Anda di halaman 1dari 13

1.

IKLIM
A. PENGERTIAN IKLIM
Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif
lama.
Iklim juga didefinisikan sebagai berikut :

Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup
dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada
setiap saatny (World Climate Conference, 1979)

Kondep abstrak yang menyatakan kebiaasan cuaca dan unsur-unsur atmosfer di suatu
daerah selama kurun waktu yang panjang (Glenn T. Trewartha, 1980)

Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin
kelembaban, yang terjadi di suatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Gibbs,
1978)

B. SIFAT-SIFAT IKLIM

Berlaku untuk waktu yang lama.

Meliputi daerah yang luas.

Merupakan hasil rata-rata cuaca, bukan merupakan pencatatan baru.

C. UNSUR-UNSUR IKLIM

1. Penyinaran Matahari
Matahari merupakan pengatur iklim di bumi yang sangat penting dan menjadi
sumber energi utama di bumi. Energi matahari dipancarkan ke segala arah dalam
bentuk gelombang elektromagnetik. Penyinaran Matahari ke Bumi dipengaruhi oleh
kondisi awan dan perbedaan sudut datang sinar matahari.

2. Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara yang sifatnya
menyebar dan berbeda-beda pada daerah tertentu. Persebaran secara horizontal
menunjukkan suhu udara tertinggi terdapat di daerah tropis garis ekuator (garis
khayal yang membagi bumi menjadi bagian utara dan selatan) dan semakin ke arah
kutub suhu udara semakin dingin. Sedang persebaran secara vertikal menunjukkan,
semakin tinggi tempat, maka suhu udara semakin dingin. Alat untuk mengukur suhu
disebut termometer.

3. Kelembapan Udara (humidity)


Dalam udara terdapat air yang terjadi karena penguapan. Makin tinggi suhu
udara, makin banyak uap air yang dikandungnya. Hal ini berarti, makin lembablah
udara tersebut. Jadi, Humidity adalah banyaknya uap air yang dikandung oleh
udara. Alat pengukurnya adalah higrometer.

4. Per-Awanan
Awan merupakan massa dari butir-butir kecil air yang larut di lapisan atmosfer
bagian bawah. Awan dapat menunjukkan kondisi cuaca.

5. Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama waktu
tertentu. Untuk mengetahui besarnya curah hujan digunakan alat yang disebut
penakar hujan (Rain Gauge).

6. Angin
Angin adalah udara yang berggerak dari daerah yang bertekanan tinggi
(maksimum) ke daerah yang bertekanan rendah (minimum). Perbedaan tekanan
udara disebabkan oleh adanya perbedaan suhu udara. Bila suhu udara tinggi, berarti
tekanannya rendah dan sebaliknya. Alat untuk mengukur arah dan kecepatan angin
disebut anemometer.

D. KLASIFIKASI IKLIM

1. Iklim Matahari
Dasar perhitungan untuk mengadakan pembagian daerah iklim matahari ialah
banyaknya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Menurut teori, makin
jauh dari khatulistiwa, makin besar sudut datang sinar matahari, sehingga makin
sedikit jumlah sinar matahariyang diterima oleh permukaan bumi.

Pembagian daerah iklim matahari didasarkan pada letak lintang adalah sebagai berikut
:
a. Daerah Iklim Tropis : 0 derajat LU-23,5 derajat LU dan 0 derajat LS-23,5
derajat LS
b. Daerah Iklim Sedang : 23,5 derajat LU-66,5 derajat Lu dan 23,5 derajat LS-
90 derajat LS
c. Daerah Iklim Dingin : 66,5 derajat LU-90 derajat LU dan 66,5 derajat LS-90
derajat LS

Pembagian daerah iklim menurut iklim matahari didasarkan 1 teori, bahwa


temperatur udara makin rendah jika letaknya makin jauh dari khatulistiwa.
Maka dari itu, ada ahli yang menyebut iklim matahari sebagai iklim teoritis.
Menurut kenyataanya, temperatur beberapa tempat menyimpang dari teori
tersebut.

2. Iklim Fisis
Iklim fisis adalah iklim yang dipengaruhi alam sekitar. Misalnya, daratan,
lautan, pegunungan , dataran rendah, dataran tinggi, angin, laut, maupun letak
geografis. Berikut adalah pembagian Iklim fisis :

Iklim Kontinental atau Iklim Darat, iklim ini terjadi di daerah yang sangat luas,
sehingga angin yang terpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angin darat yang
kering. Di daerah ini, pada siang hari terasa panas sekali dan pada malam hari terasa
sangat dingin. Curah hujannya sangat rendah, sehingga kadang-kadang terbentuk
gurun pasir. Misalnya Gobi, Tibet, Arab, Sahara, Kalahari, Australia Tengah, dan
Nevada.

Iklim Laut, iklim ini terdapat di daerah eropa tropis dan subtropis. Angin yang
berpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angin laut yang lembab. Ciri-ciri iklim
laut adalah curah hujan yang rata-rata tinggi. Suhu tahunan dan harian yang hampir
sama, sifatnya banyak hujan.

Iklim Dataran Tinggi, iklim ini mengalami perubahan suhu harian dan tahunan,
takanan rendah, sinar matahari terik dan hanya mengandung sedikit uap air.

Iklim Pegunungan, iklim initerdapat di daerah pegunungan. Di daerah pegunungan


udaranya sejuk dan hujan sering turun. Hujan terjadi karena awan yang naik ke lereng
pegunungan mengalami kondensasi sehingga turun hujan. Hujan seperti ini disebut
hujan orografis.

3. Iklim Musim
Letak geografis indonesia yang diapit oleh Benua Asia di sebelah utara dan
Benua Australia di sebelah selatan, menyebabkan di indonesia terdapat Iklim musim.
Iklim musim ini erat kaitannya dengan pola angin musim di Indonesia. Pada bulan
April-Oktober, ketika bertiup angin musim timur, terjadi musim kemarau. Sebaliknya
ketika bertiup angin musim barat, terjadi musim penghujan.

4. Iklim Menurut Junghuhn


Junghuhn (bangsa Jerman) membuat klasifikasi iklim berdasarkan ketinggian
tempat dan jenis tumbuhan yang cocok di suatu daerah. Penelitiannya dilakukan di
pulau Jawa.

5. Iklim Koppen
Koppen mengadakan pembagian daerah iklim berdasarkan temperaturn dan
hujan. Menurut keadaan temperatur dan curah hujannya, permukaan dibagi menjadi
bebberapa daerah iklim.

II. IKLIM TROPIS

A. Pengertian Iklim Tropis


Tropis dapat diartikan sebagai suatu daerah yang terletak di antara
garis isotherm di bumi bagian utara dan selatan, atau daerah yang terdapat di 23,5
lintang utara dan 23,5 lintang selatan. Pada dasarnya wilayah yang termasuk iklim
tropis dapat dibedakan menjadi daerah tropis kering yang meliputi stepa (baca: bioma
stepa), savanna kering (baca: ciri-ciri savanna, bioma savanna), dan gurun pasir
(baca: bioma gurun) dan daerah tropis lembab yang meliputi hutan hujan tropis
(baca: bioma hutan hujan tropis, keunikan hutan hujan tropis), daerah-daerah dengan
musim basah dan savanna lembab.
Indonesia sendiri termasuk dalam iklim tropis basah atau daerah hangat
lembab yang ditandai dengan:

Kelembaban udara yang relatif tinggi (pada umumnya di atas 90%)


Curah hujan yang tinggi (baca: manfaat curah hujan tinggi)
Temperatur tahunan di atas 18C (dan dapat mencapai 38C pada musim kemarau).
Perbedaan antar musim (baca: pembagian musim di Indonesia) tidak terlalu terlihat,
kecuali periode sedikit hujan dan banyak hujan yang disertai angin kencang
Selain iklim tropis basah, ada pula iklim tropis kering dengan ciri-ciri sebagai berikut:

Kelembaban udara yang relatif rendah (umumnya dibawah 50%)


Curah hujan yang juga rendah
Radiasi matahari ke wilayah yang memiliki iklim tropis kering langsung tinggi dan
maksimal karena jarang terdapat awan
Banyak terdapat gurun pasir karena sangat jarang terjadi hujan
Pada sore hari sering terdengar ledakan batu-batu akibat perubahan suhu ekstrem

B. Karakteristik Iklim Tropis

1. Letaknya di bagian bumi antara 23,5 lintang utara dan 23,5 lintang selatan.
2. Suhu udara rata-rata tinggi hal ini disebabkan karena matahari selau vertikal,
umumnya suhu udara antara 20-30C bahkan dapat mencapai 30C di beberapa
tempat untuk wilayah dengan iklim tropis basah
3. Namun suhu udaranya normal tanpa pergantian suhu yang terlalu ekstrim.
4. Amplitudo suhu rata-rata tahunannya kecil, pada wilayah khatulistiwa mencapai 1-
5C, namun amplitude hariannya lebih besar.
5. Tekanan udara pada wilayah dengan iklim tropis cenderung rendah dan perubahannya
secara perlahan juga beraturan.
6. Penguapan air laut cukup tinggi sehingga banyak terdapat awan.
7. Curah hujan lebih tinggi dan lebih lama per tahunnya dari daerah-daerah lain dengan
iklim lain di dunia
8. Karena tingginya curah hujan mengakibatkan tanah di wilayah iklim tropis cukup
subur.
9. Wilayah di iklim tropis juga mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun.
(baca: lapisan-lapisan matahari)
10. Dipengaruhi oleh pergerakan peredaran matahari sehingga menyebabkan peredaran
pola angin dan menjadikan wilayah iklim tropis memiliki dua musim, yaitu musim
hujan dan kemarau, tanpa adanya musim dingin.
11. Tekanan udara pada daerah dengan iklim tropis cenderung rendah.
12. Pada wilayah dengan iklim tropis basah vegetasi yang tumbuh di banyak hutan
biasanya berwarna hijau dan lebat
13. Dan pada wilayah dengan iklim tropis kering lebih banyak savana.
14. Dapat mempengaruhi iklim global jika terjadi perubahan yang
signifikan. (baca: pembagian iklim, iklim di Indonesia dan pengaruhnya terhadap
iklim secara global)
15. Pada wilayah dengan iklim tropis kering suhu udara pada siang hari biasanya sangat
tinggi dan bisa mencapai 45C sedangkan pada malam hari sangat rendah bisa
mencapai 10C.
16. Udara akan berbalik sangat dingin di wilayah dengan iklim tropis kering karena
radiasi balik bumi sangat cepat berlangsung

III. ARSITEKTUR TROPIS

Pemahaman Arsitektur & Iklim Aritektur dan iklim dikenal salah satunya
sebagai pendekatan arsitektur bioklimatik. Bioklimatik menggambarkan suatu
pendekatan desain bangunan yang diinspirasikan keadaan alam dan menggunakan
logika yang berkelanjutan didalam setiap aspek suatu proyek, memfokuskan pada
optimasi dan penggunaan lingkungan. Logika logika tersebut meliputi kondisi
peruntukan lahan, ekonomi, konstruksi, manajemen bangunan, serta kesehatan dan
kesejahteraan manusia melalui keadaan fisik bangunan

Dalam persyratanya arsitektur tropis dapat di simpulkan sebagi berikut :

Pola rancangan beradaptasi penuh terhadap iklim Kaidah arsitektur tropis


(tradisional) secara cermat diikuti, secara bersamaan digunakan pula rancangan
arsitektur modern hingga detail elemen bangunan.
Pola rancangan beradaptasi terhadap iklim, dilengkapi alat kenyamanan suhu
kaidah arsitektur tropis diikuti, namun dengan pertimbangan tertentu digunakan
alat kenyamanan suhu.
Pola rancangan menggunakan sebagian kaidah adaptasi terhadap iklim,
dilengkapi alat kenyamanan suhu kaidah arsitektur tropis pada beberapa elemen
rancangan diterapkan, pada bagian lain
Pola rancangan mengunakan bentuk tradisional tanpa memperhatikan kaidah iklim
pola rancangan tidak menggunakan kaidah adaptasi terhadap iklim (Agus, studi
pustaka arsitektur bioklimatik, skripsi A. 2008)

Arsitektur tropis merupakan arsitektur yang berada di daerah tropis dan telah
beradaptasi dengan iklim tropis. Indonesia sebagai daerah beriklim tropis memberikan
pengaruh yang cukup signifikan terhadap bentuk bangunan rumah tinggal, dalam hal
ini khususnya rumah tradisional. Kondisi iklim seperti temperatur udara, radiasi
matahari, angin, kelembaban, serta curah hujan, mempengaruhi desain dari rumah-
rumah tradisional. Masyarakat pada zaman dahulu dalam membangun rumahnya
berusaha untuk menyesuaikan kondisi iklim yang ada guna mendapatkan desain
rumah yang nyaman dan aman.

Konsep rumah tropis, pada dasarnya adalah adaptasi bangunan terhadap iklim
tropis, dimana kondisi tropis membutuhkan penanganan khusus dalam desainnya.
Pengaruh terutama dari kondisi suhu tinggi dan kelembaban tinggi, dimana

pengaruhnya adalah pada tingkat kenyamanan berada dalam ruangan. Tingkat


kenyamanan seperti tingkat sejuk udara dalam rumah, oleh aliran udara, adalah salah
satu contoh aplikasi konsep rumah tropis. Meskipun konsep rumah tropis selalu
dihubungkan dengan sebab akibat dan adaptasi bentuk (tipologi) bangunan terhadap
iklim, banyak juga interpretasi konsep ini dalam tren yang berkembang dalam
masyarakat; sebagai penggunaan material tertentu sebagai representasi dari kekayaan
alam tropis, seperti kayu, batuan ekspos, dan material asli yang diekspos lainnya.

1. Kriteria Perencanaan pada Iklim Tropis Lembab

Kondisi iklim tropis lembab memerlukan syarat-syarat khusus dalam perancangan


bangunan dan lingkungan binaan, mengingat ada beberapa factor- faktor spesifik yang
hanya dijumpai secara khusus pada iklim tersebut, sehingga teori-teori arsitektur,
komposisi, bentuk, fungsi bangunan, citra bangunan dan nilai-nilai estetika bangunan yang
terbentuk akan sangat berbeda dengan kondisi yang ada di wilayah lain yang berbeda
kondisi iklimnya. Menurut DR. Ir. RM. Sugiyatmo, kondisi yang berpengaruh dalam
perancangan bangunan pada iklim tropis lembab adalah, yaitu :

Kenyamanan Thermal

Usaha untuk mendapatkan kenyamanan thermal terutama adalah mengurangi perolehan


panas, memberikan aliran udara yang cukup dan membawa panas keluar bangunan serta
mencegah radiasi panas, baik radiasi langsung matahari maupun dari permukaan dalam yang
panas.

Perolehan panas dapat dikurangi dengan menggunakan bahan atau material yang mempunyai
tahan panas yang besar, sehingga laju aliran panas yang menembus bahan tersebut akan
terhambat.Permukaan yang paling besar menerima panas adalah atap. Sedangkan bahan atap
umumnya mempunyai tahanan panas dan kapasitas panas yang lebih kecil dari dinding.
Untuk mempercepat kapasitas panas dari bagian atas agak sulit karena akan memperberat
atap. Tahan panas dari bagian atas bangunan dapat diperbesar dengan beberapa cara,
misalnya rongga langit-langit, penggunaan pemantul panas reflektif juga akan memperbesar
tahan panas.

Cara lain untuk memperkecil panas yang masuk antara lain yaitu :

Memperkecil luas permukaan yang menghadap ke timur dan barat.


Melindungi dinding dengan alat peneduh. Perolehan panas dapat juga dikurangi
dengan memperkecil penyerapan panas dari permukaan, terutama untuk permukaan
atap.

Warna terang mempunyai penyerapan radiasi matahari yang kecil sedang warna gelap adalah
sebaliknya. Penyerapan panas yang besar akan menyebabkan temperatur permukaan naik.
Sehingga akan jauh lebih besar dari temperatur udara luar. Hal ini menyebabkan perbedaan
temperatur yang besar antara kedua permukaan bahan, yang akan menyebabkan aliran panas
yang besar.
Aliran Udara Melalui Bangunan

Kegunaan dari aliran udara atau ventilasi adalah :

1. Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan yaitu penyediaan oksigen untuk


pernafasan, membawa asap dan uap air keluar ruangan, mengurangi konsentrasi
gas-gas dan bakteri serta menghilangkan bau.

2. Untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan thermal, mengeluarkan panas,


membantu mendinginkan bagian dalam bangunan.

3. Aliran udara terjadi karena adanya gaya thermal yaitu terdapat perbedaan
temperature antara udara di dalam dan diluar ruangan dan perbedaan tinggi antara
lubang ventilasi. Kedua gaya ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk
mendapatkan jumlah aliran udara yang dikehendaki. Jumlah aliran udara dapat
memenuhi kebutuhan kesehatan pada umumnya lebih kecil daripada yang
diperlukan untuk memenuhi kenyamanan thermal. Untuk yang pertama sebaiknya
digunakan lubang ventilasi tetap yang selalu terbuka. Untuk memenuhi yang
kedua, sebaiknya digunakan lubang ventilasi yang bukaannya dapat diatur.

Radiasi Panas

Radiasi panas dapat terjadi oleh sinar matahari yang langsung masuk ke dalam bangunan
dan dari permukaan yang lebih panas dari sekitarnya, untuk mencegah hal itu dapat
digunakan alat-alat peneduh (Sun Shading Device).
Pancaran panas dari suatu permukaan akan memberikan ketidaknyamanan thermal bagi
penghuni, jika beda temperatur udara melebihi 40C. hal ini sering kali terjadi pada
permukaan bawah dari langit-langit atau permukaan bawah dari atap.

Penerangan Alami pada Siang Hari

Cahaya alam siang hari yang terdiri dari :

1. Cahaya matahari langsung.

2. Cahaya matahari difus

Di Indonesia seharusnya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya cahaya ini untuk penerangan


siang hari di dalam bangunan. Tetapi untuk maksud ini, cahaya matahari langsung tidak
dikehendaki masuk ke dalam bangunan karena akan menimbulkan pemanasan dan
penyilauan, kecuali sinar matahari pada pagi hari. Sehingga yang perlu dimanfaatkan untuk
penerangan adalah cahaya langit.

Untuk bangunan berlantai banyak, makin tinggi lantai bangunan makin kuat potensi cahaya
langit yang bisa dimanfaatkan. Cahaya langit yang sampai pada bidang kerja dapat dibagi
dalam 3 (tiga) komponen :

Komponen langit.
Komponen refleksi luar
Komponen refleksi dalam

Dari ketiga komponen tersebut komponen langit memberikan bagian terbesar pada tingkat
penerangan yang dihasilkan oleh suatu lubang cahaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya tingkat penerangan pada bidang kerja tersebut adalah :

Luas dan posisi lubang cahaya. Lebar teritis


Penghalang yang ada dimuka lubang cahaya
Faktor refleksi cahaya dari permukaan dalam dari ruangan.
Permukaan di luar bangunan di sekitar lubang cahaya.

Untuk bangunan berlantai banyak makin tinggi makin berkurang pula kemungkinan adanya
penghalang di muka lubang cahaya. Dari penelitain yang dilakukan, baik pada model
bangunan dalam langit buatan, maupun pada rumah sederhana, faktor penerangan siang hari
rata-rata 20% dapat diperoleh dengan lubang cahaya 15% dari luas lantai, dengan catatan
posisi lubang cahaya di dinding, pada ketinggian normal pada langit, lebar sekitar 1 meter,
faktor refleksi cahaya rata-rata dari permukaan dalam ruang sekitar 50% 60% tidak ada
penghalang dimuka lubang dan kaca penutup adalah kaca bening

2. Ciri-ciri Rumah Arsitektur Tropis

Mempunyai atap yang tinggi dengan kemiringan diatas 30 derajat. Ruang di bawah
atap berguna untuk meredam panas.

Mempunyai teritisan/overstek atap yang cukup lebar untuk mengurangi efek tampias
dari hujan yang disertai angin. Selain itu, uga untuk menahan sinar matahari langsung yang
masuk ke dalam bangunan.

Mempunyai lubang untuk ventilasi udara secara silang, sehingga suhu di dalam
ruangan bisa tetap nyaman.

Pada daerah tertentu, rumah panggung menjadi ciri utama yang kuat untuk antisipasi
bencana alam dan ancaman binatang buas.

Desain tropis umumnya menggunakan material alam yang sumbernya bisa didapat di
sekitarnya.

3. Contoh Rumah Arsitektur Tropis


Rumah Modern Tropis Singapura
Integrasi antara di dalam dan di luar adalah tema kunci dan fungsi rumah tropis ini di Sentosa
Island, Singapura. Dirancang oleh Guz Architects, rumah ikan merangkul iklim tropis
Singapura dengan menciptakan sebuah ruang terbuka yang memungkinkan interaksi antara
laut, taman, kolam renang dan rumah. Angin laut alam ventilates rumah tropis, sedangkan
atap bergelombang melengkung dengan panel surya menyediakan energi untuk rumah. rumah
modern ini mempromosikan hidup harmonis dengan lingkungan alam.

DAFTAR PUSTAKA
https://fachrimuhammadabror.wordpress.com/2016/11/22/arsitektur-tropis/

http://www.softilmu.com

http://aqieb.com/iklim-di-indonesia/

http://ilmugeografi.com

Anda mungkin juga menyukai