Kata sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang artinya pohon.
Menurut bahasa Arab, sejarah sama artinya dengan sebuah pohon yang terus
berkembang dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih kompleks atau ke
tingkat yang lebih maju dan maka dari itu sejarah di umpamakan menyerupai
perkembangan sebuah pohon yang terus berkembang dari akar sampai ranting
yang paling kecil yang kemudian bisa diartikan silsilah. Syajarah dalam arti silsilah
berkaitan dengan babad, tarikh, mitos dan legenda. Dalam bahasa Inggris kata
sejarah (history) berarti masa lampau umat manusia, dalam bahasa Jerman kata
sejarah (geschichte) berarti sesuatu yang telah terjadi, sedangkan dalam bahasa
Latin dan Yunani kata sejarah (histor atau istor) berarti orang pandai. Sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, pengertian sejarah pun mengalami
perkembangan.
Meskipun sama-sama menceritakan masa lalu, sejarah berbeda dengan mitos. Mitos
menceritakan masa lalu dengan waktu yang tidak jelas dan kejadiannya tidak
masuk akal di masa sekarang contohnya dari jawa ada mitos tentang Raja
dewatasangkar pemakan manusia yang dikalahkan oleh Ajisaka, sedangkan dalam
sejarah semua peristiwa secara tepat diceritaka waktu dan tempat terjadinya.
Sejarah mempelajari sesuatu yang konkret, sedangkan filsafat itu abstrak dan
spekulatif, dalam arti hanya berkaitan dengan pikiran umum.
Sejarah menuliskan sesuatu yang khas atau unik, sedangkan ilmu alam menuliskan
sesuatu yang umum.
Perbedaan sejarah dengan sastra ada 4 hal yaitu cara kerja, kebenaran, hasil
keseluruhan, dan kesimpulan.
Karena yang dipelajari adalah manusia dalam sebuah peristiwa bukan cerita masa
lalu manusia secara keseluruhan.
2. Sejarah adalah ilmu tentang waktu
Sejarah membicarakan masyarakat dari segi waktu, jadi sejarah adalah ilmu
tentang waktu yang mencangkup empat hal yaitu
Perkembangan, terjadi bila masyarakat secara terus menuerus bergerak dari bentuk
yang sederhana ke bentuk yang kompleks.
Pengulangan, terjadi bila seuatu peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau
terjadi lagi di masa sekarang.
Dalam sejarah yang dipelajari bukan hanya akativitas manusia saja, melainkan
aktifitas manusia yang mempunyai makna sosial.
Sejarah adalah sejarah tertentu. Sejarah harus menulis peristiwa, tempat, dan
waktu yang hanya sekali terjadi. Sedangkan sejarah harus terperinci artinya sejarah
harus menyajikan yang kecil-kecil, tidak terbatas pada hal-hal yang besar.
Peristiwa merupakan aktivitas manusia yang hanya sekali terjadi dan hilang
bersama dengan lewatnya waktu, yang kemudian dilanjutkan dengan aktivitas lain.
Sejarah sebagai peristiwa adalah peristiwa masa lampau, dalam arti peristiwa
sebagaimana terjadi.
Sejarah sebagai kisah adalah peristiwa yang sudah terjadi diungkap kembali melalui
tulisan maupun lisan. Peristiwa sejarah yang dimaksud terutama peristiwa-peristiwa
penting yang menyangkut kehidupan manusia secara umum.
Sejarah itu mempunyai teori, yaitu memberi penjelasan tentang kapan sesuatu itu
terjadi.
Sejarah itu mempunyai metode, yaitu bahwa suatu pernyataan dari peneliti itu
harus didukung oleh bukti-bukti sejarah. Proses rekonstruksi sejarah mulai dari
heuristic (mencari sumber sejarah), kritik sumber, interpretasi data sampai dengan
penulisan hasil penelitian (historiografi), harus berdasarkan metode. Dengan
metode itu rekonstruksi sejarah akan menghasilkan tulisan sejarah ilmiah dan
penulisan sejarah tanpa dilandasi oleh metode sejarah hanya akan menghasilkan
tulisan populer yang uraiannya bersifat deskriptif naratif dan tidak menunjukkan
ciri-ciri karya ilmiah sejarah.
Sejarah bersifat sistematis, yaitu sejarah sebagai kisah ditulis secara sistematis.
Hubungan antar bab dengan hubungan antar sub bab pada setiap bab disusun
secara kronologis, sehingga uraian secara keseluruhan bersifat diakronis
(memanjang menurut alur waktu). Uraian sistematis akan menunjukkan hubungan
antara stu fakta dengan fakta lain yang bersifat kasalitas (hubungan sebab akibat)
karena sejarah merupakan proses.
Sejarah menentukan intuisi, yaitu pemahaman langsung dan instingtif selama masa
penelitian berlangsung.
Sejarah memerlukan emosi, yaitu untuk membuat orang yang membaca tulisan
sejarah seolah-olah hadir menyaksikan sendiri peristiwa itu.
Sejarah sebagai ilmu artinya siapa saja dapat mengaku sebagai sejarawan secara
sah asal hasilnya dapat dipertanggungjawabkan sebagai ilmu.
2. Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau
Tidak semua lulusan sejarah dapat tertampung dalam profesi kesejarahannya dan
malah tidak sedikit yang menjadi guru di luar ilmunya.
Fungsi sejarah yang penting untuk dipahami adalah fungsi edukatif yang mencakup:
Jika pendidikan moral harus berbicara tentang benar dan salah maka sejarah harus
berbicara dengan fakta. Fakta sangat penting dalam sejarah tanpa fakta tidak boleh
bersuara
Mempelajari sejarah secara kritis atau menulis sejarah secara ilmiah akan
mendorong meningkatkan daya nalar orang yang bersangkutan.
Kebijakan di masa lampau sangat mungkin dapat dijadikan bahan acuan dalam
menghadapi kehidupan di masa kini.
Tanpa mengetahui sejarah latar belakang maka seseorang tidak akan menjadi
terampil.
F. KEGUNAAN SEJARAH
1. Kegunaan Edukatif
Banyak manusia yang belajar dari sejarah. Belajar dari pengalaman yang pernah
dilakukan. Pengalaman tidak hanya terbatas pada pengalaman yang dialaminya
sendiri, melainkan juga dari generasi sebelumnya. Dengan belajar sejarah
seseorang akan senantiasa berdialog anatara masa kini dan masa lampau sehingga
bisa memperoleh nilai-nilai penting yang berguna bagi kehidupannya. Nilai-nilai itu
dapat berupa ide-ide maupun konsep kreatif sebagai sumber motivasi bagi
pemecahan masalah kini dan selanjutnya untuk merealisasikan harapan masa yang
akan datang
2. Kegunaan Inspiratif
Berbagai kisah sejarah dapat memberikan inspirasi pada para pembaca dan
pendengarnya. Belajar sejarah disamping akan diperoleh ide-ide atau konsep-
konsep baru kreatif yang berguna bagi pemecahan masalah masa kini, juga penting
untuk memperoleh inspirasi dan semangat bagi mewujudkan identitas sebagai
suatu bangsa, semangat nasionalisme maupun dalam upaya mnumbuhkan harga
diri bangsa.
3. Kegunaan Rekreatif
Sejarah sebagai kisah dapat memberi suatu hiburan yang segar. Melalui penulisan
sejarah yang menarik pembaca dapat terhibur. Membaca menjadi media hiburan
yang rekreatif.
4. Kegunaan Instruktif
Kegunaan instruktif sejarah berkaitan dengan fungsi sejarah dalam menunjang
bidang-bidang teknologi, dalam artian bahwa studi tahu hasil penelitian sejarah
yang menyangkut penemuan-penemuan teknik sepanjang sejarah kehidupan
manusia, dimana sejarah masing-masing penemuan tersebut diperlukan bagi usaha
menjelaskan prinsip-prinsip kerja teknik-teknik tertentu dalam masa setelahnya.