Anda di halaman 1dari 9

SUHA SIDRATUL YAHYA_1406566136 TUGAS 1 WELDING-01

1. Definisi pengelasan

A. Menurut American Welding Society, 1989

Pengelasan adalah proses penyambungan logam atau non logam yang dilakukan dengan
memanaskan material yang akan disambung hingga temperatur las yang dilakukan secara :
dengan atau tanpa menggunakan tekanan (pressure),hanya dengan tekanan (pressure), dan
dengan atau tanpa menggunakan logam pengisi (filler) .

B. Menurut British Standards Institution, 1983

Pengelasan adalah proses penyambungan antara dua atau lebih material dalam keadaan plastis
atau cair dengan menggunakan panas (heat) atau dengan tekanan (pressure) atau keduanya.
Logam pengisi (filler metal) dengan temperatur lebur yang sama dengan titik lebur dari logam
induk dapat atau tanpa digunakan dalam proses penyambungan tersebut.

Perbedaan utama antara welding, brazing dan soldering

Pada welding, proses joining dengan melelehkan logam dasar sedangkan pada soldering dan
brazing, proses joining pada bagian sambungan tanpa melelehkan logam dasar, namun
penyambungan dengan menggunakan kawat pengisi yang mempunyai titik lebur lebih rendah
dari titik lebur logam induk.

Perbedaan antara brazing dan soldering terletak pada titik cair logam pengisinya. Titik cair
logam pengisi proses brazing berkisar diatas suhu 450 oC Sedangkan untuk soldering, titik cair
logam pengisinya kurang dari 450 oC. Soldering umumnya digunakan untuk sambungan listrik
atau sambungan mekanis, tetapi brazing hanya digunakan untuk sambungan mekanik karena
melibatkan suhu tinggi

2. A. Perbedaan antara proses pengelasan dan pengecoran secara umum.

Pada proses pengelasan harus terjadi ikatan dengan cetakan. Sedangkan pada proses
pengecoran antara cetakan dengan logam cair yang akan dituangkan tidak boleh ada ikatan.

Pada proses pengelasan masukan panas harus diberikan secara terus-menerus ke


daerah lasan yang memiliki gradien temperatur yang tinggi. Sedangkan pada pengecoran,
SUHA SIDRATUL YAHYA_1406566136 TUGAS 1 WELDING-01

logam cair yang telah dituang ke dalam cetakan cukup didiamkan sehinggga proses solidifikasi
terjadi dengan sendirinya.

Bentuk permukaan pada hasil lasan cenderung lebih konstan dibandingkan dengan
permukaan hasil pengecoran.

Pada proses pengelasan terjadi pencampuran yang sangat tinggi dan cepat di daerah
leburan las (weld pool). Sedangkan pada pengecoran, pencampuran terjadi relatif terdistribusi
merata.

Pengelasan membeku lebih cepat daripada pengecoran.

B. Keuntungan dan kerugian untuk pemilihan proses penyambungan pada suatu pelat baja
yang menggunakan proses antara: mechanical joining, welding, Adhesive Bonding dan
Brazing/soldering:

Keuntungan Kekurangan

Mechanical Joining mengontrol struktur


mikro material yang Kekuatan mekanik
diinginkan karena sambungan merupakan
material yang dilakukan kekuatan mekanik geser
proses ini dalam keadaan yang bergantung pada
solid kekuatan baut dan mur

mudah dalam Bisa terjadi relaksasi pada


operasionalnya mur dan baut.

tidak membutuhkan skill


khusus dalam operasi
pemasangan
SUHA SIDRATUL YAHYA_1406566136 TUGAS 1 WELDING-01

Welding Tensile strength baik Material yang dilas


karena distribusi aliran mengalami perubahan
tegangan yang seragam. struktur mikro karena
pengaruh panas.

Lebih rentan korosi


karena terdapat cacat-cacat
secara mikroskopis maupun
makroskopis

Brazing/Soldering Energy yang Kekuatan tegangan


dibutuhkan lebih rendah terdapat pada kekuatan geser
daripada las karena logam dan tidak merata ke segala
induk tidak ikut mencair arah.

Dapat digunakan
untuk menyambung dua jenis
material

Adhesive Bonding Kekuatan mekanik baik Penggunaan terbatas


dan seragam pada satu arah pada polimer karena harus
yaitu kekuatan geser ada ikatan kimia

Lebih murah secara


ekonomis
SUHA SIDRATUL YAHYA_1406566136 TUGAS 1 WELDING-01

3. Empat (4) kelebihan dan empat (4) kerugian dari proses SAW (submerged arc welding), bila
dibandingkan dengan proses SMAW (manual metal arc welding :

Kelebihan SAW :

Karena proses terjadi di bawah timbunan flux, maka tidak ada percikan logam (spatter) dan
sinar busur yang keluar.

Kecepatan pengelasan tinggi, baik untuk pengelasan pelat datar, silinder maupun pipa,
bahkan baik sekali untk pendepositan/pelapisan permukaan (surfacing)

Flux yang bekerja sebagai pembersih dan deoksidator untuk menghilangkan kontaminan
yang tidak diinginkan berada pada kawah las cair, dan dapat menghasilkan las yang baik . Jika
diinginkan flux dapat dipakai sebagai penambah unsur paduan pada las.

Pengelasan dapat dilakukan pada tempat terbuka, dengan tiupan angin yang kencang,

Kekurangan/keterbatasan SAW :

Proses sedikit rumit, karena selain diperlukan flux dan penahan flux, juga diperlukan
fixtures lainnya, dan penahan cairan.

Flux dapat mengkontaminasi, yang dapat menyebabkan terjadinya ketidaksempurnaan.

Untuk dapat menghasilkan lasan yang baik logam induk harus homogen, dan bebas dari
scale maupun kontaminan-kontaminan lainnya.

Posisi pengelasan yang dapat dilakukan masih terbatas pada posisi datar dan horizontal.

4. A. Dalam kasus pengelasan yang menggunakan gas pelindung (GMAW) yang menggunakan
campuran antara argon dengan 20% dari gas CO2, modus transfer logam menjadi spray transfer
Ketika tingkat arus lebih tinggi dari arus transisi ( Arus transisi akan bervariasi tergantung pada
diameter elektroda, melindungi persentase campuran gas, dan kontak jarak ujung-ke-benda
kerja.)

B. Di bandingkan dengan penggunaan 100% gas CO2 dalam proses MAG (GMAW) dimana
parameter pengelasannya sama, MAG pengelasan dengan menggunakan gas campuran dari
80% argon dan 20% CO2 memiliki lebih sedikit spatter
SUHA SIDRATUL YAHYA_1406566136 TUGAS 1 WELDING-01

5. Fitur penting dari TIG welding (GTAW), bila dibandingkan dengan proses SMAW.

-> (1) Torch (2) Elektroda (3) Sumber daya (4) Perisai gas

6. tiga (3) keuntungan dan tiga (3) kerugian dari las MAG bila dibandingkan dengan proses SAW
(las busur terendam).

Keuntungan:

- Las mig lebih cepat dari pada metode pengelasan tradisional dan menghasilkan hasil yang
lebih tahan lama, terus-menerus.

- Dapat digunakan dengan berbagai paduan dan logam yang membuatnya menjadi panutan
dalam proses serbaguna.

- MIG digunakan untuk mengelas besi dan baja.

Kerugian:

- Peralatan pengelasan yang kompleks dan besar untuk digunakan.

- Peralatan yang memerlukan sumber arus kontinu dan terus-menerus memberi makan kawat
melalui pistol.

- Ini merupakan proses yang sangat berbeda dari pengelasan tradisional sehingga ada kurva
belajar bagi semua tukang las yang menggunakan teknik ini.
SUHA SIDRATUL YAHYA_1406566136 TUGAS 1 WELDING-01

7. Tiga keuntungan dan tiga kerugian dari FCAW pengelasan dibandingkan dengan MAG (metal
gas aktif).

Keuntungan:

Kecepatan deposisinya lebih tinggi


Dapat mengelas untuk berbagai posisi las
Lebih efisien dan ekonomis

Kerugian:

Terak (slag) harus dibersihkan antar passnya


Besar kemungkinan dapat terjadi inklusi
Banyak asap (smoke) dan radiasi sinar UV

8. Transfer logam pada pengelasan GMAW (MIG)

Spray Transfer

Dapat digunakan untuk mengelas hampir semua logam dan paduannya karena karakteristik
inert pelindung argon, tetapi arus yang besar yang diperlukan untuk menciptakan spray arc
menyebabkan sulitnya mengelas pelat yang tipis.

Globular Transfer

Tercipta dengan menggunakan elektroda positif (DCEP) tanpa memperhatikan jenis gas
pelindung yang digunakan, bila arus relatif rendah.
SUHA SIDRATUL YAHYA_1406566136 TUGAS 1 WELDING-01

Short Circuiting Transfer

Tercipta dengan menggunakan rentang arus las yang paling rendah (masukan panas yang paling
rendah) sehingga menghasilkan zona logam las yang kecil dan pembekuan yang cepat. Oleh
karena itu, Short Circuiting Transfer cocok untuk mengelas logam yang tipis

Rotating Transfer

Pola transfer dengan pergerakan busur memutar

9. Untuk mengelas material seperti aluminium dan paduannya dengan pengelasan TIG
(GTAW), jenis polaritas arus harus saya pilih.

Untuk mengelas aluminium dan paduannya dengan menggunakan proses TIG (GTAW-Gas
Tungsten Arc Welding), kita harus memperhatikan ketebalannya dalam memilih jenis polaritas
arus yang akan digunakan.
SUHA SIDRATUL YAHYA_1406566136 TUGAS 1 WELDING-01

Secara umum untuk semua jenis ketebalan, kita menggunakan polaritas AC (baik low maupun
high frequency), karena penetrasi yang dihasilkan medium dan kapasitas elektroda baik.
Selain itu, polaritas AC dapat mengurangi efek magnetic arc blow.

10. Memilih gas pelindung untuk mengelas baja karbon

Argon murni tidak dianjurkan untuk GMAW pada bahan ferrous karena profil penetrasi
(yaitu, bentuk zona fusi dalam logam dasar). Argon murni menghasilkan las yang sempit dan
fingerlike, sehingga mudah untuk kehilangan sambungan dan gagal menembus kedalaman
tertentu dengan arah yang benar. Namun, ketika CO2 ditambahkan ke dalam campuran,
karakteristik dari dua gas bergabung untuk memberikan kualitas las yang sangat baik.

75 Persen Argon / 25 Persen CO2 adalah campuran gas yang paling umum digunakan
untuk arus pendek GMAW. CO2 memberikan efek butiran dengan penetrasi lebih luas
dibanding jika hanya menggunakan argon saja. Di sisi lain, argon memberikan stabilitas CO2
yang membantu mengurangi cipratan /spatter dan mengontrol profil las.
SUHA SIDRATUL YAHYA_1406566136 TUGAS 1 WELDING-01

REFERENSI

Winarto. 2016. Materi Kuliah Penyambungan Material Mesil Las dan Pemilihan Parameter Las.
Teknik Metalurgi dan Material Universitas Indonesia. Depok.

http://www.thefabricator.com/article/consumables/shielding-gas-blends-for-carbon-steel-
gmaw

http://www.thefabricator.com/article/consumables/understanding-transfer- modes-for- gmaw

http://wahidacommon.blogspot.co.id/2013/06/gtaw.html

http://www.lincolnelectric.com/en-us/support/process-and-theory/Pages/shielding-gas-for-
flux-cored-welding.aspx

Anda mungkin juga menyukai