Anda di halaman 1dari 6

Makna dan kegunaan Sejarah

Kata sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang artinya pohon.
Menurut bahasa Arab, sejarah sama artinya dengan sebuah pohon yang terus
berkembang dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih kompleks atau ke
tingkat yang lebih maju dan maka dari itu sejarah di umpamakan menyerupai
perkembangan sebuah pohon yang terus berkembang dari akar sampai ranting
yang paling kecil yang kemudian bisa diartikan silsilah. Syajarah dalam arti silsilah
berkaitan dengan babad, tarikh, mitos dan legenda. Dalam bahasa Inggris kata
sejarah (history) berarti masa lampau umat manusia, dalam bahasa Jerman kata
sejarah (geschichte) berarti sesuatu yang telah terjadi, sedangkan dalam bahasa
Latin dan Yunani kata sejarah (histor atau istor) berarti orang pandai. Sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, pengertian sejarah pun mengalami
perkembangan.

Menurut Dr. Kuntowijoyo sejarah dapat diartikan dua macam:

A. SEJARAH DALAM ARTI NEGATIF

1. Sejarah itu bukan mitos

Meskipun sama-sama menceritakan masa lalu, sejarah berbeda dengan mitos. Mitos
menceritakan masa lalu dengan waktu yang tidak jelas dan kejadiannya tidak
masuk akal di masa sekarang contohnya dari jawa ada mitos tentang Raja
dewatasangkar pemakan manusia yang dikalahkan oleh Ajisaka, sedangkan dalam
sejarah semua peristiwa secara tepat diceritaka waktu dan tempat terjadinya.

2. Sejarah bukan filsafat

Sejarah mempelajari sesuatu yang konkret, sedangkan filsafat itu abstrak dan
spekulatif, dalam arti hanya berkaitan dengan pikiran umum.

3. Sejarah bukan ilmu alam

Sejarah menuliskan sesuatu yang khas atau unik, sedangkan ilmu alam menuliskan
sesuatu yang umum.

4. Sejarah itu bukan sastra

Perbedaan sejarah dengan sastra ada 4 hal yaitu cara kerja, kebenaran, hasil
keseluruhan, dan kesimpulan.

B. SEJARAH DALAM ARTI POSITIF

1. Sejarah adalah ilmu tentang manusia

Karena yang dipelajari adalah manusia dalam sebuah peristiwa bukan cerita masa
lalu manusia secara keseluruhan.
2. Sejarah adalah ilmu tentang waktu

Sejarah membicarakan masyarakat dari segi waktu, jadi sejarah adalah ilmu
tentang waktu yang mencangkup empat hal yaitu

Perkembangan, terjadi bila masyarakat secara terus menuerus bergerak dari bentuk
yang sederhana ke bentuk yang kompleks.

Kesinambungan, terjadi bila seuatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi


lembaga-lembaga lama.

Pengulangan, terjadi bila seuatu peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau
terjadi lagi di masa sekarang.

Perubahan, terjadi bila masyarakat mengalami pergerakan dan perkembanganyang


besar dalam waktu yang singkat yang disebabkan oleh pengaruh dari luar.

3. Sejarah ialah ilmu tentang sesuatu yang mempunyai makna sosial

Dalam sejarah yang dipelajari bukan hanya akativitas manusia saja, melainkan
aktifitas manusia yang mempunyai makna sosial.

4. Sejarah ialah ilmu tentang sesuatu yang terperinci dan tertentu

Sejarah adalah sejarah tertentu. Sejarah harus menulis peristiwa, tempat, dan
waktu yang hanya sekali terjadi. Sedangkan sejarah harus terperinci artinya sejarah
harus menyajikan yang kecil-kecil, tidak terbatas pada hal-hal yang besar.

C. Pengertian Sejarah Berdasarkan Bentuk dan Sifatnya

1. Sejarah sebagai peristiwa

Peristiwa merupakan aktivitas manusia yang hanya sekali terjadi dan hilang
bersama dengan lewatnya waktu, yang kemudian dilanjutkan dengan aktivitas lain.
Sejarah sebagai peristiwa adalah peristiwa masa lampau, dalam arti peristiwa
sebagaimana terjadi.

2. Sejarah sebagai kisah

Sejarah sebagai kisah adalah peristiwa yang sudah terjadi diungkap kembali melalui
tulisan maupun lisan. Peristiwa sejarah yang dimaksud terutama peristiwa-peristiwa
penting yang menyangkut kehidupan manusia secara umum.

3. Sejarah sebagai ilmu

Sejarah sebagai ilmu dikarenakan sejarah sebagai pengetahuan. Ilmu pengetahuan


sejarah seperti halnya ilmu pengetahuan lainnya mulai berkembang pada abad ke-
19. Pengetahuan ini meliputi kondisi-kondisi masa manusia yang hidup pada suatu
jenjang sosial tertentu.

Ciri-ciri sejarah sebagai ilmu adalah


Sejarah itu mempunyai obyek, yaitu aktivitas dan peristiwa di masa lampau.

Sejarah itu mempunyai teori, yaitu memberi penjelasan tentang kapan sesuatu itu
terjadi.

Sejarah itu mempunyai metode, yaitu bahwa suatu pernyataan dari peneliti itu
harus didukung oleh bukti-bukti sejarah. Proses rekonstruksi sejarah mulai dari
heuristic (mencari sumber sejarah), kritik sumber, interpretasi data sampai dengan
penulisan hasil penelitian (historiografi), harus berdasarkan metode. Dengan
metode itu rekonstruksi sejarah akan menghasilkan tulisan sejarah ilmiah dan
penulisan sejarah tanpa dilandasi oleh metode sejarah hanya akan menghasilkan
tulisan populer yang uraiannya bersifat deskriptif naratif dan tidak menunjukkan
ciri-ciri karya ilmiah sejarah.

Sejarah bersifat sistematis, yaitu sejarah sebagai kisah ditulis secara sistematis.
Hubungan antar bab dengan hubungan antar sub bab pada setiap bab disusun
secara kronologis, sehingga uraian secara keseluruhan bersifat diakronis
(memanjang menurut alur waktu). Uraian sistematis akan menunjukkan hubungan
antara stu fakta dengan fakta lain yang bersifat kasalitas (hubungan sebab akibat)
karena sejarah merupakan proses.

4. Sejarah sebagai seni

Sejarah sebagai seni merupakan sejarah tentang pengetahuan rasa. Sejarah


memerlukan pemahaman dan pendalaman. Sejarah tidak saja mempelajari segala
sesuatu gerakan dan perubahan yang tampak di permukaan tetapi juga
mempelajari motivasi yang mendorong terjadinya perubahan.

Adapun ciri-ciri sejarah sebagai seni antara lain:

Sejarah menentukan intuisi, yaitu pemahaman langsung dan instingtif selama masa
penelitian berlangsung.

Sejarah memerlukan imajinasi, yaitu untuk membayangkan apa yang sebelum,


sekarang dan sesudah kejadian sebuah peristiwa.

Sejarah memerlukan emosi, yaitu untuk membuat orang yang membaca tulisan
sejarah seolah-olah hadir menyaksikan sendiri peristiwa itu.

Sejarah memerlukan gaya bahasa.

D. FUNGSI INTRINSIK SEJARAH

1. Sejarah sebagai ilmu

Sejarah sebagai ilmu artinya siapa saja dapat mengaku sebagai sejarawan secara
sah asal hasilnya dapat dipertanggungjawabkan sebagai ilmu.
2. Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau

Terhadap sejarah setelah orang mengetahui masa lampaunya pasti akan


melestarikan atau menolaknya.

3. Sejarah sebagai pernyataan pendapat

Banyak penulis sejarah yang menggunakan ilmunya untuk menyatakan pendapat

4. Sejarah sebagi profesi

Tidak semua lulusan sejarah dapat tertampung dalam profesi kesejarahannya dan
malah tidak sedikit yang menjadi guru di luar ilmunya.

E. FUNGSI EKSTRINSIK SEJARAH

Fungsi sejarah yang penting untuk dipahami adalah fungsi edukatif yang mencakup:

1. Sejarah sebagi pendidikan moral

Jika pendidikan moral harus berbicara tentang benar dan salah maka sejarah harus
berbicara dengan fakta. Fakta sangat penting dalam sejarah tanpa fakta tidak boleh
bersuara

2. Sejarah sebagai pendidikan penalaran

Mempelajari sejarah secara kritis atau menulis sejarah secara ilmiah akan
mendorong meningkatkan daya nalar orang yang bersangkutan.

3. Sejarah sebagai pendidika politik

Sejarah mengandung pendidikan politik karena peristiwa tertentu menyangkut


tindakan politik atau kegiatan bersifat politik.

4. Sejarah sebagai pendidikan kebijakan

Kebijakan di masa lampau sangat mungkin dapat dijadikan bahan acuan dalam
menghadapi kehidupan di masa kini.

5. Sejarah sebagai pendidikan perubahan

Sejarah adalah proses yang menyangkut perubahan. Pada dasarnya kehidupan


manusia terus berubah, walaupun kadar perubahan dari waktu ke waktu tidak
sama. Perubahan itu karena disengaja atau tidak disengaja. Sejarah bisa relevan
dengan perubaan asalkan tidak mempelajari waktu yang terlalu jauh.

6. Sejarah sebagai pendidikan keindahan


Pengalaman estetik akan datang melalui mata waktu kita antara lain datang ke
monumen, candi, istana dan membaca. Kita hanya diminta untuk membuka hati
dan perasaan.

7. Sejarah sebagai alat bantu

Sejarah sebagai pengetahuan dan ilmu dapat membantu menjelaskan


permasalahan yang dikaji oleh ilmu-ilmu lain seperti antropologi, sosiologi, ekonomi,
politik, hukum, dan lain-lain.

8. Sejarah sebagai latar belakang

Tanpa mengetahui sejarah latar belakang maka seseorang tidak akan menjadi
terampil.

9. Sejarah sebagai bukti

Sejarah selalu dipakai untuk membenarkan perbuatan.

F. KEGUNAAN SEJARAH

Sejarah mempunyai beberapa kegunaan atau manfaat antara lain:

1. Kegunaan Edukatif

Banyak manusia yang belajar dari sejarah. Belajar dari pengalaman yang pernah
dilakukan. Pengalaman tidak hanya terbatas pada pengalaman yang dialaminya
sendiri, melainkan juga dari generasi sebelumnya. Dengan belajar sejarah
seseorang akan senantiasa berdialog anatara masa kini dan masa lampau sehingga
bisa memperoleh nilai-nilai penting yang berguna bagi kehidupannya. Nilai-nilai itu
dapat berupa ide-ide maupun konsep kreatif sebagai sumber motivasi bagi
pemecahan masalah kini dan selanjutnya untuk merealisasikan harapan masa yang
akan datang

2. Kegunaan Inspiratif

Berbagai kisah sejarah dapat memberikan inspirasi pada para pembaca dan
pendengarnya. Belajar sejarah disamping akan diperoleh ide-ide atau konsep-
konsep baru kreatif yang berguna bagi pemecahan masalah masa kini, juga penting
untuk memperoleh inspirasi dan semangat bagi mewujudkan identitas sebagai
suatu bangsa, semangat nasionalisme maupun dalam upaya mnumbuhkan harga
diri bangsa.

3. Kegunaan Rekreatif

Sejarah sebagai kisah dapat memberi suatu hiburan yang segar. Melalui penulisan
sejarah yang menarik pembaca dapat terhibur. Membaca menjadi media hiburan
yang rekreatif.

4. Kegunaan Instruktif
Kegunaan instruktif sejarah berkaitan dengan fungsi sejarah dalam menunjang
bidang-bidang teknologi, dalam artian bahwa studi tahu hasil penelitian sejarah
yang menyangkut penemuan-penemuan teknik sepanjang sejarah kehidupan
manusia, dimana sejarah masing-masing penemuan tersebut diperlukan bagi usaha
menjelaskan prinsip-prinsip kerja teknik-teknik tertentu dalam masa setelahnya.

Anda mungkin juga menyukai