Anda di halaman 1dari 6

Sari Pediatri, Vol. 8, No.

3 (Suplemen), Januari 2007


Sari Pediatri, Vol. 8, No. 3 (Suplemen), Januari 2007: 21 - 26

Manifestasi Klinik dan Tata laksana Spasme Infantil


di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM
Setyo Handryastuti, Irawan Mangunatmadja

Latar belakang. Spasme infantil (SI) merupakan sindrom epilepsi pada anak yang
bersifat katastropik. Manifestasi spasme sangat bervariasi, tetapi pada umumnya terdiri
dari kontraksi otot yang melibatkan leher, batang tubuh dan ekstremitas yang bersifat
simetris. Pada beberapa kasus terjadi retardasi mental berat karena penyakit yang
mendasarinya seperti lisensefali. Di lain pihak status perkembangan pada pasien SI dapat
membaik dengan terkontrolnya kejang, sehingga diagnosis dan tata laksana SI dini
sangatlah penting.
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran manifestasi klinik dan
membandingkan efek berbagai macam obat anti epilepsi (OAE) terutama ACTH dalam
tata laksana SI.
Metoda. Penelitian ini adalah studi deskriptif retrospektif dari data pasien SI yang
berkunjung ke poliklinik Neurologi Anak RS Cipto Mangunkusumo sejak Januari 2000
sampai Desember 2005.
Hasil. Selama 5 tahun terdapat 36 pasien SI dengan usia berkisar antara 3 minggu
sampai 13 bulan. Sebagian besar (22/36) tidak mengalami bebas kejang meskipun
mendapat politerapi, sisanya mengalami bebas kejang (14/36). Pada kelompok yang
mengalami bebas kejang, 7 pasien mendapat politerapi, 7 pasien mendapat monoterapi
yaitu fenobarbital (luminal) (1/14), asam valproat (2/14), topiramat (1/14) dan ACTH
(3/14). Pasien yang mendapat ACTH memperlihatkan respon yang baik setelah 3 14
hari pemberian dan gambaran EEG berupa burst suppression menghilang dalam waktu 1-
2 minggu.. Efek samping pemberian ACTH yang dilaporkan adalah kenaikan berat badan.
Kesimpulan. Jika dijumpai pasien berusia kurang dari 9 bulan dengan gejala spasme,
harus dipikirkan kemungkinan SI. Spasme infantil harus segera didiagnosis, obati sedini
mungkin, dan dapat dicoba dengan obat yang sudah direkomendasikan yaitu ACTH
sebagai terapi jangka pendek.

Kata kunci: spasme infantil, ACTH

S
pasme infantil (SI) merupakan salah satu
sindrom epilepsi pada anak yang bersifat
katastropik karena adanya dua hal yaitu kejang
Alamat korespondensi: yang sulit terkontrol dan berkaitan dengan retardasi
dr. Setyo Handryastuti, SpA Divisi Neurologi Anak FKUI-RSCM Jl.
Salemba No. 6, Jakarta 10430, Indonesia Telpon : (021) 3149161. e-
mental berat.1 Pada beberapa kasus, retardasi mental
mail : handryabdullah@yahoo.com berat disebabkan oleh penyakit yang mendasarinya

21
Sari Pediatri, Vol. 8, No. 3 (Suplemen), Januari 2007

seperti lisensefali. Di lain pihak, status perkembangan Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM
pada pasien SI dapat membaik dengan menanggulangi Jakarta memakai berbagai macam obat antiepilepsi.
kejang, sehingga diagnosis dan tata laksana SI dini Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas
sangatlah penting.1 Angka kejadian SI berkisar antara berbagai macam OAE terhadap SI terutama ACTH.
2 sampai 5 per 10.000 orang anak, dengan angka
harapan hidup pada usia 10 tahun berkisar antara 1,5
sampai 2 per 10.000 orang anak.2-3 Usia awitan SI yang Metoda
diperoleh dari beberapa penelitian hampir seragam,
90% terjadi sebelum usia 1 tahun dengan peak onset Penelitian ini adalah studi deskriptif retrospektif dengan
usia 4-6 bulan. Meskipun dilaporkan laki-laki lebih mengumpulkan data pasien SI yang berkunjung ke
banyak terkena daripada perempuan, tetapi tidak poliklinik Neurologi Anak RS Cipto Mangunkusumo
terdapat perbedaan yang bermakna.4 Jakarta sejak Januari 2000 sampai Desember 2005.
Manifestasi spasme sangat bervariasi, tetapi pada Diagnosis ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis dan
umumnya terdiri dari kontraksi otot yang melibatkan gambaran EEG. Data yang dikumpulkan ialah jenis
leher, batang tubuh dan ekstremitas yang bersifat kelamin, usia awitan, riwayat kejang neonatus, klasifikasi
simetris5 Spasme dikelompokkan menjadi 3 subtipe etiologi, status perkembangan, defisit neurology,
yaitu fleksor, ekstensor dan campuran (fleksor- gambaran EEG, terapi dan respon terapi minimal dalam
ekstensor) berdasarkan manifestasi postural dan pola jangka waktu 6 bulan.
keterlibatan otot selama kejang.6,7
Etiologi SI dapat dibagi menjadi simtomatik,
kriptogenik dan idiopatik. Spasme infantil simtomatik Hasil
jika etiologi telah diketahui, kriptogenik sebenarnya
termasuk SI simtomatik tetapi etiologi spesifik tidak Sejak bulan Januari 2000 sampai Desember 2005
diketahui.8 Sedangkan SI idiopatik memperlihatkan terdapat 36 pasien SI yang berobat ke poliklinik
perkembangan normal pada saat onset, pemeriksaan Neurologi Anak RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.
neurologi dan pencitraan normal serta pemeriksaan Dari 36 pasien, terdapat 19 perempuan dan 17 laki-
EEG menunjukkan hipsaritmia tanpa kelainan laki. Usia awitan berkisar antara 3 minggu sampai 13
epileptiform fokal.9 Gambaran EEG interiktal yang bulan dengan angka kejadian yang tertinggi pada usia
klasik pada pasien spasme infantil adalah hypsarrhytmia, 1-9 bulan sebanyak 27 pasien (Tabel 1). Riwayat
meskipun demikian tidak semua spasme infantil kejang neonatus terdapat pada 5 pasien.
menunjukkan gambaran hypsarrhytmia pada EEG, Abnormalitas perkembangan terdapat pada 34
sebaliknya hypsarrhytmia juga tidak spesifik untuk pasien. Dari 2 pasien dengan perkembangan yang
spasme infantil karena dapat ditemukan pada sindrom normal 1 pasien tidak lagi mengalami kejang dengan
epilepsi yang lain.10,11 1 macam OAE yaitu fenobarbital.
Modifikasi hypsarrhytmia yang dapat ditemukan Empat belas pasien dikelompokkan dalam
pada spasme infantil adalah: hipersinkronisasi klasifikasi kriptogenik, namun karena data yang tidak
interhemisfer, fokus epileptiform yang konsisten, hemi lengkap (riwayat penyakit maupun keterbatasan
hypsarrhytmia , burst-supressions, atau aktifitas gelombang pemeriksaan penunjang) sehingga etiologi tidak dapat
lambat bervoltase tinggi dengan gelombang paku ditentukan. Dua pasien dikelompokkan dalam
minimal.12
Spasme infantil sulit diterapi dengan obat
antiepilepsi (OAE) biasa, seperti telah terbukti pada Tabel 1. Usia awitan spasme infantil pada 36 pasien
lebih dari 50 penelitian. Terapi hormonal dengan Usia (bulan) n
Adrenocorticotropine (ACTH) telah dikenal sejak tahun <1 2
1958, Vigabatrin (a -aminobutyric acid GABA) 1-<9 27
inhibitor dipakai di Eropa secara luas untuk terapi SI.13 9 - 12 6
Terapi hormonal dengan ACTH telah dikenal di > 12 1
Indonesia, akan tetapi karena terbatasnya persediaan
Total 36
obat maka jarang dipergunakan. Terapi SI di

22
Sari Pediatri, Vol. 8, No. 3 (Suplemen), Januari 2007

idiopatik dengan kejang yang terkontrol (1 dengan Dari 15 pasien dengan kejang yang terkontrol, 7
monoterapi fenobarbital, 1 dengan 2 jenis OAE) serta pasien mendapat monoterapi, sisanya memperoleh
menunjukkan perkembangan yang normal. (Tabel 2) politerapi dengan 2-3 OAE. Jenis OAE yang diberikan
Dari kelompok simtomatik, faktor etiologi prenatal untuk monoterapi fenobarbital (1/7), asam valproat (2/
(kelainan perkembangan otak, prematuritas, infeksi 7), topiramat (1/7), dan ACTH (3/7). Respon terhadap
kongenital) ditemukan pada 15 pasien, faktor perinatal pemberian ACTH tampak dalam waktu 3-14 hari
(asfiksia) pada 5 pasien dan pasca natal (ensefalitis) setelah terapi dimulai dengan menghilangnya gejala
pada 1 pasien. Pemeriksaan CT-scan kepala dikerjakan klinis serta gambaran supression burst menghilang dalam
pada 21 pasien dengan hasil atrofi otak (15/21), waktu 1-2 minggu. Preparat ACTH yang tersedia adalah
lisensefali (1/21), agenesis korpus kalosum dan atrofi Synachten yang mengandung tetracosactide 1 mg /ml
otak (1/21), tuberosklerosis (2/21), kalsifikasi yang setara dengan 80 IU/ml. Dosis awal ACTH yang
intrakranial (1/21) dan ensefalomalasia (1/21). diberikan adalah 0,25 ml sekali sehari, dinaikkan secara
Pada Tabel 3 terlihat bahwa gambaran hypsarrhytmia bertahap setiap 3 hari tergantung dari respon. Dosis
hanya terdapat pada 2 pasien , sisanya adalah gambaran maksimal 2x0,5 ml pada 1 pasien. Terapi ACTH
modifikasi hypsarrhytmia dengan gambaran terbanyak diberikan selama 4 minggu. Efek samping yang terjadi
suppression burst (22/36). adalah kenaikan berat badan yang berlebihan dan moon-
Terapi OAE yang diberikan selama ini dalam bentuk face yang reversibel ketika ACTH dihentikan. Semua
mono dan politerapi (2-4 OAE), ACTH mulai dipakai pasien yang mendapat terapi ACTH bebas kejang, 1
pada tahun 2003 ketika obat tersebut sudah tersedia pasien dengan diagnosis sindrom Aicardi mengalami
meskipun tidak selalu ada. Respon terapi OAE terhadap relaps 2 bulan setelah penghentian ACTH. Pasien yang
kontrol kejang dapat dilihat pada Tabel 4. OAE lain mendapat monoterapi lain mengalami bebas kejang
yang dipakai sebagai terapi adalah fenobarbital, asam dalam waktu yang lebih lama yaitu 5 12 bulan. Status
valproat, prednison, metil-prednisolon, klonazepam, neurologi yang ditemukan pada pasien dapat dilihat
klobazam, nitrazepam dan topiramat. pada Tabel 5.
Pada pasien dengan kejang yang tidak terkontrol, Jika dilihat dari kelompok kriptogenik 10 pasien
13 pasien termasuk klasifikasi simtomatik, 8 pasien mengalami defisit neurologi yang menunjukkan
kriptogenik. Sedangkan dari kelompok pasien dengan adanya gangguan perkembangan otak, mungkin
kejang yang terkontrol 2 pasien termasuk klasifikasi dengan pemeriksaan penunjang lebih lanjut etiologi
idiopatik, 6 kriptogenik dan 7 simtomatik. pasti dapat ditelusuri sehingga dapat dimasukkan
Kejang yang tidak terkontrol pada beberapa pasien dalam klasifikasi simtomatik.
berubah menjadi epilepsi intraktabel yang sulit diobati.
Tabel 4. Respon terapi OAE terhadap kejang

Tabel 2. Klasifikasi Spasme Infantil pada 36 pasien Terapi n Kejang Kejang


terkontrol tidak terkontrol
Klasifikasi Spasme Infantil n
1 OAE 14 7 7
Simtomatik 20 2 OAE 11 4 7
Kriptogenik 14 3 OAE 10 4 6
Idiopatik 2 4 OAE 1 - 1
Total 36 Total 36 15 21

Tabel 3. Hasil pemeriksaan EEG pada saat pertama kali datang


Pemeriksaan EEG n
Suppression burst dengan dan tanpa gelombang epileptiform multifokal 22
Gelombang epileptiform multifokal 8
Hipofungsi berat dan gelombang epileptiform multifokal 4
Hypsarrhytmia 2
Total 36

23
Sari Pediatri, Vol. 8, No. 3 (Suplemen), Januari 2007

Tabel 5. Status neurologi pada 36 pasien Spasme Infantil suppression burst disertai gelombang epileptiform
Status neurologi Klasifikasi
multifokal (22/36), hypsarrhytmia hanya ditemukan
pada 2 orang pasien. Kepustakaan menyebutkan bahwa
Idiopatik Simtomatik Kriptogenik
gambaran hypsarrhytmia terutama timbul pada
Normal 2 4 pemeriksaan EEG interiktal pada saat anak dalam
Palsi serebral 17 10 keadaan bangun dan fase awal dari perjalanan penyakit
Perkembangan SI.15 Kemungkinan penyebab gambaran EEG yang
terlambat 3 tampak sebagian besar modifikasi hypsarrhytmia adalah
Total 2 20 14 karena rekaman dilakukan pada anak dalam keadaan
tidur karena sebagian besar perekaman EEG dilakukan
dalam sedasi; penyebab lain yang mungkin adalah
Diskusi perjalanan penyakit SI masih dalam tahap awal
sehingga gambaran khas hypsarrhytmia tidak muncul.
Pada penelitian ini jumlah pasien perempuan lebih Tata laksana pasien SI di Departemen Ilmu Kesehatan
banyak dari laki-laki, hal ini tidak sesuai dengan Anak RSCM Jakarta selama kurun waktu penelitian
kepustakaan yang menyatakan sebaliknya. Akan tetapi menggunakan obat fenobarbital (luminal), asam valproat,
hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh prednison, metil-prednisolon, klonazepam, klobazam,
Ismael S14 di Departemen IKA RSCM Jakarta yang nitrazepam dan topiramat. Kepustakaan menyebutkan
melaporkan selama 10 tahun (1985 1995) terdapat obat lini pertama yang dipakai dalam terapi SI ialah
53 pasien, 22 laki-laki, 31 perempuan.14 Hampir semua Vigabatrin, ACTH, prednison, nitrazepam (randomized
pasien mempunyai perkembangan yang abnormal (34/ controlled), piridoksin, asam valproat, zonisamide (open-
36), sesuai dengan penelitian Ismael S14 di RSCM yang label studies). Sedangkan obat-obat yang digunakan
menunjukan angka yang hampir sama (49/53). Usia sebagai lini kedua ialah asam valproat (randomized
awitan berkisar antara 3 minggu sampai 13 bulan. controlled studies), felbamat, lamotrigin dan topiramat
Sekitar 90% terjadi sebelum usia 1 tahun, sisanya di (randomized controlled).5,17-19 Selama kurang lebih 50
atas usia 1 tahun, seperti pada penelitian ini yaitu tahun terapi hormonal di Amerika Utara telah dikenal
usia 13 bulan. Angka kejadian tertinggi menurut luas. Pengobatan ACTH dilaporkan pertama kali pada
kepustakaan adalah usia 4-6 bulan, ada juga peneliti tahun 1958 mempunyai efek yang dramatik dan berefek
lain yang mengatakan 3-7 bulan4,15 Penelitian ini cepat terhadap spasm. Meskipun demikian masih banyak
menunjukkan bahwa peak onset antara usia 1-9 bulan, kontroversi tentang pemakaian ACTH dari segi efikasi,
sesuai dengan kepustakaan. dosis optimal, lama pemberian dan faktor prediktif dari
Berdasarkan etiologi, SI dapat diklasifikasikan ACTH.5 American Academy of Neurology and the Child
menjadi simtomatik, kriptogenik dan idiopatik. Neurology Society mengeluarkan rekomendasi bahwa
Kepustakaan menyebutkan bahwa sebagian besar SI ACTH mungkin efektif untuk terapi jangka pendek SI
termasuk kategori simtomatik,9 seperti pada penelitian dan perbaikan hypsarrhytmia (kelas I-II, level B) tetapi
ini simtomatik (20/36), kriptogenik (14/36) dan tidak terdapat bukti cukup yang merekomendasikan dosis
idiopatik (2/36). Kelompok simtomatik mungkin dapat optimal dan lama terapi ACTH (level U). Kortikosteroid
lebih besar lagi jika berbagai macam pemeriksaan oral tidak terbukti efektif untuk terapi SI (level U).
penunjang seperti MRI, PET scan, pemeriksaan Vigabatrin mungkin efektif untuk terapi jangka pendek
kelainan metabolik dan genetik.dapat dilakukan.16 SI (kelas III-IV, level C), toksisitas retina patut
Pemeriksaan CT-scan kepala yang dilakukan pada 22 diperhatikan sebagai efek samping, meskipun tidak
pasien seluruhnya memperlihatkan gangguan per- terdapat data untuk merekomendasikan frekuensi dan
kembangan otak. Dua pasien yang termasuk kategori cara uji tapis untuk mengurangi komplikasi pada anak
idiopatik memperlihatkan perkembangan yang normal (kelas IV, level U). Mengenai OAE lain seperti asam
dan berespon terhadap pemberian OAE. valproat, benzodiazepin, piridoksin, zonisamide,
Diagnosis SI ditegakkan berdasarkan manifestasi topiramat,IVIG, liposteroid, diet ketogenik dan
klinis ditunjang dengan gambaran EEG. Gambaran thyrotropin-releasing hormone (TRH) tidak ada bukti yang
EEG pada penelitian ini yang terbanyak adalah cukup untuk merekomendasikan obat-obat tersebut
modifikasi hypsarrhytmia berupa suppression burst dan untuk terapi SI (kelas III-IV, level U).20

24
Sari Pediatri, Vol. 8, No. 3 (Suplemen), Januari 2007

Kortikotropin, lebih dikenal sebagai ACTH gejala spasme, harus dipikirkan kemungkinan SI.
alamiah mempunyai masa kerja 12-18 jam, sedangkan Spasme infantil harus segera didiagnosis dan diobati
derivat sintetiknya yaitu Zn tetracosactrin mempunyai sedini mungkin dan dapat dicoba dengan obat yang
masa kerja 24-48 jam. Seratus unit kortikotropin sudah direkomendasikan yaitu ACTH sebagai terapi
ekuivalen dengan 1 mg tetracosactrin. Dosis ACTH jangka pendek. Diagnosis SI tidak sulit, namun tata
yang dipakai cukup beragam, Jepang menggunakan laksana SI di Indonesia menjadi sulit karena terbatasnya
dosis 3-14 IU/hari, Finlandia 18-36 IU/hari, Amerika persediaan ACTH. Penentuan klasifikasi berdasarkan
80 IU/hari. Beberapa penulis merekomendasikan etiologi sangat penting untuk menentukan prognosis
pemberian tetracosactide selang sehari mengingat masa dari segi respon terapi dan status perkembangan.
kerjanya yang lama.13 Vigabatrin direkomendasikan
oleh beberapa peneliti untuk SI dengan etiologi
simtomatik, khususnya tuberosklerosis. Dosis dimulai Daftar pustaka
dari 20-30 mg/kg BB/hari, dinaikkan secara bertahap
sampai terdapat respon secara klinis dan gambaran 1. Shields WD. Infantile spasm: an overview. J Pediatr
EEG. Dosis maksimal dapat diberikan sampai 100- Neurol 2004; 2:1-3.
200 mg/kg BB/hari, efek samping berupa toksisitas 2. Trevathan F, Murphy CC, Yearginn-Alsopp M. The de-
retina dan gangguan lapang pandang patut diper- scriptive epidemiology of infantile spasms among At-
timbangkan.18,21,22 Penelitian ini menunjukkan kesan lanta children. Epilepsia 1999; 40:748-51.
efektifitas ACTH sebagai terapi jangka pendek SI, oleh 3. Sidenvall R, Reg-Oloffson O. Epidemiology of infantil
karena itu tersedianya preparat ACTH sangat penting spasms in Sweden. Epilepsia 1995; 36:572-4.
untuk terapi SI. 4. Glauser TA. Infantile spasm (West syndrome). Didapat
Gejala SI menghilang secara spontan tanpa atau dari: http://www.emedicine.com. Diunduh pada Juni
dengan terapi pada sebagian besar pasien pada saat 2002.
pertengahan masa kanak-kanak.23 Kejang dalam bentuk 5. Wong M, Trevathan E. Infantile spasms. Pediatr neurol
lain (50%-70%) atau epilepsi intraktabel (50%) akan 2001; 24:89-98.
timbul pada pasien dengan riwayat SI.23,24 Penelitian 6. Fusco L, Vigevano F. Ictal clinical electroencephalographic
ini menunjukkan lebih dari separuh pasien (21/36) findings of spasms in West syndrome. Epilepsia 1993;
manifestasi klinik berubah menjadi epilepsi intraktabel. 34:671-8.
Sampai sejauh ini faktor utama dalam memprediksi 7. Dulae O. Epileptic spasms including infantile spasms.
prognosis untuk status perkembangan dan epilepsi di Didapat dari: http://www.epilepsy.org/ctf/spasms.html
kemudian hari adalah etiologi SI. Pasien dengan 8. Commission on Classification and Terminolgy of The
etiologi kriptogenik hanya 30%-50% mengalami International League Against Epilepsy. Proposal for re-
retardasi mental, sedangkan SI simtomatik 80%- vised classification of epilepsies and epileptic syndromes.
95%.23,24 Prognosis baik apabila pemeriksaan neurologi Epilepsia 1989; 30:389-99.
dan perkembangan yang normal saat onset, umur yang 9. Commission on Pediatric Epilepsy of The International
lebih tua pada saat onset, spasm singkat, dan terapi League Against Epilepsy. Workshop on infantile spasms.
ACTH dini.23,24 Epilepsia 1992; 33:195-9.
Penelitian ini menunjukkan seluruh pasien dengan 10. Donat JF, Wright FS. Seizures in series: Similarities be-
etiologi simtomatik (20/20) mengalami defisit tween seizures of the West and Lennox-Gastaut syn-
neurologi, angka ini mendekati persentasi yang disebut dromes. Epilepsia 1991; 32:504-9.
dalam kepustakaan. Dari kelompok kriptogenik 10 11. Friedman F, Pampiglion G. Prognostic implications of
pasien (10/14) juga mengalami defisit neurologi; angka electroencephalographic findings of hypsarrhytmia in
ini berbeda dengan kepustakaan, hal ini mungkin first year of life. Br Med J 1971; 4:323-5.
disebabkan pasien dengan klasifikasi kriptogenik 12. Hrachovy RA, Frost JD, Kellaway P. Hypsarrhytmia:
sebenarnya dapat dimasukkan dalam kelompok variations on the theme. Epilepsia 1984; 25:317-25.
simtomatik apabila dilakukan pemeriksaan penunjang 13. Riikonen R. The latest on infantile spasms. Curr Opin
lebih lanjut. in Neurol 2005; 18:91-95.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa jika 14. Ismael S. Outcome of patients with infantile spasm.
dijumpai pasien berusia kurang dari 9 bulan dengan Paediatr Indones 2000; 40:30-4.

25
Sari Pediatri, Vol. 8, No. 3 (Suplemen), Januari 2007

15. Arzimanoglou A, Guerrini R, Aicardi J. Infantile spasms medical treatment of infantile spasm. Report of Ameri-
and related syndrome. Dalam: Aicardis epilepsy in chil- can Academy of Neurology and the Child Neurology
dren, penyunting. Philadelphia: Lippincott Williams & Society. Neurology 2004; 62:1668-81.
Wilkins; 2004. h. 14-37. 21. Koo B. Vigabatrin in the treatment of infantile spasms.
16. Trasmonte JV, Barron TF. Infantile spasms: A proposal Pediatr Neurol 1999; 20:106-10.
for a staged evaluation. Neurol 1998; 19:368-71. 22. Hancock E, Osborne JP. Vigabatrin in the treatment of
17. Riikonen R. Steroids or vigabatrin in the treatment of infantile spasms in tuberosclerosis:literature review. J
infantile spasms?. Pediatr Neurol 2000; 23:403-8. Child neurol 1999; 14:71-4.
18. Mitchell WG, Shah NS. Vigabatrine for infantile spasms. 23. Riikonen R. A long-term follow-up study of 214 chil-
Pediatr Neurol 2002; 27:161-4. dren with the syndrome of infantile spasm. Neuropediatr
19. Lotze TE, Wilfong AA. Zonisamide treatment for symp- 1982; 13:14-23.
tomatic infantile spasms. Neurology; 62:211-6. 24. Koo B, Hwang PA, Logan WJ. Infantile spasms: Out-
20. Mackay MT, Weiss SK, Adams-Webber T, Ashwal S, come and prognostic factors of cryptogenic and symp-
Stephens D, Ballaban-Gill K dkk. Practice parameter: tomatic groups. Neurology 1993; 43:2322-27.

26

Anda mungkin juga menyukai