SEGMENTASI PASAR
2. Pemasaran segmen
Pemasaran segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam
kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian.
3. Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub-group di dalam
segmen-segmen. Suatu ceruk adalah suatu grup yang didefiniskan
dengan lebih sempit.
4. Pemasaran mikro
Praktik penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok
dengan citarasa individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam
pemasaran mikro adalah pemasaran lokal dan pemasaran individu.
Bagaimana segmentasi dilakukan:
Syarat segmentasi efektif
1. Dapat diukur ( Measurabel ) Ukuran, daya beli, dan profil pasar harus
dapat diukur dengan tingkat tertentu.
2. Dapat dijangkau ( Accessible ) Segmen pasar dapat dijangkau dan
dilayani secara efektif.
3. Cukup besart ( Substantial ) Segmentasi pasar cukup besar atau cukup
memberi laba yang dapat diloyani. Suatu segmen merupakan
kelompok homogenyang cukup bernilai untuk dilayani oleh progam
pemasaran yang sesuai.
4. Dapat dibedakan ( Differentiabel ) Differentiabel berarti segmen
tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
5. Dapat dilaksanakan ( Actionable ) Actionable berarti segmen tersebut
dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki
perusahaan.
EKUITAS MEREK
2. Revitalisasi Merek
Revitalisasi merek merupakan penguatan kembali posisi merek yang
telah mengalami masa-masa sulit dalam lingkungan pasar. Tindakan
revitalisasi disebabkan adanya perubahan selera dan preferensi
konsumen, munculnya pesaing dan baru serta semua perkembangan
yang terjadi yang mempengaruhi peruntungan merek dalam
lingkungan pasar.
b. Berarti
c. Dapat disukai
d. Dapat ditransfer
e. Dapat disesuaikan
f. Dapat dilindungi
2. Merancang Kegiatan Pemasaran Holistik
Tiga tema baru pemasaran holistik :
a. PERSONALISASI
Pemasaran personalisasi adalah tentang memastikan
merek dan pemasarannya serelevan mungkin dengan
sebanyak mungkin pelanggan-sebuah tantangan, mengingat
tidak ada dua pelanggan yang identik.
b. INTEGRASI
Pemasaran integrasi adalah (integrated marketing) adalah
tentang membaurkan dan menyesuaikan kegiatan pemasaran
untuk memaksimalkan efek individual dan kolektif mereka.
Kita dapat mengevaluasi semua kegiatan pemasaran
terintegrasi berdasarkan efektiviitas dan efisiensi kegiatan
tersebut dalam mempengaruhi kesadaran merek dan
menciptakan, mempertahankan, atau memperkuat citra
merek.
c. INTERNALISASI
Penetapan merek internal (internal branding) adalah
kegiatan dan proses yang membantu memberi informasi dan
menginspirasi karyawan. Beberapa prinsip penting untuk
penetapan merek internal adalah;
1) memilih saat yang tepat.
2) menghubungkan pemasaran internal dan eksternal.
3) menghidupkan merek bagi karyawan.
Kriteria:
Mengukur ekuitas merek
Ada dua pendekatan dasar untuk mengukur ekuitas merek. Pendekatan tidak
langsung menilai sumber ekuitas merek yang potensial dengan
mengidentifikasi dan melacak struktur pengetahuan merek konsumen.
Pendekatan langsung menilai dampak aktual pengetahuan merek terhadap
respos konsumen pada berbagai aspek pemasaran.
Agar ekuitas merek dapat melaksanakan fungsi strategis yang berguna dan
memandu keputusan pemasaran, pemasar harus benar-benar memahami (1)
sumber ekuitas merek dan bagaimana sumber itu mempengaruhi hasil yang
diharapkan, dan (2) bagaimana bila sumber-sumber dan hasil ini berubah
seiring berjalannya waktu. Audit merek penting bagi poin pertama dan
penelusuran merek penting bagi poin kedua.
1. Audit merek (brand audit) adalah prosedur yang berfokus pada
konsumen untuk menilai kesehatan merek, mengungkap sumber
ekuitas mereknya, dan menyarankan cara untuk meningkatkan dan
mengangkat ekuitasnya.
2. Studi penelusuran merek (brand-tracking studies) mengumpulkan data
kuantitatif dari konsumen secara rutin sepanjang waktu untuk
memberikan informasi dasar yang konsisten tentang bagaimana
kinerja merek dan program pemasaran mereka pada aspek-aspek
kunci.
POSITIONING MEREK
POD &POP:
Point Of Parity (POP )adalah asosiasi yang tidak mesti unik untuk merek,
tetapi dapat dimiliki bersama merek lain
Tingkatan POD :
1. Atribut merek
2. Manfaat merek
3. Nilai merek
MENGHADAPI PERSAINGAN
2. Menghadapi pesaing
Pesaing adalah perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan yang sama
Persaingan dapat dilihat dari sudut pandang:
a. Industri: suatu kelompok perusahaan yang menawarkan produk
atau kelas produk yang merupakan pengganti erat satu sama
lain
b. Pasar: Perusahaan yang berusaha memenuhi kebutuhan
pelanggan yang sama
Persaingan pasar :
1) Pesaing aktual
2) Pesaing potensial
3. Mengidentifikasi pesaing
Perusahaan perlu menentukan :
a. Strategi
Kelompok strategi : sekelompok perusahaan yang mengikuti
strategi yang sama dalam pasar sasaran tertentu
b. Tujuan
- Memaksimalkan laba :
Jangka pendek
Jangka panjang
Beberapa bauran tujuan (profitabilitas, pangsa pasar, arus kas,
teknologi, layanan)
c. Kekuatan dan kelemahan
- Pangsa pasar
- Pangsa pikiran
- Pangsa hati
d. Perusahaan tidak boleh menghabiskan seluruh waktu berfokus
pada pesaing, melainkan berfokus pada pelanggan
1. Serangan Frontal
Penyerang dikatakan melakuakan serangan frontal bila ia
mengerahkan massa dan kekuatannya tepat berhadapan dengan
lawan. Ia lebih menyerang kekuatan lawan daripada titik kelemahan
lawan. Bagaimana hasilnya akan tergantung siapa ang
memilikikekuatan dan daya tahan yang lebih besar. Dalam serangan
yang benar-benar frontal, penyerang menandingi produk, iklan, harga
dan seterusnya dari lawannya.
5. Serangan Gerilya.
Khusus bagi perusahaan-perusahaan kecil, terutama yang
kekurangan modal yang ingin menyerang pasar, ada pilihan yang
tersedia, yaitu serangan gerilya. Perang gerilya dilancarkandengan
serangan kecil dan terputus-putus pada berbagai wilayah lawan.
Tujuannya mengganggu dan mengacau lawan dan akhirnya
memperoleh tempat berpijak yang tepat. Pada umumnya, perang
gerilya dilakukan perusahaan yang lebih kecil melawan perusahaan
yang lebih besar. Disebabkan ketidakmampuannya melancarka
serangan frontal maupun serangan sisi yang efektif, perusahaan yang
lebih kecil tersebut menyerang secara beruntun dengan promosi yang
pendek dan potongan harga pada beberapa tempat secara
sembarangan dalam wilayah yang dikuasai perushaan yang lebih
besar. Tindakan ini diperhitungkan untuk secara perlahan-lahan
melemahkan kekuasan atas pasar. Dalam hal ini, penyerang tetap
harus menentukan apakah akan melancarkan serangan besar atau
serangan kecil-kecilan dan dilakukan terus menerus.
DAUR HIDUP PRODUK