Makalah Kimia Fisika
Makalah Kimia Fisika
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umunya ketika suatu reaksi kimia berlangsung laju berkurang dan konsentrasi
peraksi pun berkurang. Dalam banyak hal, setelah waktu tertentu reaksi dapat
berkesudahan dan pada seperangkat kondisi tertentu, konsentrasi pereaksi dan produk
reaksi menjadi tetap. Reaksi yang demikian disebut reaksi reversible dan mencapai
kesetimbangan. Pada reaksi semacam ini produk reaksi yang terjadi bereaksi membentuk
kembali pereaksi. Ketika reaksi berlangsung laju reaksi ke depan (ke kanan), sedangkan
laju reaksi sebaliknya bertambah, sebab konsentrasi pereaksi berkurangdan konsentrasi
produk reaksi bertambah.
Dengan demikian laju reaksi terukur dari reaksi ke depan terus berkurang menjadi NOL,
pada saat laju reaksi ke kanan dan laju reaksi sebaliknya menjadi sama. Jika hal iniyang
terjadi pereaksi dan produk reakasi berada dalam suatu keadaan yang disebut
KESETIMBANGAN DINAMIK.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan kimia ?
2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia dan ciri umum
proses kesetimbangan ?
3. Bagaimana tetapan kesetimbangan Kimia dan cara untuk menghitungnya ?
4. Apa manfaat tetapan kesetimbangan?
5. Bagaimana aplikasi prinsip kesetimbangan dalam industri maupun diluar industri?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu kesetimbangan kimia
2. Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia dan cirri
umum proses kesetimbangan
3. Untuk mengetahui tetapan kesetimbangan kimia dan cara menghitungnya
4. Dapat mengetahui manfaat tetapan kesetimbangan
5. Untuk mengetahui aplikasi prinsip kesetimbangan dalam industri maupun diluar
industri
BAB II
PEMBAHASAN
1 | Page
Kita telah mempelajari bahwa suatu zat dapat bereaksi dengan zat lain yang kemudian
menghasilkan zat baru. Reaksi tersebut umumnya disebut Reaksi kimia yang berlangsung
sampai habis. Misalnya, pita magnesium akan bereaksi dengan oksigen membentuk
magnesium oksida (MgO). Demikian pula sebutir pualam ( CaCO 3) di masukan ke dalam
laruta asam klorida (HCI) berlebihan, semua pualam akan habis bereaksi dengan asam
klorida.
Reaksinya sebagai berikut:
2 Mg(s) + O2(s) 2Mg (s)
Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan yang berkaitan dengan dua fasa atau
lebih.
Misalnya,
Pada umumnya, pada temperatur tertentu konsentrasi zat padat murni atau cairan
murni tidak berubah, yaitu konstan. Tetapan ini dapat digabung dengan tetapan
kesetimbangan semula menjadi tetapan kesetimbangan baru yang konstan. Oleh
karena itu pada reaksi kesetimbangan heterogen, tidak terdapat konsentrasi zat padat
dan cairan pada ungkapan tetapan kesetimbangan.
2 | Page
Kc = [CO2] atau Kp = pCO2
O
2
[ 2] P co 2
Kc = [CO]2 atau Kp = PO 2
co 2 H2
K2 = [CO2] [H2O] atau Kp = p .p O
K= [ HI]2
[H2][I 2]
3 | Page
Apabila gas hidrogen (H2) ditambahkan kedalam campuran gas pada reaksi
kesetimbangan tersebut, maka konsentrasi H2 dalam campuran meningkat
(bertambah).
4 | Page
Ungkapan yang mempunyai nilai konstan
dalam sistem dengan proses pada
Proses
kesetimbangan pada temperatur tertentu
[O2( aq) ]
O2(g) O 2(aq) [O2 (g ) ]
[ NH 3 ]2
N2 + 3 H2 2NH3 [ N 2 ][ H 2 ]3
Nilai yang konstan dari ungkapan yang berkaitan dengan konsentrasi dalam suatu
sistem pada kesetimbangan merupakan ukuran sampai berapa jauh suatu reaksi
berlangsung sebelum mencapai kesetimbangan
Nilai yang konstan disebut TETAPAN KESETIMBANGAN
5 | Page
Lambang Q digunakan untuk nilai perbandingan konsentrasi (quosien konsentrasi)
pada setiap keadaan. Nilai perbandingan konsentrasi Q, untuk kesetimbangan reaksi
disebut TETAPAN KESETIMBANGAN dengan lambing K.
K = [C]c [D]d
[A]a [B]b
Besarnya tetapan kesetimbangan suatu reaksi pada temperature tertentu hanya
dapat ditentukan dengan eksperimen dan tidak dapat diramal dari persamaan
reaksi
Besarnya tetapan kesetimbangan berubah jika temperatur berubah
Pada temperature tertentu, mungkin terdapat banyak campuran reaksi, setiap
reaksi mempunyai konsentrasi pereaksi yang berbeda dalam keadaan
kesetimbangan
2 H2 + O2
2 H2O (1)
2
K = [H2O]
[H2]2 [O2]
1
H2 + 2 O2
H2O (2)
K = [H2O]
1
[H2] [O 2 ]2
Semua koefisien pada persamaan reaksi (2) setengah dari koefisien pada
persamaan reaksi (1). Hubungan antara kedua tetapan kesetimbangan.
2 NO + O2
K2 2=NO2 K 1 (1)
K1 = [NO2]2
[NO]2 [O2]
2 NO2 2 NO + O2 (2)
6 | Page
K2 = [NO]2 [O2]
[NO2]2
Cara penulisan reaksi (2), berlawanan dengan cara penulisan reaksi (1). Hubungan
antara K1 dan K2
1
K2 = K1
2 NO + O2 2 NO2 (1)
K1 = [NO2]2
[NO]2 [O2]
2 NO2 N2O4 (2)
K2 = [N2O4]
[NO2]2
(1) + (2) 2 NO + O2
N2O4
K3 = [N2O4]
[NO]2 [O2]
Reaksi ketiga merupakan jumlah reaksi pertama dan kedua. Hubungan antara
ketiga tetapan kesetimbangan
K3 = K1 K2
Perhitungan kesetimbangan
Contoh soal :
1. Pada reaksi penguraian gas N2O4 menjadi gas NO2 terjadi keadaan setimbang yang
dinyatakan dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
Jika konsentrasi N2O4 dan NO2 berturut-turut 1,71 M dan 0,58 M, hitunglah harga
Kc pada keadaan tersebut !
Penyelesaian :
N2O4 (g) 2NO4
[ NO2]2 [ 0,58]2
KC = = = 0,2
[N2O4] [1,71]
7 | Page
Jika konsentrasi masing-masing zat belum diketahui seluruhnya, maka informasi
yang ada di gambar digunakan untuk menentukan konsentrasi masing-masing zat
dan hasilnya digunakan untuk menentukan harga Kc.
2. Jika 0,8 mol HI dimasukkan kedalam wadah 1 liter pada suhu 458 oC, campurkan
dalam kesetimbangan di temukan mengandung 0,088 mol gas I 2. hitung harga Kc
untuk reaksi kesetimbangan :
Pada kesetimbangan
[I2] = [H2] = 0,088 M
[HI] = 0,8-2x
= 0,8-2(0,088)
= 0,623 M
Dengan
8 | Page
= derajat ionisasi
0,4 mol
[HI] mula-mula = 1 liter =0,4 M
= 0,25 x 0,4 M
= 0,1 M
9 | Page
Hal ini berarti bahwa konsentrasi produk reaksi 4,1 x 10 8 lebih besar dari konsentrasi
pereaksi. Jadi pada suhu ini reaksi cenderunguntuk menghasilkan amonia pada
kesetimbangan.
N2 + O2 2 NO
Pada 25C
Kc = 4,6 x 10-31
Jika konsentrasi N2 dan O2 1,0 M, maka konsentrasi NO, 6,8 x 10-61 M
Dalam hal ini produk reaksi tidak mungkin terdeteksi.
Meramal arah reaksi
Contoh :
N2 + 3 H2 2 NH3
2
Q = [NH3]
[H2]3 [N2]
Q disebut quosien reaksi atau hasil bagi dari hasil kali produk reaksi dan hasil kali
peraksi diberi pangkat dengan angka yang sama dengan koefisien persamaan reaksi,
dan harga ini tidak sama dengan K, tetapi harag Q tidak sama dengan harga K
10 | P a g e
1. Industri amonia (NH3)
Amonia (NH3) merupakan gas yang tidak berwarna dengan bau menyengat dan
sangat mudah larut dalam air. Amonia ini biasanya di gunakan dalam refrigerator dan
dalam pembuatan pupuk, bahan peledak, dan plastik serta bahan-bahan kimia
lainnya. Selain itu,amonia juga di gunakan sebagai pelarut.
Amonia dapat di buat dengan mereaksikan gas nitrogen (N2) Dengan gas hidrogen
(H2) melalui proses reaksi eksoteren yang dapat membentuk kesetimbagan sebagai
berikut:
11 | P a g e
Molekul S yang berwujud padat di bakar di udara untuk membentuk gas SO 2.
reaksinya sebagai berikut.
S (s) + O2 (g) SO2 (g)
2). Tahap 2
Gas tersebut dibersihkan dari pengotor dengan cara partikulat. Campuaran antara
gas SO2 dan udara di panaskan hingga suhu 450 oC.dan tekanan 101,3-202,6 kPa
dengan di tambahkan katalis V2O5 untuk menghasilkan SO3. SO3 yang diperoleh
sebanyak 98 % dengan kecepatan reaksi maksimal. Reaksi sebagai berikut.
3). Tahap 3
SO3 dilarutkan dalam H2S04 99,5 % (17 M) supaya di hasilkan H2S2O7, lebih di
kenal denagn nama oleum. Reaksinya sebagai berikut.
4). Tahap 4
Setelah tahap 3, H2O di tambahkan ke dalam H2S2O7 supaya di hasilkan H2SO4.
reaksinya sebagai berikut.
Tahapan penting dalam proses pembuatan H 2SO4 ialah tahap 2. pada tahap
2 terjadi reaksi kesetimbangan dan reaksi itu berlangsung secara eksoteren (reaksi
melepaskan kalor) menurut asas Le Chatelier, reaksi kesetimbangan bergeser ke
kanan jika tekanan di perbesar. Hal ini terjadi karena reaksi kesetimbangan bergeser
ke arah zat yang memeliki jumlah koefisien lebih sedikit. Jadi jika tekanan di
perbesar, jumlah gas SO3 semakin banyak karena reaksi kesetimbangan bergeser ke
arah produk.
12 | P a g e
Jerman. Wilhelm Ostwald menemukan proses pembuatan HNO3 yang efektif saat
Perang Dunia I berlangsung.
Ada 2 metode yang digunakan dalam pembuatan HNO 3. metode pertama yang
memiliki 2 tahap yaitu oksidasi dan absorpsi. Metode ini akan menghasilkan NHO3
encer. Metode kedua merupakan kombinasi dari dehidrasi, bleaching, kondensasi dan
absorpsi. Metode yang kedua akan menghasilkan asam nitrat yang lebih pekat
daripada HNO3 yang dihasilkan dari metode pertama.
Yang akan kami jelaskan disini adalah tentang cara pembuatan dari metode pertama.
a. Oksidasi NH3
Senyawa NH3 berwujud gas dibakar di udara dengan perbandingan 1: 9 (NH3 : O2)
pada suhu 748,8 798,8oC yang dialirkan melalui katalisator. Katalis yang
Reaksi oksidasi NH3 menjadi NO merupakan reaksi eksoterm dengan produk yang
diperoleh sebesar 93 % - 98 %.
b. Oksidasi Nitrogen Oksida
Senyawa NO yang terbentuk harus dioksidasi dengan mengalirkannya melalui
kondensator (pendingin) hingga suhunya mencapai 37,78oC. Senyawa NO bereaksi
dengan O2 membentuk NO2 , reaksinya sebagai berikut :
13 | P a g e
bervariasi dari 30 % sampai 70 %.
Di luar Industri
1. pH darah dan jaringan badan kira-kira 7,4
harga diatur oleh reaksi kesetimbangan.
Asam karbonat dalam darah berada dalam kesetimbangan dengan ion hidrogen
karbonat dan ion hidrogen
H2O + CO2(H2CO3)
HCO3 + H+
2. Jika konsentrasi ion hydrogen bertambah, ion-ion ini bereaksi dengan ion
hydrogen karbonat. Jika konsentrasi ion hydrogen terlampau rendah, asam
karbonat bereaksi menghasilkan ion hydrogen.
3. Oksigen diangkut dari paru-paru ke sel badan oleh hemoglobin dalam sel darah
merah. Dalam paru-paru, konsentrasi oksigen membentuk oksihemoglobin.
Reaksi ini dapat ditulis,
Hb + O2
HbO2
4. Dalam jaringan badan, konsentrasi oksigen rendah, sehingga reaksi sebaliknya
yang terjadi, yaitu menghasilkan oksigen untuk digunakan dalam sel tubuh.
5. Ketika oksigen diangkut dari paru-paru ke jaringan tubuh, karbon dioksida yang
dihasilkan oleh respirasi sel diangkut dari jaringan tubuh ke paru-paru. Dalam
jaringan tubuh karbondioksida yang konsentrasinya relative tinggi melarut dalam
darah bereaksi dengan air membentuk asam karbonat.
CO2 CO2 + H2O H2CO3
Dalam paru-paru dimana konsentrasi karbondioksida relatih rendah, reaksi
sebaliknya yang terjadi dan karbon dioksida dikeluarkan dari darah ke udara.
6. Batu kapur, CaCO3 tidak melarut dalam air murni, namun melarut dalam air
tanah yang mengandung CO2 terlarut, membentuk kalsium hidrogen karbonat
yang melarut,
CO2 (g) CO 2 (aq)
14 | P a g e
BAB III
KESIMPULAN
Agar suatu reaksi dapat mencapai kondisi setimbang atau dikatakan sebagai kesetimbangan
kimia, diperlukan beberapa syarat, antara lain:
Berupa reaksi bolak-balik
Suatu reaksi dapat menjadi reaksi kesetimbangan jika reaksi baliknya dapat dengan
mudah terjadi secara bersamaan. Terkadang kita memerlukan adanya pengaruh dari luar agar
suatu reaksi menjadi dapat balik. Pada umumnya, reaksireaksi homogen (reaksi yang fasa-fasa
15 | P a g e
pereaksi dan hasil reaksinya sama) akan lebih mudah berlangsung bolak balik dibandingkan
dengan reaksi yang heterogen.
Contoh:
Biasanya, reaksi heterogen hanya dapat berlangsung bolak balik pada suhu tinggi.
Bersifat dinamis
Suatu reaksi kesetimbangan tidaklah statis, melainkan bersifat dinamis. Artinya, secara
makroskopis reaksi berlangsung terus menerus dalam dua arah dengan laju yang sama.
Karena laju pembentukan zat ke ruas kanan sama dengan laju pembentukan zat ke ruas kiri,
maka pada keadaan setimbang jumlah masingmasing zat tidak lagi berubah, sehingga reaksi
tersebut dianggap telah selesai. Berlangsungnya suatu reaksi secara makroskopis dapat dilihat
dari perubahan suhu, tekanan, konsentrasi, atau warnanya; sementara perubahan dalam skala
mikroskopis atau molekul tidak dapat teramati.
DAFTAR PUSTAKA
http://andellaforester.blogspot.co.id/2014/04/makalah-kesetimbangan-kimia.html
achmad, Hiskia. 2001. Wujud Zat Dan Kesetimbangan Kimia. Bandung: PT Citra Aditya
Bakti
17 | P a g e