik Elektro


Institut Teknologi Nasional - Bandung

ABSTRAK
Multi Voltage Power Supply merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mensupply tegangan ke berbagai
alat elektronik yang membutuhkan tegangan DC sebagai inputnya. Multi Voltage Power Supply dapat dibuat dari Power
Supply ATX yang biasa dijumpai pada PC (Personal Computer) tentunya dengan tambahan sebuah voltage regulator,
sehingga output tegangannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Power Supply ATX berfungsi untuk mengubah
tegangan listrik AC (220V/110V) menjadi tegangan DC (3,3V, 5V, -5V, 12V, dan -12V) sehingga dapat digunakan oleh
berbagai macam peralatan komputer, seperti hardisk, floppy disk, cd/dvd rom, motherboard, dll. Output yang berupa
tegangan DC inilah yang dimanfaatkan untuk mensupply tegangan ke berbagai macam alat elektronik sehingga alat
tersebut dapat berjalan dengan baik, tentunya setelah tegangan outputnya diatur terlebih agar sesuai dengan spesifikasi alat
elektronik yang akan dipakai.
Alat ini juga dilengkapi dengan beberapa plant tambahan seperti Audio CD Player dengan menggunakan CD-ROM,
Radio Player, Continuity Tester, Dark Light sensor yang digunakan untuk menghidupkan atau mematikan lampu DC
secara otomatis, USB Connector, Voltage regulator, Voltage back up dengan menggunakan accu motor, Voltage Switcher
dengan menggunakan 2 buah rotary switch, dan Fixed Voltage Regulator dengan menggunakan IC 7805/7806/7808/7809
untuk menghasilkan tegangan masing-masing 5, 6, 8 dan 9 Volt. Untuk dapat menjalankan sebagian plant tersebut
diperlukan beberapa komponen tambahan diantaranya Voltmeter dan Amperemeter yang digunakan untuk mendeteksi
tegangan dan arus pada beban, ADC (Analog Digital Converter) yang digunakan untuk mendeteksi tegangan accu internal,
penggunaan LCD 16x2 sebagai sarana untuk menampilkan karakter, perintah, dan status tertentu, push button yang
dipergunakan untuk pemilihan mode yang akan dihidupkan, serta Controller AT89S52 yang digunakan sebagai driver
saklar, LCD 16x2, dan sebagai input dari ADC yang diprogram dengan menggunakan bahasa basic dengan software
BASCOM 8051 kemuadian disimulasikan dengan menggunakan software Proteus ISIS. Dari hasil simulasi diperoleh
bahwa Multi Voltage Power Supply yang digunakan untuk beberapa plant dapat bekerja dengan baik dan dapat
direalisasikan secara real.

Kata Kunci : Multi Voltage Power Supply, ATX Power Supply, AT89S52, ADC, BASCOM 8051

Multi Voltage Power Supply is a tool that can be used to supply voltage to various electronic devices that require
DC voltage as the input. Multi Voltage Power Supply can be made from ATX Power Supply that usually found on a PC
(Personal Computer) of course with the addition of a voltage regulator, so that the output voltage can be adjusted as
needed. ATX Power convert the AC mains voltage (220V/110V) into DC voltage (3.3 V, 5V,-5V, 12V and -12V) that can be
used by a variety of computer equipment, such as hard drives, floppy disks, cd /dvd rom, motherboard, etc. Output in the
form of DC voltage is utilized to supply voltage to various electronic devices so that the tool can be run well, of course
after the first regulated output voltage to match the specifications of electronic equipment will be used.
This tool also comes with some additional plant such as Audio CD Player with CD-ROM, Radio Player, Continuity
Tester, Dark Light sensors are used to turn on or turn off DC lights automatically, USB Connector, Voltage regulator,
Voltage backed up by using motor batteries, Voltage Switcher using 2 pieces of a rotary switch, and Fixed Voltage
Regulator by using IC 7805/7806/7808/7809 to generate voltage 5, 6, 8 and 9 Volt each. To be able to run some of these
plants required some additional components such as voltmeter and ammeters are used to detect the voltage and current in
the load, ADC (Analog Digital Converter) which is used to detect the internal battery voltage, 16x2 LCD usage as a means
to display character, command, and certain status, push button used for selection of modes that will be turned on, and
Controller AT89S52 used as the driver switches, LCD 16x2, and as the input of the ADC is programmed using basic
language with software BASCOM 8051 and then simulated by using Proteus ISIS software. From the simulation results
obtained that the Multi Voltage Power Supply is used for some plants that can work well and can be realized in real .

Keywords : Multi Voltage Power Supply, ATX Power Supply, AT89S52, ADC, BASCOM 8051

1
PENDAHULUAN Player, Continuity Tester, Dark Light sensor
yang digunakan untuk menghidupkan atau
Power Supply ATX merupakan suatu alat mematikan lampu DC secara otomatis, USB
yang biasa dijumpai pada PC (Personal Connector, Voltage regulator, Voltage back up
Computer). Power Supply ini berfungsi untuk dengan menggunakan accu motor, Voltage
mengubah tegangan listrik AC (220V/110V) Switcher dengan menggunakan 2 buah rotary
menjadi tegangan DC (3,3V, 5V, -5V, 12V, switch, dan Fixed Voltage Regulator dengan
dan -12V) sehingga dapat digunakan oleh menggunakan IC 7805/7806/7808/7809 untuk
berbagai macam peralatan komputer, seperti menghasilkan tegangan masing-masing 5, 6, 8
hardisk, floppy, cd/dvd rom, motherboad, dll. dan 9 Volt. Untuk dapat menjalankan sebagian
Tegangan output DC dari power supply ini plant tersebut diperlukan beberapa komponen
sebenarnya dapat saja digunakan untuk hal-hal tambahan diantaranya Voltmeter dan
lain, misalnya mengisi baterai dc, mengisi accu Amperemeter yang digunakan untuk mendeteksi
motor, sebagai pengganti adaptor berbagai tegangan dan arus pada beban, ADC (Analog
macam peralatan elektronik, dan hal-hal lain Digital Converter) yang digunakan untuk
yang membutuhkan tegangan Output DC mendeteksi tegangan accu internal, penggunaan
tersebut. Setiap peralatan elektronik tersebut LCD 16x2 sebagai sarana untuk menampilkan
tentu saja memiliki spesifikasi tegangan input karakter, perintah, dan status tertentu, push
DC yang bebeda-beda, oleh sebab itu diperlukan button yang dipergunakan untuk pemilihan mode
suatu voltage regulator yang mengatur besar yang akan dihidupkan, serta Controller
kecilnya tegangan output yang dikeluarkan oleh AT89S52 yang digunakan sebagai driver saklar,
power supply tersebut. LCD 16x2, dan sebagai input dari ADC yang
Sebuah Power Supply ATX juga memiliki diprogram dengan menggunakan bahasa basic
fitur Short Circuit Protection dan Overload dengan software BASCOM 8051 yang akan
Protection, dimana apabila beban pada power disimulasikan dengan menggunakan software
supply melebihi batas dan juga apabila terjadi Proteus ISIS merupakan suatu hal yang sangat
short circuit, maka power supply tersebut akan menarik untuk dirancang dan direalisasikan.
langsung tidak bekerja, hal ini dilakukan untuk Software Proteus ISIS digunakan untuk
mencegah terjadinya kerusakan yang fatal pada merancang dan mensimulasikan terlebih dahulu
power supply. apakah Multi Voltage Power Supply ini bekerja
Proteus adalah sebuah software simulasi dengan baik atau tidak, hasil simulasi tersebut
pspice pada level skematik yang dilengkapi pula tentunya akan sangat membantu dalam
dengan PCB designer. Proteus merealisasikan alat ini, dan juga nantinya data
mengkombinasikan program ISIS (Intelligent hasil simulasi tersebut akan dibandingkan
Schematic Input System) untuk membuat dengan alat yang akan dibuat. Apakah hasil
skematik desain rangkaian dengan program realisasi sesuai dengan simulasi atau tidak ?.
ARES (Advanced Routing and Editing Software) Hasil yang ingin diharapkan yaitu alat ini
untuk membuat layout PCB dari skematik yang dapat dirancang dan direalisasikan secara nyata
di buat. dengan beberapa plant tambahan yang akan
Multi Voltage Power Supply merupakan dibuat sehingga nantinya alat ini dapat bekerja
suatu alat yang dapat digunakan untuk dengan baik.
mensupply tegangan ke berbagai alat elektronik
yang membutuhkan tegangan DC sebagai
inputnya. Multi Voltage Power Supply dapat METODOLOGI
dibuat dari Power Supply ATX yang biasa
dijumpai pada PC (Personal Computer) tentunya Komponen
dengan tambahan sebuah voltage regulator Power Supply ATX
sehingga output tegangannya dapat diatur dari Power Supply ATX merupakan suatu alat
+1,2V s/d +20V. yang biasa dijumpai pada PC (Personal
Penambahan plant seperti Audio CD Computer). Power Supply ini berfungsi untuk
Player dengan menggunakan CD-ROM, Radio mengubah tegangan listrik AC (220V/110V)

2
menjadi tegangan DC (3,3V, 5V, -5V, 12V,
dan -12V). Semua komponen PC (selain power
supply) akan memperoleh pasokan daya dari
power supply tersebut. Spesifikasi yang sering
dicantumkan adalah daya maksimum total dan Gambar 2 IC 78XX
daya maksimum masing-masing tegangan (bisa
juga arus maksimum). Besarnya listrik yang Peranti ini biasanya mendukung tegangan
mampu ditangani power supply ditentukan oleh masukan dari 3 volt diatas tegangan keluaran
dayanya dan dihitung dengan satuan Watt. hingga kira-kira 36 volt, dan biasanya mempu
pemberi arus listrik hingga 1.5 Ampere. IC
78XX ini mempunyai beberapa keunggulan
diantaranya :

a. Seri 78xx tidak memerlukan komponen


Gambar 1 Power Supply ATX tambahan untuk meregulasi tegangan,
membuatnya mudah digunakan, ekonomis
Power supply diharapkan dapat melakukan dan hemat ruang.
fungsi-fungsi berikut ini: b. Seri 78xx memiliki rangkaian pengaman
terhadap pembebanan lebih, panas tinggi dan
a. Rectification yaitu konversi input listrik AC hubung singkat, sehingga membuatnya
menjadi DC. hampir tidak dapat rusak. Dalam keadaan
b. Voltage Transformation yaitu memberikan tertentu, kemampuan pembatasan arus
keluaran tegangan DC yang sesuai dengan peranti 78xx tidak hanya melindunginya
yang dibutuhkan. sendiri, tetapi juga melindungi rangkaian
c. Filtering yaitu menghasilkan arus listrik DC yang ditopangnya.
yang lebih bersih, bebas dari ripple ataupun
noise listrik yang lain. IC 78XX memiliki beberapa kekurangan
d. Regulation yaitu mengendalikan tegangan yang mungkin membuatnya kurang diinginkan
keluaran agar tetap terjaga, tergantung pada untuk penggunaan tertentu:
tingkatan yang dinginkan, beban daya, dan a. Tegangan masukan harus lebih tinggi dari
perubahan kenaikan temperatur kerja juga tegangan keluaran (biasanya 2-3 volt). Ini
toleransi perubahan tegangan daya input. membuatnya tidak tepat digunakan untuk
e. Isolation yaitu memisahkan secara elektrik penggunaan tegangan rendah, misalnya
output yang dihasilkan dari sumber input. regulasi 5 volt dari sumber baterai 6 volt
f. Protection yaitu mencegah lonjakan tidak akan bekerja dengan 7805.
tegangan listrik (jika terjadi), sehingga tidak b. Sebagaimana regulator linier lainnya, arus
terjadi pada output, biasanya dengan masukan sama dengan arus keluaran. Karena
tersedianya sekering untuk auto shutdown tegangan masukan lebih tinggi daripada
jika hal ini terjadi. tegangan keluaran, berarti ada daya yang
diboroskan sebagai panas. Sehingga untuk
IC 78XX keperluan daya tinggi, diperlukan pendingin
IC seri 78xx adalah sebuah keluarga IC yang memadai.
regulator tegangan linier yang bernilai tetap.
Keluarga 78xx adalah pilihan utama bagi banyak Regulator Tegangan
sirkuit elektronika yang memerlukan catu daya Apabila dikehendaki suatu tegangan
teregulasi karena mudah digunakan dan keluaran stabil yang bisa diatur, maka dapat
harganya relatif murah. Untuk spesifikasi IC digunakan IC regulator seperti LM317, LM 117,
individual, xx digantikan dengan angka dua digit LM 338, LM 138, LM 350, LM 150, LM396,
yang mengindikasikan tegangan keluaran yang dan LM 196 untuk tegangan positif. Contoh
didesain, contohnya 7805 mempunyai keluaran 5 penggunaan IC LM317 dalam rangkaian
volt dan 7812 memberikan 12 volt. regulator tegangan dapat dilihat pada gambar 3.

3
tegangan pada plant tambahan yang dibuat
sehingga plant tersebut masih dapat bekerja
apabila ATX Power Supply tidak bekerja akibat
terjadi pemadaman listrik atau terjadi kerusakan
pada ATX Power supply tersebut.

Deskripsi Kerja Sistem

Gambar 3 Regulator Tegangan IC LM 317

Pada gambar 2.3 tersebut, tegangan


keluaran dapat diatur dengan mengubah harga
R2 (perbandingan R1 dan R2). Dimana tegangan
keluarannya dapat dihitung dengan
menggunakan rumus :

Vo = Vref {1 + (R2/R1)} + Iadj.R2 ......... (2.1)

Dimana harga tipikal untuk IC tersebut, Vref =


1.25 V dan Iadj = 100 A. Gambar 5 Blok diagram sistem secara global

Mikrokontroler AT89S52 dan ADC 0804 Gambar 5 memperlihatkan blok diagam sistem
Pada alat Multi Voltage Power Supply ini secara global dimana ATX Power Supply dan
digunakan mikrokontroller AT89S52 sebagai Accu Internal yang digunakan sebagai back up
driver untuk saklar, LCD dan sebagai input dari dapat men-supply sebagian plant tambahan yang
ADC 0804. ADC 0804 merupakan ADC dengan telah dirancang. Pada saat pertama kali alat ini
satu input analog dan mempunyai ouput paralel dihidupkan akan ada pengecekan tegangan accu
dengan resolusi 8 bit digunakan untuk mengubah internal terlebih dahulu, pengecekan tersebut
besaran analog menjadi besaran digital yang dilakukan dengan menggunakan ADC 0804
selanjutnya diolah sedemikian rupa oleh yang berguna untuk merubah tegangan analog
Controller AT89S52 sesuai dengan program menjadi besaran digital dan selanjutnya dibaca
yang telah dibuat. oleh Controller AT89S52 yang telah diprogram
sedemikian rupa untuk menghidupkan atau
Accu mematikan proses charging accu otomatis ini.
Apabila tegangan output accu internal 12 V
maka proses charging untuk accu internal tidak
akan terjadi, apabila tegangan accu internal < 12
Volt maka proses charging untuk Accu internal
akan terjadi, dan apabila tegangan accu Internal
< 1 V maka akan ada peringatan bahwa Accu
Internal rusak atau tidak terpasang dan juga akan
ada konfirmasi apakah masih ingin melanjutkan
ke proses berikutnya atau ingin terlebih dahulu
mengecek/mengganti Accu Internal tersebut,
Gambar 4 Accu pemilihan-pemilihan tersebut dilakukan dengan
menekan tombol Push Button lalu perintah
Pada Multi Voltage Power Supply ini Accu ataupun status yang ada nantinya ditampilkan
digunakan sebagai back up untuk mensupply melalui LCD 16x2.

4
dibutuhkan dapat terpasang dengan baik.
Gambar 7 adalah PCB yang telah berhasil
dibuat. Gambar 8, dan 9 memperlihatkan
tampilan alat ini jika dilihat dari samping dan
dari depan.

Gambar 6 blok diagram sistem secara rinci


Gambar 3.7 PCB Multi Voltage Power Supply
Gambar 6 memperlihatkan blok diagram
sistem secara rinci dari Multi Voltage Power
Supply. ATX Power Supply digunakan sebagai
sumber tegangan utama dan Accu Internal
sebagai back up, apabila ATX Power supply
tidak bekerja akibat pemadaman listrik atau
terjadi kerusakan pada ATX Power Supply
tersebut. ATX Power Supply sendiri mempunyai
beberapa tegangan output yaitu +12, -12, +5, -5,
dan +3,3 V DC, tegangan output tersebut dapat
berfungsi sebagai masukan untuk beberapa
plant tambahan seperti continuity tester, USB Gambar 3.8 Multi Voltage Power Supply Tampak
Connector, voltage regulator, voltege switcher, Samping
fixed voltage regulator, dark/light sensor, cd-
rom yang digunakan sebagai audio cd dan radio
player. Untuk voltage regulator dapat digunakan
sebagai charger accu dan charger battery,
tegangan output dari ATX Power Supply terlebih
dahulu masuk ke voltage regulator sehingga
tegangannya dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan, range tegangannya sendiri tersedia
dari 1,2 s/d 20V DC dengan kenaikan tegangan
per 0.01 V. Voltmeter dan Amperemeter
terhubung dengan voltage regulator dan juga
voltage switcher, sehingga tegangan dan arus Gambar 3.9 Multi Voltage Power Supply Tampak
yang ada pada beban dapan diukur. Speaker Depan
digunakan sebagai output suara untuk CD-ROM
sebagai audio CD Player dan Radio Player. Rangkaian Continuity Tester

Implementasi Perangkat Keras +12

Pada implementasinya semua plant yang -12


+3.3

ada dalam alat ini ditempatkan pada sebuah BUZZER


ATX
POWER SUPPLY
+5

casing komputer yang dimodifikasi sedemikian


-5

BUZZER
SW10

rupa sehingga seluruh komponen yang SW-SPST

Gambar 10 Continuity tester

5
Continuity tester digunakan untuk Voltage Switcher dapat bekerja dengan
mendeteksi apabila ada konduksi pada berbagai memanfaatkan 2 buah rotary switch yang
macam media konduktor, dengan memanfaatkan terhubung dengan output tegangan dari ATX
buzzer 12 V yang terhubung dengan tegangan power supply sehingga memungkinkan kita
12V dari ATX Power Supply, sehingga apabila untuk memilih tegangan output yang diinginkan
ada konduksi yang terjadi maka buzzer akan dengan range dari -12 V s/d +24 V. Output
berbunyi. tegangan dari Voltage Switcher dapat
dihubungkan dengan beban yang terhubung pula
Rangkaian Fixed Voltage Regulator dan USB dengan voltmeter dan amperemeter sehingga
Connector tegangan dan arusnya dapat juga terukur.
+12
+ -
+6
ACCU INTERNAL-6
12V 5 Ah

Rangkaian Voltage Regulator


1

SW2
SW -SPST USB CHARGER
1
VCC
D1 P2
3
2

U5 2
D+
7805 4
D- U2
GND 1N4002
U2 U1 U4 LM317T
RL1 1 3 J4
USBCONN
7806 7808 7809
12V VI VO
3 2 J2-VOLTMETER 4 SW5 4
GND

1 VI VO 6
1 3 1 3 1 3 2 6
VI VO VI VO VI VO 1 2

ADJ
2
D9
GND

GND

GND

2 +88.8
SIL-100-02
2

1N4002 3 Volts
3
C7 J1 C10 J2 C11 J3 C12 SIL-100-02 5

1
5
1
2

10uF 1 10uF 1 10uF 1 10uF 1


2 2 2
SW-DPDT
SIL-100-02 SIL-100-02 SIL-100-02 U1
LM317T
N2
3 2
VI VO

ADJ
P3
SW3

2
4 4

Gambar 11 Fixed Voltage Regulator dan USB RV2 6 6


D15

2
2 2
LED-GREEN J2-AMPEREMETER

+88.8
Amps
2
3 3

1
D2 1

Connector

81%
RV1 1N4002
3 2
5 5
1 1

14%
3 SIL-100-02 SW -DPDT

1
500 N3
C1

1
R16 5k
0.1uF

2
500 RL8 P1
RV3 P1

Fixed Voltage Regulator menggunakan IC


BEBAN1

94%
3 12V
C2
10uF C3
10uF

1
1k

7805/7806/7808/7809 yang terhubung dengan 12V N1


N1

ATX Power Supply dan Accu Internal melalui


SW4
SW-SPST R2
+88.8 150
kRPM
1 2

sebuah relay sehingga apabila ATX Power -


+
Akumulator+12
1 2

Supply tidak berfungsi maka Accu Internal akan Internal 12 Volt 5Ah
RL2

+12
SW11
SW-SPST

berfungsi sebagai back up sehingga IC -12


+3.3

7805/7806/7808/7809 masih dapat menghasilkan


ATX
+5
POWER SUPPLY
-5

tegangan masing-masing sebesar 5, 6, 8, dan 9


Volt. Pada output dari IC 7805 dihubungkan
dengan sebuah konektor USB sehingga dapat Gambar 13 Voltage Regulator
digunakan sebagai sumber tegangan untuk
berbagai macam peralatan elektronik yang Voltage regulator dapat bekerja dengan
membutuhkan tegangan 5V sebagai inputnya. menggunakan 2 buah LM350 yang dipasang
Kapasitor digunakan sebagai filter agar tegangan parallel sehingga arus maksimal yang dapat
yang dihasilkan lebih stabil. digunakan yaitu sebesar 6 Ampere. Kaki nomor
3 pada LM350 yaitu VIn (tegangan input)
Rangkaian Voltage Switcher terhubung dengan tegangan 12 V dari ATX
P2
Power Supply dan juga kutub positif dari Accu
4 SW5 4
Internal melalui 1 buah relay DPDT. Accu
Internal ini berguna sebagai back up apabila
6
6
2
2 BEBAN2
+88.8 J1-VOLTMETER
3 Volts 1
3
5 2
5

tegangan ouput dari ATX Power Supply terputus


1
1
SIL-100-02
SW-DPDT 12V

N2

SW1
baik itu karena kerusakan pada ATX Power
4

P3
SW3 J1-AMPEREMETER
4 4 6 SW2

Supply-nya sendiri ataupun terjadi pemadaman


6 6 1
1 SW-ROT-3
2 2 5
2
+88.8
Amps

2
3
2
1

3 3 SW -ROT-6
SIL-100-02
5 5

listrik sehingga voltage regulator masih dapat


4

1 1
SW-DPDT

N3
+12 +5 +3.3 -12 -5

TEGANGAN EXTERNAL
R4
150
bekerja.
SIL-100-02

N2 P3
SIL-100-02

N3
D3
LED-YELLOW
Kaki nomor 1 pada LM350 yaitu ADJ
terhubung dengan 3 buah potensiometer yang
P2
1
2

1
2

ARUS EXTERNAL

bernilai 5K Ohm, 1K Ohm, dan 500 Ohm.


Potensiometer 5K Ohm dan 1K Ohm terhubung
L1

B1

5V
5V
secara seri sehingga nantinya output tegangan
yang dihasilkan mempunyai resolusi 0,01 V.
Gambar 12 Voltage Switcher Potensiometer 500 Ohm digunakan sebagai
pembatas nilai tegangan maksimum. Pada
6
voltage regulator ini idealnya tegangan output Rangkaian Driver Saklar, LCD 16x2 , ADC
yang dihasilkan mempunyai range dari 1,25 s/d 0804, dan Buzzer
20 V DC. Hal ini mungkin dilakukan apabila
kaki ground yang harusnya terhubung pada +5

R1
+3.3

rangkaian diganti dengan tegangan -12 V DC.


1k

2
X1 PB RESET LCD2

Apabila ground yang terhubung pada rangkaian


LM032L
C4
10uF
PB1

1
CRYSTAL
1 2
C5 C6
1nF 1nF PB2
1 2

maka range tegangan ouputnya hanya 1,25 s/d

VDD
VSS

VEE
PB3

RW
RS

D0
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
1 2

E
PB4
1 2

1
2
3

4
5
6

7
8
9
10
11
12
13
14
PB5
1 2
+5
U3
PB6

10 V DC, sedangkan apabila tegangan -12 V DC


19 39
XTAL1 P0.0/AD0 1 2
38 +5
P0.1/AD1
P0.2/AD2
37 PB7
1 2
18 36 BAT2
XTAL2 P0.3/AD3
35
P0.4/AD4
P0.5/AD5
34 PB8
33
9
P0.6/AD6
32
1 2 RL2

yang terhubung maka range tegangan ouputnya


RST P0.7/AD7 PB9 5V 9V

P2.0/A8
21 1 2 D8
22

3
P2.1/A9 1N4002
23 BAT1
P2.2/A10
29
PSEN P2.3/A11
24 SW-VCHECKER
+5 30 25 SW-SPDT
ALE P2.4/A12
31 26

akan naik menjadi 1,25 s/d 20 V DC. Hal ini


EA P2.5/A13
27

3
P2.6/A14 12.20V

1
28 R19
P2.7/A15
2 78% 1 2 1
+5
1 10 200k
P1.0/T2 P3.0/RXD RV1
2 11
P1.1/T2EX P3.1/TXD ADC0804
3 12 100k
P1.2 P3.2/INT0
4 13 20 1

terjadi akibat tegangan yang diukur pada


P1.3 P3.3/INT1 VCC CS
5 14 18 2
P1.4 P3.4/T0 DB0(LSB) RD
6 15 17 3
P1.5 P3.5/T1 DB1 WR
PBSCAN 7
P1.6 P3.6/WR
16 16
DB2 CLK IN
4 C8 +88.8
8 17 15 5 100nF Volts
P1.7 P3.7/RD DB3 INTR
1 2 14 8
BUZZER 5V DB4 A GND
AT89C52 L4 13
DB5 D GND
10 C7-ADC

1
12 9 R17-ADC 150pF

voltmeter adalah tegangan peak to peak (VPP).


+3.3 DB6 VREF/2
11 19 1 2
RV2 DB7(MSB) CLK R
150

17%
BUZZER 500 6
3 VIN+
7
VIN-
+5 BAT4 12V
+88.8 ADC0804

2
12V
Q7 Amps R7
1
R11
2N3906
10k

Rangkaian Dark/Light Sensor


Dark/light sensor digunakan untuk Gambar 15 Driver Saklar, LCD 16x2 , ADC 0804, dan
menghidupkan lampu DC yang terhubung Buzzer
dengan tegangan output dari ATX Power Supply
dan Accu Internal melalui sebuah relay, Controller AT89S52 digunakan sebagai
sehingga apabila tegangan output yang diambil driver untuk saklar, LCD 16x2, buzzer 5V, dan
dari ATX Power Supply-nya terputus maka ADC 0804 yang digunakan sebagai alat untuk
secara otomatis Accu Internal akan mengambil mengkonversi tegangan analog menjadi sinyal
alih untuk men-supply tegangan pada lampu DC digital sehingga dapat terbaca oleh Controller.
sehingga lampu tersebut masih dapat menyala. ADC 0804 ini digunakan untuk mendeteksi
LDR (Light Dependent Resistor) digunakan tegangan Accu Internal apabila tegangan ouput
sebagai sensor cahaya yang apabila dalam accu internal 12 V maka proses charging untuk
kondisi terang maka lampu DC akan mati dan accu internal tidak akan terjadi, apabila tegangan
apabila dalam kondisi gelap maka lampu DC accu internal < 12 Volt maka proses charging
akan hidup, hal ini dimungkinkan dengan untuk Accu internal akan terjadi, dan apabila
tambahan 1 buah transistor NPN dan sebuah tegangan accu Internal < 1 V maka akan ada
relay yang terhubung dengan lampu DC peringatan bahwa Accu Internal rusak atau tidak
terpasang dan juga akan ada konfirmasi apakah
masih ingin melanjutkan ke proses berikutnya
+88.8
Volts

RL DLS
atau ingin terlebih dahulu mengecek/mengganti
L5
12V
Accu Internal tersebut, pemilihan-pemilihan
Q1
12V tersebut dilakukan dengan menekan tombol Push
2N3904 Button lalu perintah ataupun status yang ada
D1
nantinya ditampilkan melalui LCD 16x2.
1N4002
Push Button yang digunakan selain untuk
2

R5
mengkonfirmasi pemilihan-pemilihan yang ada
LDR-DLS 1k
1

1 2

R6
1
200k
2 digunakan juga untuk memilih plant yang ingin
digunakan, hal ini dimungkinkan dengan
RL10
D2
memprogram Controller AT89S52 sedemikian
rupa sehingga berbagai macam plant tambahan
TORCH_LDR 1N4002

SW12

+12
12V
1
SW-SPST
2
yang ada pada alat ini dapat digunakan dengan
ATX
baik. Alat ini diprogram dengan menggunakan
POWER SUPPLY
+
-6 Akumulator +6

Internal 12 Volt 5Ah


software BASCOM 8051 yang digunakan untuk
meng-compile program agar menjadi file .hex
yang nantinya akan dimasukan ke dalam
Controller AT89S52 sehingga alat ini dapat
Gambar 14 Dark/Light Sensor bekerja sesuai dengan yang diharapkan.

7
Rangkaian Charger Battery, Charger Accu, potensial pada coil yang memungkinkan agar
Radio Player, dan CD-ROM relay berfungsi sehingga alat akan mati.
Modul CD-ROM yang digunakan sebagai
Audio CD dan Modul Radio Player digunakan
+5

R1
1k

sebagai sarana hiburan sehingga alat ini nantinya

2
X1 PB RESET
C4

dapat digunakan untuk mendengarkan musik


10uF

1
CRYSTAL

+12 +3.3 C5 C6
1nF 1nF
N1
P1

+5

dari kepingan CD-Audio ataupun mendengarkan

1
RL QUICK CHARGER R9 +12 +5
U3
D1
N1
P1

5V 10
1N4148 D7 19
XTAL1 P0.0/AD0
39
38
P0.1/AD1

2
RL-CD AUDIO 37

siaran radio FM melalui speaker.


1 2 P0.2/AD2
18 36
1

LED-GREEN XTAL2 P0.3/AD3


35
P0.4/AD4
SW1 N1 34
P1

P0.5/AD5
SW-SPST +5 33
P0.6/AD6
RL RADIO 9 32

1
D9 RST P0.7/AD7
5V CD-ROOM 5V
D6
2

RL-BC 1N4148 D10 21


P2.0/A8
D2 5V 1N4148 LED-RED P2.1/A9
22
1N4148 23
P2.2/A10

2
D3 D8 RL-ACCU EXT 29
PSEN P2.3/A11
24

1
1N4148 RL ACCUINT 1N4148 5V
+5 30
ALE P2.4/A12
25
Radio 31 26
5V D4 EA P2.5/A13
27
Q3 LED-GREEN P2.6/A14
28
Q5 2N3906 P2.7/A15
R10

2
Implementasi Perangkat Lunak
2N3906 1 10
1
R8 2 2
P1.0/T2 P3.0/RXD
11
150 R3 P1.1/T2EX P3.1/TXD
Q6 R12 150 3
P1.2 P3.2/INT0
12
2N3906 50 4 13
P1.3 P3.3/INT1
D5 150 R13 5
P1.4 P3.4/T0
14
LED-GREEN 6 15
P1.5 P3.5/T1
7 16
2 1 150 P1.6 P3.6/WR
8 17
P1.7 P3.7/RD
BUZZER 5V AT89C52
+ - + -
Baterry Charger
Akumulator L3 Akumulator L2
12V 12V
BUZZER
Internal 12V 5Ah External 12V 5Ah Q4
Q2 2N3906
2N3906+5

Gambar 16 Charger Battery, Charger Accu, Radio


Player, dan CD-ROM

Charger Battery, Charger Accu, Radio,


dan CD-ROM sebagai Audio CD Player dapat
bekerja dengan baik apabila masing-masing alat
tersebut mendapatkan supply tegangan yang
sesuai dengan spesifikasinya. Untuk charger
battery dan accu, supply tegangannya didapatkan
dari voltage regulator sedangkan untuk CD-
ROM membutuhkan tegangan +12 dan +5
langsung dari ATX Power Supply dan untuk
Radio Player membutuhkan tegangan 3 V yang
diambil dari rail +3,3 V ATX Power Supply yang
ditambahkan resistor 10 Ohm sehingga tegangan
yang masuk ke Radio Player kurang dari 3,3
Volt.
Untuk menghidupkan masing-masing alat
tersebut digunakan push botton yang terhubung
pada pin Controller AT89S52. Tegangan
output dari Controller tersebut digunakan
untuk menghidupkan dan mematikan relay 5V
yang sebelumya terhubung dengan sebuah
transistor yang berfungsi sebagai switch.
Transistor yang digunakan adalah transistor PNP
3906. Kaki Emiter pada transistor PNP 3906
terhubung dengan salah satu coil pada relay 5V,
kaki Colector transistor terhubung dengan
ground, sedangkan kaki base terhubung dengan
pin dari Controller AT89S52. Coil yang
satunya lagi pada selalu terhubung dengan
tegangan 5V. Apabila Controller memberikan
logika 0 (low) maka akan ada beda potensial
pada coil sehingga relay akan bekerja dan
menghidupkan alat, dan apabila Controller
memberikan logika 1 (high) maka relay tidak
akan bekerja akibat tidak adanya perbedaan

8
Tabel 1 sudah sesuai dengan yang
diharapkan, sebab ketika binding post pada
kondisi tidak terhubung, buzzer tidak akan
berbunyi hal tersebut dapat diibaratkan tidak ada
konduksi pada media konduktor dan ketika
binding post terhubung dapat diibaratkan terjadi
konduksi pada media konduktor sehingga
buzzerpun akan berbunyi.

4.2 Voltage Switcher

Tabel 2 Data Voltage Switcher

Posisi Posisi Tegangan Tegangan


Rotary Rotary Terukur Terukur
Switch Switch 2 (V) (V)
1 (V) (V) Simulasi Simulasi
(Tanpa (Tanpa
Beban) Beban)
+12 -12 +24 23,20
+5 -12 +17 16,11
+3,3 -12 +15,3 14,40
Ground -12 +12 11,09
-5 -12 +7 6,33
-12 -12 0 0
+12 -5 +17 16,73
+5 -5 +10 9,79
+3,3 -5 +8,3 8,06
Ground -5 +5 4,75
-5 -5 0 0
-12 -5 -7 -6,20
+12 Ground +12 11,98
+5 Ground +5 5,01
+3,3 Ground +3,3 3,31
Ground Ground 0 0
-5 Ground -5 -4,75
Gambar 17 Flowchart Sistem -12 Ground -12 -11,08
HASIL DAN PEMBAHASAN Dari tabel 2 menunjukkan adanya perbedaan
tegangan antara hasil simulasi dan hasil realisasi
Pengujian Continuity Tester hardware, hal ini dikarenakan pada simulasi
kondisi semua komponen adalah komponen
Tabel 1 Data Continuity Tester
ideal, sedangkan hasil realisasi semua
kompoenen bukan merupakan komponen ideal.
Kondisi Kondisi Kondisi
Faktor lain yang dapat menyebabkan perbedaan
Saklar Binding Buzzer
tegangan ini adalah ATX Power Supply yang
(Simulasi) Post
tidak selalu mempunyai tegangan output sesuai
(Realisasi)
dengan yang seharusnya.
OFF Tidak Mati
Gambar 18 dan 19 menunjukkan bentuk
terhubung
sinyal output hasil simulasi dan realisasi pada
ON Terhubung Hidup

9
posisi Rotary Switch 1 berada pada tegangan 100% 50% +2,82 3,10
100% 0% +4,38 4,59
+12V dan posisi Rotary Switch 2 berada pada 50% 100% +9.05 8,50
tegangan -12V. 50% 50% +10,60 10,05
50% 0% +12,20 11,64
0% 100% +16.80 16,75
0% 50% +18,40 18,34
0% 0% +19,90 19,87

c. Sumber tegangan positif dari kutub positif


(+) Accu dan sumber tegangan negatif dari
kutub negatif (-) Accu
Tabel 5 Data Voltage Regulator
Kutub (+) dan Kutub (-)
Gambar 18 Simulasi Sinyal Output
Potensiometer 1 Potensiometer 2 Tegangan Tegangan
5K 1K Terukur (V) Terukur (V)
Simulasi Realisasi
(Tanpa Beban) (Tanpa Beban)
100% 100% +1,25 1,27
100% 50% +2,81 2,87
100% 0% +4,37 4,43
50% 100% +9.03 8,45
50% 50% +9,93 10,03
50% 0% +10,1 10,88
0% 100% +10.3 11,15
0% 50% +10,4 11,17
0% 0% +10,4 11,19

Dari Tabel 3,4, dan 5 menunjukkan bahwa


ada perbedaan tegangan yang terjadi antara
Gambar 19 Realisasi Sinyal Ouput hasil simulasi dan hasil realisasi, hal ini terjadi
akibat dari beberapa faktor diantaranya:
Pengujian Voltage Regulator Faktor komponen pada simulasi selalu
ideal sedangkan dalam realisasinya
a. Sumber tegangan positif dari Rail +12 semua komponen bukan merupakan
PSU dan sumber tegangan negatif dari
komponen yang ideal.
Ground
ATX Power Supply yang tidak selalu
Tabel 3 Data Voltage Regulator +12 dan Ground mempunyai tegangan output sesuai
Potensiometer 1 Potensiometer 2 Tegangan Tegangan
dengan yang seharusnya.
5K 1K Terukur (V) Terukur (V)
Simulasi Realisasi
(Tanpa Beban) (Tanpa Beban) Gambar 20 dan 21 adalah bentuk sinyal
100% 100% +1,25 1,26 output hasil simulasi dan realisasi pada posisi
100% 50% +2,81 2,87
100% 0% +4,37 4,43 Potensiometer 5K dan 1K berada pada posisi
50% 100% +9.03 8,52 0% dan rail yang digunakan adalah rail +12 V
50% 50% +9,93 10,09 dan -12V.dari ATX Power Supply.
50% 0% +10,10 10,85
0% 100% +10.30 11,16
0% 50% +10,40 11,18
0% 0% +10,40 11,19

b. Sumber tegangan positif dari Rail +12


PSU dan sumber tegangan negatif dari
Rail -12V PSU

Tabel 4 Data Voltage Regulator +12 dan -12


Potensiometer 1 Potensiometer 2 Tegangan Tegangan
5K 1K Terukur (V) Terukur (V)
Simulasi Realisasi
(Tanpa Beban) (Tanpa Beban)
100% 100% +1,26 1,46 Gambar 20 Simulasi Sinyal Output

10
Gambar 23 Sinyal Ouput Realisasidari IC 7809
Gambar 21 Realisasi Sinyal Ouput
Pengujian Voltage Regulator, Voltage
Pengujian Fixed Voltage Regulator Switcher diberi beban Lampu DC 12V 21
Watt
Tabel 6 Data Fixed Voltage Regulator
Tabel 7 Modul Voltage Regulator, Voltage
Switcher dengan beban Lampu DC 12V 21 Watt
Tegangan Tegangan
IC Terukur Terukur (V)
(Integrated (V) Realisasi Tegangan Tegangan Tegangan Effisiensi
Modul Yang (V)/Arus (V)/Arus (%)
Circuit) Simulasi (Tanpa Dipakai (A) Terukur (A)
(Tanpa Beban) (V) Simulasi Terukur Realisasi
Beban) ATX/Accu Realisasi
ATX/Accu Voltage +12 11,3/1,65 11,06/1,5 (11,06/12)
7805 5,01/5,01 4,98/4,97 Regulator x100%=
92,16 %
7806 6,00/6,00 6,04/6,02 Voltage (10.73/12)
+12 11,3/1,65 10.73/1,5
7808 8,00/8,00 7,84/7,82 Swicher x100%=
7809 9,00/9,00 9,00/8,98 89,4 %

Dari tabel 6 menjukkan bahwa modul fixed Lampu DC 12V 21 Watt dipakai untuk
voltage regulator telah bekerja dengan baik menguji modul Voltage Regulator dan modul
untuk mengasilkan tegangan masing-masing Voltage Switcher dimana R didapat dari
5,6,8 dan 9 volt yang bersumber dari ATX perhitungan seperti berikut :
Power Supply dan Accu Internal. Gambar 4.5 P = V.I
dan 4.6 adalah sinyal yang dihasilkan dari IC 21 = 12.I
7809 dengan tegangan 9V dari ATX Power I = 21/12 = 1,75 A
Supply secara simulasi dan realisasi. Didapat arus maksimal pada tegangan 12 Volt
adalah 1,75 A, sehingga R dapat dihitung dengan
rumus :
V=I.R
12=1,75R
R = 12/1,75 = 6,86 Ohm
Nilai tahanan sebesar 6,86 Ohm ini dimasukan
dalam simulasi dan dibandingkan dengan hasil
realisasinya.
Dari hasil tabel 7 menunjukkan bahwa
terjadi perbedaan antara hasil simulasi dan
realisasi hal ini dapat terjadi kerena faktor
Gambar 22 Simulasi Sinyal Ouput dari IC 7809 komponen pada simulasi selalu ideal sedangkan

11
dalam realisasinya semua komponen bukan Light Level 7 2K Mati
merupakan komponen yang ideal dan ATX Light Level 8 1K Mati
Light Level 9 500 Mati
Power Supply yang tidak selalu mempunyai
tegangan output sesuai dengan yang seharusnya. Tabel 9 Data Realisasi Modul Dark Light Sensor
Effisiensi adalah besarnya output dibagi
dengan input dikali 100%. Pada alat ini
pengukuran effisiensi dilakukan dengan Kondisi Keadaan Lampu DC
membandingkan tegangan output dengan Lingkungan
tegangan input pada modul voltage regulator dan Gelap Menyala
voltage switcher. Terang Mati
Gambar dibawah ini adalah sinyal output
dari hasil pembebanan dengan beban lampu 12V Pengujian pada simulasi dilakukan dengan
21 Watt. cara menggerakan senter sesuai dengan kondisi
level cahaya yang ada, sedangkan dalam
realisasinya modul ditempatkan pada tempat
yang cukup terang untuk mematikan lampu, dan
menutup LDR dengan tangan untuk
menghidupkan lampu.
Dari hasil simulasi dan realisasi
menunjukkan bahwa modul dark light sensor
telah bekerja dengan baik.

Saklar Push Button

Gambar 24 Sinyal Output Voltage Switcher Tabel 10 Data Saklar Push Button

Push Port Modul Keterangan


Butt Control yang (Simulasi dan Realisasi)
on ler dihidupk
an
Dengan menekan Push Button
1 0.0 CD-Audio pada Port 0.0 maka CD Audio
Player Player akan aktif
dan mematikan Radio Player
Dengan menekan Push Button
2 0.1 Radio pada Port 0.1 maka Radio
Player Player akan aktif dan
mematikan CD-Audio Player
Dengan menekan Push Button
3 0.2 External pada Port 0.2 maka External
Accu Accu Charger akan aktif
Gambar 25 Sinyal Output Voltage Regulator Charger

4 0.3 Battery Dengan menekan Push Button


Pengujian Modul Dark/Light Sensor Charger pada Port 0.3 maka bettery
Charger akan aktif
Tabel 8 Data Simulasi Modul Dark Light Sensor
5 0.4 Cek Dengan menekan Push Button
Tegangan pada Port 0.4 maka Cek
DC tegangan DC dengan
Resistansi LDR () Keadaan Lampu menggunakan ADC 0804
akan aktif
DC
Dark 1M Menyala 6 0.5 Quick Dengan menekan Push Button
Light Level 1 200K Menyala Internal pada Port 0.5 maka quick
Light Level 2 100K Menyala Accu Internal Accu akan aktif
Light Level 3 50K Menyala Charger
Light Level 4 20K Mati Dengan menekan Push Button
7 0.6 Info Alat pada Port 0.6 maka info alat
Light Level 5 10K Mati
akan aktif
Light Level 6 5K Mati

12
Dengan menekan Push Button Rail +3,3V dan -12V ATX Power supply
8 0.7 Tombol pada Port 0.7 maka cek
OK Tombol OK akan aktif terdeteksi arus yang masuk pada accu adalah 0,4
A, hal ini menunjukan bahwa ada arus yang
masuk dari ATX Power supply ke Accu,
9 2.0 Tombol Dengan menekan Push Button
Menu pada Port 2.0 maka tombol sehingga accu akan terisi. Pada saat percobaan
menu akan aktif kondisi accu sebenarnya tidak benar-benar
dalam kondisi kosong sebab pendeteksian
Dari tabel 10 Baik itu dalam simulasi tegangannya diwakili oleh battery 9V, hal ini
ataupun realisasinya, semua Push Button telah dilakukan untuk menghidupkan relay yang
dapat berfungsi dengan baik. berguna sebagai penghubung antara accu dan
tegangan dari ATX Power Supply. Pada saat
Pengujian Deteksi Awal Teganan Accu proses pengisian ini lama-kelamaan arus yang
Internal terdeteksi pada accu akan terus mendekati 0,
pada saat itulah kondisi accu sudah penuh dan
Tabel 11 Data deteksi awal tegangan Accu tegangan yang terhubung dari ATX Power
Supply dan accu-pun terputus.
Tegangan Tegangan Tegangan Mode
Yang (V) (V) Charging Pengujian Accu Internal Sebagai Back Up
Diukur Arus (A) Arus (A) Dari
Terukur Terukur Sumber
Tabel 12 Data Pengujian Accu Internal Sebagai
+12 dan
Simulasi Realisasi Ground Back Up
ATX
Power
Supply Kondisi Voltage Fixed Dark
12.20V 12,16/na 12,55/0 OFF Accu Regulator Voltage Light
9.20V 9,02/na 7,65/-0,05 ON Intenal (Simulasi Regulator + Sensor
0V 0,0/0 0.0/0 Konfirmasi dan USB (Simulasi
Realisasi) Connector dan
(Simulasi Realisasi)
dan
Dari Tabel 11 Hasil simulasi sudah sesuai Realisasi)
Terpasang Berfungsi Berfungsi Berfungsi
dengan hasil dari realisasi hanya saja ada
perbedaan dalam pendeteksian tegangannya. Hal
ini terjadi karena selain faktor komponen yang Dari tabel 12 dapat disimpukan bahwa
dipakai ikut berpengaruh, rangkaian ADC 0804 Accu Internal sebagai back up untuk plant
dibuat untuk dapat mendeteksi tegangan sampai voltage regulator, fixed voltage regulator dan
dengan 50 V, sehingga semakin tinggi rangenya dark light sensor telah berfungsi dengan baik.
maka tingkat keakurasian pendeteksian tegangan Dalam simulasi untuk memindahkan kondisi
akan semakin kecil. Tegangan 12,20 V dan 9,20 relay dilakukan dengan menekan saklar,
V didapat dari Accu Internal dan Battery 9V sedangkan dalam realisasinya dengan cara
yang terlebih dahulu diukur tegangannya melalui mematikan power supply. Untuk waktu
voltmeter digital. perpindahannya sendiri terhitung sangat cepat
Data pada kolom realisasi diambil dengan yaitu dibawah 1 detik, sehingga agak sulit untuk
mengambil sample sebanyak 5x lalu dirata- menghitung waktu dari saat kondisi relay ON
ratakan, sedangkan pada kolom simulasi hanya dan OFF-nya.
diambil 1x karena hasil simulasi tidak mungkin
akan berubah. Konfirmasi akan terjadi apabila Pengujian Pengisian Accu
dideteksi tegangan kurang dari 1V hal ini dibuat
Tabel 13 Data Percobaan Pengisian Accu
agar penggunanya dapat memilih untuk
melanjutkan program atau ingin terlebih dahulu Waktu Arus Terukur Tegangan
mengecak accu internal yang dipakai. Untuk (Menit) (A) Terukur (V)
mengukur arus dalam simulasi pengisian accu
tidak dapat dilakukan karena dalam simulasi
10 1 14,40
tidak ada Accu. Pada saat pengisian accu dari
13
20 1 14,40
30 0,9 14,42 Pengujian pengukuran Effisiensi Accu
40 0,9 14,42 dengan diberi beban Kipas 12V 0,16A dengan
menggunakan Voltage Regulator
50 0,8 14,43
60 0,7 14,45 Tabel 14 Pengukuran Effisiensi Accu menggunakan
70 0,6 14,45 voltage regulator
80 0,5 14,46
Detik ke Arus Terukur Tegangan
90 0,4 14,47 (A) Terukur (V)
Simulasi/Realisasi Simulasi/Realisasi
100 0,3 14,47 10 0,14 / 0,1 10,3 / 10,16
110 0,2 14,49 20 0,14 / 0,1 10,3 / 10,12
30 0,14 / 0,1 10,3 / 9,95
120 0,1 14,50 40 0,14 / 0,1 10,3 / 9,82
130 0,1 14,50 50 0,14 / 0 10,3 / 7,22
60 0,14 / 0,1 10,3 / 10,15
70 0,14 / 0,1 10,3 / 10,13
Grafik Arus terhadap waktu 80 0,14 / 0,1 10,3 / 9,53
1,2 90 0,14 / 0,1 10,3 / 9,43
1 100 0,14 / 0 10,3 / 7,33
Arus (Ampere)

0,8 110 0,14 / 0,1 10,3 / 10,10


0,6 Arus Terukur (A) 120 0,14 / 0,1 10,3 / 10,05
0,4 130 0,14 / 0,1 10,3 / 9,78
0,2
140 0,14 / 0,1 10,3 / 9,65
0
0 20 40 60 80 100 120 140
150 0,14 / 0 10,3 / 7,55
Waktu (Menit) Rata-rata 0,14/ 0,086 10,3 / 9,398

Gambar 26 Grafik Arus terhadap waktu


Pada percobaan ini Kipas 12V 0,16 A
Grafik tegangan terhadap waktu
digunakan sebagai beban tegangan pada simulasi
dan pada realisasi diset terlebih dahulu ke 10,4
V, baru dipasang beban. Data diambil setiap 10
14,52
14,5

detik pada 15 kali percobaan lalu dicatat


Tegangan (V)

14,48
14,46
14,44
Tegangan Terukur (V)
tegangan dan arus yang terukur pada beban,
seperti terlihat pada Tabel 4.14. Untuk
14,42
14,4
14,38
0 20 40 60 80 100 120 140
pengukuran effisiensinya dapat dihitung dengan
Waktu (Menit) menggunakan persamaan :

Gambar 4.27 Grafik tegangan terhadap waktu Effisiensi = (Output/Input) x 100 %


Dimana :
Pada pengisian accu ini terlebih dahulu Output = Tegangan rata-rata hasil
accu diberi beban berupa kipas 12cm DC 12V realisasi dengan beban
1,3A, sehingga accu mengalami discharge. Input = Tegangan input hasil realisasi
Setelah itu tegangan accu terus diukur sampai tanpa beban
tegangannya berada di bawah 12V, ketika sudah Sehingga didapat :
dibawah 12 V pengisian accu-pun dimulai. Pada Effisiensi = (9,398/10,4)x100 %
saat pengisian tegangan di set pada 14,4 V dan = 90,36 %
terdeteksi arus yang masuk adalah 1 A. Setiap 10
menit dicatat kondisi arus dan tegangan yang KESIMPULAN
terukur seperti yang terlihat pada tabel 4.14.
Pada saat pengisian arus yang masuk pada accu 1. Berdasarkan dari data-data hasil pengujian
cenderung turun dan mendekati 0, pada saat dari tabel 4.1 s/d 4.14 semua plant yang ada
sudah mendekati 0 berarti sudah tidak ada lagi pada Multi Voltage Power Supply ini telah
arus yang masuk pada accu, hal tersebut berhasil direalisasikan secara nyata sesuai
menandakan bahwa accu sudah penuh dan siap dengan rangkaian yang telah dibuat dan
untuk digunakan kembali.
14
dapat dipergunakan untuk berbagai macam press.com/2008/08/03-isi-gabungan-
keperluan. updated4.doc, (11 Nopember 2010).
2. Secara keseluruhan faktor-faktor yang 11. Datasheet Controller AT89S52,
menyebabkan terjadinya sedikit perbedaan www.keil.com/dd/docs/datashts/atmel/at-
89s52_ds.pdf, (5 Mei 2010).
antara hasil simulasi dan hasil realisasi
12. Datasheet LM350,
antara lain : www.national.com/ds/LM/LM350.pdf, (5 Mei
Faktor komponen pada simulasi selalu 2010).
ideal sedangkan dalam realisasinya semua 13. Datasheet 2N3904,
komponen bukan merupakan komponen http://www.fairchildsemi.com/ds/2N/2N3904.pdf
yang ideal. , (10 Nopember 2010).
ATX Power Supply yang tidak selalu 14. Datasheet 2N3906,
mempunyai tegangan output sesuai dengan http://www.fairchildsemi.com/ds/2N/2N3906.pdf
yang seharusnya (Tabel 2) , (10 Nopember 2010).

DAFTAR PUSTAKA

1. Andi, "Power Supply Unit (PSU)".2010,


http://andi.staff.uns.ac.id/files/2010/10-
/powersupply-unit2.doc, (9 Nopember 2010).
2. Duncom, "Pengenalan Proteus (Software
simulasi & desain PCB)". 2010,
http://dunovteck.wordpress.com/2010/02/23/pen
genalan-proteus-software-simulasi-desain-pcb-2/,
(5 Nopember 2010).
3. newton2, "Make a bench power supply mostly
from recycled parts".2009,
http://www.instructables.com/id/Make-a-bench-
power-supply-mostly-from-recycled-par/, (5 Mei
2010).
4. Nugroho Adi, Agung, Belajar Pemrograman
Mikrokontroler AT89S51 Menggunakan
Bascom-8051, Yogyakarta : Universitas Islam
Indonesia. 2007.
5. Wahyudin, Didin, Belajar Mudah Mikrokontroler
AT89S52 dengan Bahasa BASIC Menggunakan
BASCOM-8051, Andi : Yogyakarta, 2006
6. ____________________________,"78XX".2010
, http://id.wikipedia.org/wiki/78xx, (5 Nopember
2010)
7. _________, "About ADC 0804 &
Mickrokontroller". 2007, http://elektronika-
elektro-nika.blogspot.com/2007/08/about-adc-
0804-mikrokontroller.html, (5 Nopember 2010).
8. _________, "Panduan Cara Menggunakan Accu
Mobil".2008, http://www.battery-
global.com/artikel.php?kat=5&id=9, (7
Nopember 2010).
9. _________, "Pengertian Power Supply
Unit".2010, http://illtorro.blogspot.com/20-
09/05/pengertian-power-supply-unit.html, (7
Nopember 2010).
10. Santoso, H, "Memperbaiki/Reparasi Power
Supply Kecil". 2008, http://hsantoso.fi- les.word-

15

Anda mungkin juga menyukai