Anda di halaman 1dari 30

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)


Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati,
Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 03 5 dari 11 27 Februari
2017

BAHAN AJAR/DIKTAT

PENGANGGARAN

SKS: 3 SKS

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2017

Page 0 of 30
Penganggaran
VERIFIKASI BAHAN AJAR

Pada hari ini tanggal ...... bulan Februari tahun 2017 . Bahan ajar Mata Kuliah
Penganggaran Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi telah diverifikasi oleh Ketua
Jurusan Akuntansi.

Semarang, Februari 2017


Mengetahui Ketua Jurusan/
Program Studi Akuntansi Koord. Tim Penulis

Drs. Fachrurrozie, M.Si Drs. Sukardi Ikhsan, M.si.


NIP. 196206231989011001 NIP. -

Bahan Ajar Penganggaran 1|Page


PRAKATA

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmatnya, Bahan Ajar mata kuliah Penganggaran ini dapat
terselesaikan dengan baik. Adapun tujuan dari bahan ajar ini adalah sebagai
bahan belajar mahasiswa tanpa mengurangi esensi penggunaan buku-buku
pendamping lainnya. Bahan ajar ini sepenuhnya dimodifikasi dari berbagai
macam buku Penganggaran, yang berisi tentang penjelasan Penganggaran.
Selanjutnya bahan ajar ini juga dilengkapi dengan latihan contoh soal dan
jawabannya.

Semoga diktat ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan akan


dilakukan penyesuaian di kemudian hari.

Tim Penulis,

Bahan Ajar Penganggaran 2|Page


DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang
Penganggaran Perusahaan sehingga mahasiswa mampu menjelaskan, memahami dan
membuat anggaran dalam perusahaan

Bahan Ajar Penganggaran 3|Page


DAFTAR ISI

BAB 1 Pendahuluan ............................................................................................................................................ 5


BAB 2 Konsep, Fungsi, Tujuan Dan Jenis-Jenis Anggaran .................................................................. 7
BAB 3 Analisis Tren ............................................................................................................................................ 9
BAB 4 Analisis Regresi ....................................................................................................................................11
BAB 5 Anggaran Penjualan ...........................................................................................................................13
BAB 6 Anggaran Produksi .............................................................................................................................15
BAB 7 Anggaran Operasional Perusahaan Dagang ...........................................................................17
BAB 8 Anggaran Financial Perusahaan Dagang..................................................................................20
BAB 9 Anggaran Operasional Perusahaan Manufaktur ..................................................................22
BAB 10 Anggaran Finansial Perusahaan Manufaktur......................................................................24
BAB 11 Anggaran Perusahaan Jasa Perhotelan ..................................................................................11
BAB 12 Anggaran Perusahaan Jasa Perbankan ..................................................................................28
BAB 13 Anggaran Perusahaan Jasa Konstruksi ..................................................................................29

Bahan Ajar Penganggaran 4|Page


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Mata Kuliah ini merupakan mata kuliah yang mempelajari mengenai konsep penyusunan
budget serta aplikasi penyusunan budget baik pada perusahaan jasa, perusahaan dagang
maupun perusahaan manufaktur.

B. Prasyarat :
1. Pengantar Akuntansi

C. Petunjuk Belajar
1. Kehadiran minimal 75%
2. Keaktifan dalam diskusi kelas
3. Penguasaan dalam menyajikan materi diskusi
4. Tugas individu dan tugas kelompok
5. Ujian tengah semester dan ujian akhir semester

D. Kompetensi dan Indikator


1. Mahasiswa dapat mengerti pengertian, jenis dan fungsi anggaran.
2. Mengetahui bagaimana alur penyusunan anggaran.
3. Mampu menyusun anggaran penjualan, anggaran produksi, bahan baku, tenaga kerja,
biaya overhead pabrik, piutang, hutang dan kas.
4. Mahasiswa mampu menyusun operasional budget dan financial budget pada
perusahaan dagang.
5. Mahasiswa mampu menyusun operasional budget dan financial budget pada
perusahaan manufaktur.
6. Mahasiswa mampu menyusun operasional budget dan financial budget pada
perusahaan perhotelan.
7. Mahasiswa mampu menyusun operasional budget dan financial budget pada
perusahaan jasa perbankan.
8. Mahasiswa mampu menyusun operasional budget dan financial budget pada
perusahaan jasa konstruksi.

E. Pembahasan Materi
1. Kontrak kuliah dan silabus.
2. Konsep, fungsi, tujuan dan jenis-jenis anggaran.
3. Analisis tren
4. Analisis regresi
5. Anggaran penjualan konsep dan aplikasi.
6. Anggaran produksi konsep dan aplikasi.
7. Operating budget perusahaan dagang.
8. Financial budget perusahaan dagang.
9. Ujian tengah semester.
10. Operating budget perusahaan manufaktur.
11. Financial budget perusahaan manufaktur.
12. Operating budget dan financial budget perusahaan perbankan.
13. Operating budget dan financial budget perusahaan perhotelan.
14. Operating budget dan financial budget perusahaan konstruksi.
15. Ujian Akhir Semester

Bahan Ajar Penganggaran 5|Page


F. Referensi
1. Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri. 1995. Anggaran Perusahaan 1. Edisi 3,
Cetakan kedelapan. Yogyakarta : BPFE UGM.
2. Apandi Nasehatun. 1999. Budget & Control : Sistem Perencanaan dan
PengendalianTerpadu. Konsep dan Penerapan. Edisi 1. Jakarta : Penerbit Grasindo.
3. Munandar.1998. Budgeting : Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja
danPengawasan Kerja. Edisi 1, Cetakan keduabelas. Yogyakarta : BPFE UGM
4. Nafarin, M. 2008. Penganggaran Perusahaan. Jakarta. Salemba Empat.
5. Welsch, Glenn A. 2000. Budgeting : perencanaan dan pengendalian Laba 1, Edisi 1
Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
6. Welsch, Glenn A. 2000. Budgeting : perencanaan dan pengendalian Laba 2, Edisi 1
Jakarta : Penerbit Salemba Empat

Bahan Ajar Penganggaran 6|Page


BAB 2
KONSEP, FUNGSI, TUJUAN DAN JENIS-JENIS ANGGARAN

A. Kompetensi dan indikator


1. Mengetahui pengertian anggaran dan fungsi dari anggaran.
2. Mengerti jenis-jenis anggaran yang bisa disusun dan dapat menyusunnya.
3. Bagan hubungan anggaran operasional dan finansial.

B. Pengertian anggaran.
1. Anggaran (bussines budget) merupakan suatu rencana yang disusun secara formal
dan sistematis dari pada tamggumg jawab manajemen di dalam perencanaan,
koordinasi dan pengawasan yang dinyatakan dengan kesatuan moneter dan berlaku
untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.
2. Sebagai alat manajemen dalam melaksanakan fungsi manajemen (planning,
organizing, actuating dan controlling).
3. Nafirin menjelaskan bahwa budgeting berati menjelaskan, menghitung dan
menyusun anggaran perusahaan.

C. Fungsi anggaran, mengandung 3 fungsi yaitu :


1. Perencanaan merupakan merencanakan anggaran masing-masing kegiatan ke depan
2. Pelaksanaan adalah sebagai pedoman pelaksanaan
3. Pengawasan digunakan sebagai alat kontrol untuk memonitor kinja bawahan.

D. Sumberdaya perusahaan
1. Sumber daya alam
2. Sumber daya manusia
3. Sumber daya keuangan
4. Sumber daya promotion

E. The Strategic Management Proces


Planning: Internal
Identifikasi kekuatan dan kelemahan Analisis
Identifikasi peluang dan ancaman

Lead
to
Select Target Development Marketing Strategic
Mix
Lead
to
Acquire Resources
Implementatio
Organize Resources
n
Use Resources

Lead to

Expected performance
Take Corrective actions Control

F. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam budgeting


1. Sebagai alat perencanaan, penganggaran menuntut pemikiran yang diteliti, sehingga
nantinya diharapkan akan memberikan gambaran (target) yang lebih nyata dlm hal
unit (volume) dan moneter.

Bahan Ajar Penganggaran 7|Page


2. Sebagai pelaksanaan, penganggaran dijadikan sebagai pedoman dlm pelaksaaan
pekerjaan sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan scr selaras dlm mencapai tujuan
perusahaan sesuai dengan target.
3. Sebagai alat pengawasan, penganggaran dijadikan alat untuk mengevaluasi terhadap
pelaksanaan pekerjaan yaitu dengan membandingkan budgeting dengan accounting

G. Jenis-jenis anggaran dapat dikelompokkan menjadi :


1. Cara penyusunannya
a. Anggaran Vareabel Seperti produksi 1000 1200 unit
b. Anggaran tetap Anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas
produksi tertentu.
2. Dasar penyusunannya
a. Anggaran periodik Anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu
(umumnya 1 tahun)
b. Anggaran kontinue Anggaran yang disusun untuk mengadakan perbaikan
anggaran yang pernah dibuat. Contoh setiiap bulan dilakukan perbaikan
anggaran.
3. Jangka waktu penyusunannya
a. Anggaran jangka pendek (taktis) Anggaran disusun untuk periode tertentu
dengan jangka waktu paling lama 1 tahun. Biasanya anggaran untuk modal kerja.
b. Anggaran jangka panjang Anggaran yang disusun untuk jangka waktu tertentu
dengan jangka waktu lebih dari 1 tahun (biasanya anggaran untuk keperluan
investasi barang modal)
4. Kemampuan penyusunannya
a. Anggaran komprehensif Rangkaian dari berbagai macam anggaran yang
disusun secara lengkap, yaitu perpaduan dari anggaran operasional dan
keuangan.
b. Anggaran partial Anggaran yang disusun tidak secara lengkap dan hanya pada
bagian anggaran tertentu karena keterbatasan penyusunannya.
5. Fungsi penyusunannya
a. Approriation budget Anggaran yang disusun untuk tujuan tertentu dan tidak
diperkenankan untuk manfaat lain.
b. Performance budget Anggaran yang disusun berdasarkan fungsi aktivitas yang
dilaksanakan perusahaan untuk menilai apakah beban biaya yang dikeluarkan
oleh masing-masing aktivitas tidak melampui batas. Dalam akuntansi sering
disebut pusat pertanggungjawaban biaya (cost driver).
6. Bidang penyusunannya
a. Anggaran operasional Anggaran yang disusun untuk menyusun anggaran
laporan laba-rugi. Seperti anggaran penjualan, produksi dan anggaran biaya.
b. Anggaran keuangan Anggaran yang disusun untuk menyusun anggaran
neraca. Seperti anggaran kas, piutang dan anggaran hutang.

Bahan Ajar Penganggaran 8|Page


BAB 3
ANALISIS TREN

A. Kompetensi dan indikator


1. Mengetahui konsep dari analisis tren
2. Mengetahui kegunaan analisis tren dalam budgeting
3. Dapat menggunakan analisis tren untuk peramalan.

B. Pengertian Analisis Tren/ Forcasting


1. Forecasting/Ramalan : proses aktivitas meramalkan suatu kejadian yang mungkin
terjadi dimasa mendatang dengan cara mengkaji data yang ada.
2. Forcasting Budget yaitu budget yang berisi taksiran-taksiran (forecast) tentang
kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu (periode) tertentu yang akan
datang, serta berisi taksiran-taksiran forecast tentang keadaan atau posisi financial
perusahaan pada suatu saat yang akan datang.
3. Forecasting budget terdiri dari dua kelompok budget :
a) Operating budget ialah budget yang berisi taksiran-taksiran tentang
kegiatankegiatan perusahaan dalam jangka waktu (periode) tertentu yang akan
atang.
b) Financial budget ialah budget yang berisi taksiran-taksiran tentang keadaan atau
posisi financial perusahaan pada suatu saat yang akan datang.

C. Metode ramalan penjualan (sales forecasting)


Metode ramalan penjualan (sales forecasting) merupakan proses aktivitas
memperkirakan produk yang akan dijual di masa mendatang dalam keadaan tertentu dan
dibuat berdasarkan data yang pernah terjadi atau mungkin akan terjadi.

D. Metode sales forcasting


1. Metode kualitatif
2. Metode kuantitatif
E. Sales forcasting metode kualitatif
a. Metode pendapat para tenaga penjualan.
b. Metode pendapat para manajer divisi penjualan.
c. Metode pendapat para pakar.
d. Metode pendapat dari survei konsumen.

F. Sales forcasting metode kualitatif


a. Analisis lini produk
b. Metode distribusi probabilitas
c. Analisis tren, metode yang bias digunakan :
1) Metode setengah rata-rata
2) Metode kuadrat terkecil (Least Square Metods)
3) Metode momen
d. Analisis regresi

G. Analisis lini produk


a. Ramalan ini mencakup keputusan sementara tentang jalur produk baru yang akan
diperkenalkan, jalur produk lama yang akan dihapus, serta inovasi dan produk
campuran.

Bahan Ajar Penganggaran 9|Page


b. Contoh anggaran jualan per tahun untuk produk X sebanyak 2.000 unit dan produk Y
sebanyak 4.600 unit. Masalahnya adalah apakah akan meningkatkan produk Y tanpa
meningkatkan produk X atau sebaliknya.

H. Metode Distribusi Probabilitas


Jualan Nilai Probabilitas Nilai Tertimbang
1.000 unit 10% 100 unit
5.000 unit 20% 1.000 unit
9.000 unit 35% 3.150 unit
13.000 unit 30% 3.900 unit
17.000 unit 5% 850 unit
100% 9.000 unit
Nilai tertimbang = Jualan X Probabilitas

I. Analisis tren
Analisis tren merupakan analisis runtut waktu atau data berkala sebagai vareabel bebas.
Y penjualan
X waktu (tahunan/semesteran/triwulanan/bulanan)
Terdiri dari:
1. Tren garis lurus
a. Metode setengah rata-rata
b. Metode kuadrat terkecil (Least Square Metods)
c. Metode momen
2. Tren bukan garis lurus
a. Tren parabola kuadrat
b. Tren eksponensial (Logaritma)

J. Standar kesalahan peramalan


1. Dalam analisis tren terdapat dua metode yaitu tren linier dan bukan linier.
2. Untuk menentukan mana tren yang terbaik, maka kita melihat nilai Standar
Kesalahan Penilaian (SKP).
3. Nilai SKP yg terkecil menunjukkan tren paling baik.
4. Rumus SKP :
X Y : n 2
2

Bahan Ajar Penganggaran 10 | P a g e


BAB 4
ANALISIS REGRESI
A. Kompetensi dan indikator
1. Memahami konsep dari analisis regresi
2. Mengetahui bagaimana kegunaan analisis regresi dalam bidang budgeting.
3. Dapat melakukan peramalan dengan menggunakan analisis regresi.

B. Pengertian Analisis Regresi


1. Analisis regresi salah satu analisis data kuantitatif untuk memperhitungkan
besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan suatu kejadian terhadap kejadian
lainnya.
2. Terdiri dari regresi sederhana dan berganda.
3. Analisis korelasi analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan sebab
akibat antara beberapa vareabel.
4. Metode regresi menggunakan vareabel lain yang diperkirakan mempunyai pengaruh
yang kuat terhadap perkembangan penjualan.

C. Rumus yg digunakan :
Y a bX
n XY X Y
b
n X 2 X
2

a
Y b Y
n data yg dianalisis
n = Jumlah
a = nilai konstanta
b = koefisien regresi

D. Contoh kasus penjualan susu (Y) dihubungkan dengan penjualan roti (X)
n Tahun Jualan (Y) X X2 XY
1 2011 130 3 9 390
2 2012 145 4 16 580
3 2013 150 5 25 750
4 2014 165 6 36 990
5 2015 170 7 49 1.190
760 25 135 3.900
Hasil regresi :
b = 10
a = 102
Y = 102 + 10X

E. Koefisien korelasi
Koefisien Korelasi (R) Taksiran
< 0,20 Sangat lemah, dapat diabaikan
0,20 0,40 Lemah
0,40 0,70 Cukup
0,70 0,90 Kuat
0,90 1,00 Sangat Kuat

Bahan Ajar Penganggaran 11 | P a g e


F. Koefisien Determinan (R2)
1. Koefisien Determinan (coefficient of determinations) mengukur persentase
variabilitas Y yang dapat dijelaskan dg vareabel bebas X.
2. Rumus :
R
2

a Y b XY n Y
2


Y 2 n Y
2

Bahan Ajar Penganggaran 12 | P a g e


BAB 5
ANGGARAN PENJUALAN

A. Kompetensi dan indikator


1. Mahasiswa paham akan pengertian, kegunaan dan factor-faktor yang mempengaruhi
dalam penyusunan anggaran penjualan.
2. Mahasiswa mampu menyusun anggaran penjualan.

B. Kegunaan anggaran penjualan


1. Digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran lainnya (anggaran kunci).
2. Merupakan ujung tombak perusahaan untuk menghasikan laba.
3. Untuk menaikkan penjualan, perusahaan dapat mengambil kebijakan menaikkan
kuantitas barang yang dijual dan menaikkan harga jual perunit barang yang dijual.

C. Faktor-faktor yang mempengarui sales forcasting


1. Faktor intern perusahaan
2. Faktor eksternal

D. Faktor intern
1. Penjualan tahun-tahun lalu,
2. Kebijaksanaan perusahaan yg berhubungan dg masalah penjualan pemilihan
media promosi, metode penetapan harga jual.
3. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan.
4. Jumlah, keterampilan dan keahlian tenaga kerja.
5. Modal kerja yang dimiliki serta kemungkinan penambahannya dimasa yang akan
datang.

E. Faktor eksternal
1. Keadaan persaingan dipasar
2. Posisi perusahaan dalam persaingan.
3. Tingkat pertumbuhan penduduk.
4. Tingkat penghasilan masyarakat.
5. Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan perusahaan.
6. Agama, adat istiadat dan kebiasaan masyarakat.
7. Berbagai kebijakan pemerintah.

F. Bentuk budget penjualan, contoh :


Tahun Semester Setahun
I II
2011 60 70 130
2012 67 78 145
2013 73 77 150
2014 80 85 165
2015 85 85 170
Jumlah 365 395 760
Rata-rata 73 79
% 48 52 100

Bahan Ajar Penganggaran 13 | P a g e


G. Contoh budget penjualan bentuk lain
PT. MAJU TERUS
Budget Penjualan
Bulan Januari 2009
Produk X Produk Y
Jumlah
Ket Jumlah Jumlah
Unit Harga Unit Harga (Rp. 000)
(000) (000)
Jabar 35.000 400 14.000 26.000 240 6.240 20.240
Jateng 52.000 430 22.360 39.000 260 10.140 32.500
Jatim 28.000 420 11.760 15.000 270 4.050 15.810

Jumlah 115.000 18.120 80.000 20.430 68.550

H. Budget Potongan Penjualan


1. Digunakan sebagai daya tarik konsumen untuk membeli secara tunai.
2. Biasanya pemberian potongan penjualan dikaitkan dengan persyaratan pembayaran
tertentu. Misalnya 3/10, n/30.
3. Bentuk budget masing-masing perusahaan berbeda (tidak ada format yg baku)

I. Contoh Kasus
1. Dari kasus PT. Maju Terus perusahaan menetapkan syarat pembayaran (term of
payment) tahun 2009 4/10, n/30 untuk produk X dan 5/10, n/30 untuk produk Y.
2. Dari pengalaman dg syarat pembayaran tersebut pembeli akan memanfaatkan
potongan penjualan 60% untuk produk X (40% tunai dan 20% pembayaran sebelum
hari ke-10) dan sebanyak 70% untuk produk Y (50% tunai dan 20% pembayaran
sebelum hari ke-10)

J. Budget potongan penjualan


PT. MAJU TERUS
Budget Potongan Penjualan
Januari 2009

Keterangan Produk X (Rp) Produk Y (Rp) Jumlah (Rp)

Jabar 336.000 218.400 554.400


Jateng 536.640 354.900 891.540
Jatim 282.240 141.750 423.990
Jumlah 1.154.880 715.050 1.869.930

Bahan Ajar Penganggaran 14 | P a g e


BAB 6
ANGGARAN PRODUKSI
A. Kompetensi dan indikator
1. Mengetahui konsep dari anggaran produksi.
2. Mahasiswa dapat menyusun anggaran produksi dan implementasinya dalam
perusahaan.

B. Pengertian Anggaran Produksi


Pengertian dari anggaran produksi adalah budget yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang jumlah unit barang yang akan diproduksikan oleh perusahaan selama
periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas),
jumlah (kuantitas) dan waktu (kapan) produksi tersebut dilakukan.

C. Tujuan budget produksi


1. Menunjang kegiatan penjualan, sehingga barang dapat disediakan sesuai dengan
yang telah direncanakan.
2. Menjaga tingkat persediaan yang memadai. Artinya tingkat persediaan yang tidak
terlalu besar dan tidak terlelu kecil.
3. Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga biaya-biaya produksi barang yang
dihasilkan akan seminimal mungkin

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan budget produksi


1. Rencana penjualan
2. Mesin dan peralatan pabrik
3. Fasilitas pergudangan
4. Tenaga kerja
5. Bahan mentah
6. Modal yang digunakan
7. Kebijakan yang dianut perusahaan

E. Metode penyusunan anggaran produk


1. Mengutamakan stabilitas produksi.
2. Mengutamakan stabilitas persediaan.
3. Gabungan antara stabilitas produk dan stabilitas persediaan periode tertentu
jumlah produksi tetap dan persediaan tidak tetap atau persediaan tdk tetap namun
jumlah produksi tetap.

F. Pola stabilitas produksi


1. Keuntungan
a. Tenaga kerja akan dipakai secara terus-menerus.
b. Pemakaian mesin dan peralatan stabil.
c. Perencanaan pembelian bahan baku lebih teratur.
d. Mempermudah mendapatkan kredit dari bank.
2. Kelemahan
a. Biaya pemeliharaan dan penyimpanan produk jadi besar.
b. Resiko penyimpanan besar. Ex. Resiko kerusakan, penurunan kualitas

G. Pola stabilitas persediaan


1. Keuntungan
a. Menghemat biaya penyimpanan barang jadi
b. Memperkecil resiko penyimpanan barang jadi.

Bahan Ajar Penganggaran 15 | P a g e


2. Kelemahan
a. Pemakaian tenaga kerja yang kurang stabil-kondisi tertentu pemakaian karyawan
penuh dan kondisi tertentu karyawan dirumahkan.
b. Pemakaian mesin yang tidak stabil meningkatkan biaya pemeliharaan.
c. Perusahaan sulit merencanakan pembelian bahan baku.

H. Pola Produksi Campuran antara Produksi Stabil dan Persediaan Stabil


1. Karateristik jumlah unit yang diproduksikan tidak sejalan dg produk yang dijual.
2. Pada saat penjualan tinggi, persediaan produk jadi sedikit.
3. Pada saat penjualan rendah, persediaan produk jadi banyak.
I. Faktor-faktor yang menghambat kenaikan produksi
1. Terbatasnya bahan mentah dan bahan pembantu yang tersedia dipasar
2. Terbatasnya tenaga kerja, termasuk keahlian dan keterampilannya.
3. Terbatasnya modal
4. Terbatasnya fasilitas produksi yang dimiliki perusahaan

J. Perputaran persediaan
1. Digunakan oleh manajemen untuk menentukan tingkat persediaan.
2. Manajemen bisa memutuskan tingkat persediaan berdasarkan perputaran yang tetap.

Perputaran persediaan produk jadi = penjulalan / rata-rata persediaan


Rata-rata persediaan = (persediaan awal + persediaan akhir) / 2

Bahan Ajar Penganggaran 16 | P a g e


BAB 7
ANGGARAN OPERASIONAL PERUSAHAAN DAGANG

A. Kompetensi dan indikator


1. Mahasiswa mengetahui konsep penyusunan anggaran operasional pada perusahaan
dagang dan
2. Dapat menyusun anggaran operasional khususnya pada perusahaan dagang.

B. Macam Anggaran Operasional


Anggaran yang termasuk anggaran operasional perusahaan dagang :
1. Anggaran penjualan
2. Anggaran pembelian
3. Anggaran biaya operasional seperti biaya administrasi dan umum dan anggaran
biaya penjualan.

C. Pengertian Anggaran Penjualan


Anggaran penjualan merupakan budget yang merencakan secara lebih terperinci tentang
penjualan perusahaan selama periode yang akan datang. Yang didalamnya meliputi
rencana tentang jenis (kualitas barang yang akan dijual, jumlah barang yang akan dijual,
harga barang yang akan dijual waktu penjualan, serta tempat pejualannya. (Munandar
:2001). Bentuk penjualan antara lain penjualan tunai dan kredit.

D. Tujuan anggaran penjualan


1. Mengurangi ketidak pastian dimasa depan
2. Memasukkan pertimbangan/ keputusan manajemen dalam proses perencanaan
3. Memberikan informasi dalam profit planning control
4. Untuk mempermudah pengendalian penjualan
E. Komponen dari anggaran penjualan
1. Jenis barang dagang
2. Jumlah barang dagang
3. Harga barang dagang
4. Waktu penjulan
5. Daerah pemasaran
F. Anggaran pembelian
Anggaran pembelian merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci
tentang pembelian-pembelian barang dagangan selama periode yang akan datang, yang
didalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang dagangan yang akan dibeli,
jumlah barang yang akan dibeli, harga barang dagangan yang dibeli dan waktu(kapan)
barang dagang tersebut akan dibeli (Munandar,2001)
G. Fungsi anggaran pembelian
1. Memperkirakan jumlah kebutuhan barang dagang
2. Sebagai dasar perkiraan kebutuhan dana yang diperlukan untuk melaksanakan
pembelian barang dagang

Bahan Ajar Penganggaran 17 | P a g e


3. Memperkirakan jumlah pembelian barang dagangan yang diperlukan
4. Sebagai pedoman kerja
5. Sebagai dasar untuk penyusunan anggaran utang dan kas

H. Faktor-faktor penyusunan anggaran pembelian


1. Budget unit kebutuhan barang dagang
2. Biaya yang ditangung perusahaan
3. Biaya dan resiko yang ditangggung perusahaan dalam penyimpanan produk
4. Fluktuasi harga barang dagangan
5. Modal kerja yang tersedia

I. Komponen anggaran pembelian


1. Jumlah barang
2. Jenis barang dagang
3. Harga beli
4. Persediaan barang dagang awal
5. Persediaan barang dagang akhir

J. Langkah-langkah dalam penyusunan anggaran pembelian


1. Menentukan jenis dan kuantitas barang yang akan ddibeli berdasarkan data masa lalu
2. Menentukan harga tiap jenis barang yang akan dibeli
3. Menetukan HPP dan persediaan akhir

K. Anggaran biaya operasional


Anggaran biaya operasional merupakan budget yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang biaya-biaya yang terjadi serta terdapat didalam lingkungan kantor
admistrasi perusahaan, serta biaya biaya lain yang sifatnya untuk keperluan perusahaan
secara keseluruhan yang didalamnya meliputi rencana keperluan perusahaan secara
keseluruhan yang didalamnya ,meliputi rencana tentang jenis biaya administrasi dan
waktu (kapan) biaya adminitrasi tersebut terjadi dan dibebankan, yang masing-masing
dikaitkan dengan tempat (departemen) dimana biaya administrasi tersebut terjadi.
(Munandar,2001).

L. Anggaran Biaya Administrasi


Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan didalam penyusunan anggaran biaya
administrasi.
1. Budget penjualan, khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan jumlah (kuantitas)
barang yang akan dijual dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang
2. Berbagai standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang berkaitan dengan
administrasi misalnya standar pemakaian listrik dan sebagainya
3. System pembayaran upah (gaji) yang dipakai perusahaan khususnya yang dibayarkan
pada karyawan di bagian administrasi
4. Metode depresiasi yang dipakai oleh perusahaan, khususnya deperesiasi terhadap
aktiva tetap yang ada di lingkungan administrasi. (Munanadar:2001)

Bahan Ajar Penganggaran 18 | P a g e


M. Langkah-langkah dalam penyusunan anggaran biaya administrasi
1. Menentukan jenis-jenis biaya yang diperlukan dalam pembuatan anggaran beban
administrasi dan beban penjualan.
2. Menentukan prosentase dari jenis-jenis biaya yang akan dianggarkan, guna
mengetahui berapa besar biaya-biaya yang diperlukan dalam penyusunan anggaran
beban admnistrasi dan beban penjualan

Bahan Ajar Penganggaran 19 | P a g e


BAB 8
ANGGARAN FINANCIAL PERUSAHAAN DAGANG

A. Kompetensi dan indikator


1. Mahasiswa mengetahui konsep penyusunan anggaran finansial pada perusahaan
dagang dan
2. Dapat menyusun anggaran finansial khususnya pada perusahaan dagang.

B. Anggaran financial budget


Anggaran financial budget merencanakan posisi financial perusahaan pada suatu saat
tertentu yang akan datang. Sedangkan yang dimaksud dengan posisi financial
perusahaan adalah keadaan aktiva, keadaan utang, dan keadaan modal sendiri
perusahaan pada periode tertentu.

C. Komponen dari anggaran financial


1. Anggaran kas
2. Anggaran persediaan
3. Anggaran piutang
4. Anggaran hutang
5. Anggaran modal
D. Anggaran kas (cash budget)
Anggaran kas (cash budget) adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci
tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu ke waktu selama periode
yang akan datang baik bagi perusahaan yang berupa penerimaan kas maupun yang
berupa pengeluaran kas. (Munandar : 2001)

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran kas


1. Faktor yang mempengaruhi pemasukan kas
a. Anggaran penjualan
b. Keadaan persaingan di pasar
c. Perusahaan dalam persaingan
d. Syarat pembayaran yang ditawarkan perusahaan
e. Kebijakan perusahaan dalam penagihan piutang
f. Anggaran perubahan aktiva tetap khususnya rencana tentang pengurangan aktiva
tetap
g. Rencana perusahaan tentang penerimaan kas dari sumber lain-lain.
2. Faktor yang mempengaruhi pengeluaran kas
a. Anggaran pembelian barang dagangan.
b. Keadaan persaingan para supplies barang dagangan di pasar
c. Posisi perusahaan terhadap pihak supplier barang da gangan
d. Syarat pembayaran yang ditawarkan oleh supplier barang dagangan. (Munandar
: 2001 )

F. Bagian-bagian Anggaran Kas


1. Anggaran penerimaan kas
2. Anggaran pengeluaran kas
3. Anggaran kelebihan / kekurangan kas
4. Anggaran pembelajaran kas

G. Pendekatan dalam penyusunan anggaran kas


1. Pendekatan kas masuk dan kas keluar
2. Pendekatan akunting keuangan

Bahan Ajar Penganggaran 20 | P a g e


H. Anggaran persediaan
Anggaran persediaan merupakan anggaran yang dibuat untuk menentukan jumlah
persediaan pada waktu tertentu. Anggaran persediaan dapat ditentukan berdasarkan
proyeksi penjualan

I. Anggaran piutang
a) Yaitu budget yang merencanakan lebih terperinci tentang jumlah piutang perusahaan
serta perubahan-perubahannya dari waktu-kewaktu selama periode yang akan
datang. Dari pengertian tersebut, bahwa budget piutang menunjukkan besarnya
piutang dari waktu kewaktu karena perusahaan mengadakan transaksi-transaksi
penjualan secara kredit, menunjukkan piutang jumlah piutang yang tertagih dari
waktu kewaktu serta sisa piutang yang belum tertagih pada periode yang akan
datang. Disamping itu piutang timbul karena penjualan aktiva perusahaan, misalnya
penjualan aktiva tetap perusahaan.
b) Anggaran piutang termasuk disini piutang wesel (notes receivable) maupun piutang
usaha (account receivable).
c) Secara umum budget piutang mempunyai tiga kegunaan pokok yaitu : sebagai pedoman
kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan sebagai alat pengawasan kerja, yang
membantu manajemen alam memimpin jalannya perusahaan. Secara khusus budget
piutang digunakan sebagai dasar untuk menyusun budget kas.

J. Faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran piutang


1. Volume barang yang dijual secara kredit
2. Standar kredit
3. Jangka waktu kredit
4. Pemberian potongan
5. Pembatasan kredit
6. Kebijakan penagihan piutang

K. Anaggaran Utang
a) Yaitu budget yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah utang beserta
perubahan-perubahannya dari waktu-kewaktu selama periode yang akan datang.
b) Secara umum, semua budget termasuk budget utang, mempunyai tiga kegunaan pokok,
yaitu pedoman kerja sebagai alat pengkoordinasian kerja, serta sebagai alat pengawasan
kerja yang membantu manajemen dalam memimpin jalannya perusahaan. Sedangkan
secara khusus budget utang adalah sebagai dasar penyusunan budget kas, karena
pembayaran-pembayaran (pelunasan) utang tersebut merupakan pengeluaran kas.

L. Faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran hutang


Beberapa faktor yang mempengaruhi penyusunan budget utang yaitu :
1. Budget pembelian bahan mentah.
2. Keadaan persangan para supplier bahan mentah.
3. Syarat pembayaran.
4. Tersedianya modal kerja perusahaan.
5. Rencana perusahaan untuk melakukan pembelian kredit aktiva-aktiva yang lain.

Bahan Ajar Penganggaran 21 | P a g e


BAB 9
ANGGARAN OPERASIONAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR

A. Kompetensi dan indikator


1. Mahasiswa mengetahui konsep penyusunan anggaran operasional pada perusahaan
manufaktur dan
2. Dapat menyusun anggaran operasional khususnya pada perusahaan manufaktur.

B. Macam-macam Anggaran Operasional


Dalam penyusunan anggaran operasional pada perusahaan manufaktur meliputi :
1. Anggaran penjualan
2. Anggaran produksi
3. Anggaran biaya bahan baku
4. Anggaran biaya Tenaga kerja dan biaya overhead pabrik
5. Anggaran biaya administrasi dan umum

C. Anggaran Penjualan
Pada dasarnya anggaran penjualan pada perusahaan dagang sama dengan anggaran
penjualan pada perusahaan manufaktur.

D. Anggaran produksi
Anggaran produksi merupakan budget yang merencanakan secara lebih terperinci
tentang jumlah unit barang yang akan diproduksikan oleh perusahaan selama periode
yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas), jumlah
(kuantitas) dan waktu (kapan) produksi tersebut dilakukan.

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran produksi


1. Rencana penjualan yang terutang dalam anggaran penjualan.
2. Kapasitas mesin dan peralatan pabrik.
3. Tenaga yang dimiliki yang terkait dengan kualitas dan kuantitas.
4. Stabilitas bahan baku.
5. Modal kerja yang dimilki.
6. Kapasitas gudang.
F. Penyusunan anggaran produksi dapat menggunakan cara :
1. Mengutamakan stabilitas produk
2. Mengutamakan stabilitas sediaan
3. Kombinasi stabilitas produk dengan stabilitas sediaan
4. Disesuaikan dengan keperluan manajemen.

G. Anggaran bahan baku


Anggaran bahan baku merupakan penyusunan bahan utama yang merupakan komponen
utama dari suatu produk.

H. Tujuan penyusunan anggaran bahan baku


1. Berkaitan jumlah kebutuhan bahan baku.
2. Berkaitan jumlah pembelian bahan baku yang diperlukan.
3. Dasar pemikiran kebutuhan dana.
4. Dasar penentuan komponen harga pokok produk.
5. Dasar pengawasan penggunaan bahan baku.

I. Faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran biaya bahan baku


1. Anggaran produksi.

Bahan Ajar Penganggaran 22 | P a g e


2. Harga beli bahan baku.
3. Ketepatan pembuatan standar pemakaian bahan baku.
4. Ketepatan pemasok dalam menyerahkan bahan baku yang di pesan.
5. Jumlah bahan baku yang tiap kali dipesan jumlahnya besar.

J. Elemen dari anggaran bahan baku


1. Anggaran kebutuhan bahan baku
2. Anggaran pembelian bahan baku

K. Anggaran tenaga kerja langsung


merupakan budget / anggaran yang merencanakan secara terperinci tentang upah yang
akan dibayarkan kepada para tenaga kerja langsung dan jumlah jam kerja tenaga kerja
yang dibutuhkan selama periode yang akan datang. Anggaran ini diturunkan dari
anggaran produksi dikalikan dengan jam kerja yang dibutuhkan setiap produk dan juga
dikalikan dengan upah tenaga kerja.

L. Anggaran biaya overhead pabrik


Anggaran biaya overhead pabrik adalah budget yang merencanakan secara terperinci
tentang beban biaya pabrik selama periode yang akan datang.

M. Tujuan dari penyusunan anggaran biaya overhead pabrik


1. Berguna sebagai dasar penyusunan budget harga pokok barang yang diproduksikan
dan budget harga pokok penjualan.
2. sebagai dasar untuk penyusunan budget kas, karena sebagian biaya-biaya
memerlukan pengeluaran kas.

N. Anggaran beban usaha (operating expenses)


Anggaran beban usaha (operating expenses) adalah anggaran beban kegiatan pokok
perusahaan yang tidak terjadi di pabrik, selain harga pokok penjualan (cost of sales).

Bahan Ajar Penganggaran 23 | P a g e


BAB 10
ANGGARAN FINANSIAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR

A. Kompetensi dan indikator


1. Mahasiswa mengetahui konsep penyusunan anggaran finansial pada perusahaan
manufaktur dan
2. Dapat menyusun anggaran finansial khususnya pada perusahaan manufaktur.

B. Pengertian Anggaran Neraca


Penganggaran neraca dapat diartikan sebagai suatu anggaran yang merencanakan secara
lebih terperinci tentang masing-masing pos yang ada dalam neraca, terutama pos-pos
yang berhubungan dengan likuiditas perusahaan ( Gunawan:68)

C. Tujuan anggaran neraca


1. mengungkapkan beberapa kondisi keuangan yang tidak menguntungkan sehingga
ingin dihindari oleh manajemen
2. neraca berfungsi sebagai kontrol terakhir mengenai keakuratan matematis dari semua
jadwal lainnya
3. dapat membantu manajemen dalam melakukan kalkulasi rasio
4. neraca menyoroti sumber daya dan kewajiban masa depan

D. Komponen anggaran finansial pada perusahaan manufaktur


1. Anggaran kas
2. Anggaran piutang
3. Anggaran persediaan
4. Anggaran perubahan aktiva tetap
5. Anggaran utang
6. Anggaran modal

E. Anggaran piutang
Anggaran Piutang merupakan anggaran yang menunjukkan besarnya piutang dari waktu
ke waktu karena perusahaan mengadakan transaksi-transaksi penjualan secara kredit,
menunjukkan jumlah piutang yang tertagih dari waktu ke waktu serta sisa piutang yang
belum tertagih pada periode yang akan datang.

F. Faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran piutang


1. Budget penjualan
2. Keadaan persaingan pasar
3. Posisi perusahaan dalam persaingan
4. Syarat pembayaran
5. Penjualan tunai
6. Kebijaksanaan dlm penagihan piutang
7. Penjualan kredit aktiva lain

G. Anggaran persediaan
Anggaran persediaan merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci
tentang persediaan barang selama periode yang akan datang, yang didalamnya meliputi
rencana tentang jenis, jumlah dan harga barang yang tersedia dari waktu-kewaktu.

H. Penilaian persediaan
1. Metode FIFO
2. Metode rata-rata (Average)

Bahan Ajar Penganggaran 24 | P a g e


I. Anggaran perubahan aktiva tetap merupakan budget yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang perubahan-perubahan aktiva tetap dari waktu ke waktu selama periode
yang akan datang. Perubahan-perubahan tersebut berasal dari :
1. Pembelian aktiva tetap baru.
2. Penambahan aktiva tetap yang lama dengan aktiva tetap yang baru
3. Perbaikan berat (betterment) aktiva tetap lama
4. Penjualan aktiva tetap lama
5. Penurunan nilai aktiva tetap dalam bentuk depresiasi

J. Anggaran utang merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci


tentang jumlah utang beserta perubahan-perubahannya dari waktu ke waktu selama
periode yang akan datang.

K. Faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran piutang :


1. Budget pembelian bahan mentah.
2. Keadaan persangan para supplier bahan mentah.
3. Syarat pembayaran.
4. Tersedianya modal kerja perusahaan.
5. Rencana perusahaan untuk melakukan pembelian kredit aktiva-aktiva yang lain.

Bahan Ajar Penganggaran 25 | P a g e


BAB 11
ANGGARAN PERUSAHAAN JASA PERHOTELAN

A. Kompetensi dan indikator


1. Mahasiswa mengetahui konsep penyusunan anggaran operasional dan finansial pada
perusahaan jasa perhotelan dan
2. Dapat menyusun anggaran operasional dan finansial khususnya pada perusahaan
perhotelan.

B. Lingkup
Lingkup cakupan penyusunan budget operasional dan finansial pada perusahaan jasa
perhotelan sama dengan perusahaan lain.

C. Operasional budget meliputi :


1. Pendapatan dari sewa kamar, restoran atau sewa ruang meeting.
2. Biaya yang berhubungan dengan gaji karyawan, perawatan inventaris dan biaya
produksi makanan restoran

D. Financial budget meliputi :


1. Anggaran kas
2. Piutang
3. Aktiva tetap
4. Hutang
5. Modal

E. Fungsi anggaran perhotelan


1. Rencana terpusat pada rencana yang akan datang.
2. Dijadikan patokan dalam mengevaluasi kinerja hotel secara keseluruhan.
3. Dapat dijadikan landasan dalam mengkoordinasi rencana kegiatan.
4. Sebagai salah satu alat dalam memotivasi manajer dalam hotel yang terlibat dalam
penyusunan anggaran.
5. Sebagai alat untuk mengkomunikasikan rencana dan sasaran yang hendak dicapai
pihak hotel pada seluruh karyawan.

F. Sumber pendapatan operasional


1. Departemen kamar
2. Departemen makanan dan minuman
3. Pendapatan souvenir
4. Pendapatan Sewa
5. Pendapatan lain lain

G. Anggaran biaya operasional


1. Biaya yang berasal dari departemen yang menghasilkan penjualan
2. Biaya Operasional Yang Tidak Didistribusikan
3. Biaya Tetap
4. Harga Pokok Penjualan

H. Anggaran kas-pendekatan dalam menyiapkan anggaran kas


1. Diawali dengan neraca dan pendekatan rugi laba yang dianggarkan dan
menyesuaikan perhitungan itu untuk memperlihatkan sumber dan penggunaan kas.

Bahan Ajar Penganggaran 26 | P a g e


2. Memproyeksikan langsung tiap pos yang menghasilkan penerimaan atau
pengeluaran kas.

I. Manfaat anggaran laba rugi


1. Manfaat laporan laba rugi
2. Mengetahui tingkat penjualan yang dicapai tahun lalu.
3. Mengetahui apakah penjualan tahun lalu mampu menutupi kenaikan biaya tenaga
kerja dan biaya lain-lainnya.
4. Mengetahui departemen mana yang beroperasi paling efektif.
5. Mengetahui presentase biaya tenaga kerja.
6. Mengetahui apakah biaya-biaya yang dikeluarkan searah dengan tingkat penjualan.
7. Mengetahui perbandingan hasil operasi yang dicapai dibanding dengan anggarannya.

Bahan Ajar Penganggaran 27 | P a g e


BAB 12
ANGGARAN PERUSAHAAN JASA PERBANKAN

A. Kompetensi dan indikator


1. Mahasiswa mengetahui konsep penyusunan anggaran operasional dan finansial pada
perusahaan jasa perbankan dan
2. Dapat menyusun anggaran operasional dan finansial khususnya pada perusahaan
perbankan.

B. Lingkup
Lingkup cakupan penyusunan budget operasional dan finansial pada perusahaan jasa
perbankan sama dengan perusahaan lain.

C. Budget operasional perbankan meliputi :


1. Anggaran pendapatan bank yang berasal dari bagi hasil pinjaman dan pendapatan
jasa perbankan.
2. Anggaran biaya meliputi biaya penghimpunan dana, biaya penghapusan piutang,
biaya operasional dan biaya lain

D. Budget finansial perbankan meliputi :


1. Anggaran kas
2. Anggaran piutang
3. Anggaran cadangan penghapusan piutang
4. Anggaran aktiva tetap
5. Anggaran hutang
6. Anggaran dana pihak ketiga
7. Anggaran modal

E. Fungsi bank
1. Agen of trust (kegiatan perbankan berdasarkan kepercayaan)
2. Agen of Development (memperlancar kegiatan produksi dan konsumsi)
3. Agen of Services (penawaran jasa oleh bank)
Umumnya perbankan yang mengalami kesulitan dalam penghimpunan dana akan
menyusun anggaran penghimpunan dana pihak ketiga dulu dari pada anggaran kredit,
dan sebaliknya

Bahan Ajar Penganggaran 28 | P a g e


BAB 13
ANGGARAN PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI

A. Kompetensi dan indikator


1. Mahasiswa mengetahui konsep penyusunan anggaran operasional dan finansial pada
perusahaan jasa perbankan dan
2. Dapat menyusun anggaran operasional dan finansial khususnya pada perusahaan
perbankan.

B. Lingkup
Lingkup cakupan penyusunan budget operasional dan finansial pada perusahaan jasa
konstruksi sama dengan perusahaan lain.
C. Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan
dan umumnya berjangka pendek. Dalam kegiatannya ada satu proses yang mengolah
sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan

D. Elemen penting dalam jasa kontruksi adalah SDM, peralatan dan faktor keuangan
(Chandra shala pasaribu: 2006).

E. Karakteristik utama dari industri konstrusi ini adalah pekerjaan yang dilakukan dalam
industri konstruksi didasarkan atas kontrak dengan pemberi kerja.

F. Sumber pendapatan pada perusahaan konstruksi


1. Pendapatan Operasional : pendapatan dari penjualan material dan peralatan
konstruksi
2. Pendapatan non operasional
a. Laba penjualan aktiva tetap
b. Laba penjualan surat berharga
c. Penjualan barang-barang bekas
d. Pendapatan bagi hasil

G. Kegiatan pada anggaran biaya operasional


1. Anggaran Biaya Produksi
2. Anggaran Biaya Administrasi dan Manajemen
3. Anggaran Biaya Pemasaran.

Bahan Ajar Penganggaran 29 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai