Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SEKTOR RIIL

OLEH :

YAFA YUHIDA

15.21.062

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM

2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha mendengar lagi Maha melihat dan
atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas yang berbentuk makalah ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada banginda Nabi Besar Muhammad SAW
beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu membantu perjuangan beliau dalam
menegakkan Dinullah di muka bumi ini.

Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Kebijakan
Finansial dan Fiskal yang bertema Sektor Moneter Penopang Sektor Riil Untuk
Pertumbuhan Berkelanjutan Dan Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang konstruktif
dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya. Akhirnya hanya
kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1


B. Tujuan dan Manfaat ......................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sektor Riil .................................................................................. 2


B. Pengertian Sektor Moneter .......................................................................... 2
C. Sektor Moneter Penopang Sektor Riil Untuk Pertumbuhan Berkelanjutan
Dan Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia................................................. 4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpul ...................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Uang memepunyai peran penting di dalam perekonomian, tanpa uang ekonomi tidak
bisa berjalan karena tidak ada permintaan atau konsumsi rumah tangga (C).sedangkan di sisi
lain terlalu banyak uang yang beredar di masyarakat mengakibatkan terlalu banyak
permintaan. Jika produksi atau penawaran di pasar terbatas, maka tingkat inflansi akan
meningkat dan laju inflasi yang terlalu tinggi akan berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi.

Hingga tingkat tertentu kenaikan harga akan meningkatkan produksi. Namun jika
tingkat harga terlalu tinggi permintaan akan merosot. Oleh karena itu dapat dipahami
pentingnya kebijakan moneter sebagai penopang sector riil untuk menjaga pertumbuhan yang
berkelanjutan dan stabilitas ekonomi.

B. TUJUAN DAN MANFAAT

1. Untuk mengetahui pengertian sector riil


2. Untuk mengetahui penegertian sector moneter
3. Untuk mengetahui bagaimana sector moneter menopang sector riil untuk
pertumbuhan berkelanjutan dan penjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

C. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan sektor riil?


2. Apa yang dimaksud dengan sektor moneter?
3. Bagaimana sektor moneter menopang sektor riil untuk pertumbuhan berkelanjutan
dan penjaga stabilitas ekonomi?

BAB II

1
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SEKTOR RIIL

Menurut Direktorat keuangan Negara-BAPENAS , sektor riil adalah segala bentuk


kegiatan perekonomian yang terkait dengan permintaan agregat (aggregate demand) dan
penawaran agrerat (aggregate supply). Dengan kata lain sektor riil adalah sektor yang
berfungsi memproduksi, mengekplorasi, dan menciptakan suatu nilai barang dan jasa. Oleh
karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah sektor industri.

Sisi penawaran di pasar barang menggambarkan kemampuan perekonomian


menghasilkan barang dan jasa pada suatu periode tertentu.Sedangkan sisi permintaannya
menggambarkan pengeluaran yang dilakukan oleh pelaku ekonomi, seperti rumah tangga,
perusahaan, pemerintah, dan luar negeri.

Berikut ini merupakan variabel-variabel agregatif yang termasuk sebagai pasar


komoditi yaitu :

1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga (C)


2. Saving atau tabungan (S)
3. Pendapatan nasional (Y)
4. Investasi (I)
5. Tingkat harga (P)
6. Pengeluaran konsumsi pemerintah (G)
7. Transfer pemerintah (Tr)
8. Ekspor (X)
9. Impor (I)

B. PENGERTIAN SEKTOR MONETER

Sektor moneter adalah suatu kelembagaan yang bertanggung jawab secara kualitatif
dan kuantitatif sehingga bisa mendinamiskan ekonomi yang berkelanjutan. Kebijakan
moneter adalah kebijakan yang dibuat oleh bank sentral untuk mempengaruhi jumlah uang
yang beredar dan kredit yang pada gilirannya akan mempengaruhi kegiatan ekonomi
masyarakat.

Tujuan kebijaksanaan moneter adalah untuk menjaga stabilisasi ekonomi yang


diukur dengan kesempatan kerja, kesetabilan harga serta neraca pembayaran internasional

2
yang seimbang.Kalau kesetabilan dalam kegiatan ekonomi terganggu, maka kebijaksanaan
moneter dapat dipakai untuk memulihkan ketidakstabilan tersebut.

Instrument atau alat kebijaksanaan yang dipakai adalah :

1. Instrument yang umum


a. Politik pasar terbuka (open market), meliputi tindakan menjual dan membeli
surat-surat berharga oleh bank sentral
b. Politik diskonto (discount policy), tindakan untuk mengubah-ubah tingkat bunga
yang harus dibayar oleh bank umum dalam hal meminjam dana dari bank sentral.
c. Politik perubahan cadangan minimum (reserves requipment), apabila cadangan
minimum diturunkan, jumlah uang beredar cenderung naik, dan sebaliknya.
2. Instrument yang selektif
a. Margin requirement, digunakan untuk membatasi penggunaan kredit untuk
tujuan-tujuan pembelian surat berharga.
b. Moral suasion, untuk mempengaruhi sikap lembaga moneter dan individu yang
bergerak di bidang moneter dengan pidato-pidato Gubernur Bank Sentral, atau
publikasi agar bersikap sesuai dengan yang dikehendaki penguasa moneter

Otoritas moneter terdiri dari bank sentral (Bank Indonesia) dan pemerintah pusat,
dalam hal pemerintah pemerintah melakukan kegiatan/fungsi moneter, seperti misalnya
transaksi dengan IMF atau mengadakan pinjaman dari luar negri untuk memperkuat
cadangan devisa.

Pasar uang akan berada dalam keadaan seimbang apabila penawaran akan uang (Ms)
sama dengan permintaan akan uang (Md). Pengaturan jumlah uang yang beredar pada
masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar, yaitu:

1. Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy


Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar.
2. Kebijakan Moneter Kontraktif/Monetary Contractive Policy
Adalah suatu kebijakan alam rangka mengurangi jumlah uang yang
beredar.Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy).

C. SEKTOR MONETER PENOPANG SEKTOR RIIL UNTUK PERTUMBUHAN


BERKELANJUTAN DAN PENJAGA STABILITAS EKONOMI INDONESIA

Uang memepunyai peran penting di dalam perekonomian, tanpa uang ekonomi tidak
bisa berjalan karena tidak ada permintaan atau konsumsi rumah tangga (C).sedangkan di sisi

3
lain terlalu banyak uang yang beredar di masyarakat mengakibatkan terlalu banyak
permintaan. Jika produksi atau penawaran di pasar terbatas, maka tingkat inflansi akan
meningkat dan laju inflasi yang terlalu tinggi akan berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi.

Hingga tingkat tertentu kenaikan harga akan meningkatkan produksi. Namun jika
tingkat harga terlalu tinggi permintaan akan merosot. Oleh karena itu dapat dipahami
pentingnya kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas peredaran uang, jangan terlalu banyak
dan jangan terlalu sedikit. Karena terlalu banyak uang beredar di tangan masyarakat akan
menimbulkan terlalu banyak permintaan dalam ekonomi. Sebaliknya terlalu sedikit uang
yang di pegang oleh masyarakat membuat rendahnya permintaan di dalam kegiatan ekonomi
yang mengakibatkan rendahnya produksi yang bisa mengakibatkan resesi ekonomi jadi,
stabilitas uang yang beredar bisa diartikan sebagai stabilitas ekonomi.

Secara sederhana bisa diasumsikan bagaimana sektor moneter penopang sektor riil
dan selanjutnya mempengaruhi stabilitas ekonomi, yaitu apabila permintaan akan barang dan
jasa lebih besar dari penawaran akan barang dan jasa (AD > AS) maka akan menyebabkan
kelangkaan, sehingga otomatis harga barang-barang di pasar naik dan dapat mengakibatkan
inflasi. Disini kebijakan moneter berperan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar
sehingga tidak trjadi inflasi lagi.Seperti yang kita ketahui inflasi sendiri mengancam stabilitas
ekonomi suatu negara.

Jika permintaan akan barang dana jasa lebih kecil dari penawaran barang dan jasa
(AD<AS), maka akan menyebabkan penumpukan barang dan jasa, sehingga bank Indonesia
sebagai bank sentral bisa menambah uang yang beredar sehingga kemampuan masyarakat
untuk membeli barang dan jasa meningkat dan dapat mengurangi penumpukan barang dan
jasa yang ada.

Untuk mengetahui sejauh mana tingkat efektivitas dari suatu kebijakan moneter di
Indonesia, perlu diketahuai dulu bagaimana relasi sektor riil dan sektor moneter. Dimana
secara garis besar hubungan antara kedua sector tersebut terjadi lewat jalur permintaan uang
(konsumsi), misalnya meningkat menyusul pertumbuhan ekonomi output/pendapatan di
sector riil dan investasi menurun akibat suku bunga meningkat.

Jika BI mendorong pertumbuhan ekonomi lewat penurunan suku bunga yang


membuat volume investasi meningkat (karena investasi menjadi lebih murah) dan jumlah

4
konsumsi bertambah (karena meminjam dari bank untuk membiayai konsumsi lebih murah
atau menabung di bank lebih rugi karena penghasilan bunga lebih rendah), maka dikatakan
kebijakan moneter efektif.Untuk menurunkan tingkat bunga maka suplay atau jumlah uang
yang beredar di masyarakat harus diperbanyak, sehingga laju PDB meningkat.

Kebijakan moneter akan mempengaruhi pasar uang dan pasar surat berharga. Pasar
uang dan surat berharga itu akan menentukan tinggi rendahnya tingkat bunga, dan tingkat
bunga akan memperngaruhi tingkat agregat, yang pada giliranya permintaan dan penawaran
agregat itu akan menentukan keadaan di pasar barang dan jasa. Kondisi di pasar barang dan
jasa ini akan menentukan tingkat harga dan kesempatan kerja akan menentukan tingkat
pendapatan dan tingkat upah yang di harapkan. Keduanya akan memiliki umpan balik yaitu
pendapatan akan memberikan umpan balik terhadap permintaan agregat dan upah harapan
mempunyai umpan balik terhadap penawaran agregat dan pasar uang serta pasar surat
berharga.

Kebijakan moneter merupakan jangkar terpenting dalam menjaga stabilitas ekonomi


dan memacu pertumbuhan ekonomi.Di mana kebijakan moneter berjibaku memegaruhi
kegiatan ekonomi melalui instrumen uang beredar, inflasi, suku bunga, neraca pembayaran,
nilai tukar, dan yang lain. kebijakan moneter itu menjadi kian strategis untuk memulihkan
perekonomian.

BAB III
PENUTUP

5
A. KESIMPULAN

Sektor moneter adalah suatu kelembagaan yang bertanggungjawab secara kualitatif


dan kuantitatif sehingga bisa mendinaminkan ekonomi yang berkelanjutan. Sector riil adalah
sector yang berfungsi memproduksi, mengekplorasi, dan menciptakan suatu nilai barang dan
jasa.

Dalam hal ini sector moneter (uang dan kebijakan moneter) sangat berpengaruh
terhadap sektor riil yang berjalan di Indonesia yaitu produksi barang dan jasa.Tanpa uang
ekonomi tidak bisa berjalan karena tidak ada permintaan atau konsumsi rumah tanggaa (C).
Sedangkan di sisi lain terlalu banyak uang yang beredar di masyarakat mengakibatkan terlalu
banyak permintaan. Jika produksi atau penawaran di pasar terbatas, maka tingkat inflansi
akan meningkat dan laju inflasi yang terlalu tinggi akan berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi.

Sehingga kebijakan moneter penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan memacu
pertumbuhan ekonomi Di mana kebijakan moneter mencoba memegaruhi kegiatan ekonomi
melalui instrumen uang beredar, inflasi, suku bunga, neraca pembayaran, nilai tukar, dan
yang lain. Kebijakan moneter itu menjadi kian strategis untuk memulihkan perekonomian

DAFTAR PUSTAKA

Nopirin. Ekonomi Moneter Buku I. Edisi Ke-1. Yogyakarta:BPFE

6
Nopirin. Ekonomi Moneter Buku II. Edisi KE-4.Yogyakarta: BPFE

Primus, Josephus. 2015. Di Tengah Perlambatan Ekonomi, Lima Negara ASEAN Masih
Tumbuh Tinggi. http://bisniskeuangan.kompas.com /read/2015/05/19/183415226/
Di. Tengah. Perlambatan. Ekonomi. Lima. Negara. ASEAN. Masih. Tumbuh. Tinggi
(diakses tanggal 25 Mei 2015).

Saefulloh, Toha Hato. 2012. Keseimbangan Pasar Sektor Riil dan Moneter.
https://hatofighter.wordpress.com/2012/10/26/keseimbangan-pasar-sektor-rill-sektor
-moneter/ (diakses tanggal 25 Mei 2015).

Sukman, Yoga. 2015.Revisi GWM-LDR, BI Minta Perbankan Lebih


Agresif.http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/05/19/210352526/(diakses
tanggal 25 Mei 2015).

Sukman, Yoga. 2015.BI Sebut Tiga Faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi


Indonesia.http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/05/05/191657826/.BI.
Sebut.Tiga.Faktor.Penentu.Pertumbuhan.Ekonomi.Indonesia?
utm_source=bisniskeuangan&utm_medium=bp&utm_campaign=related&(diakses
tanggal 25 Mei 2015).

Tambunan, Tulus T.H. 2013.Perekonomian Indonesia:Kajian Teoritis dan Analisis Empiris.


Jakarta: Ghalia Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai