Anda di halaman 1dari 2

[POLEMIK PT.

SEMEN INDONESIA REMBANG, JAWA TENGAH]

Membangun itu tentu ada pilihan-pilihan. Apalagi pabrik semen. Tentu akan
menghabiskan sumber daya alam, diproduksi," Zulkifli Hasan (Ketua MPR RI)

Pembangunan PT Semen Indonesia di sah kan pada 16 Juni 2014, dan harusnya
sudah beroperasi pada Januari 2017. Proyek ini dibagun diatas lahan pertanian
dan sumber mata air Desa Kendeng yakni Cekungan Air Tanah Watu Putih yang
menghidupi petani hingga lintas kabupaten, yakni Rembang, Blora, Pati maupun
Grobogan.

Hal ini menimbulkan banyak polemik panjang bagi warga Kendeng Utara dalam
perjuangannya menyuarakan aspirasi penolakan terhadap pendirian salah satu
BUMN ini. Proyek ini sempat tidak beroperasi akibat terbitnya pencabut izin Surat
Keputusan (SK) Gubernur No 660.1/30 tahun 2016.

Kemudian hal ini mulai mencuat kembali didasari atas terbitnya Keputusan
Gubernur Nomor 660.1/6 Tahun 2017 tentang Izin Lingkungan Kegiatan
Penambangan dan Pembangunan Pabrik Semen PT Semen Indonesia di
Kabupaten Rembang pada 23 Februari 2017. Yang mengakibatkan kembalinya
semangat warga kendeng untuk memperjuangkan hak-haknya dengan mengecor
kaki sebagai aksi penolakan.

Lalu bagaimana keadaan regulasi dengan banyaknya polemik yang terjadi?

1. Kesejahteraan rakyat adalah harga mati, sesuai dengan UU No 8 TAHUN


1995 tentang Pasar Modal dimana Pembangunan nasional merupakan
pencerminan kehendak untuk terus-menerus meningkatkan kesejahteraan
dan kemakmuran rakyat Indonesia secara adil dan merata,sehingga sudah
seharusnya suara-suara rakyat didengar dan di prioritaskan.
2. Dalam pembangunannya PT. Semen Indonesia berkomitmen untuk
membantu pelestarian alam dan pemenuhan kebutuhan air, jika ini
berjalan dengan baik maka kesejahteraan warga sekitar akan terjamin,
tetapi jika tidak tentunya ini melanggar UU No 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup bagi pelakunya akan
diberikan sanksi tindak pidana dan juga UU Pasal 33 ayat 3 tentang Bumi,
air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, sudah
seharusnya ini menjadi sorotan pemerintah untuk mempertimbangkan
dan menganalisis pembagunan PT Semen Indonesia.
3. Pembagunan proyek yang berada di lahan pertanian warga kendeng
merupakan pelanggaran yang dilakukan PT. Semen Indonesia yang
tertuang pada Pasal 406 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (KUHP) tentang Jerat Hukum Bagi Perusak Tanaman Milik Orang
Lain. Sehingga sudah seharusnya ini menjadi pertimbangan pemerintah
dalam berdirinya PT. Semen Indonesia di Rembang.
Disinilah Mahasiswa seharusnya ambil peran, dengan cara berupa penyampaian
aspirasi berupa audiensi atau Rapat Dengar Pendapat Umum kepada DPRD
setempat maupun Pemerintah setempat.

Selain itu, mahasiswa pun bisa membantu secara nyata dengan mengaplikasikan
penelitian mereka yang sekiranya dapat menjawab permasalahan yang ada di
Kendeng.

Sudah pasti kita sebagai mahasiswa belajar di berbagai bidang. Nah, tentunya
banyak mahasiswa juga melakukan penelitian di bidangnya. Mungkin disini
kesempatan mahasiswa untuk melakukan penelitian agar antara Pabrik Semen
dan Rakyat bisa sama sama diuntungkan dan tidak ada yang merasa dirugikan.
Sehingga Pabrik semen bisa tetap ada, namun air pun tetap tersedia bagi
masyarakat dan sektor pertanian pun tidak terganggu, dan masih banyak lagi
inovasi yang dapat kita kembangkan untuk keadaan negeri yang lebih baik.
Semoga Negeri ini kembali merasakan ketenangan dizamannya. Amin

Kendeng tak pernah menginginkan mata air mereka rusak hingga menyisakan
air mata untuk anak cucu mereka.

LEMBAGA HUBUNGAN LUAR KAMPUS MPM KEMA POLBAN 2016-2017

Sumber Referensi:

https://www.vice.com/id_id/article/pencabutan-izin-lingkungan-pabrik-pt-semen-
indonesia-di-rembang-bukan-akhir-sengketa-kendeng

http://news.detik.com/berita/d-3430804/pemprov-jateng-terbitkan-izin-
lingkungan-pabrik-semen-di-rembang

http://www.kompasiana.com/ucijunaedi/latar-belakang-pembangunan-pabrik-
semen-indonesia-di-rembang_5837fbcd547b61eb060b815c

http://news.detik.com/berita/d-3455442/ini-kata-ketua-mpr-soal-pro-kontra-
pabrik-semen-rembang

Anda mungkin juga menyukai