Anda di halaman 1dari 2

Kampus dan Ideologi

Oleh: muhammad istaaddi wisudawan

Kampus. Siapapun yang telah melanjutkan pendidikan menuju jenjang yang lebih
tinggi dari pendidikan sekolah pasti pernah merasakan kenangan kenangan di
kampusnya masing masing. Baik itu kenangan indah, manis, pahit ataupun getir
pasti tertanam dalam kenangannnya. Khususnya bagi yang berkecimpung
didalam dunia kemahasiswaan tentunya memiliki kesan mendalam lainnya,
tentang dinamika perkuliahan, percintaan, dan organisasi. Organisasi- organisasi
kemahasiswaan sanagat erat kaitannya dengan dunia aktivis. Dari sinilah mulai
terbentuk jati diri dan karakter dari seseorang. Memang, dalam hal study materi
materi perkuliahan menanamkan sebuah pemahaman dari konsentrasi study
yang ditempuh yang disebut hard skill, namun ada beberapa hal yang tidak
didapat dari dalam kelas perkuliahan yakni kemampuan mengorganisisr,
kepemimpinan hingga political will ala mahasiswa yang menjadi bagian dari
softskill. Softskill ini hanya dapat dibentuk dari organisasi-organisasi
kemahasiswaan, terlebih organisasi kemahasiswaan yang telah memiliki umur
panjang serta konsep kaderisasi yang mumpuni seperti HMI (Himpunan
Mahasiswa Islam). Dalam perkembangannya, organisasi-organisasi
kemahasiswaan berkembang dan memiliki ideologi yang berbeda-beda. Tentu
saja hal ini sah-sah saja, mahasiswa dapat memilih organisasi kemahasiswaan
mana yang menurutnya cocok dan sepemahaman dengan pemahamannnya.
Konteks ideologi mungkin terlalu dalam bagi mahasiswa mahasiswa baru,
sehingga kecocokan alur berfikir dan hati nurani yang akhirnya membimbing
mahasiswa baru untuk menemukan organisasi kemahasisawaan mana yang
menurutnya sesuai bagi dirinya.

Ideologi, adalah hal yang paling mendasar dalam kehidupan sebagai manusia.
Ideologi yang menentukan arah tujuan dan pondasi dalam menjalani kehidupan
kedepan. Dalam konteks ini, kampus melalui organisasi kemahasiswaannya
adalah akar dari penanaman ideologi bagi manusia. Pemikiran dan arah gerakan
suatu organisasi kemahasiswaan dan kader-kadernya sangat dipengaruhi oleh
ideologi yang ditanamkan. Tokoh tokoh nasional lahir dan terdiddik dari kantung
kantung organisasi kemahasiswaan. Baik yang terjun dalam panggung politik
hingga profesi profesi profesional lainnya. Dalam dunia organisasi
kemahasiswaan, penulis berasumsi bahwa ideologi adalah hal yang mendasar
namun tidak ada salahnya mempelajari atau sekedar mengetahui tentang
ideologi diluar yang kita anut. Hal ini bertujuan agar dalam memaknai sesuatu
kita dapat melihat dari berbagai sudutpandang, sehingga jika menjumpai suatu
permasalahan atau perdebatan kita dapat mengetahui alur berfikir dari lawan
yang kita hadapi.

Miris memang melihat perkembangan kondisi politik pada saat ini, dimana
hampir sering kita jumpai banyak politisi politisi yang acapkali berpindah pindah
partai menandakan ideologi ini tak lagi meresap hingga kepemikiran dan
pemahaman mereka, dan diperparah dengan kondisi dunia kemahasiswaan yang
dalam berbagai kasus permasalahan isu nasional tidak nampak ketajaman dan
seolah tidak memiliki bargaining position.

Anda mungkin juga menyukai